Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Mobil & Motor (4)

1| 2| 3| 4|

 

"Power Window" Mobil BMW

Saya membeli BMW tipe 318i, Maret 2001, di Nusantara, Banjarmasin. Selama pemakaian dua tahun, sudah tiga buah jendela yang power window-nya rusak. Masing-masing jendela dekat sopir. Menurut mekanik di Nusantara plastiknya patah. Jendela sebelah kiri sopir dengan masalah sama sehingga jendela kaca tak tertutup rapat (selisih antara kaca dan tempatnya) dan jendela lain di belakang sopir tidak bisa naik setelah diturunkan.

Menurut mekanik Nusantara Banjarmasin, "GM"-nya rusak. Untuk memperbaikinya dibutuhkan biaya Rp 4.000.000. Saya bingung dan kecewa, mengapa jendela jarang dibuka tutup, tetapi cepat rusak. Bagaimana kualitas BMW? Dalam dua tahun pemakaian harus mengeluarkan dana jutaan rupiah untuk perbaikan power window yang kualitasnya begitu jelek.


Pengalaman dengan Mobil 88

Saya membeli Toyota Kijang SSX 1997 di Astra Mobil 88 Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (8 Agustus 2001) dengan harga Rp 97 juta. Di tempat itu juga saya memasang power window dan central lock untuk lima pintu dengan biaya Rp 3,3 juta. Saya bersedia membeli mobil tersebut dengan harga yang lebih mahal dibandingkan harga di luar, dan sekaligus memasang perlengkapan lainnya karena nama besar Astra. Ternyata Mobil 88 hanya memberi janji kosong. Baru beberapa hari setelah pembelian, mobil harus dibawa kembali ke sana karena lock pada pintu belakang mobil rusak, yang sampai sekarang ternyata masih juga rusak. 

Lalu beberapa hari kemudian, kami juga harus mengeluarkan sejumlah uang untuk memperbaiki kerusakan pada beberapa komponen, yaitu rem dan transmisi/gigi mundur. Dan, sekarang bahkan power window dan central lock pada pintu tengah juga sudah tidak berfungsi, pembuka pintu dari dalam pada pintu tengah sudah rusak. Belum setahun mobil itu dibeli, sudah terlalu banyak kerusakannya. Sungguh merupakan kualitas yang sangat buruk dibandingkan mobil sejenis dengan tahun yang sama, yang dimiliki oleh teman saya, yang juga memasang power window dan central lock lima tahun lalu di suatu tempat, namun sampai sekarang masih bagus. 

Pada tanggal 30 Maret 2002, saya pergi ke Mobil 88 menemani teman yang ada keperluan di sana. Dalam kesempatan itu, saya mengeluhkan buruknya kualitas mobil tersebut kepada seorang staf di sana. Ia segera mempertemukan saya dengan wiraniaga yang dulu melayani saya. Hasilnya adalah permintaan maaf dari wiraniaga tersebut. Ternyata Mobil 88 tidak bisa memenuhi janjinya yang ditulis di spanduk yang terpasang di depan kantornya: "Terpercaya Merasa Memiliki Mobil Baru".


Purnajual Motor Kymco

Iklan PT Kymco Lippo Motor Indonesia, tentang 35 (servis, sales, dan suku cadang) kenyataan di lapangan berbeda. Oleh sebab itu, jangan sembarangan membeli kendaraan bermotor roda dua, salah-salah akan terjebak seperti saya. Jangan hanya melihat bentuk fisik kendaraan yang cantik dan futuristik, sementara untuk suku cadang cukup mahal dan sulit diperoleh. Saya pemilik motor produksi PT Kymco Lippo Motor Indonesia, ingin menanyakan masalah pelayanan purna jual. Harga suku cadang di setiap main dealer berbeda dan mahal, belum lagi ditambah PPN. 

Mengapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) tidak membuka toko khusus suku cadang di berbagai tempat, sehingga konsumen tidak tergantung kepada main dealer. Main dealer di Jabotabek terbatas jumlahnya, dan tekniksi kurang mendukung setiap permintaan konsumen untuk servis, karena selalu berpatokan kepada ATPM. Mohon pihak ATPM dapat menyediakan layanan purnajual yang luas, dan dengan suku cadang dengan harga murah serta mudah didapat. Dengan demikian, konsumen mendapatkan kemudahan untuk mengunjungi jaringan bengkel resmi Kymco. Indah Solihati Lebak Bulus II/6RT 013/004 Cilandak Barat, Jakarta SelatanPurnajual Motor Kymco 

Iklan PT Kymco Lippo Motor Indonesia, tentang 35 (servis, sales, dan suku cadang) kenyataan di lapangan berbeda. Oleh sebab itu, jangan sembarangan membeli kendaraan bermotor roda dua, salah-salah akan terjebak seperti saya. Jangan hanya melihat bentuk fisik kendaraan yang cantik dan futuristik, sementara untuk suku cadang cukup mahal dan sulit diperoleh. Saya pemilik motor produksi PT Kymco Lippo Motor Indonesia, ingin menanyakan masalah pelayanan purna jual. Harga suku cadang di setiap main dealer berbeda dan mahal, belum lagi ditambah PPN. 

Mengapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) tidak membuka toko khusus suku cadang di berbagai tempat, sehingga konsumen tidak tergantung kepada main dealer. Main dealer di Jabotabek terbatas jumlahnya, dan tekniksi kurang mendukung setiap permintaan konsumen untuk servis, karena selalu berpatokan kepada ATPM. Mohon pihak ATPM dapat menyediakan layanan purnajual yang luas, dan dengan suku cadang dengan harga murah serta mudah didapat. Dengan demikian, konsumen mendapatkan kemudahan untuk mengunjungi jaringan bengkel resmi Kymco.


Daihatsu Taruna Mengecewakan

Saya membeli mobil Daihatsu Taruna FL pada bulan Mei 2002 di Astrido Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada kilometer 1.500, rem mobil mulai berbunyi berdecit-decit ketika pedal rem diinjak dalam, saat macet, atau ketika bermaksud mengurangi laju kendaraan. Belum lagi setir yang berbunyi "klik-klik" ketika melalui jalan yang berkelok-kelok. 

Mobil dibawa ke bengkel Astrido Kebon Jeruk dan, menurut mekanik, itu akibat kotoran pada rem. Sedangkan setir yang berbunyi kemungkinan karena ada gesekan halus di dalam rumah setir dan akan hilang dengan sendirinya. Saat itu saya menolak untuk melakukan bongkar setir karena percaya analisis mekanik. 

Sejak itu, rem tidak berbunyi lagi dan setir masih tetap berbunyi halus. Namun, saya berharap akan hilang dengan sendirinya. Pada kilometer 3.000, rem mulai kembali berbunyi berdecit-decit, sedangkan setir sudah tidak berbunyi lagi. Kembali saya datangi bengkel Astrido Kebon Jeruk. Masih dengan alasan yang sama, rem berbunyi karena kotor. Rem pun kembali dibersihkan. Untuk beberapa saat bunyi tersebut raib. Namun, lagi-lagi pada kilometer 4.700, rem kembali berbunyi. Atas bantuan Bapak Totok (Astrido Kebon Jeruk), mobil dibawa ke Astra Daihatsu Pluit, Jakarta. 

Seperti biasa tidak ada diagnosis yang jelas, mengapa rem sering berbunyi dan hanya dibersihkan. Seperti biasa juga, satu minggu kemudian rem kembali berbunyi berdecit. Saya kesal dan kecewa dengan kondisi ini. Apa masih tetap dianggap remnya kotor. 

Saya bermaksud untuk mengajukan klaim garansi yang dijanjikan pihak Daihatsu untuk mengganti rem mobil, tapi selalu saja ada alasan yang ujung-ujungnya mempersulit. Bagaimana sebenarnya kualitas Daihatsu Taruna yang, katanya, dihitung-hitung tetap untung.


Layanan Purnajual Mercedes

Pada bulan Januari 2003, saya membeli kendaraan Mercedes Benz C180 Kompressor dari salah satu dealer resmi Mercedes Benz di Jakarta. Tanggal 3 April, mobil mengalami kecelakaan sehingga harus diperbaiki di bengkel dan ada penggantian suku cadang, yaitu fender kanan dan kaca spion assy kanan. Pemesanan suku cadang ini dilakukan melalui Pro Motor, namun sampai 8 April, baru ada jawaban, yaitu hanya dapat dipenuhi suku cadang fender kanan saja, sedangkan stok kaca spion sedang kosong, termasuk di Daimler Indonesia.

Untuk pemesanan barang tersebut, paling cepat dua minggu melalui DHL. Saya sudah melakukan komplain via e-mail ke Stuttgart, Jerman, dan ke customer care Ciputat (7470 2222), tapi tidak mendapat tanggapan. Bagaimana pelayanan purnajual Daimler Indonesia terhadap Mercedes Benz yang tidak dapat memenuhi kebutuhan suku cadang mobil bersangkutan? Mana tanggung jawabnya karena setiap orang kemungkinan besar akan mengalami hal serupa, dan hanya disuruh menunggu, karena sedang dipesan ke Jerman.


Pudarnya Citra Honda

Perusahaan otomotif 'Honda' sudah cukup beken di Indonesia. Citranya kian lama semakin bersinar. Ini terbukti dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap produk Honda, terutama motor. Tak heran jika Honda menguasai pangsa pasar motor di Indonesia.

Citra 'keperkasaan' Honda ini semakin besar dengan ditunjang iklan/promosi di berbagai media.

Citra positif itu juga yang melekat pada benak saya pada mulanya. Itulah sebabnya, saya memilih motor bebek Honda, Kirana.

Tapi sayang, citra itu kini pudar - kalau tidak bisa dikatakan musnah sama sekali. Pasalnya, ternyata Honda tidak siap dengan spare-part produknya bernama Kirana.

Itulah yang saya alami selama ini. Setelah pada Januari lalu lampu stop motor saya pecah ditabrak, sampai saat ini saya kesulitan mencari penggantinya. Saya telah mencarinya di berbagai dealer Honda, bengkel AHASS, dan pusat suku cadang di Asemreges. Hasilnya: Nihil. Semua ini membuat saya kecewa.

Meski begitu, saya masih percaya Honda tak ingin membuat konsumennya lebih kecewa lagi.


Hati-hati Beli Honda Civic B 1136 HW

Hari Senin (17/6) saya menjual sebuah mobil merek Honda Civic VTi warna silver metalik tahun 2001 pada seseorang dengan harga Rp 207,500 juta. Transaksi dilakukan di Teller BCA Pondok Lestari, Ciledug, Tangerang, dengan cara pemindahbukuan pada buku tabungan baru saya. 

Ternyata ketika uang akan saya ambil, Kamis (20/6), dana sama sekali tidak masuk. Print out di lembar setoran tunai BCA maupun di buku tabungan dinyatakan palsu oleh pihak Bank. 

Mohon calon pembeli hati-hati, karena surat tanda nomor kendaraan (STNK) sudah diblokir pihak kepolisian. Nomor rangka MHRS 5AA PF1H000016; nomor mesin: S171400436. Bagi yang ditawari mobil itu mohon kesediaan mengontak saya di HP nomor 0816 956 151.


Kaca Depan Isuzu Panther

Pengalaman saya, dua kali memiliki mobil Isuzu Panther. Pada Agustus 1996, saya membeli mobil baru Isuzu Panther Grand Royal. Setelah dipakai sekitar dua setengah tahun, pada malam hari sewaktu di jalan dengan istri, tiba-tiba kaca depan meledak, dan seketika itu kaca depan pecah merata. Situasi saat itu, jalan sedang sepi, dan di depan kendaraan saya tidak ada mobil lain. Sekitar dua tahun lalu (Juli 2002), saya membeli lagi mobil Isuzu Panther (De Lux) dalam kondisi baru.

Tanggal 23 November 2002, sewaktu mengendarai mobil tersebut di jalan tol arah ke bandara, kejadian serupa (kaca meledak dan pecah merata) terulang kembali. Saat itu suasana di jalan tol sangat sepi karena hari Minggu pagi, dan di depan kendaraan saya tidak ada kendaraan lain. Yang ingin saya ketahui, apakah umur kaca mobil Isuzu Panther hanya bertahan sekitar dua tahun? Kalau memang benar, sebaiknya konsumen sewaktu membeli diberitahukan sehingga dapat lebih waspada. Kejadian tersebut sangat membahayakan. Mohon perhatian dari produsen terkait. 


Lampu Indikator Honda CRV

Saya menerima mobil pesanan mobil Honda CRV (11/ 11/00) sekitar pukul 13.00 dari dealer Honda PT SMM di Jl Soepomo Tebet, Jakarta Selatan, berikut hadiah kaca film, alarm, dan karpet mobil. 
Kendaraan saya bawa sendiri ke rumah, tetapi tiba-tiba lampu indikator mesin menyala. Karena hari Sabtu dealer tutup setengah hari, saya rencana akan menanyakan hari Senin, 13 November 2000. Ketika dibawa kembali ke dealer untuk dicek, hari itu sampai tiga kali bolak-balik mencek karena lampu indikator kadang masih menyala kadang mati. 

Salah seorang teknisi setempat membisikkan, bahwa hal tersebut dapat berakibat fatal. Kemudian saya komplain ke dealer agar "mobil baru" tersebut dapat diganti atau uang dikembalikan. Tetapi, masalah menjadi agak berbelit-belit. Dengan ini saya hanya ingin berbagi pengalaman kepada masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam membeli mobil baru. Jika perlu "test drive" dulu, sebab kalau sudah lunas dan ada masalah sulit untuk komplain.


Hati-hati Beli Motor

Saya membeli honda legenda senilai Rp9.6 juta di showroom DAYA ADIRA MOTOR Bandung. Karena saya percaya akan bendera ADIRA, saya tidak rajin menawar (yakin sistem penjualan yang berlaku standar). Tapi kenyataannya, tgl 15 Sept saya mendapat informasi bahwa orang lain mendapat diskon tunai.

Saya langsung menanyakan kepada showroom tempat saya beli motor. Dan hasilnya sangat mengejutkan, pihak showroom mengatakan, bila saya membayar tunai akan langsung mendapat diskon Rp500.000,-.

Ketika saya mengecek pada penanggung jawab cab (16 sept), jawaban yang saya dapat lebih aneh lagi. Yaitu tidak ada diskon atas penjualan tunai, dan lain lain. Saya langsung protes pada Dealer utama, dan mendapat jawaban yang tidak memuaskan (diputar ke sana ke sini).

Surat ini bukan untuk memprotes Daya Adira Motor, melainkan untuk para pembaca agar berhati-hati dalam membeli di dealer-dealer Daya Adira Motor. Masalah diskon memang menggiurkan, tetapi cara DAYA ADIRA MOTOR yang dapat membuat konsumen kecewa (merasa bodoh karena tidak mencek dealer lain).

Sungguh LUCU sekali, membeli motor baru serupa dengan membeli sayur di pasar, pagi hari mahal sedangkan pada sore hari diobral murah.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws