Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Elektronik (3)

1| 2| 3| 4

 

Jaminan AC TCL

Saya membeli AC dengan kapasitas 1/2 PK merek TCL beberapa bulan lalu. Setelah pemakaian beberapa waktu, AC mengalami kerusakan dan sesuai dengan jaminan yang ada pada kartu garansi TAC-05CS, saya mengajukan permintaan penggantian suku cadang berupa kipas yang rusak pada out door unit pada agen, di Kompleks Mangga Dua Sedayu, Jakarta, lewat telepon tanggal 2 Oktober 2004. Kemudian, pada tanggal 4 Oktober, AC diperbaiki tetapi tidak diganti dengan kipas baru. Menurut petugas teknisi, suku cadang dimaksud belum tersedia. Harap hati-hati dalam memilih merek, pilih yang benar-benar tersedia suku cadangnya agar kejadian seperti yang terjadi pada saya tidak terulang kembali.


Agis Elektronik Mengecewakan

Membeli barang elektronik di Toko Elektronik Agis ternyata tidak memberikan jaminan kepuasan. Hal ini terbukti ketika saya membeli DVD player merek Aiwa pada 30 Mei 2003 di Agis Lippo Karawaci. Karena kurang teliti, ternyata saya "hanya" diberikan Garansi Toko Agis. Permasalahan muncul setelah satu bulan dipakai (4-5 kali pemakaian), ternyata player dan tempat disc open/close rusak/selalu error. Karena jauh dan sulit mencari tempat Agis Service terdekat (di Cideng, Jakpus), akhirnya baru pada tanggal 5 November 2003 barang diservis di Agis Cideng (No Invoice ACNM0024). Namun barang tersebut hingga saat ini (sudah satu setengah bulan) belum juga rampung/dikerjakan tanpa ada inisiatif dari Agis untuk menghubungi saya guna memberikan alasan yang jelas dan sering dipingpong. Sementara itu, Agis Lippo Karawaci sudah tidak bertanggung jawab dan saya diminta ke Agis Cideng. Kepada para pembaca agar hati-hati membeli barang di Agis dan jangan terpancing promosi.


AC Sharge Bermasalah

Saya membeli AC (penyejuk udara) Sharge di toko Mega Raya, Kompleks Glodok Plaza Blok B, Jakarta Barat (23/9). Dari pihak toko, Bpk Andi, memperkenalkan sekaligus mempromosikan AC buatan Cina merek Sharge, yang memiliki kemampuan filter udara seperti air cleaner dengan ultraviolet, dan dengan meyakinkan bahwa AC ini juga telah dipakai di beberapa rumah sakit dengan hasil yang memuaskan. Dengan jaminan tiga tahun untuk suku cadang dan kompresor, dan tahun keempat sampai keenam harga suku cadang hanya sekitar 50 persen. Dan dalam waktu satu bulan jika tidak bagus, AC akan diganti dengan yang baru.

Keesokan harinya AC dipasang. Akan tetapi pada hari pertama dipasangnya AC tersebut, udara yang keluar kurang dingin. Padahal, dengan ruangan 5 x 3,5 meter untuk ukuran 1 PK, seharusnya dingin. Saya komplain ke toko dan ditangani oleh petugas service centre Sharge, Bpk Achien, dengan penjelasan bahwa pendinginan AC sudah maksimal. Berdasarkan petunjuk, pendinginan malam hari maksimal 27 derajat Celsius dan siang hari 30 derajat Celsius. Setelah menutup lubang ventilasi, tidak ada perubahan berarti, 26 derajat Celsius malam hari dan 28 derajat Celsius pada siang hari.

Kemudian kami kembali menelepon toko (27/9) dan mereka menjanjikan akan mengganti dengan AC baru, tetapi yang datang teknisi sebelumnya, Bpk Achien. Setelah diperbaiki, kondisi AC semakin parah. Setiap 20-30 menit, AC mati sendiri tanpa sebab dan harus di nyalakan kembali secara manual.

Kualitas AC Sharge mengecewakan. Garansi dari service centre Sharge ternyata bukan tiga tahun, tapi hanya satu tahun. Hati-hati juga dengan janji-janji yang diberikan penjual karena tidak bisa dipertanggungjawabkan. Mohon penjelasan dari distributor resmi AC Sharge dan tanggung jawab terhadap produknya.


Servis Buruk TV Toshiba

Sudah lebih dua bulan, televisi (TV) saya dalam perbaikan dan belum juga ada kabar kapan akan selesai. Tepat sehari sebelum satu tahun masa garansi, TV Toshiba saya (model 29A3DE Serial Nomor 84H10188) dengan layar 29 inci, mengalami kerusakan. Agar kerusakan dapat segera diperbaiki, maka saya antar langsung TV itu ke Toshiba Service Centre, di Plaza Ciputat Mas, Ciputat, dan mendapat bukti tanda terima (No J045324 tertanggal 19 Mei 2003). Setelah beberapa hari saya tanyakan, kapan akan selesai perbaikannya, namun tidak dapat memberikan jawaban dan hanya mengatakan, kerusakan pada Yoke- nya.

Untuk mendapatkan kepastian saya juga menelepon ke pusatnya di Jalan Kali Besar Barat, Jakarta. Menurut penjelasan kantor pusat Toshiba, suku cadang Yoke harus diimpor dari Jepang dan maksimum masa perbaikan dua bulan. Yang saya tidak habis pikir, mengapa PT Topjaya Sarana Utama tidak mempunyai stok suku cadang itu dan kalaupun harus impor, apakah harus memakan waktu dua bulan? Setelah satu setengah bulan tidak ada kepastian penyelesaian, akhirnya atas permintaan saya maka dipinjamkan TV 21 inci. Seharusnya Toshiba dengan merek yang sudah dikenal dapat meningkatkan pelayanan purnajual.


Jam Tangan Merek Bally

Beberapa hari sebelum tanggal 11 Agustus 2003, anak-anak saya ingin memberi kado ulang tahun untuk saya sebagai ibunya, yaitu jam tangan wanita merek Bally, yang mereka beli di Plaza Senayan, Jakarta. Tepat tanggal 11 Agustus 2003, diberikanlah bungkusan kado mungil kepada saya yang berulang tahun. Dengan rasa haru saya terima kado itu, lalu saya buka dan langsung dipakai (tanpa melihat jarum jam menunjuk ke angka berapa). Karena kebesaran, tanggal 13 Agustus 2003, jam tangan itu dibawa ke konternya untuk dipotong (dikecilkan) dan tanggal 14 Agustus diambil kembali (tanpa melihat jarum jam sudah bergerak atau belum karena berpikir jam mahal pasti tidak bermasalah).

Kemudian tanggal 15 Agustus jam itu saya pakai. Tetapi, betapa malu dan kecewa ketika ditanya waktu oleh teman saya ternyata jarum jam diam saja alias mati total. Malamnya kembali dibawa anak saya ke konter tempat membeli di Plaza Senayan dan diminta untuk ditinggal terlebih karena akan dikirim ke kantornya untuk diperiksa dan diperkirakan makan waktu kurang lebih dua minggu. Bagaimana jam mahal dan rusak dijual? Saya kecewa karena dengan ringannya penjaga toko hanya menjawab akan dikirim ke pabriknya dan belum ada kepastian kapan jam tersebut bisa dipakai kembali.


Hati-hati dengan Promosi "Energy Saver"

Melalui sebuah pameran di Jakarta, kami tertarik untuk membeli satu unit alat perangkat listrik pada bulan September 2002 yang lalu dinamakan Energy Saver. Menurut promosi dan iklannya, yang katanya, produk Jerman ini bisa membantu menghemat pemakaian listrik termasuk listrik rumah tangga sampai 30 persen. Setelah dipasang di tempat kami tanpa melalui tes lagi seperti yang kita lihat di pameran, teknisinya mengatakan dengan yakin bahwa akan terjadi pengurangan daya listrik yang bisa dilihat pada tagihan listrik tiga bulan kemudian dan seterusnya. Dan dikatakan juga bahwa alat tersebut bergaransi selama satu tahun.

Pada tiga bulan pertama, kami terus memonitor tagihan pembayaran listrik, demikian pula selama tiga bulan kemudian berturut-turut. Namun, yang kami jumpai bukannya pengurangan tagihan listrik, tetapi malah sebaliknya. Pembayaran listrik di rumah kami malah meningkat. Semula kami mengira karena memang dari PLN menaikkan tarif dasar listrik sehingga ada penyesuaian pembayaran tarif listrik kami, tetapi PLN kan menunda kenaikan tarif sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dengan susah payah kami menghubungi distributor Energy Saver. Dengan berbagai alasan yang menjengkelkan, akhirnya didatangkan teknisi cadangan yang membawa Energy Saver pengganti untuk menggantikan alat yang dipasang di rumah kami sebelumnya.

Setelah diadakan pengetesan dengan monitor daya listrik, ternyata dengan memakai alat Energy Saver terbukti bahwa ada lonjakan pemakaian daya listrik dibandingkan dengan tanpa memakai alat tersebut. Kesimpulannya adalah alat Energy Saver justru lebih merugikan konsumen dibandingkan menguntungkan para pelanggan pemakai listrik.

Perlu diketahui bahwa di rumah kami memakai daya 3.500 watt. Selain memakai lampu penerangan, kami menggunakan 2 unit AC 1 pk, seterika, mesin cuci + pengering, pompa air listrik, dan sebagainya.

Klaim kami selanjutnya ke distributor PT Mitra Mandiri Cemerlang dengan alot tidak berhasil karena mereka tidak bersedia menarik alat yang merugikan tersebut dengan mengembalikan uang pembelian alat Energy Saver.


Purna Jual Mixer Sharp

Saya membeli sebuah mixer merek Sharp (Januari 2003), di Matahari Padang, Sumatera Barat. Namun, kecewa ketika baru sekali digunakan untuk membuat kue di rumah ternyata rusak dan tidak bisa dipergunakan lagi. Barang masih garansi dan ketika dibawa ke kantor Sharp di Padang, saya diberikan surat tanda terima barang dan dijanjikan akan segera diperbaiki dalam waktu dekat dan akan menelepon ke rumah jika sudah selesai diperbaiki. Setelah menunggu sekitar satu bulan, ternyata tidak ada kabar dan saya kembali mendatangi kantor cabang tersebut. Tetapi saya kembali kecewa karena barang belum diperbaiki, dengan alasan suku cadang tidak tersedia dan akan diminta ke Jakarta.

Petugas di kantor cabang Sharp meminta waktu satu minggu untuk perbaikan dan akan menelepon ke rumah saya. Tetapi ternyata setelah menunggu lebih dari tiga minggu barang tersebut belum juga diperbaiki. Ketika ditanyakan kembali, mengapa untuk memperbaiki barang seperti itu harus menunggu lebih dari dua bulan, petugasnya menjawab bahwa mixer Sharp merupakan barang yang baru diproduksi sehingga dukungan purna jual, serta komplain untuk kerusakan barang selama periode garansi belum siap. Kalau benar, konsumen kecewa karena membeli mixer merek Sharp jelek mutu barangnya, serta jelek juga pelayanan purna jualnya.


ECS Mengecewakan Konsumen

Minggu (25/7) pukul 17.30 saya membeli Notebook dari stand Elitegroup/ECS dengan tipe A530 dalam sebuah event pameran komputer di JCC dengan iming-iming hadiah sebuah USB Flashdisk 128 MB. Tapi alangkah terkejutnya saya ketika saya sudah memberi uang muka ternyata hadiah yang dijanjikan sudah habis, padahal beberapa menit sebelumnya stand guide mereka masih menggembar-gemborkan hadiah tersebut.

Saya sempat bersitegang dengan MC dari stand tersebut yang membagikan hadiah yang ternyata dari Principal ECS itu sendiri. Yang membuat saya kesal adalah ucapan dari MC tersebut yang mengharuskan saya minggir dari panggung dengan nada tidak menyenangkan. Di lain pihak saya menghargai usaha dari staff dealer ECS tersebut yang berusaha menenangkan saya dengan memberi alternatif lain.

Sebagai konsumen saya bisa saja mengadukan hal ini sebagai sebuah penipuan terhadap konsumen karena iming-iming palsu, sekaligus perlakuan tidak menyenangkan.

Saya berharap lain kali ECS dapat lebih memperhatikan konsumennya lebih baik.


Kualitas "Note Book" NEC

Saya membeli note book merek NEC (tipe P.440), dan setelah masa garansi berakhir, maka berakhir juga masa pakai note book tersebut karena kerusakan yang cukup parah. Teknisi NEC (PBN) menyatakan, kerusakan pada main board yang suku cadang penggantinya tidak ada harus didatangkan dari Malaysia dengan biaya sebesar 500 dollar AS, dengan membutuhkan waktu kira-kira dua minggu.

Karena kerusakan bukan kesalahan pemakaian dan biaya 500 dollar AS untuk perbaikan cukup mahal, maka saya memutuskan untuk membeli barang sejenis baru dengan merek lain yang berkualitas lebih baik. Saya tidak menyangka kalau perusahaan sebesar NEC memproduksi note book dengan kualitas rendah jika dibandingkan dengan harga yang harus saya bayar untuk membeli barang dimaksud.


Pengalaman dengan Blender Miyako

Beberapa bulan lalu, saya membeli blender merek Miyako bergaransi di toko "SJ" Jalan S Wiryopranoto, Malang. Namun, baru sekitar tiga bulan dipakai ternyata ada masalah pada tombol on-off. Karena ada garansi, maka saya coba beberapa kali ke toko penjual untuk menanyakan tentang tombol itu. Namun, di toko itu tidak tersedia, dan saya disuruh ke PT Bangun Indo Tiga, Jalan Parang Barong, Surabaya. Saya berpikir, buat apa jauh-jauh harus ke Surabaya hanya mencari alat sekecil itu. 

Berdasarkan pengalaman tersebut, kepada calon konsumen hati-hatilah membeli peralatan elektronik karena jika ada masalah maka tidak bisa diperbaiki dengan alat sejenis. Ini terbukti toko resmi pun tidak memiliki persediaan alat atau onderdil sekecil tombol yang rusak. Bagaimana dengan persediaan suku cadang yang besar. Akhirnya blender tersebut tidak bisa dipakai.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws