Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Toko & Restoran (5)

1| 2| 3| 4| 5| 6| 7|

 

Kartu KB Carrefour Mengecewakan

Kartu Belanja Carrefour yang sedang marak diiklankan oleh Paserba Carrefour sangat tidak profesional. Saya pemilik kartu tersebut sangat kecewa dengan pelayanan dari penerbit kartu ini yang dengan semena-mena memblokir kartu saya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada saya hanya dengan alasan saya terlambat membayar tagihan.

Saya mendapatkan kartu tersebut setelah harus memberikan bermacam data diri kepeda penerbit kartu dan disetujui dengan pemberian limit Rp.13 juta rupiah. Setelah menerima kartu saya menggunakannya untuk berbelanja kebutuhan bulanan keluarga menggunakan kartu ini.

Saat menerima tagihan, saya menghubungi nomor pelayanan untuk menaNyakan tempat pembayaran dan dijawab oleh bahwa dapat dilakukan via ATM BCA. Saat saya mencoba membayar via ATM BCA pembayaran saya di tolak karena nomor yang saya masukan tidak dikenal, kemudian saya menghubungi kembali dan dijawab saat ini masih belum bisa dan dianjurkan untuk melakukan pembayaran di counter KB Carrefour terdekat.

Karena harus ke carrefour, maka saya pilih hari sabtu bersama keluaga untuk membayar sekalian berbelanja di sana. Saat tiba saya langsung melakukan pembayaran terlebih dahulu, kemudian berbelanja, tapi setelah berbelanja dan antri untuk membayar, kartu saya di tolak karena over Limit, saya bingung kok bisa over limit, dengan santainya petugas kasir bicara apakah bapak lupa pernah mengunakannya sampai over limit? Karena seingat saya paling satu juta saya gunakan dari 13 juta limit yang diberikan.

Saya sangat kecewa karena berdasarkan pengalaman saya selama menggunakan kartu kredit, tidak pernah saya sampai diblokir karena telat membayar, tapi saya hanya di kenakan biaya keterlambatan saja, itupun setelah saya di hubungi oleh CS penerbit kartu tersebut.

Saya mencoba mencari tahu dari penerbit kartu kredit lain untuk kasus keterlambatan pembayaran, mereka baru akan memblokir kartu setelah menghubungi pemegang kartu yang tidak membayar 1 bulan setelah tanggal jatuh tempo tagihan tersebut.

Mengapa Carrefour yang mempunyai nama besar ini tidak mencoba menghubungi saya dulu mengenai katerlambatan pembayaran ini tapi langsung memblokir kartu. Coba dibayangkan bila mana saya hanya memiliki kartu tersebut itu saya, otomatis saya harus membatalkan semua pembelannjaan saya.


"Tertipu" 'Bunga Nol Persen'

Tertarik akan iklan besar-besaran program "Bunga Nol Persen Tanpa Uang Muka" di TV dan media cetak, kerja sama Carrefour-Sumber Kredit, pada 21 Maret 2003 lalu saya mengunjungi salah satu Carrefour di Jakarta. Setelah menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan program tersebut, saya mengisi aplikasi yang disediakan.

Dalam aplikasi tersebut, seperti biasa, banyak poin yang harus diisi dengan benar dan jujur yang berkaitan dengan data diri konsumen. Dari nama, tempat tinggal, no telepon dan handphone, jumlah tanggungan, pekerjaan, penghasilan, sampai referensi kartu kredit.

Setelah mengisi aplikasi dan mencermati persyaratan yang diharuskan, saya menyerahkan aplikasi tersebut ke petugas. Petugas lalu memeriksa KTP dan kartu kredit saya. Lalu, olehnya, saya diminta menunggu keputusan diterima atau ditolaknya aplikasi saya itu dalam dua atau tiga hari. Saya haqul yakin aplikasi saya bakal diterima.

Tapi, di luar dugaan, hingga program "menggiurkan" tersebut habis, 30 Maret 2003 lalu, keputusan yang saya tunggu-tunggu itu tak ada kabarnya sama sekali. Sempat satu-dua kali saya menghubungi customer service Sumber Kredit via telepon untuk sekadar menanyakan hal itu, tapi selalu dijawab "aplikasi bapak masih dalam proses".

Terus terang, saya kecewa berat dan tak habis pikir dengan perlakuan tidak etis itu. Tidak etis karena saya sudah "menelanjangi" diri saya sendiri, apa adanya, yang berkaitan dengan data-data pribadi saya, kepada pihak lain yang saya tidak tahu "sosok"nya.

Bukan apa-apa. Sekadar informasi, saya adalah seorang karyawan profesional (swasta) --bergerak di bidang media terkemuka dan prospektif. Selama ini, dalam berurusan dengan kredit atau pinjaman uang pada sebuah bank, misalnya, alhamdulillah saya tak pernah mengalami hambatan; selalu membayar sesuai tagihan dan tepat waktu.

Tapi kenapa baru pertama kali ini berniat berhubungan baik dengan Sumber Kredit, apalagi dia yang menawarkan, yang saya dapat justru perlakuan tidak etis? Apa pertimbangan dan alasannya jika aplikasi saya memang ditolak?

Karenanya, kepada para pembaca, berhati-hatilah bila berurusan dengan program "gombal" semacam ini. Jangan langsung tergiur dan terbuai dengan iming-iming "nol persen tanpa uang muka" ala Carrefour-Sumber Kredit, yang ternyata tidak kredibel dan profesional.

Nama besar terbukti bukan jaminan. Baru kali ini saya "tertipu", dan semoga yang terakhir. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?


Restoran Tanjung Lesung Resort

Kami sekeluarga (delapan dewasa dan empat anak) ke Tanjung Lesung Resort (16/3), dan tiba di restoran sebelum pukul 12.30 langsung memesan makanan. Karena ada anak-anak kecil, sengaja tidak memesan buffet, tetapi ala carte. Entah di mana masalahnya, yang jelas makanan baru muncul dua jam kemudian, itu pun dicicil satu per satu. Yang menjengkelkan, makanan untuk cucu-cucu kami sengaja dipesan kids menu dan minta dipercepat karena sudah lewat waktu makan mereka, tetap saja datangnya setelah dua jam. Lucunya, pesanan nasi timbel karena tidak lengkap sayur asamnya, ketika ditanyakan ke pelayan, namun kesannya kami dikira menyembunyikan sayur itu karena dia merasa telah mengantarkan. 

Sudah cukup bersabar karena untuk mencari tempat makan lain semuanya berada di luar radius satu jam perjalanan, sedangkan anak-anak kecil sudah kelaparan. Sampai lewat pukul 15.00, karena masih ada makanan yang belum diantar, akhirnya kami membatalkan sisa pesanan dan langsung membayar. Muncul lagi masalah baru, yaitu mesin validasi kartu kredit tidak berfungsi dan ini diberitahukan setelah 10 menit mengulur-ulur waktu. Terpaksa kami bayar tunai, dan untuk memberikan kembalian lagi-lagi karyawan restoran bingung karena tidak ada uang kembalian. Disayangkan, investasi yang demikian mewah tidak didukung manajemen andal.


Hadiah Ulang Tahun McD

Beberapa Untuk yang ketiga kalinya kami mengikuti pesta ulang tahun di McD (McDonald's) dan mendapat kesan, bahwa McD tidak memperhatikan kualitas dari produk hadiah yang diberikan. Pengalaman pertama, saat anak kami berulang tahun di McD Pondok Bambu bulan Juli 2001, mendapat hadiah berupa tas punggung kecil dengan gambar Ronald Mc Donald. Menurut kami (juga rekan-rekan), berkualitas rendah dan tidak mempunyai kesan spesifik dari produk McD. Baru beberapa kali anak kami memakainya dengan kondisi normal, tali pengikat tas sudah sobek dan putus. Tas hanya berumur beberapa hari, sedangkan hadiah ulang tahun pada tahun sebelumnya sampai sekarang masih dipakai, dan masih disimpan karena kualitasnya baik. 

Yang terakhir, saat anak kami menghadiri pesta ulang tahun temannya di McD bulan Maret 2002, dan mendapat hadiah yang tidak lebih hanya sekadar basa-basi, karena kantung plastik kecil bergambar kentang yang pada saat dibuka sobek di sana-sini. Sedemikian rendahkah apresiasi McD kepada anak-anak. Sebelumnya kami berharap, dengan naiknya harga paket ulang tahun maka anak kami juga akan mendapatkan hadiah yang lebih baik sesuai dengan kenaikan tersebut, tetapi hal itu tidak menjadi kenyataan.


Pesanan Sofa di Novena Gallery

Saya memesan sofa (tipe LA 210) di Novena Gallery Mal Taman Anggrek (MTA) lantai 4 No E 30-31 Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat (10/7), dengan memberikan uang muka (salesgirls Lina dan Ning). Tanggal 13 Agustus, dilunasi karena saya sering ditelepon. 

Pada waktu memesan dan setelah melunasi, baik karyawan di toko maupun di kantor (telepon 631 8855) berjanji, bahwa sofa baru yang akan dikirim, bukan sofa displai/pajangan yang ada di toko. 

Tanggal 2 September, sofa yang dikirim ke rumah ternyata warna kulitnya sudah kusam dan cukup banyak bagian yang kotor (bekas diduduki/dicoba), juga pada chrom bagian kaki-kaki sofa juga sudah kusam (bercak-bercak). Dengan disaksikan karyawan bagian pengiriman, pada waktu itu juga saya menelepon Kantor Novena Gallery (631 8855) dan diterima oleh seorang laki-laki yang mengaku bernama Andre yang terus bersikeras bahwa sofa yang dikirim adalah baru, bukan sofa displai di toko. 

Sudah dapat dipastikan bahwa sofa yang dikirim tersebut adalah sofa displai/pajangan di toko. Sebab sekitar satu minggu setelah memesan, saya yang kebetulan melintas di toko tersebut, ternyata mebel yang dimaksud sudah tidak ada. Sebagai konsumen, saya berada di pihak yang lemah, karena sudah melunasi sofa sebelum dikirim. Mengecewakan Novena Gallery yang mempunyai toko cukup besar dan berada di mal bergengsi, ternyata bukan jaminan untuk memuaskan konsumen.


Terjebak Sunparking ITC Kuningan

Itulah yang saya rasakan saat membayar parkir setelah 'numpang lewat' di area parkir ITC Kuningan pada hari Sabtu, 14 Juni lalu.

Sore itu saya dan istri berniat belanja di gerai Carefour yang terletak di basement ITC Kuningan. Saat hendak menuju parkir basement jalur tersebut ditutup.

Daripada membawa satu trolley penuh belanjaan ke parkir lantai 5 atau 6, saya pikir lebih baik ke gerai yang sama di Pasar Festival. Kurang dari 2 menit sejak saat masuk, di pos penyerahan tiket parkir saya berkata, "Ngga jadi, mbak". Jawabnya, "Seribu lima ratus, Pak. Walaupun hanya 1 menit sudah terkena charge."

Ternyata pelanggan memang harus parkir di lantai 6 untuk membeli setrolley barang di basement. Daripada datang sia-sia, saya pun iseng, "Ya saya masuk lagi deh mbak". Wajah dinginnya berkata, "Sekarang harus bayar dulu parkirnya pak"

Surat pembaca ini pun saya tulis karena sang mbak tadi tidak mampu memberikan nomor telepon pengaduan, malah meminta saya datang langsung ke kantor pengelola parkir, dan tentunya membayar parkir lagi di pintu keluar!?

Alangkah bijaksana jika Sunparking memberikan gratis 5 atau 10 menit pertama seperti lahan lain pada umumnya. Dengan demikian pelanggan punya hak untuk memutuskan untuk melanjutkan belanja atau tidak tanpa dirugikan. Jangan sampai muncul tuduhan sepihak bahwa setelah masa promosi bebas parkir, mengakibatkan kemacetan luar biasa di jalan Satrio, dan mematikan satu gerai lokal di mall tetangga, kini saatnya meraup keuntungan semaksimal mungkin dari pelanggan.


Janji kosong Hari-Hari Dept. Store

Pada hari Kamis 24 September 2003 malam, saya berbelanja di Hari-Hari Dept. Store di ITC Roxy Mas, dan membeli coklat M&M yang katanya berhadiah langsung. Setelah membayar di kasir, kemudian saya mengambil undian hadiah langsung di bagian penitipan barang. Di kertas undian tersebut ditulis kalau saya mendapat M&M Coaster, kemudian mbak di bagian penitipan memanggil manager (kalau tidak salah bernama Chairil) yang sedang bertugas hari itu untuk mengambilkan hadiah tsb.

Setelah pergi beberapa saat, manager tersebut kembali dengan tangan kosong dan mengatakan bahwa saya mendapatkan hadiah utama, tapi karena SPG M&M sudah pulang maka hadiah tersebut tidak dapat diberikan. Saya diminta meninggalkan struk belanja, alamat dan no telepon, dan katanya saya akan ditelepon besok paginya. Saya tidak diberikan bukti pengambilan hadiah, dan waktu saya tanyakan katanya nanti cukup ketemu dia saja waktu pengambilan hadiah.

Sampai hari ini saya belum menerima telepon ataupun hadiah tsb. Bagaimana pertanggungjawaban pihak Hari-Hari atas hal ini? Apakah memang sudah tradisi untuk membohongi konsumen dengan janji-janji kosong?


Pengalaman dengan Susu Ultra

Saya penggemar sekaligus pembeli setia Susu Ultra sejak masih anak-anak hingga sekarang. Selama ini, saya senang produk itu, namun sejak tanggal 14 Oktober 2002, jadi enggan membeli lagi produk ini. Ceritanya begini, pagi itu saya bermaksud minum susu rasa cokelat produk dari Ultrajaya dari kemasan ukuran satu liter. Tapi, yang terjadi, baru seteguk minum ternyata saya muntah karena susu itu rasa dan baunya tidak enak, sepertinya sudah basi. Padahal, di kotak kemasan tertulis tanggal kedaluwarsa 15 May 2003. 

Setelah saya amati ternyata warna susu tidak pekat, seperti biasanya melainkan agak pucat dan baunya tengik. Beruntung karena susu tersebut belum diminum anak-anak saya. Kepada produsen susu itu, untuk lebih teliti dalam mengontrol produk, supaya tidak ada lagi yang serupa. Susu kemasan itu masih disimpan dan bisa dijadikan bukti, bahwa susu yang saya beli tidak layak minum.


Toserba Top Cempaka

Kami sekeluarga belanja di Toserba Top Cempaka (12/5) sekitar pukul 18.25. Ketika ke kasir untuk proses pembayaran, setelah produk yang kami butuhkan diposting oleh petugas kasir, ada beberapa dalam proses itu merugikan kami. Total belanja Rp 67.560 dilakukan pembulatan oleh kasir (tanpa ada konfirmasi) Rp 40, sehingga total belanja menjadi Rp 67.600. Selanjutnya dari total belanja tersebut saya membayar dengan menggunakan dua lembar uang Rp 50.000, dan dari proses transaksi berikutnya saya mengalami kerugian untuk yang ke dua kalinya. 

Seharusnya saya menerima uang kembalian Rp 32.400, tetapi oleh kasir (sesuai struk Saudari Widarti) saya diminta uang Rp 600, dan saya jawab tidak ada. Tanpa ada penjelasan dikembalikan Rp 32.000, ditambah empat buah permen. Alasannya, tidak mempunyai stok uang receh. 

Mengherankan, dalam proses transaksi tidak menyediakan uang receh sehingga dalam pengembalian menggunakan permen/produk lain, yang sebenarnya bukan merupakan alat transaksi yang sah.


Hadiah HUT Carrefour

Cara Carrefour merayakan HUT kurang sesuai. Tanggal 4 Oktober antara pukul 17.30-18.30 di Carrefour Cempaka Mas, Jakarta, pengunjung sangat membeludak. Selain karena libur, kemungkinan juga karena pengaruh Promosi HUT Carrefour. Setelah antre di kasir dengan jumlah belanja Rp 594.900, petugas kasir mengatakan, ada hadiah HUT yang bisa diambil. Karena penasaran saya pun antre lagi, untuk mendapatkan satu kupon. Selama antre saya mendengar banyak keluhan pelanggan yang antre lama, yaitu hanya mendapatkan stiker, atau notes kecil tipis. Saya masih berpikir, mungkin ada hadiah yang lebih baik. Ternyata lebih kurang 20 orang menemukan hadiah yang sama untuk belanja sejumlah ratusan ribu rupiah, dan saya perhatikan memang hanya dua jenis hadiah itu yang tampak di konter. 

Tanpa mengurangi rasa hormat, saya terima namun kepada Carrefour agar tidak perlu menyenangkan pelanggan dengan cara yang kurang bijak. Antre dan undian untuk memperoleh barang yang sama menghabiskan waktu pelanggan, sama sekali tidak menyenangkan, karena kurang sesuai dengan pengorbanan. Lebih praktis diberikan di kasir, atau lebih baik tidak usah memberi hadiah sama sekali. Apalagi bila saya bandingkan, tanpa membeli di depan Carrefour ada konter kecil yang memberikan hadiah cangkir mungil cantik. Selamat Ultah dan tolong perbaiki layanan Carrefour sebagai swalayan besar, dengan cara yang manis.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws