Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Ragam Pesan (1)

1| 2| 3| 4| 5


Kita sebagai konsumen selalu berada pada posisi yang lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, tak ada salahnya kita lebih berhati-hati sebelum membeli atau menggunakan jasa untuk apapun yang kita butuhkan. Jangan terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Pelajari dulu  pengalaman konsumen lain. Simak dan teliti sebelum Anda menjadi kecewa dan dirugikan. Semuanya kami kliping di sini. Detail nama dan alamat pengirim, sumber dan tanggal pemuatan dapat Anda minta di email. Kami juga menerima kiriman bahan kliping dari Anda.


 

Pesan Sofa di Pameran

Kami memesan satu set sofa kulit di pameran yang berlangsung di Balai Sidang Senayan (JCC -- Jakarta Convention Center) pada toko Garuda Furniture yang beralamat di Jl Fatmawati Plaza Mebel lantai II No 212 - 215, Jaksel (16/4). Sudah membayar uang muka Rp 2.000.000, dan sebelum barang dikirim ke alamat kami di Semarang pihak Garuda minta dilunasi, dan sudah kami lunasi. Namun betapa kecewa setelah barang dikirim ternyata warna berbeda dari pesanan. Untuk itu barang kami kirim kembali dan dinyatakan stok warna tidak ada, padahal sewaktu pemesanan dikatakan stok ada. Bagaimana ini bisa terjadi, pesanan dengan kiriman barang tidak sesuai warna. Kami dipersilakan untuk memilih stok warna yang ada, di gudang Jakarta.

Karena uang tidak bisa kembali dan barang tidak ada dengan warna pesanan, maka dengan sangat terpaksa kami khusus terbang ke Jakarta untuk memilih sofa agar dapat dikirim secepatnya. Lalu kami memilih sofa dengan warna yang ada (sesungguhnya warna-warna yg harus kami pilih sangat tidak berkenan) tapi daripada uang tidak kembali, dan barang tidak dapat maka kami akhirnya memilih juga sofa tersebut agar dapat dikirim ke Semarang. Setibanya di Semarang alangkah kaget kami, karena sofa yang dikirim itu telah belang-belang warna kulitnya tidak seperti baru alias rusak di bagian dudukan.

Telah berulang-ulang kami menelepon dan juga mengirimsurat ke Garuda Furniture, tetapi dibilang barang baru ada bulan Oktober 2004, dan untuk ini kami dikenakan biaya pengiriman. Garuda Furniture yang selalu mengikuti pameran di Balai Sidang Senayan, Jakarta telah mengecewakan kami. Hati-hati bagi pembeli/pemesan barang di pameran. Hingga kini persoalan masih belum selesai, dan kami meminta kabar dari Garuda Furniture belum juga ada penjelasan dan penyelesaian. Jika kami telepon selalu dibilang bos tidak ada, dan katanya sudah disampaikan.


Indomie Pecel Plus Kacang

Pada tanggal 27 Oktober 2004 saya memasak Indomie goreng rasa pecel plus kacang gurih produk baru Indofood (kode produksi BDG 02 1729 dan ex date 29 05 05). Ketika sedang memakannya tiba-tiba saya menggigit benda keras di mi tersebut, dan mengira yang tergigit adalah kacang keras yang ada dalam kemasan. Ketika saya mengeluarkannya, alangkah terkejut karena yang saya gigit adalah batu seukuran kacang tanah. Saya jadi ragu untuk melanjutkan makan.

Ketika diperiksa sisa mi, saya menemukan banyak potongan batu yang berukuran lebih kecil. Saya merasa takut untuk memakan sisa mi tersebut. Pihak Indofood sebagai peraih ICSA Award 2004 seharusnya lebih teliti dalam mengawasi proses produksi supaya hal ini tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang. Semoga dapat menjadi masukan bagi pihak Indofood agar saya sebagai penggemar Indomie tidak merasa khawatir lagi pada saat memakannya.


Tagihan Sumber Kredit

Saya 11 bulan yang lalu mencicil satu unit AC dengan fasilitas dari Sumber Kredit dan selama ini penagihan tanpa ada masalah. Tagihan dikirimkan ke rumah mertua saya (cicilan atas nama istri dengan alamat KTP lama istri, kini kami tinggal di lain tempat) rata-rata per tanggal 17 setiap bulannya (jatuh tempo tanggal 22). Pada Oktober 2004, setelah ditunggu hingga 21 Oktober belum menerima tagihan, istri saya mengontak ke hotline service (021) 574-5225 untuk menanyakan jumlah tagihan terakhir cicilan (beserta rinciannya). Diterima salah seorang karyawati yang namanya tidak sempat teringat karena mengira semua akan berjalan dengan baik.

Setelah diberi tahu total tagihan, wajar bila istri saya minta sekalian rincian tagihannya. Tanpa disangka karyawati itu menyatakan tak boleh memberitahukan rincian tagihan. Istri saya mengatakan akan menelepon langsung ke Kantor Sumber Kredit yang sebelumnya kembali menanyakan nama si karyawati tesebut. Dengan nada ketakutan akhirnya diberitahukan rincian tagihan. Apakah suatu aib bagi perusahaan bila pelanggan akan membayar dan menanyakan rinciannya? Padahal, di lembar tagihan yang biasa dikirim tertera dengan jelas rinciannya. Bagaimana dengan lembar tagihan untuk Oktober yang belum diterima karena di situ tertera rinciannya?

Petugas bagian hotline service itu mengatakan bahwa lembar tagihan dimaksud masih ada di tangannya. Bagaimana bisa melunasi cicilan bila hingga sebelum jatuh tempo lembar pemberitahuan tagihan belum diterima? Apakah ini suatu jebakan dan kemudian dikatakan terlambat membayar maka dikenai denda? Inikah caranya apabila ingin mengail keuntungan tambahan karena masa cicilan saya sudah habis? Padahal, bukan kesalahan pelanggan. Hati-hati bagi calon pelanggan terhadap trik-trik yang merugikan. Harus tetap kritis.


Tanpa Pakaian di Ricky Studio

Saya dan pasangan melakukan pemotretan foto pernikahan (7/4) di Ricky L Studio, Jembatan Dua, Jakarta. Sejak tiba di studio, tidak seorang karyawan pun yang melayani dengan baik, juga pada saat menggunakan gaun pengantin. Kebetulan saya mengambil paket di bridal lain, tetapi saat akan foto dengan gaun malam, dari pihak Ricky pun tidak ada yang membantu maupun melayani. Sampai akhirnya pihak bridal yang saya pergunakan sempat menegur staf Ricky L yang tidak profesional tersebut.

Saat mengenakan pakaian tradisional Eropa, saya minta bantuan staf Ricky L karena cukup sulit. Dengan wajah terpaksa, salah seorang staf membantu. Saat selesai pemotretan, saya pun membuka dan menukar sendiri di ruang ganti.

Namun, tiba-tiba salah seorang staf Ricky L masuk dan membuka tirai ruang ganti untuk mengambil gaun dan meninggalkan dengan tidak menutup tirai. Saat itu saya dalam keadaan tanpa pakaian, dan kebetulan studio dalam keadaan sepi, hanya pasangan saya yang melihat saya dalam keadaan seperti itu.

Bayangkan bila studio dalam keadaan ramai, bukankah saya menjadi tontonan gratis dan menjadi bahan olok-olokan orang, dan saya sendiri mengeluarkan biaya untuk foto di studio tersebut. Sampai saat ini tidak ada seorang pun dari pihak Ricky L Studio memberi tanggapan. Rasa kecewa saya tidak akan pernah habis dan menyesal telah salah memilih Ricky L dalam mengabadikan saat terindah yang hanya sekali dalam hidup.


Keran Air Produk Toto

Pada tanggal 14 Januari 2004, saya membeli keran air merek Toto (TX-432 SDN), di toko PD Indah Jaya Jl Pinangsia, Jakarta. Setelah dipasang di rumah ternyata tidak berfungsi dengan baik, pada waktu keran dimatikan airnya masih keluar. Lalu saya datangi ke toko tempat membeli untuk ditukar dengan yang baru karena saya membeli dalam kondisi baru, namun pihak toko tidak bisa mengganti dengan yang baru.Alasannya distributor toko tidak mau tanggung jawab. Saya disuruh ke kantor distrubutor Toto di Jl Tomang Raya, Jakarta untuk diservis.

Bertemu Sdr Atung bagian customer service dan saya ceritakan permasalahannya, tetapi ekran yang saya beli baru tetap tidak dapat diganti dengan yang baru namun harus diservis saja. Dan kalau mau diservis kurang lebih dua hari karena bagian servis tidak ada di tempat. Akhirnya saya serahkan juga keran air tersebut untuk diservis.

Kepada konsumen yang ingin membeli kran air produk Toto harus hati-hati jangan sampai seperti yang saya alami (seperti beli kucing dalam karung). Dan kepada distributor Toto agar lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Jika ada kesalahan dari pabrik seharusnya diganti dengan yang baru, tidak usah diservis segala macam karena sudah tahu kesalahan dari pabrik.


Promosi Kabelvision Menyesatkan

Untuk memikat langganan agar "beramai-ramai" membayar langganan setahun di muka, Kabelvision gencar menyiarkan lewat layar kaca promosi "Save 30 persen On Your Annual Subscription". Tetapi, bila pemirsa mengira ini merupakan penghematan lumayan dalam arti potongan harga, perkiraan itu salah. Karena nyatanya ini cuma trik promosi yang menyesatkan.

"Penghematan" yang dimaksud pihak Kabelvision adalah hadiah berupa voucher untuk belanja di Matahari, dan kesempatan untuk menang lotere wisata ke luar negeri yang konon senilai 30 persen tarif langganan setahun. Artinya, ini semua adalah bonus dan bukannya diskon.

Para pemirsa siaran TV Abonemen ada baiknya hati-hati dengan promosi ala Kabelvision, dan seperti yang saya lakukan membanding-bandingkan pelayanan dan tarif langganan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Mohon perhatian Yayasan Lembaga Konsumen untuk promosi yang "menyesatkan" konsumen ini.


Diintip di "Water Park" Lippo

Pada tanggal 4 Agustus 2004 sekitar pukul 14.00, kami sekeluarga berenang di "Water Park" Lippo Kawaraci, Tangerang. Setelah selesai berenang seperti biasa saya mandi di kamar mandi wanita, namun ketika mandi tanpa disadari ada seorang petugas yang saya kenali lewat seragamnya berwarna biru sedang mengintip melalui tembok pembatas antara kamar mandi wanita dan kamar mandi pria yang temboknya tidak terlalu tinggi. Betapa terkejutnya pada waktu itu dan spontan saya berteriak. Setelah berpakaian saya langsung mencari manajer yang bertugas saat itu, tetapi yang bersangkutan, kata supervisor (Bpk Budi), tidak berada di tempat.

Kemudian saya jelaskan semua kejadian tersebut, dan dengan sangat gampangnya Bpk Budi memberikan solusi dengan menawarkan tiket masuk gratis. Saya kecewa dan merasa dilecehkan. Mohon perhatian pihak manajemen kolam renang Water Park Lippo Karawaci untuk menindak tegas, dan mengajarkan sopan santun kepada semua petugasnya. Dan, kepada pengunjung terutama wanita supaya berhati-hati jika ingin berenang di "Water Park" Lippo Karawaci. Semoga kejadian serupa tidak terulang.


Waspadai Internet Telkom

Saya pelanggan internet Telkom dengan perjanjian sistem pembayaran abonemen Rp 300.000/bulan (jatah 500 megabite/MB), dan jika ada kelebihan pemakaian harus membayar Rp 1.200/MB. Tetapi, setiap bulan rekening yang ditagih lebih dari Rp 300.000, yang menurut hitungan Telkom, pemakaian lebih dari jatah 500 MB. Namun, itu diragukan karena berdasarkan alat ukur yang saya gunakan (DU Meter yang sudah standar internasional) tak melebihi dari jatah 500 MB setiap bulan. Lalu saya ajukan keberatan dan dikabulkan hanya membayar Rp 300.000 sesuai beban abonemen. Pada bulan berikutnya tagihan lebih tinggi lagi, tetapi direvisi kembali yang akhirnya hanya membayar Rp 300.000.

Lalu iseng-iseng saya print out pemakaian internet bulan- bulan lalu yang sudah saya bayar, ternyata banyak keanehan dan kejanggalan. Misalnya untuk pemakaian dibebankan Rp 75.000. Ini sangat tidak masuk akal. Akhirnya saya baru menyadari bahwa selama ini Telkom menggunakan argo kuda. Kepada Telkom, sediakan fasilitas alat ukur agar konsumen dapat mengontrol pemakaiannya dan meneliti kembali sistem penghitungannya, apakah sudah benar sesuai standar internasional. Jangan rugikan masyarakat karena Telkom monopoli dalam hal Link Internet. Kepada pengguna jasa internet Telkom agar hati-hati dan kritis, teliti rekening sebelum membayar agar tak dirugikan.


Pelayanan Buruk Martinizing

Tanggal 6 Februari 2004, saya mencuci (laundry) baju kemeja putih di Martinizing Cabang Lippo Plaza, Jakarta (nomor tiket 716363). Pada saat mengambil baju, tali baju yang seharusnya ada tidak disertakan (baju kemeja tanpa kancing dan tali berfungsi sebagai pengganti kancing). Tanpa tali itu kemeja tidak bisa dipakai. Saya langsung protes tentang kehilangan tali tersebut dan dijanjikan akan dicari. Selang waktu dua hari, karena tidak ada telepon balik dari pihak Martinizing, saya menelepon kembali dan tidak ditanggapi serius, mereka hanya mengatakan akan mencarikan kembali.

Sampai sebulan lebih tidak ada telepon dari pihak Martinizing untuk merespons keluhan saya, dan ini merupakan pelayanan buruk. Pada nota yang diberikan untuk setiap konsumen, terdapat pernyataan yang menyebutkan bahwa Martinizing bertanggung jawab sejumlah 10 kali dari biaya pencucian per potong pakaian. Saya sudah menanyakan hal tersebut, tetapi tetap tidak ada tanggapan. Mengecewakan nama besar Martinizing karena jelas-jelas menyepelekan masalah yang ditimbulkannya terhadap konsumen. Jangan hanya melihat nama besar lalu merasa aman untuk mencuci baju.


Waspadai Kredit dengan Adira

tanggal Saya mengambil kredit sepeda motor Suzuki di Adira Finance. Saya membayar uang muka cukup tinggi (dari rata- rata) dan selama empat kali cicilan membayar seminggu sebelum jatuh tempo. Pada Oktober terlambat membayar (tertunda 34 hari) dan sebelum saya membayar ada petugas datang langsung membawa sepeda motor. Karena berpikir semuanya beritikad baik, saya rela sepeda motor dibawa petugas Adira. Keesokan harinya saya bertemu bagian pengambilan sepeda motor (Aang Sangkuriang, dari Adira Mampang, Jakarta) yang menyatakan, karena terlambat bayar (satu bulan) dikenai Rp 250.000 untuk biaya penarikan sepeda motor, ditambah denda keterlambatan per hari, dan dengan ancaman sepeda motor akan dilelang.

Ketika ditanyakan, mengapa tak ada ada pemberitahuan tentang denda, petugas mengatakan tidak perlu pemberitahuan. Perlu diketahui, pengambilan motor dan pembayaran cicilan yang terlambat tidak ada pemberitahuan lewat surat maupun telepon dari Adira. Pemberitahuan lewat telepon hanya mengatakan, petugas dari Adira akan datang ke rumah. Sepeda motor diambil sejak 9 November 2004, dan sampai kini belum ada pemberitahuan apa pun dari Adira. Pengalaman ini bisa menjadi pertimbangan bagi yang berniat mengambil kredit karena masih banyak perusahaan penyelenggara kredit yang profesional dengan manajemen yang baik.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Counter

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws