Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Telepon & Ponsel (6)

1| 2| 3| 4| 5| 6| 7| 8| 9| 10| 11

 

Mutasi Kartu Halo Bermasalah

Saya sebagai pelanggan Telkomsel (0813-101076xx) dikecewakan dengan proses mutasi yang tidak kunjung selesai. Berawal dari kehilangan kartu Simpati pada tanggal 9 Desember 2003 dalam kondisi belum terdaftar di SimpatiZone dengan nomor di atas. Ternyata sangat sulit untuk dapat dilayani melalui Caroline (52919811) untuk tindak lanjut terhadap kehilangan. Khawatir terlalu lama, saya coba kontak Grapari BSD, Tangerang, untuk memperoleh ganti SIM Card dengan nomor yang sama, tetapi tidak mungkin karena belum terdaftar di SimpatiZone, sekalipun box kartu perdana masih ada. Akhirnya, untuk mempertahankan nomor tersebut, karena alasan repotnya berganti nomor terhadap relasi, saya harus berpindah ke kartuHALO dengan proses yang ditangani oleh Sdr Habib (Telkomsel BSD-menangani Corporate Customer) dan selesai masih di bulan itu juga.

Dengan status kartuHALO, saya coba untuk cek info billing di website Telkomsel dan muncul pesan bahwa layanan ini hanya untuk pelanggan kartuHALO. Masalah tersebut telah dua kali saya sampaikan ke Sdr Habib, tetapi selalu disarankan agar saya register dulu ke website Telkomsel yang notabene sudah saya lakukan sejak masih berstatus simPATI. Bahkan, saya sampaikan bahwa say juga pernah mengalami hal seperti itu dengan nomor simPATI lain-registrasi di website-migrasi ke kartuHALO-bill di website gagal diakses-akhirnya dapat diselesaikan karena adanya masalah di pihak Telkomsel.

Tetapi, kartu (0813-101076xx) tetap dianggap bukan kartuHALO oleh website Telkomsel. Tanggal 1 Maret 2004, saya memperoleh SMS dari 888: "Masa aktif kartu simPATI Anda sampai 2004-03-05...." Berarti selama ini sistem di Telkomsel masih menganggap SIM saya sebagai simPATI sekali pun tagihan kartuHALO tetap muncul setiap bulannya dan saya bayar sesuai waktu. Setelah melewati tanggal 5 Maret 2004, ternyata kartu masih hidup. Aneh tetapi nyata. Karena Caroline sangat sulit dihubungi dan Sdr Habib tidak kunjung dapat menyelesaikan masalah ini, mohon pihak Telkomsel dapat memperhatikan dan menuntaskan kasus mutasi seperti yang saya alami.


SMS "Indonesian Idol"

Saya pelanggan kartu Simpati Telkomsel. Tanggal 4 Juli 2004 saat ditayangkan Indonesian Idol Spectacular Show di RCTI, saya mengirimkan SMS ke 9288 untuk mendukung salah satu idola saya. Tetapi, pada ponsel saya tertulis "Message not sent, try again later". Karena penasaran, saya mengulangi hingga 10 kali dengan hasil yang sama. Betapa kagetnya ketika saya memeriksa pulsa, ternyata pulsa sudah berkurang sebanyak Rp 20.000. Artinya, 10 kali SMS saya tadi terhitung terkirim. Saya mencoba mengonfirmasikan ke pihak Telkomsel, setelah melalui proses yang cukup berbelit-belit saya mendapatkan jawaban bahwa SMS ke 9288 memang berbeda.

Gagal atau tidak SMS tetap dihitung Rp 2.000/SMS karena mesin telah menghitungnya. Jika peraturan itu yang diberlakukan, maka merupakan pembohongan publik besar-besaran. Kecenderungan orang untuk mengirimkan SMS berulang-ulang tentu lebih besar jika jawaban pesan tidak terkirim daripada pesan tertunda atau terkirim. Apalagi jika SMS dilakukan oleh orang yang memiliki kartu pascabayar. Entah siapa yang tega membohongi masyarakat, RCTI atau Telkomsel? Mohon penjelasan untuk mencegah lebih banyak lagi publik dibohongi.


Tagihan Misterius Pulsa Telkom

Saya pelanggan Telkom (77551xx dan 77626xx) yang berlokasi di Depok, dan selalu membayar tagihan tepat waktu dan menggunakan pulsa tagihan telepon sehemat mungkin mengingat kondisi keuangan yang sulit saat ini. Tiba-tiba bulan lalu tagihan melonjak. Setelah melihat print out pemakaian, tertera beberapa kali digunakan untuk menghubungi nomor telepon kuis di televisi, dan nomor nomor telepon Japati yang pulsanya sangat mahal. Sementara proses klaim oleh Telkom berjalan lebih dari satu bulan, telepon diisolir keluar dan kena denda pembayaran tertunda yang belum pernah saya alami sebelumnya.

Sudah rugi, dan akhir dari jawaban klaim adalah tetap harus membayar tagihan Japati karena telah digunakan melalui nomor telepon rumah saya. Saya tidak puas dengan keputusan Telkom, dan cara kerja dengan provider-nya yang saya merasa dirugikan secara sepihak. Tolong dibuktikan dengan cara yang paling akurat, yang bisa memuaskan konsumen. Seperti contoh pembuktian dengan DNA, rekaman suara. Terserah teknologi apa yang Telkom bisa. Secanggih dan amannya perbankan, Internet, dan lain-lain bisa dirasuki oleh orang-orang jahat, apa tidak mungkin terjadi pada Telkom. Saya tetap tidak akan membayar tagihan yang bukan saya gunakan, sekalipun Telkom akan mengisolir bahkan mencabut telepon saya.


Pengalaman Melapor Telepon Rusak

Saya pelanggan telepon Telkom (567 01xx). Sekitar awal April 2002, telepon mengalami kerusakan yaitu bunyi berisik sewaktu telepon. Beberapa hari kemudian, telepon mati total. Sesuai prosedur yang ditetapkan Telkom, saya menelepon ke nomor 147 kemudian keluhan diterima dan dicatat. Setelah itu hampir setiap tiga hari saya menelepon dan dijawab kerusakan ada pada jaringan primer dan saya diminta bersabar. Kemudian petugas bagian pengaduan 147, memberi nomor telepon bagian teknis untuk dihubungi, tetapi tidak ada yang menerima ketika dihubungi. Setelah cukup bosan menelepon, akhirnya mereka meminta saya mengunjungi kantor Telkom di daerah Duta Mas, yaitu kantor bagian teknisi untuk memperbaiki telepon. 

Dua kali saya mengunjungi kantor tersebut dan dilayani oleh dua petugas satpam yang berbeda. Setelah mencatat (di sepotong kertas) nama dan nomor telepon yang rusak, saya disuruh pulang seraya dijanjikan akan dihubungi. Saya mencatat nomor telepon teknisi yang menangani. Setelah menunggu beberapa hari, tidak ada petugas Telkom yang menghubungi. Saya mencoba menghubungi telepon selular petugas Telkom yang menangani kerusakan di daerah rumah saya dan dia menjanjikan (dua kali) akan datang, tetapi janji tinggal janji. 

Saya sampai bingung, apa yang harus saya lakukan dan kepada siapa harus minta tolong? Yang menjadi pertanyaan, sebagai pelanggan Telkom apakah saya berhak mendapat informasi tentang yang terjadi dengan nomor telepon yang rusak. Jika sifat kerusakannya besar, apakah Telkom tidak mengumumkan di media massa tentang kerusakan yang terjadi, serta berapa waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki? Pelanggan terlambat membayar, telepon akan diputus. Apa yang terjadi jika Telkom tidak dapat memberikan pelayanan selama lebih dari satu bulan?


Layanan Mentari

Saya kecewa dengan layanan Mentari Satelindo mengenai komunikasi jarak jauh. Kendala itu saya rasakan pada saat orang tua saya melaksanakan ibadah haji. Setelah melakukan registrasi yang disarankan operator kartu Mentari, mereka selalu mengatakan akses untuk jarak jauh yaitu ibadah haji sudah ok. Namun ternyata sampai sekarang orang tua saya tidak bisa dihubungi.

Padahal hal tersebut sudah berulangkali saya tanyakan kepada operator Satelindo Mentari, namun mereka selalu mengatakan sudah ok. Tapi ternyata tetap saja saya tidak bisa menghubungi orang tua saya. Saya mohon Satelindo jujur dan mau mengakui keunggulan operator lainnya misalnya. Kalau tahu bakal begini saya akan menyarankan orang tua saya menggunakan kartu lainnya.


Kecewa Handphone Philips

Tanggal 7 juni 2003 saya membeli sebuah hp visio 620 philips pada distributor resmi philips di gedung WTC lantai 2 Surabaya, belum genap sebulan hp tersebut rewel dan oleh teknisi untuk pemeriksaan saja butuh waktu 2 minggu tanpa adanya peminjaman hp seperti yang biasanya saya dapatkan pada merek lain. Tentu saja saya protes dan melayangkan surat ke pimpinan distributor di jakarta yaitu Bp Cahyo kemudian saya mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

Sebulan kemudian hp saya bermasalah lagi, kali ini mesin hp saya harus diganti (swap) dan untuk itu saya harus sabar menunggu kurang lebih satu bulan karena mesin harus didatangkan dari Singapore (untuk sebuah mesin hp ???).

Sebulan kemudian saya menerima hp dengan mesin baru tersebut, akan tetapi baru satu hari saya pakai hp tersebut sudah rewel lagi bahkan kali ini lebih parah. Karena saya tidak mau menunggu satu bulan lagi untuk penukaran maka saya berusaha mendapatkan kontak ke pimpinan philips (principal) di Jakarta kemudian saya mendapatkan no hp dari Bp Christian.

Pada kontak pertama saya ditanggapi dengan baik akan tetapi setelah beberapa hari menunggu, saya tidak mendapatkan adanya tindakan yang nyata, oleh karena itu pada tanggal 10 september 2003 saya menelpon lagi ke nomor tersebut akan tetapi apa yang saya dapatkan adalah call saya di reject !!!

Sungguh tindakan yang memprihatinkan dilakukan oleh pimpinan philips handphone !!!


Janji Telkomvision

Saya adalah pelanggan Telkomvision. Sejak awal April 2003, tayangan Star Group dan ESPN menghilang. Awal Mei 2003 kembali muncul sebagian setelah adanya surat permohonan maaf dari GM Marketing. Namun, tayangan Star Sport dan ESPN sampai surat ini dibuat (10 Juni) belum muncul.

Saya sudah berkali-kali menghubungi via telepon dan surat, tetapi tidak ada yang memberi kepastian apakah siaran tersebut akan muncul kembali di Telkomvision. Yang ada hanya janji. Pelanggan penggemar olahraga seperti saya sangat kecewa. Mohon perhatian dan penjelasan dari Telkomvision.


Dikecewakan Kartu Global Voice

Tanggal 19 Juni 2003, saya membeli dua buah kartu Global Voice Rp 100.000 per kartu untuk sambungan internasional dan domestik dari "D". Dalam nota pembelian disebutkan alamat Global Voice, Graha Cempaka Mas Jalan Letjend Suprapto, Jakarta.

Pembelian dilakukan setelah beberapa kali saya dihubungi, dan karena mendapat informasi dari yang bersangkutan bahwa kartu Global bisa dipakai untuk sambungan internasional ke semua negara. Saya percaya karena sebelumnya juga memakai kartu lain, dan bisa dipakai untuk melakukan sambungan internasional ke banyak negara termasuk Afrika Selatan. Tergiur oleh rayuan bahwa kartu Global lebih irit dari yang saya pakai, maka saya memutuskan untuk membelinya.

Pada tanggal 24 Juni 2003, ketika akan dipakai untuk sambungan internasional ke Afrika Selatan tidak berhasil, meskipun dicoba berkali-kali. Saya coba menghubungi Global Voice melalui nomor 421 2000, jawaban selalu: "customer service sedang sibuk, silakan tinggalkan nomor telepon anda dan kami akan menghubungi". Tapi saya tidak bisa meninggalkan pesan apa-apa karena nada yang terdengar berikutnya adalah tut, tut, tut, seperti nada putus sambungan.

Saya coba berkali-kali lagi dan akhirnya seorang pria menerima telepon. Setelah saya jelaskan persoalannya, dijawab bahwa Global Voice hanya dapat menjangkau 50 negara tidak termasuk Afrika Selatan (Johannesburg/Capetown).

Saya merasa tertipu. Ketika saya tanyakan mengapa tenaga pemasaran tidak dibekali informasi bahwa jangkauannya hanya 50 negara, jawabannya ringan saja, silakan hubungi petugas yang menjual. Saya coba menghubunginya, dan terus- menerus handphone tidak aktif. Saya coba SMS, juga tidak bisa masuk. Memang lebih mudah menjual daripada memelihara kepuasan pelanggan. Sistem pemasaran Global perlu diperbaiki, dan kalau mau pakai tenaga pemasaran dari luar harus dididik terlebih dahulu.


Layanan Pelanggan PT. TELKOMSEL Sangat Buruk

PT. TELKOMSEL barangkali satu di antara sedikit perusahaan besar yang amat buruk layanannya kepada pelanggan. Saya sebagai salah seorang pelanggan Kartu HALO merasa sangat kecewa dengan pelayanan PT. TELKOMSEL yang tampaknya sangat tidak peduli dengan hak-hak dan keluhan pelanggan.

Saya menjadi pelanggan Kartu HALO pada bulan Mei 2002. Selama tiga bulan pertama pemakaian berturut-turut saya tidak menerima billing statement (lembar tagihan). Hal itu saya adukan kepada layanan pelanggan (customer care) sebanyak tujuh kali, sebelum akhirnya keluhan saya itu ditanggapi dan lembar tagihan untuk bulan Agustus dikirimkan (lembar tagihan untuk bulan Juni dan Juli hilang entah kemana). Sekarang hal itu terulang lagi.

Hingga surat ini saya tulis (5/10), tagihan untuk bulan September belum saya terima, dan untuk itu saya telah melakukan pengaduan sebanyak tiga kali. Bayangkan, untuk menerima layanan yang menjadi haknya, seorang pelanggan harus mengadu sebanyak sepuluh kali dan belum ditanggapi sebagaimana mestinya.

Sungguh mengherankan bagi sebuah perusahaan besar yang dalam iklannya membanggakan diri sebagai penerima Customer Satisfaction Award (CSA) beberapa tahun berturut-turut. Saya curiga, jangan-jangan CSA hanyalah anugerah main-main yang bisa dibeli untuk kepentingan komersial perusahaan-perusahaan besar.

Perlu dicatat, meskipun saya tidak mengetahui jumlah tagihan, tagihan setiap bulan terbayar pada waktunya karena saya menggunakan jasa pembayaran otomatis lewat kartu kredit. Oleh karena itu, saya merasa sangat dirugikan dengan tidak adanya bukti tertulis mengenai jumlah pemakaian.

Saya berharap keluhan saya ini ditanggapi langsung oleh manajemen PT. TELKOMSEL, karena keluhan lewat customer care selama ini tidak ada gunanya.


123 X-Fun Mengecewakan

Tanggal 27 Februari 2004, saya tertarik untuk men-download ringtone via SMS ke 6789 (untuk Telkomsel) dari penyedia layanan 123 X-Fun (sesuai iklan). Namun, sampai saat ini ringtone belum terkirim ke ponsel saya. Sangat disayangkan, 123 X-Fun juga tidak memberikan konfirmasi, apakah SMS saya diterima atau ditolak. Saya juga sudah berkali-kali konfirmasi ke Customer Service (021) 3918614, tetapi tidak pernah ada yang mengangkat. Jangan-jangan penyedia layanan ini hanya mengambil keuntungan saja dari konsumen. Saya tidak mempersoalkan nilai rupiah untuk SMS, namun bila hal ini dibiarkan berlarut-larut, tentunya akan merugikan banyak pihak.

Sudah sedemikian bobrokkah mental bangsa kita hingga terhadap sesama saling menipu? Bagi 123 X-Fun, tolong bersikap gentlemen, sedikitlah berani mengubah sikap dengan mulai meninggalkan budaya kebohongan publik. Kalau tidak dimulai dari kita, siapa lagi. Bagi masyarakat, hati-hati dan jangan mudah terjebak untuk men-download apa pun via SMS ke 123 X-Fun. Semoga pengalaman saya ini dapat dijadikan sebagai media otokritik bagi pihak management 123 X-Fun untuk membenahi diri.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws