Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Telepon & Ponsel (1)

1| 2| 3| 4| 5| 6| 7| 8| 9| 10| 11


Kita sebagai konsumen selalu berada pada posisi yang lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, tak ada salahnya kita lebih berhati-hati sebelum membeli atau menggunakan jasa untuk apapun yang kita butuhkan. Jangan terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Pelajari dulu  pengalaman konsumen lain. Simak dan teliti sebelum Anda menjadi kecewa dan dirugikan. Semuanya kami kliping di sini. Detail nama dan alamat pengirim, sumber dan tanggal pemuatan dapat Anda minta di email. Kami juga menerima kiriman bahan kliping dari Anda.


PEMBERITAHUAN: Sudah Terbit Buku "Janji dan Komitmen SBY-JK, Menabur Kata-Menanti Bukti" Oleh Rudy S.Pontoh. Berisi Kumpulan janji-janji Presiden dan Wakil Presiden SBY-JK dilengkapi dengan data dan fakta terbaru. Diterbitkan oleh Penerbit Media Pressindo. Dapat diperoleh di berbagai toko buku di Indonesia. Buruan sebelum kehabisan! INFO? kirim email  

 

SMS Fren Mengecewakan

Saya pengguna Fren (No 08888009439) yang tertarik memakai Fren dengan penawaran gratis HP Nokia. Saya mengambil paket dengan pemakaian pulsa minimal Rp 618.000 per bulan di Fren ITC Fatmawati, Jaksel, dengan Rp 618.000 sebagai jaminan yang didebet melalui kartu kredit Bank Central Asia (BCA). Saya baru menyadari pada 27 Agustus 2004 ternyata SMS dari sekretaris saya dan teman-teman yang menggunakan Telkomsel tak pernah masuk. Dan sampai pada 1 September 2004 pukul 11.30 WIB, saya coba lagi di kantor dengan sekretaris saya, tetap saja SMS dari Telkomsel tak bisa masuk.

Hal tersebut sangat mengecewakan dan menghambat komunikasi serta pertukaran berita penting dengan relasi, rekan kerja, dan klien saya. Saya menelepon ke 888 dan petugas operator hanya menjawab sedang ada gangguan dari Telkomsel untuk in coming ke Fren.

Apa betul Telkomsel bermasalah? Cukup lama Fren tidak bisa menyelesaikan masalah. Sebagai pelanggan Fren, saya merasa kecewa dan dirugikan. Bagaimana tanggung jawab Fren, apakah uang akan dikembalikan? Apakah HP Nokia-nya juga harus dikembalikan kepada Fren jika saya berhenti sebagai pelanggan?


"Free Roaming" Bohong

Pengguna kartu simPati dan Halo Telkomsel bisa terima panggilan di mana saja bebas roaming di seluruh wilayah Indonesia dari sesama pengguna Telkomsel. Begitu katanya. Tapi apa yang saya alami dari tanggal 5 sampai dengan 7 Agustus 2004 sangat berbeda dengan apa yang dikatakan, pulsa saya menyusut menjadi Rp 58 dari sekitar Rp 31.000 dengan hanya menerima panggilan dari pengguna Telkomsel lain. Saya pengguna kartu simPati asal Palembang, Sumatera Selatan, dan pada tanggal itu saya berada di Padang, Sumatera Barat.

Kejadian itu ternyata tidak hanya menimpa saya, kakak saya juga mengalami hal ini, bahkan menelepon Telkomsel Padang dan mendapat jawaban bahwa hal tersebut tidak mungkin. Karena tidak mau repot kakak saya ganti kartu operator lain. Meskipun Sumatera Barat wilayah Indonesia, namun bagi pengguna Telkomsel yang pulang kampung atau berkunjung ke sana mohon dilakukan pengecekan ulang jika menggunakan kartu tersebut.


Pro XL Sulit Dihubungi

Sering kali saudara saya dari Jakarta sulit menghubungi, atau selalu masuk ke mail box jika hendak menghubungi saya melalui pro XL, di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Dan itu juga saya temukan atau buktikan dengan seringnya saya mendapat pesan SMS dengan bunyi: "Anda mendapat 1 missed call..." dari operator 888, dan hal ini sangat menjengkelkan. Padahal sinyal layar display tampak penuh. Ini akan lebih sering jika saya dihubungi oleh keluarga pada saat subuh/sahur. Terus terang saya tidak mempermasalahkan tarif, diskon atau bebas roaming, atau apakah namanya asalkan hak saya/kenyamanan saya dalam berkomunikasi tidak terhambat seperti ini.

Hal itu dikhawatirkan jika yang menghubungi saya ternyata hendak menyampaikan berita penting, mengenai pekerjaan atau pun lain sebagainya. Jika sudah menyangkut komunikasi, berapa pun biaya atau apa pun program diskon yang ditawarkan tidak menjadi penting untuk pelanggan. Saya harap pro XL bisa lebih meningkatkan kualitas komunikasinya jika tidak ingin ditinggalkan pengguna. Karena saat ini masyarakat bisa dengan mudah memilih kartu sehubungan dengan semakin murahnya kartu perdana namun prima dalam pelayanan.


Telkomsel 10 Kali Salah

Saya telah 3 tahun lebih memakai kartu Telkomsel simpati dengan nomor 0812 85 301xx, selama ini saya tidak pernah mendapat ataupun membuat masalah dengan kartu tersebut, apalagi nomor tersebut memiliki arti khusus buat saya. Pada hari Senin, 13 September 2004 sekitar pukul 16.30 saya membeli voucher isi ulang sebesar Rp 50 ribu kemudian saya mengisikannya seperti biasa. Ketika saya selesai memasukkan 14 digit nomor PIN yang terdapat dalam voucher tersebut terdengar suara operator bahwa saya telah 10 kali salah memasukkan 14 digit nomor PIN tersebut. Alangkah kagetnya saya, karena kalaupun salah, sangatlah tidak mungkin sampai 10 kali. Apalagi kalau saya sengaja menebak-nebak nomor PIN tersebut supaya dapat pulsa gratis dengan risiko nomor saya hangus.

Atas inisiatif penjaga counter, saya menghubungi operator via ponsel dan langsung mendapat jawaban agar saya menunggu 3 hari dengan alasan libur dan saya akan dihubungi, kemudian saya meninggalkan nomor telepon rumah dan ponsel saya pun stand by terus. Tapi pada hari yang dijanjikan tidak satu pun telepon masuk dari operator Telkomsel baik lewat telepon rumah maupun ponsel saya. Dan untuk menyelamatkan pulsa yang telah saya beli serta demi kepentingan komunikasi saya, akhirnya saya membeli kartu perdana baru simpati hoki dengan niat jika pulsanya habis saya akan beralih ke operator lain walaupun saya harus menghubungi relasi saya untuk memberitahukan nomor baru saya. Demikian saya sampaikan agar menjadi perhatian pihak yang bersangkutan.


Dikejutkan Tagihan SLI

Perusahaan kami (PT Arthabuana Margausaha Finance) dikejutkan dengan dua tagihan sambungan langsung internasional (SLI) 001 Indosat sebesar Rp 1.979.000 (Oktober 2004) dan Rp 3.283.884 (November 2004). Padahal, selama ini perusahaan kami tidak pernah menggunakan SLI 001 untuk kepentingan bisnis maupun pribadi. Setelah dilakukan pengecekan ke Indosat, dinyatakan bahwa tagihan itu berasal dari pemakaian situs tertentu di internet ke Austria).

Meskipun sudah jelas-jelas dilampirkan bukti-bukti yang menyatakan tak adanya pemakaian ke situs dimaksud, pihak Indosat tetap menyatakan benar. Sedemikian mudahnya pihak Indosat melepaskan tanggung jawab dengan tidak mau dipersalahkan dan tak berusaha untuk melakukan perbaikan atas sistemnya meski menurut pihak Indosat kejadian serupa sudah sering terjadi pada perusahaan-perusahaan lainnya. Mohon Indosat menyelesaikan kasus ini, dan perlu introspeksi agar tidak merugikan pihak lain di masa mendatang.


Telepon Digunakan Orang Lain

Nomor telepon kami (021- 788930xx) telah digunakan orang yang tidak bertanggung jawab sejak Februari lalu hingga saat ini. Kami telah berupaya mengajukan klaim di Telkom Supomo, Jakarta Selatan, hingga menutup fasilitas SLJJ, sambungan lintas jarak jauh (temporer). Pencuri pulsa telepon menggunakan nomor tujuan masing-masing (0312) 966369, (031) 296693, dan (031) 966696 (Surabaya Dharmo), yang diketahui dari print out yang kami minta.

Dalam hal ini kami harus melunasi rekening tagihan, padahal kami dan keluarga tidak pernah tahu dan mengenal nomor-nomor tersebut. Pihak Telkom Supomo, Jakarta, tetap bersikeras bahwa kami menggunakannya. Pencuri pulsa menggunakan pada pukul 14.00-15.00 dan pukul 22.00-24.00. Padahal kami selama 1 x 24 jam berada di rumah dan jarang melakukan panggilan kalau tidak penting.


Pro XL Tak Bisa Terima SMS

Tanggal 14 Februari 2004 saya membeli kartu perdana Pro XL di XL Ritel Kantor Pos Jakarta Pusat. Pada saat itu juga langsung saya aktifkan, saya langsung pakai komunikasi dengan teman dan istri saya dengan menggunakan fasilitas SMS untuk menginformasikan nomor saya telah berubah. Setelah saya kirim beberapa SMS, saya terima telepon dari istri dan teman saya kenapa selalu gagal bila kirim SMS ke nomor HP saya. Setelah pulang dari kantor pos saya langsung ke kantor dan di kantor kebetulan ada yang memiliki HP dan dicoba ternyata memaag Pro XL saya yang bermasalah. 

Saya langsung menghubungi nomor 818 lebih dari 5 kali dan dipandu untuk mencari permasalahan nomor saya tetapi tidak ada hasilnya dan customer service bilang akan dibuatkan laporan ke bagian sistem atau apalah saya tak tahu. Yang jelas sampai tanggal 16 Februari (hari ke-3) nomor saya belum bisa dipakai menerima SMS dan pulsa saya terus berkurang karena dipakai mencoba kirim SMS ke nomor sendiri dan tetap saja tak ada perubahan. Dan yang lebih menjengkelkan adalah saya disuruh menunggu tanpa ada kepastian kapan kasus saya ini akan diselesaikan.


PT Telkom, Keberatan Konsumen

Pada tanggal 5 Maret 2004, saya dan paman datang ke Pusyantel Jakarta Selatan di Tebet untuk permohonan isolasi telepon rumah 791992xx karena terlambat membayar dan baru bayar tanggal 1 Maret 2004 selama tiga bulan tagihan sebesar Rp 853.520 (kuitansi terlampir).

Pihak Telkom meminta kami membayar denda Rp 165 ribu atau sekitar 20 persen dari total tagihan tiga bulan. Atas keterlambatan pembayaran ini, sesuai data kuitansi, kami telah didenda Rp 32.500 kemudian dengan seenaknya PT Telkom akan membebani lagi Rp 165 ribu sebagai persyaratan dibukanya isolasi. Paman kami sudah menjelaskan bahwa sebagai rakyat kecil (pensiunan) sering terlambat membayar karena memang tidak memiliki cukup uang. Ada keinginan kami untuk sekaligus mengajukan permohonan isolasi outgoing.

Kebijakan manajemen PT Telkom kami anggap sudah keterlaluan. Biaya telepon sudah dinaikkan seenaknya tanpa diikuti peningkatan pelayanan berarti. Mau bikin aturan denda seenak perutnya sendiri. Ini sebuah contoh jelek dari perusahaan monopoli. 

Mohon perhatian yang berwenang, khususnya lembaga konsumen agar mengambil langkah melindungi kepentingan konsumen sekaligus mencegah kesewenangan manajemen BUMN PT Telkom.


HP Samsung Bermasalah

Saya pemakai HP Samsung (E-700), sejak awal pembelian sudah bermasalah (masalah indent barang yang tidak jelas), dan sekarang baru sekitar 10 bulan dipakai (masih garansi) ternyata LCD lampu sudah harus diganti dan harus ditinggal untuk penggantian LCD. Menurut salah seorang customer service di Samsung Service Center di Jalan KH Hasyim Ashari, Jakarta, penggantian LCD itu waktunya tidak jelas. Bila suku cadang dimaksud ada, waktunya sekitar satu-dua hari, tetapi bila tidak ada, mungkin bisa lebih lama karena harus memesan terlebih dahulu.

Bagaimana bisa HP model baru dan baru sekitar 10 bulan pemakaian sudah harus ada penggantian suku cadang? Ternyata ketakutan saya akan layanan purnajual yang buruk pada saat pembelian yang sudah bermasalah dulu, sekarang terbukti. Apakah saat promosi saja konsumen dianggap raja, tetapi setelah itu yang ada hanya masalah?


Waspada Dengan Indosat

Saya dikejutkan dengan dua tagihan dari PT Indosat (Matrix) atas nama Retno Ayu Ningthas (0816 93xxxx dan 0816 93xxxx) dengan nilai tagihan Rp 27.500,00 dan Rp. 10.920.903,00. Padahal saya tidak pernah memakai jasa Matrix, dan bahkan tidak pernah melakukan registrasi Matrix di Indosat. Saya tidak tahu prosedur registrasinya, dan tidak mengenal nomor telepon yang ditagihkan. Yang mengheran, dari mana PT Indosat mengetahui nama dan alamat saya (kebetulan memang sesuai KTP) atau memperoleh KTP saya.

Apakah sedemikian mudahnya sistem di Indosat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab? Atau mungkin pihak Indosat sendiri yang memberikan peluang penyalahgunaan tersebut? Saya mengimbau kerja sama dari pihak Indosat dalam menyelesaikan kasus ini. Dan kepada masyarakat luas harap berhati-hati dalam memberikan foto kopi KTP kepada pihak manapun karena dapat disalah gunakan. 


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Counter

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws