Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Toko & Restoran (2)

1| 2| 3| 4| 5| 6| 7|

 

Promosi Brosur Matahari

Sebagai konsumen, kami merasa telah "ditipu" oleh Supermarket Matahari karena kami dua kali dibohongi oleh promosi melalui brosur. Pertama, pada brosur edisi 5-18 Desember 2003, kedua melalui brosur tanggal 13-16 Februari 2004. Kami kecewa, Matahari mencantumkan produk Sari Murni (minyak goreng), tetapi kenyataannya produk itu tidak ada ketika kami bermaksud membelinya di Matahari Cikarang, Bekasi, pada tanggal 17 Desember 2003 dan 13 Februari 2004. Yang mengherankan, ketika pada tanggal 13 Februari 2004 kami menanyakan hal ini kepada Food Manager di Lippo Cikarang, mereka baru mengorder hari itu.

Manajer tersebut meminta nomor telepon kami untuk dapat dihubungi bila produk tersebut telah tersedia. Namun, hingga 18 Februari 2004 produk tersebut tidak ada. Kami pernah melayangkan surat kepada pihak manajemen PT Matahari Putra Prima Tbk, tetapi tidak ada tindakan atau jawaban yang memuaskan. Padahal, hal itu merupakan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Konsumen, khususnya melanggar Pasal 9 Ayat 1e, Pasal 11 d, dan secara tegas melanggar Pasal 12. Untuk instansi terkait, khususnya Lembaga Konsumen, apakah hal ini dapat diselesaikan melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)?


Carrefour Menjebak Konsumen

Beberapa waktu lalu Carrefour mengeluarkan iklan di Kompas (9/7) bahwa akan ada "Harga Cuci Gudang". Saya sangat tertarik dan berminat dengan beberapa barang yang ditawarkan. Bayangkan harga sebuah DVD dengan merek bagus dijual dengan harga Rp 201.750. Karena masa promonya hanya tiga hari yaitu 9-11 Juli 2004, maka saya "berburu" untuk mendapatkan barang-barang supermurah tersebut. Bahkan, saya pun rela ikut antre dari pukul 09.00 sebelum Carrefour dibuka (Carrefour Mollis-Bandung, Minggu 11 Juli 2004). Setelah berhasil mendapatkan barang yang saya mau (hasil rebutan dengan konsumen lain), saya kaget dengan harga yang tercantum adalah Rp 799.900. Saya coba tanya kepada staf Carrefour yang jaga, harga itu memang sudah dipotong. Masih belum puas, saya cek dengan harga yang ada di display khusus elektronik, ternyata harganya sama dengan barang yang diletakkan di meja khusus dengan harga cuci gudang.

Rupanya Carrefour memanfaatkan histeria konsumen akan promo tersebut. Jadi barang yang betul-betul seperti di iklan hanya minim sekali jumlahnya, dan sisanya adalah barang-barang yang sengaja harus dijual atau mereka benar-benar mau cuci gudang, namun dengan harga yang tidak cuci gudang. Saya kecewa berat dan marah terhadap Carrefour, apalagi waktu saya komplain ke salah satu staf yang jaga dan dijawab dengan hanya senyum-senyum. Jangan begitu kalau mau jualan. Jangan menjebak konsumen. Barang di rak sengaja di pajang bareng-bareng di meja promo, itu menjebak namanya. Carrefour walaupun dari Perancis, tetapi saya yakin orang-orang Indonesia pun banyak yang bekerja di perusahaan ini, di mana hati nurani mengelabui bangsa sendiri.


Waspada Harga Carrefour

Saya belanja di Carrefour Duta Merlin, Jakarta (27/8) sekitar pukul 12.00 WIB. Pada konter Container Box 75 tertulis harga Rp 62.900 disilang diganti Rp 33.600, dan pada tulisan promosi yang besar juga tertulis sama Rp 62.900 dicoret silang diganti Rp 33.600. Saya tertarik dengan harga itu lalu membeli. Saat membayar di kasir ternyata harga yang keluar di print out kasir Rp 62.900. Ketika saya protes ke kasir, disuruh menghubungi bagian informasi, dan setelah di cek harganya memang Rp 62.900. Saya penasaran, lalu ke konter lagi dan bertanya kepada penjaga konter yang mengecek ke komputer, harganya Rp 62.900. Penjaga langsung menyobek harga di konter itu tanpa basa-basi, dan hanya meminta untuk dibatalkan pembelian barang itu.

Sungguh tidak profesional. Kebetulan saya cek harga yang keluar di print out kasir. Namun banyak orang tidak peduli langsung membayar. Bagaimana dengan yang membeli sebelum saya tetapi tidak di cek dan tidak protes, apa ini tidak merugikan konsumen?

Atau apa ini kelalaian, kesengajaan, atau penipuan? Kepada pembeli di Carrefour, khususnya di Duta Merlin, mohon berhati-hati, cek harga yang keluar di print out kasir apakah sesuai harga di konter.

Kepada Carrefour Duta Merlin, apa bentuk tanggung jawab kepada konsumen yang dirugikan seperti ini? Waspada harga di Carrefour.


Keamanan Carrefour Puri

Tanggal 5 September 2004 sekitar pukul 17.10, seusai berbelanja di Carrefour Puri Indah, Jakarta Barat, saya bersama suami memasukkan barang belanjaan ke bagian belakang mobil Isuzu Panther. Sebelum semua barang dimasukkan, saya menoleh ke depan mobil. Pada saat itu ada maling yang mengambil tas yang saya letakkan di depan, di sebelah kursi pengemudi.

Spontan saya berteriak dan mengejar, lalu diikuti suami dan dua karyawan Carrefour yang sedang membereskan troli barang. Tas saya tersebut kemudian dilemparkan si maling. Suami dan karyawan Carrefour itu terus berlari mengejar sambil meneriakkan maling yang melintas di depan pos satpam dan menyuruh petugas satpam yang ada di situ untuk mengha- dang. Namun, sangat disayangkan, petugas satpam itu tidak menghadang, apalagi menangkap, dan membiarkan si pencuri kabur naik sepeda motor dengan temannya yang sudah menunggu di luar.

Sewaktu peristiwa itu, anak saya menangis dan tidak sempat menemui manajer Carrefour saat itu. Menurut dua karyawan Carrefour, minggu sebelumnya ada kemalingan di area parkir dan malingnya juga tidak tertangkap. Kepada manajemen Carrefour Puri Indah agar lebih meningkatkan mutu pelayanan, dan keamanan adalah juga bagian dari pelayanan yang harus diberikan kepada konsumen. Bukankah sangat mengerikan, mobil yang ada orangnya saja berani dimasuki maling.


Korban Sumber Kredit

Masalah yang saya hadapi adalah dengan Sumber Kredit. Walaupun dari segi jumlah tidak seberapa, rasa keadilanlah yang saya inginkan. Sangat mengherankan, bagaimana bisa sebuah perusahaan pembiayaan berdiri selama ini tanpa pengelolaan yang memadai, terutama bagian administrasi.

Saya membeli barang di Carrefour MT Haryono, Jakarta Selatan, lewat Sumber Kredit pada Mei 2003 dengan memilih kredit enam bulan. Saya telah membayar pertama, yang terdiri dari DP (uang muka) 10 persen, iuran pertama, dan biaya administrasi. Ketika mendapatkan lembar tagihan, saya sempat menanyakan kepada customer service karena iuran bulanan yang saya dapat dari Sumber Kredit di MT Haryono lebih besar dari yang saya dapat di lembar tagihan. Saya mendapat jawaban bahwa kelebihan uang yang saya bayar akan dikurangi dari tagihan bulanan.

Setelah beberapa bulan, karena saya ingin melunasi tagihan, saya menanyakan lagi berapa jumlah pokok yang harus saya bayar dan berapa yang sudah saya bayar. Oleh customer service saya diberi tahu bahwa saya belum membayar sekali pun dan baru sebulan baru dapat diproses untuk pengecekan ke bank (saya memfaks receipt pembayaran pertama dan dua lembar tagihan Juni dan Juli).

Sebulan kemudian belum ada jawaban, yang ada hanyalah tagihan bulanan dengan jumlah yang masih sama dengan bulan sebelumnya. Yang saya dapatkan malah lembar tagihan bulanan yang berisi denda pembayaran (No kartu 8888 9910 0812 7102). Ini merupakan pengalaman buruk berhubungan dengan Sumber Kredit.


Troli Giant Meluncur

Kami bersama pembantu laki-laki mengalami kejadian yang tidak diharapkan (7/10) sekitar pukul 10.30 setelah berbelanja minyak goreng tiga karton yang ditaruh di troli yang dibawa pembantu kami pada saat mau turun di tangga eskalator khusus troli barang di Giant Mega Mal, Bekasi. Pembantu kami terpeleset dan troli terlepas dari pegangannya, lalu meluncur ke bawah menabrak konter optik keluarga (Optik Melawai Group) dan mengalami kerusakan di konter tersebut. Setelah diperiksa petugas keamanan, ternyata troli tersebut tidak layak pakai dan terbukti tidak berfungsi rem di roda-roda troli yang memang kenyataannya sudah rusak.

Akhirnya kami harus mengganti kerugian di optik keluarga sekitar Rp 2 juta. Padahal, menurut keterangan salah seorang petugas bagian troli sewaktu ditanya oleh Bapak Martono, petugas keamanan dari Mega Mal Bekasi, mengakui memang banyak troli yang belum sempat diperbaiki tetapi dipakai dengan sistem kanibal pada troli-troli yang lainnya. Kami sangat kecewa atas kejadian tersebut.

Kepada manajemen Giant, agar memperbaiki secara tuntas troli-troli yang rusak demi kenyamanan, keamanan, dan kepuasan konsumen. Menyiapkan petugas untuk menjaga di tangga eskalator barang, untuk mengantisipasi kejadian serupa yang pernah kami alami tidak terulang kembali, dan menjadi pelajaran berharga bagi Giant Hypermarket Bekasi.


Parfum di Galeria Matahari

Saya membeli Eau De Parfum Hugo Boss "Deep Red" di Galeria Matahari Pasar Baru, Jakarta (23/4). Harganya Rp 548.250, setelah diskon 15 persen dari harga Rp 645.000. Setelah dipakai, wangi parfum hanya bertahan 1-2 jam. Padahal wangi parfum (EDP) bisa tahan delapan jam, bahkan sehari.

Merasa kecewa, saya melapor ke tempat pembelian parfum, dan bertemu supervisor "I" yang ngotot dan arogan mengatakan, barang yang dijual asli karena berasal dari PT Prestige. Penjaga konter mengaku, PT Prestige adalah agen resmi Hugo Boss. Bahkan saya ditantang membuktikan bila parfum itu palsu. Ketika ditanya alamat kantor PT Prestige, mereka tidak mau memberi tahu.

Kesal atas sikap itu, saya pergi ke pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta, untuk memastikan apakah agen resmi Hugo Boss sama dengan di Galeria Pasar Baru. Penjaga konter Hugo Boss memberi alamat lengkap dan nomor telepon PT Prestige. Saya menelepon ke PT Prestige dan berbicara dengan Ibu Titi yang menjelaskan, tidak pernah membuka konter di Galeria Pasar Baru, Jakarta, dan tidak ada supervisor mereka yang bernama "I".

Sebagai konsumen, saya merasa dirugikan karena yang dibeli bukan dengan harga murah. Mohon perhatian Galeria Matahari Pasar Baru untuk meneliti, apakah barang yang dijual di setiap konter adalah asli atau palsu karena Matahari adalah pusat perbelanjaan cukup besar di Indonesia.


Hero & Pelayanan

Pada hari Jumat malam tanggal 30 April 2004, saya bersama ibu saya membeli plastik tempat makanan di Hero Supermarket, Kemang, Bekasi. Setelah mendapat barang yang dibutuhkan kami menuju kasir. Karena barang yang kami beli hanya 1 boks plastik makanan (berisi 20 pcs) dengan harga Rp 5.900 saya meninggalkan ibu saya yang tengah mengantre di kasir. Tetapi saya heran ketika kasir melayani pembeli di belakang ibu saya, sedangkan ibu saya seperti diabaikan. Melihat pemandangan yang demikian saya menghampiri ibu saya dan bertanya kenapa hal ini terjadi. Ternyata barang yang dibeli kami tidak ada kodenya dan kasir menyuruh kami untuk melihat kode harga barang. Apakah hal seperti ini etis pada supermarket yang telah cukup terkenal dan besar? Atau karena barang yang kami beli hanyalah dengan nominal Rp 5.900?

Kasir yang melayani kami saat itu No 6 dan kami berusaha untuk mengetahui identitasnya namun (sengaja atau tidak) kartu identitasnya menghadap ke belakang.

Dan satu lagi untuk Hero Kemang, apabila tidak ada pecahan seratus rupiah lebih baik diganti permen atau dibulatkan untuk disumbangkan ke yayasan, tidak mengembalikan uang dengan pecahan lima puluhan (karena pecahan lima puluhan rupiah mubazir, tidak dapat digunakan). Hal ini saya perhatikan karena hampir tiap minggu saya berbelanja di situ.


Daftar Harga Restoran

Pada tanggal 15 Oktober 2004 saya makan siang di restoran Mega Rasa Blok C Mega Mal di kawasan M2100 Cibitung, Bekasi. Saya memesan ikan kakap asam manis, nasi, dan minum es teh manis. Pada menu tertera harga Rp 20.000 untuk ikan kakap asam manis. Saat membayar di kasir saya diberi bon seharga Rp 45.000 dengan rincian Rp 40.000 untuk ikan kakap asam manis, Rp 2.500 untuk nasi, dan Rp 2.500 untuk es teh manis. Ketika saya menanyakan kepada petugas kasir mengapa harga ikan kakap asam manis tidak sesuai dengan harga yang tertera pada menu, petugas kasir itu mengatakan, harga di menu tersebut harga lama.

Ketika ditanyakan, mengapa tidak diberi daftar menu dengan harga baru, petugas tersebut menjawab, "Belum dibuat." Kemudian saya bertanya, mengapa sewaktu petugas memberikan daftar menu tidak mengatakan kepada saya bahwa daftar menu tersebut harga lama. Petugas kasir tersebut hanya menjawab, "Oooo enggak dikasih tahu ya."

Untuk pihak manajemen restoran Mega Rasa harap melakukan usaha dengan jujur, tidak menipu pelanggan dengan manipulasi harga. Kasihan konsumen jika membawa uang pas- pasan.


Wendy's Atrium, Kelalaian atau Kesengajaan?

Sabtu pekan silam (21/8), saya mendapati uang yang dikembalikan oleh Wendy's Atrium kurang 10 ribu rupiah dari jumlah yang seharusnya saya terima. Saya bertambah kaget ketika melihat struk belanja bernomor 96267 dengan nama kasir An'Nasih. Di sana tertera uang yang saya serahkan hanya 40 ribu rupiah. Padahal, untuk membayar transaksi senilai 26.389 itu saya menyerahkan uang 50 ribu rupiah. Saya ingat betul petugas yang melayani pesanan saya bernama Deddy, bukan seperti yang tertulis di struk. Sebab saya sempat melihat namanya tertera di seragam kaus merah marun yang dikenakannya. Ketika saya datang kembali ke counter Wendy's, petugas yang tadi melayani saya sudah tidak lagi berada di kasir. Keluhan saya ditanggapi oleh petugas lain.

Ia membawa struk belanja saya ke selasar di bagian dalam counter. Selang sesaat, ia pun mengambil uang 10 ribu rupiah dari bawah cash register, bukan dari cash register. Ketika kembali menghampiri saya, ia menyatakan Deddy yang tadi melayani saya adalah atasannya. Sambil memegang struk dan uang 10 ribu rupiah ia malah mempertanyakan berapa uang yang harus dikembalikan kepada saya. Kondisi itu membuat saya geram. Sebab, semuanya sudah jelas. Begitu melihat ketegasan saya, ia pun mengembalikan uang 10 ribu rupiah yang menjadi hak saya. Kepada manajemen Wendy's Atrium saya ingin mempertanyakan apakah ini sebuah kelalaian atau kesengajaan. Mengapa ada uang yang disimpan di luar cash register? Jika ini kesengajaan, pelanggan Wendy's sepertinya harus lebih waspada bertransaksi di Wendy's Atrium. 


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws