Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Mobil & Motor (1)

1| 2| 3| 4|


Kita sebagai konsumen selalu berada pada posisi yang lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, tak ada salahnya kita lebih berhati-hati sebelum membeli atau menggunakan jasa untuk apapun yang kita butuhkan. Jangan terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Pelajari dulu  pengalaman konsumen lain. Simak dan teliti sebelum Anda menjadi kecewa dan dirugikan. Semuanya kami kliping di sini. Detail nama dan alamat pengirim, sumber dan tanggal pemuatan dapat Anda minta di email. Kami juga menerima kiriman bahan kliping dari Anda.


 

Kualitas Suzuki Shogun 125

Saya Pada 18 Juni 2004, saya membeli sepeda motor Suzuki Shogun 125, dengan harapan performa mesin yang baik dan kualitasnya sudah dibuktikan lewat jelajah Nusantara. Namun yang terjadi adalah sebaliknya. Pada kilometer 250-an, kendaraan sudah mengeluarkan asap pada knalpot dan mesin terasa kasar. Pada servis pertama, saya keluhkan dan mekanik menjelaskan, itu diakibatkan vaselin di knalpot dan akan hilang sekitar dua-tiga bulan. Namun, semakin hari asap semakin banyak. Lalu, saya klaim ke dealer.

Setelah dicek, piston dan seal klep rusak. Menurut dealer, saya akan mendapat penggantian suku cadang yang rusak. Setelah ditunggu sekian lama, pihak dealer mengatakan barang pengganti belum tersedia dan hanya menyuruh menunggu tanpa ada kepastian waktu.

Mengherankan, Suzuki menjual barang bermutu jelek kepada konsumen dan tidak tersedia suku cadang pengganti. Percuma ada garansi tiga tahun pada mesin. Saya kecewa membeli sepeda motor Suzuki Shogun 125 karena pelayanan yang diberikan tidak memuaskan.


KIA Carens II Mengecewakan

Terkesan dengan model dan iklan di media, bulan September 2003 saya membeli satu unit KIA Carens II di Kumala Motor Makassar seharga Rp 174 juta (setelah diskon Rp 5 juta dari daftar harga). Ternyata kegembiraan saya memiliki KIA Carens II (DD 471 YD, No Mesin: TB 037582, No Rangka: KNAFC523135296) hanya berlangsung sesaat. Masalah demi masalah muncul tidak henti sampai saat ini, sehingga membuat kami sekeluarga stres dan menyesal telah membeli KIA Carens II. Kekecewaan pertama, tenaga mesin ternyata tidak mampu maksimal pada jalan menanjak. Mesin mengeluarkan suara menggelitik yang keras, dan mobil turun mundur. Keluhan itu sudah disampaikan kepada bengkel resmi KIA Motor yang mengatakan, itu hal biasa karena mobil masih baru. Kenyataannya, hingga kini mesin mobil (1.800 cc) seperti tidak bertenaga dan susah menanjak.

Kekecewaan kedua, saat servis 10.000 kilometer diharuskan membayar untuk penggantian master kopling sekitar Rp 500.000. Saya kian stres dan kecewa, saat kopling yang baru sekitar tiga bulan diganti mengalami kerusakan saat perjalanan menuju Ciawi-Bogor. Jaminan servis dari KIA Motor ternyata gombal, karena harus bolak-balik menelepon KIA Motor untuk mengharap bantuan perbaikan. Itu pun harus mengeluarkan biaya servis dan suku cadang sebesar Rp 1.250.000.

Kekecewaan memuncak saat kaca mobil depan retak, dan pihak KIA Motor tidak dapat menyediakan kaca pengganti dengan alasan tidak ada persediaan. Akibatnya, sampai sekarang mengendarai mobil dengan kaca depan retak, yang amat membahayakan pengemudi dan penumpangnya. Semakin stres dan menyesal ketika AC mobil tiba-tiba tidak dingin lagi. Bengkel KIA Motor mengharuskan penggantian thermostat senilai Rp 300.000. Hingga kini, AC kadang dingin kadang tidak.

Belum lagi suara mesin yang aneh dan komponen lain seperti mur dan baut yang mulai bercopotan. Penderitaan bertambah saat mobil mau saya jual, tetapi harganya jatuh. Saya tidak habis mengerti melihat produk KIA Motor dan pelayanan purnajual yang amburadul.


Pengalaman Pesan Avanza

Saya akan memberikan pengalaman buruk dalam pemesanan Toyota Avanza. Saya telah melakukan pemesanan Toyota Avanza melalui Auto 2000 Cempaka Putih, Jakarta, pada bulan November 2003 dengan nomor pemesanan 84-21221. Pemesanan saya lakukan dengan pembayaran uang muka Rp 5.000.000 sebagaimana diisyaratkan oleh Auto 2000 Cempaka Putih. Dijanjikan, mobil akan saya terima antara bulan Februari-Maret 2004 (urutan 19). Namun, sampai saat ini, mobil belum saya dapatkan sehingga saya meminta perkiraan kedatangannya kepada petugas penjualan yang menangani. Ternyata waktu kedatangan justru mundur pada Maret-April 2004. Kekecewaan itu belumlah seberapa. Pasalnya, kemudian petugas penjualan itu mengundurkan lagi waktu kedatangan menjadi Juli-Agustus 2004.

Parahnya lagi, keesokan harinya, ketika kami menghubungi kembali guna sekali lagi mendapatkan kepastian, petugas penjualan malah sekali lagi juga mengundurkan waktu kedatangannya menjadi September-Oktober 2004, itu pun masih kemungkinan. Saya hanya berharap penyelesaian dari pihak Auto 2000 Cempaka Putih sehingga mendapatkan hak karena saya telah menyelesaikan kewajiban dengan membayar uang muka pemesanan mobil sebagaimana mestinya. Sangat ironis, di era persaingan bisnis otomotif yang semakin ketat, Toyota yang telah menyandang nama besar justru menunjukkan keburukannya dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.


Xenia, Perjuangan

Di samping membayar uang indent dan menyediakan uang cash sesuai harga, Anda harus memenuhi kriteria di bawah ini jika mau membeli mobil Daihatsu Xenia:

Pertama, rela menunggu 8 bulan tanpa kepastian kecuali janji-janji. Kedua, rela dipingpong ke sana kemari jika Anda bertanya kapan kendaraan dapat diterima dengan alasan yang beragam. Contoh: Supply dari Astra yang terbatas, diborong Bank Mega, harga dolar dan baja naik, dan sebagainya.

Ketiga, rela mengeluarkan uang tambahan antara Rp 5 juta s/d Rp 10 juta di luar harga sebenarnya jika mau cepat dapat. Keempat, punya kenalan di Astra Daihatsu atau di dealer tempat Anda indent. Kelima, punya backing orang kuat. Keenam, punya persediaan sabar tak terbatas.

Saya sudah memenuhi persyaratan poin 1, 2, dan 6 dan telah membayar uang indent sebesar Rp 2.500.000 (Li 1.000 CC) dan saya membeli dengan cara cash. Karena saya belum memenuhi persyaratan 3, 4, dan 5 maka sejak tanggal 24 Januari 2004 sampai saat ini pihak Tunas Daihatsu Matraman belum dapat memenuhi kewajibannya.

Sekarang saya masih menunggu feed back dari Tunas Daihatsu Matraman yang beralamat di Jl Matraman Raya No 103-105 Jakarta Timur. 


Dirugikan Astrido Toyota

Hati-hati bila memperbaiki air conditioner (AC) di bengkel Astrido Toyota Jalan Raya Perjuangan, Kedoya, Jakarta Barat. Kejadiannya pada tanggal 31 Maret 2003, saya memperbaiki AC Kijang 1997, kemudian diberitahukan bahwa botol drier mampet sehingga mengakibatkan selang AC pecah dan harus diganti baru dengan total biaya Rp 884.000. Tetapi, sekitar sebulan kemudian AC tidak dingin, ternyata selang yang telah diganti sebulan sebelumnya terlepas kembali, dan oleh pihak bengkel diperbaiki kembali hanya dengan menggunakan klem selang.

Pada saat itu juga saya sempat komplain karena yang saya inginkan adalah selang asli ND (press asli pabrik) dan bukan selang yang diklem (buatan sendiri). Tetapi oleh pihak bengkel (Bapak Todo) dijanjikan bahwa klem selang tersebut sangat kuat dan tidak akan terjadi apa- apa. Bahkan di bengkel Astrido sudah sering menggunakan klem selang dimaksud dan tidak pernah terjadi apa-apa, dan dijanjikan pula dengan garansi selama satu-dua tahun.

Pada tanggal 18 Juni 2004 selang terlepas kembali dengan daya semburan yang kuat menghantam kap motor sehingga mengakibatkan kap motor cacat seperti dipukul benda keras (palu) dari bawah ke atas. Ketika saya komplain ke bengkel Astrindo, dengan entengnya pihak bengkel (Bapak Todo) melepas tanggung jawab. Bahkan dia mengatakan bahwa garansi telah melewati batas yang ditetapkan dan di bengkelnya saat ini sudah tidak ada kerja sama dalam perbaikan AC. Dia hanya menyarankan untuk diperbaiki lagi di bengkel AC yang lain. Tidak ada rasa tanggung jawab, dan bengkel Astrido telah menipu dengan barang aspal (asli tapi palsu) sehingga membuat mobil konsumen menjadi cacat.


Suzuki Galur, Pelayanan

Pada 3 Agustus 2004 seperti biasanya saya service rutin (kuitansi terlampir) di bengkel Suzuki Galur lalu saya jelaskan keluhan di motor saya (Suzuki Smash 110) yaitu jarum penunjuk bensin yang turun-naik (tidak menetap)> Sebelumnya juga setelah saya service pertama (tanggal 15 Mei 2004), saya juga mengeluhkan hal yang sama, lalu saya kembali lagi ke bengkel, ternyata hanya diutak-atik benar lagi, tapi dua hari berturut-turut saya bolak-balik dengan keluhan yang sama. Padahal pada waktu itu saya mengatakan kalau ada yang perlu diganti saya sanggup bayar, walaupun katanya dalam iklannya "Jaminan mesin 3 tahun".

Tanggal 29 September 2004 saya kembali lagi ke bengkel tersebut, masih dengan keluhan yang sama, tapi perlakuan kali ini lebih parah lagi, justru setelah saya melapor ke bagian administrasi. Saya disuruh menunggu hampir 1 jam. Saya tak kunjung dipanggil, padahal yang datang belakangan sudah dipanggil (tidak memakai sistem nomor urut). Jadi yang kenal dengan mekaniknya itu yang didahulukan, apa ini yang diterapkan di bengkel Suzuki? Jika benar, berarti sama halnya dengan bengkel pinggir jalan. Atau memang produk Smash belum sempurna?


Tanggung Jawab Java Motor

Pada tanggal 11 Mei 2004 saya membawa mobil Range Rover B 1226 KZ ke Java Motor untuk melakukan general check-up, ganti oli, dan ganti packing carter oli. Satu minggu kemudian, 19 Mei 2004, mobil dinyatakan sudah selesai diperbaiki oleh Java Motor. Setelah menyelesaikan pembayaran dengan kuitansi No WF 200400624, mobil saya bawa pulang dalam kondisi yang malah bertambah rusak (miring ke depan).

Kemudian pada tanggal 21 Mei 2004, mobil saya bawa kembali ke Java Motor dan diterima oleh Bapak Apin. Saya diberi solusi untuk mengganti hydraulic valve block seharga Rp 40 juta. Tentu saja saya keberatan karena ketika datang hydraulic masih berfungsi dengan baik dan sudah dicoba oleh Bapak Kadek. Saya hanya menginginkan mobil saya kembali ke kondisi semula.

Setelah itu saya disuruh menunggu karena sedang diusahakan agar hydraulic dapat dikembalikan ke kondisi semula tanpa kepastian kapan akan selesai diperbaiki. Karena kecewa dan tidak melihat niat baik bengkel untuk memperbaiki, maka pada tanggal 26 Juni 2004, mobil saya bawa pulang dalam keadaan rusak. Apakah kesalahan Java Motor harus saya tanggung sendiri?


Truk di Garda Oto

Kami buruh tani di wilayah Bogor, setelah berhemat dan menabung beberapa tahun dapat mengumpulkan sejumlah uang guna memenuhi keinginan mengubah nasib berusaha dengan memiliki sebuah kendaraan truk. Tergiur promosi yang begitu gencar dan kebetulan uang muka yang rendah dan terjangkau tabungan, kami memutuskan membeli truk merek Toyota Dyna enam ban dengan cara kredit pada bulan Februari 2004 di Auto 2000 Cibinong, Bogor. Setelah seluruh proses administrasi dinyatakan disetujui leasing Astra Credit Company (ACC) Bogor, kami diwajibkan untuk menyetor uang muka yang juga tercantum biaya asuransi kendaraan dengan bentuk TLO (katanya hanya akan ada penggantian kerugian apabila kendaraan hilang), tanpa menjelaskan secara rinci hal-hal lainnya.

Pada tanggal 24 Mei 2004 musibah menimpa kami, yakni kendaraan dimaksud hilang karena dirampas orang di daerah Cianjur ketika akan membeli batu guna dijual kepada orang lain di wilayah Cileungsi, Bogor. Atas musibah itu kami melaporkan kepada polisi di daerah Cianjur, dan diteruskan mengajukan klaim asuransi ke Asuransi Astra Buana (Garda Oto) di Bogor keesokan harinya. Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, kami disuruh menunggu hasil survei tim Garda Oto ke lokasi kejadian, yang kemudian menyimpulkan bahwa benar mobil hilang sesuai dengan keterangan kami dan ditambahkan bahwa saat hilang mobil disewakan. Tanggal 15 Juni 2004 Garda Oto mengirim surat yang tidak pernah kami terima, dan kami hanya mendapat foto kopinya dari ACC Bogor yang menyampaikan penolakan atas klaim kami dengan alasan mobil hilang saat disewakan.

Terus terang kami yang orang kampung heran, mobil truk dikatakan tidak boleh disewakan mengangkut barang milik orang lain, padahal kami membayar cicilan setiap bulan dengan cara mengangkut barang milik orang agar dapat upah guna membayar cicilan. Garda Oto beralasan bahwa di pojok kanan atas polis asuransi yang tidak pernah diperlihatkan apalagi diminta persetujuan kami dicantumkan bahwa mobil truk adalah mobil pribadi. Aneh tapi nyata, Garda Oto yang begitu besar, kenapa membohongi nasabahnya. Setahu kami di mana-mana yang namanya truk pasti untuk angkut barang, cari uang untuk bayar cicilan setiap bulan. Kalau truk dipakai untuk angkutan orang nanti ditangkap polisi atau petugas Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) karena salah peruntukan.


Kualitas Chevrolet Zafira

Saya membeli mobil Chevrolet Zafira A/T full option (leather seat, V-Kool, CD Changer Blaupunkt, Twin Tail Pipe) warna biru di dealer resmi, di Manado dengan order sekitar akhir bulan Mei 2003. Saya dapatkan Zafira tersebut pada Juni 2003. Selang 1 minggu pemakaian, sistem rem belakang berbunyi yang pertama-tama hanya pada kondisi jalan menikung, namun lama kelamaan pada jalan lurus terutama sehabis mengerem. Kemudian pada waktu mobil mau mundur bunyinya keras sekali. Pihak dealer segera mengganti sistem rem belakang, tetapi itu juga tidak bertahan lama dan bunyi-bunyian tidak juga dapat diatasi. Terakhir pada waktu ada instruktur training dari GM (Bpk Agus) saya serahkan kembali mobil tersebut ke dealer. Lumayan cukup teratasi tetapi masih ada sedikit bunyi.

Permasalahan lain adalah dengan setianya muncul gambar "engine check" yang menandakan kualitas BBM yang buruk (emisi tinggi). Di Manado hanya tersedia premium, bukankah seharusnya GM yang menyesuaikan produknya dengan kondisi masing-masing daerah. Apakah saya harus bikin stok di drum untuk penggunaan setiap bulan (Pertamax Plus). Permasalahan lainnya ternyata Zafira yang saya punya adalah produk tahun 2002 (mode 3.0), sedangkan saya beli hampir pertengahan tahun 2003 di mana tahunnya harus tahun produksi 2003. Adapun datanya: VIN = WOLOTGF752H040078 ENGINE = 20Z33822 DB 2665 AG STNK 28 JUNI 2003. Bagaimana tanggapan GM.


Buku Pedoman Krama Yudha

Kami membeli mobil CBU L200 Strada Mitsubishi Desember 2003, kecewa dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor yang tidak bertanggung jawab dengan mobil yang dijual. Setelah berjalan tiga bulan kami melakukan perawatan pada cat mobil dengan pemberian Wax sesuai dengan buku pedoman pemilik. Saat itu ternyata cat mobil mengalami kelunturan atau terangkat catnya pada warna solid. Kejadian ini kami laporkan kepada dealer Mitsubishi PT Sun Motor Malang pada tanggal 12 April 2004, dan tanggapan dari klaim itu baru kami terima tanggal 1 Juni 2004 dengan jawaban yang tidak bertanggung jawab dan tidak profesional. Karena PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor sudah mencoba pada kendaraan stok L-200 warna merah Solid juga mengalami cat yang luntur atau terangkat pada warna solidnya.

Padahal mereka menggunakan Wax Original Mitsubishi. Kami selaku pembeli tidak pernah membayangkan kalau PT Krama Yudha Tiga Berlian yang berpengalaman puluhan tahun menjadi distributor tunggal Mitsubishi Motor, ternyata lari dari tanggung jawab. Karena apa yang tertulis di Buku Garansi Terbitan PT Krama Yudha Tiga Berlian yang menyatakan, bahwa ada garansi atas kerusakan cat karena cacat bahan atau kekeliruan pengerjaan selama 12 bulan ternyata hanya bualan.

Kepada yang ingin membeli atau memiliki kendaraan dari produk Mitsubishi Motor harap teliti dahulu sebelum melakukan transaksi, karena apa yang tertulis di buku garansi hanya tulisan semata, tidak ada bukti dan tanggung jawab yang nyata.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Counter

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws