Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Telepon & Ponsel (9)

1| 2| 3| 4| 5| 6| 7| 8| 9| 10| 11

 

Pengalaman Buruk dengan Telkom 

Kami pelanggan jasa Telkom (Nomor 448319xx), dan sudah beberapa kali dirugikan. Pada bulan Juni 2002, dalam rekening tiba-tiba muncul tagihan penggunaan Japati (premium call) sekitar Rp 650.000. 

Padahal, kami tidak pernah menggunakan jasa pelayanan itu, dan sudah dijelaskan berulang-ulang kepada Kandatel Jakarta Utara, namun jawaban Telkom tidak mungkin berbuat salah dalam melakukan pendataan atas tagihan pelanggan. 

Bahkan, kami sebagai pelanggan disalahkan, karena tidak hati-hati dalam penggunaan telepon. 

Pada bulan Agustus ini, saluran telepon tiba-tiba tidak dapat dipergunakan (tidak dapat menghubungi keluar), dan setelah kami cek ke Telkom, ternyata sengaja diblokir dengan alasan dalam data Telkom masih mempunyai tunggakan rekening bulan Juli 2002 yang belum dibayar. Padahal tunggakan yang dimaksud, bahkan sampai bulan Agustus 2002, sudah dibayar melalui pembayaran on line Bank BNI. 

Ketika bukti pembayaran diperlihatkan, pihak Telkom mengakui tentang kemungkinan kesalahan di pihaknya. Tetapi, pemblokiran terus dilakukan.


Pelanggan Telkom Sumsel Kecewa

Surat ini saya tujukan untuk semua jajaran Perusahaan Terbatas (PT) Telekomunikasi (Telkom) dari atas sampai bawah. Mudah-mudahan saja, pengalaman yang tak mengenakkan dan merugikan ini hanya dialami oleh saya sebagai pelanggan perusahaan telekomunikasi yang kini banyak memberikan layanan kepada masyarakat dengan berbagai fasilitasnya. Terima kasih untuk itu.

Tapi, atas perlakuan Telkom terhadap saya, baik disengaja ataupun tak sengaja saya benar-benar dirugikan dan kini tengah berpikir untuk menyelesaikannnya secara hukum..

Begini ceritanya. Tanggal 21 Mei 2003, telepon di rumah saya dengan nomor (0711) 314139 atas nama Indra Kesuma Nusantara, tak bisa digunakan untuk keluar. Karena, ternyata sudah melewati batas toleransi. Artinya, telepon saya diblokir karena belum melunasi rekening. Hari itu juga, saya melunasui rekening saya

sebesar Rp78.000 setelah ditambah denda keterlambatan sebesar Rp 5.000.

Ini lho Pak Telkom, pelanggan kalau terlambat membayar rekening, selain diblokir juga didenda.

Persoalannya, saat saya melunasi tunggakan rekening di Koperasi Pegawai Telkom (Kopegtel) Jalan Merdeka, oleh petugas saya diminta menulis nomor telepon saya di selembar kertas. Kata petugas yang tak saya ketahui namanya, biar cepat diinformasikan ke petugas yang

berkompeten dan blokir terhadap telepon saya segera dibuka. Di selembar kertas itu, sudah ada lebih dari 10 nama dan nomor telepon.

Satu hari, dua hari hingga tanggal 26 Mei 2003, ternyata telepon di rumah saya tak kunjung bisa digunakan. Setiap saya mencoba menelpon keluar terdengar suara merdu petugas telkom melalui mesin

penjawab yang bunyinya kira-kira begini, "telepon tidak bisa digunakan, segera selesaikan tunggakan rekening Anda". Aneh memang, sudah melunasi rekening, tetap dianggap menunggak. Mungkin Telkom tidak salah. Yang keliru itu mesin penjawab itu yang tak punya otak.

Yang menjadi pertanyaan, mungkinkah saya sebagai pelanggan bisa mendenda Telkom yang teledor membuka blokir terhadap telepon saya.

Mestinya kan bisa. Soalnya secara logika sederhana saja, ketika pelanggan terlambat membayar rekening, secara sepihak pelanggan didenda. Nah, ketika Telkom pun terlambat melayani pelanggan, boleh dong, Telkom juga didenda. Soal besarnya, saya belum dapat menghitungnya. So pasti, sesuai kerugian yang saya derita. Baik materil maupun imateril.

Saya kira, itu saja surat dari saya. Atas dimuatnya di sini, saya ucapkan terima kasih.


Pelayanan Satelindo

Kami sungguh sangat kecewa dengan Pelayanan Satelindo. Kami memiliki kartu Mentari + & Matrix, kami berpikir dapat menguntungkan, ternyata justru mengalami banyak kekecewaan dengan pelayanan yang diberikan. Dibandingkan dengan Provider yang lain baik dari FEATURES maupun dari BIAYA percakapan SATELINDO lebih MAHAL.

Dengan Urutan dari yang termahal sampai dengan yang termurah. SATELINDO, TELKOMSEL, PROXL & IM3 di tengah gencarnya PROMOSI yang dilakukan SATELINDO pada saat ini. Saya meragukan semuanya yang dipromosikan oleh pihak SATELINDO. Karena kami CUSTOMER memerlukan BUKTI bukan JANJI-JANJI. Kami berharap SATELINDO dapat memberikan BUKTI kepada kami.


Susahnya Pasang Baru Telkom

Gencarnya promosi Telkom tidak diiringi dengan pelayanan yang baik, permohonan sambungan baru di Wil. kerja Telkom Kandatel Jaktim/ Pakansari 16915 Cibinong ter- tgl. 9 Feb 2001 (hampir 3 tahun), dengan no. permintaan 100291 dan no. pelanggan 3453743, a.n Anita Dwimartika H (istri), sampai sekarang belum direalisasi dengan alasan belum ada jaringan sementara untuk lokasi yg sama/ satu RT pada beberapa orang tertentu dapat direalisasi, anehnya alasan pertama sama tidak ada jaringan tapi kok.. bisa direalisasi pemasangan telepon - nya (????).


"Voucher" Simpati Kosong

Tanggal 1 Januari 2003, saya menjual voucher Simpati resmi (segel asli) dari Telkomsel (No kode 512032941004 pulsa Rp 100.000) kepada pembeli. Setelah segel dibuka dan nomor kode pulsa dimasukkan ke HP, ternyata tidak dapat digunakan. Saya hubungi operator 116 (Bpk Nico) dan dijawab, untuk menghubungi kembali besok. Keesokannya saya hubungi kembali ke 116, diminta hubungi dua hari lagi. Akhirnya, tanggal 4 Januari, operator 116 mengatakan, voucher itu belum pernah digunakan. Saya coba kembali untuk mengisi pulsa, tetapi hasilnya tetap masih tidak dapat digunakan.

Pada tanggal 8 Januari, saya datang ke Grapari Gedung Alya di Jalan Tugu Tani, Jakarta, dan diterima Ibu Sinta. Setelah dicek, ternyata hasilnya tidak sesuai operator 116. Dijelaskan, voucher telah digunakan ke No Hp 081284187xxx. Saya hub No Hp itu, tetapi pemiliknya mengatakan, terakhir isi pulsa 11 Desember 2002, dengan akhir tenggang 9 Februari 2003. Lalu, saya konfirmasikan kembali ke operator 116, dan dijawab benar, saya dijanjikan akan dibantu masalah ini.

Tanggal 9 Januari, kembali saya hubungi 116 dan hasilnya tidak bisa membantu. Saya dirugikan dan kecewa, Telkomsel tidak bertanggung jawab dan tidak profesional menangani masalah ini, yaitu menerbitkan voucher yang tidak ada isi pulsanya dan memberikan informasi yang tidak benar. Padahal, saya menjual voucher itu hanya mengambil komisi sedikit.


Pengalaman Servis HP Siemens

Saya telah menggunakan HP Siemens (SL45) sekitar tujuh bulan, pada tanggal 29 April 2002, saya membawa HP untuk diservis di PT Intipersada Kencana Jaya (IKJ) ITC Roxy Mas, Jakarta, yang merupakan authorized customer care Siemens. Oleh Yuke (CS), saya dibuatkan order service (No 19565). Setelah di cek, sore harinya diinformasikan melalui telepon, bahwa pesawat tidak dapat diperbaiki, dan harus ganti mesin. Padahal, sebelum diservis dan setelah diambil dari IKJ, HP belum pernah dibuka dan diservis oleh pihak mana pun dan oleh siapa pun. 

Tanggal 30 April 2002, saya mengambil dari IKJ dan membayar biaya pengecekan Rp 60.000 (invoice No 5772). Karena penasaran, pada tanggal 2 Mei 2002, saya langsung membawa HP ke PT Dian Graha Elektrika (DGE), kantor pusat Siemens di Pulo Gadung (Saudari Linda) untuk diservis. Terkejut ketika di cek dan dibuka, saat itu juga diinformasikan bahwa beberapa komponen bagian dalam antara lain "konektor printed circuit" dan "inflated" dari HP hilang (servis order DGE No 030759). Karena itu pihak DGE tidak berani untuk mereparasi karena hilangnya beberapa komponen, dan disarankan untuk kembali ke IKJ untuk meminta penjelasan. 

Setelah mengajukan complain ke IKJ, sangat disesalkan ternyata pihak IKJ mengelak, tidak bertanggung jawab serta tidak dapat memberikan jawaban bagaimana komponen tersebut bisa raib dari tempatnya, yang notabene komponen tersebut tidak mudah dilepas tanpa disengaja serta tertutup rapat di dalam casing yang tidak dapat dibuka sembarangan. Hilangnya komponen mungkin tidak akan pernah diketahui, kalau saya tidak membawanya untuk reparasi ulang ke DGE.


Nomor Perdana Simpati Telkomsel

Saya membeli kartu telepon perdana Simpati bulan Maret lalu dan langsung diaktifkan. Nomor (0812-8507055) baru digunakan 25 Maret, dan keesokan harinya langsung bermasalah, yaitu tidak dapat melakukan panggilan. Sejak itu sampai sekarang, setiap hari mengalami masalah, yaitu tidak dapat melakukan panggilan bahkan tidak bisa digunakan menelepon ke 116 atau cek pulsa. Anehnya terjadi pada pagi hari, dan siang hari kembali normal. 

Awal April, saya complain ke Caroline Officer (laki-laki), ketika itu dijelaskan, mungkin pulsa nomor telah habis. Dan, ketika saya menjelaskan pulsa masih banyak, kembali dia bertanya, ada di daerah mana. Ketika dikatakan, ada di daerah Puri Indah, Jakbar, langsung dia mengatakan, daerah Jakarta Barat sedang mengalami masalah. Saya katakan, nomor Simpati rekan kantor tidak bermasalah, baru petugas itu menanyakan nomor HP, dan ketika itu baru dia menjawab, bahwa nomor dengan kepala 85 sedang dalam peningkatan jaringan. Terlihat kalau petugas tidak menguasai masalah, dan hanya menebak-nebak terlebih dahulu. 

Karena masih terus bermasalah, seminggu berikutnya saya kembali telepon ke 116 dan diterima oleh seorang ibu yang langsung menanyakan nomor HP dan mengatakan, bahwa nomor itu adalah nomor baru dan sedang dalam perluasan jaringan, yang tidak dapat ditentukan kapan selesai. Kemudian masalah tersebut saya laporkan langsung ke Grapari Roxy, petugas menjelaskan, sudah banyak keluhan senada dan sudah dilaporkan ke Telkomsel Pusat, tapi belum ada hasil. Apakah itu berarti setiap nomor baru akan terus bermasalah. Mohon perhatian Telkomsel.


Tagihan Telepon Melonjak Drastis

Rumah saya di Perumahan Cipatat Elok Blok N 15, Cipatat, Kabupaten Bandung sudah sekitar dua tahun tidak ditempati (dalam keadaan kosong). Tetapi rekening telepon tetap dibayar (abonemen) Rp 25.000/bulan, namun ketika akan membayar rekening bulan Mei tercantum tagihan Rp 325.000, dan bulan Juni Rp 78.000. Sementara telepon tidak pernah dipergunakan. 

Telkom Padalarang, Kabupaten Bandung ketika dilaporkan mengadakan pengusutan yang hasilnya, ada tetangga yang memakai nomor itu. Tetapi tetangga yang bersangkutan merasa tidak melakukan pemakaian nomor telepon tersebut, dan nomor telepon di rumahnya sudah lama diblokir karena tidak membayar tagihan rekening bulanan. Dan suatu hari dia mencoba mengangkat teleponnya, ternyata ada nada sehingga langsung dipakai.

Dalam hal ini, saya merasa tidak bersalah karena mungkin saja dari pihak Telkom ada kesalahan teknis ketika memutus saluran telepon tetangga tersebut. Pihak Telkom menyalahkan saya, dan "mengancam" akan memutus saluran telepon saya jika tidak melunasi rekening tagihan yang melonjak drastis tersebut. Mohon perhatian Telkom untuk penyelesaian secepatnya.


Tarif SLJJ Telkomnet Instant

Tertarik gencarnya iklan di televisi swasta, saya mencoba dial 08098 9999, yang konon iklannya tidak sampai Rp 200/menit, tanpa pengecualian. Terkejut ketika pulsa telepon (0532) 23135 mencapai Rp 4 juta lebih untuk pemakaian bulan Juni, dan untuk bulan Juli belum diketahui. Ketika hal itu ditanyakan kepada PT Telkom setempat, diperoleh jawaban bahwa mengakses Internet untuk wilayah saya masih harus ditambah SLJJ (sambungan langsung jarak jauh) ke kota Palangkaraya. 

Jika belum ada fasilitas Internet lokal, mengapa 08098 9999 bisa langsung on/connecting (tanpa diorder ke kantor PT Telkom) seperti halnya minta dibukakan SLI (sambungan langsung internasional)? Apakah ini salah satu cara PT Telkom "menjerat" leher pelanggannya di saat krisis? Bagaimana tanggung jawab iklan PT Telkomnet Instant yang sangat gencar tersebut? Mohon perhatian dan tanggapan dari yang berwenang.


Pulsa Kartu ProXL

Dari kawasan pinggiran Ancol, Jakarta Utara (22/3) sekitar pukul 00.00, saya menghubungi keluarga di rumah, apakah semua baik-baik saja. Memang semua baik-baik, termasuk handphone Nokia berkartu ProXL yang katanya canggih, irit, "Wants to be Millionaire" dan sebagainya. Setelah itu saya cek pulsa masih tersisa Rp 61.000 lebih, dan masa berlaku sampai 22 Maret 2002. Sepulang dari Ancol pukul 00.30 dini hari, saya kontak ke rumah ternyata tidak bisa lagi. Saya coba cek pulsa, dan operator mengatakan jumlah pulsa nol. 

Pukul 10.00, saya coba mengisi ulang pulsa di daerah Mampang, Jakarta Selatan, lewat pengisian pulsa elektronik. Dijelaskan, mulai tanggal 19 Maret 2002 sedang hang (tidak bisa), dan yang ada voucher isi ulang dalam bentuk kartu Rp 150.000. Kepada pengguna kartu ProXL, agar hati-hati dan rajin mengecek jumlah pulsa. Jangan-jangan yang dapat hadiah "Wants to be Millionaire" yang disiarkan lewat RCTI itu, diambil dari para pengguna kartu ProXL.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws