Pesan Dari Konsumen

Asuransi

Bank

Telepon & Ponsel

Perjalanan

Mobil & Motor

Toko & Restoran

Properti & Hotel

Jasa Pengiriman

Penerbangan

Elektronik

Listrik & Air

Kesehatan

Ragam Pesan

 

SITUS MITRA

Daftar Alamat

Punya Masalah?

Logo Bisnis

Biografi Anda

Pustaka eBook

Kliping Media

Mailing List

Kliping Surat Pembaca Dari Berbagai Media Massa

 

 

Jasa Pengiriman (3)

1| 2| 3

 

Kirim Paket Lewat Tiki

Saya memesan bahan dari CV Indo Dental-Bandung, yang dikirimkan lewat Tiki pada Oktober 2002. Anehnya, paket belum diterima di Ulu Siau. Pada 4 Januari 2003, saya ke Tiki Manado. Ternyata barang telah dikirim ke Tahuna, yang jaraknya sekitar lima jam dengan kapal laut biasa dari Siau. Anehnya, paket itu telah dibiarkan selama 2,5 bulan di Tiki Manado. Kemudian, Tiki Manado menjanjikan, paket akan saya terima pada 7 Januari 2003, setelah mereka menghubungi ekspedisi yang membawa paket itu ke Tahuna.

Namun, paket itu belum juga saya terima. Yang saya sesalkan, Tiki Manado tidak mau menerima komplain. Menurut mereka, komplain harus ditujukan ke Tiki Bandung. Padahal, baik Tiki Manado maupun Tiki Bandung memiliki hubungan kerja sama, keduanya memakai nama yang sama, yang berarti harus sama-sama menjaga mutu pelayanan. Apakah Tiki akan mengganti kerugian yang saya alami selama 2,5 bulan menunggu paket itu. Beruntung isi paket bukan makanan.


Kilat Khusus Tidak Diterima

Tanggal 9 Juni 2003, saya mengirim paket seberat 400 gram (isi hand phone/HP) melalui surat kilat khusus pos (nomor 9/01/03/PES Pesanggaran Banyuwangi) dengan tujuan Bogor atas nama si alamat istri saya. Namun, sampai saat ini paket itu belum diterima. Padahal, sewaktu pengiriman, petugas pos menanyakan isi paket tersebut. Karena isinya HP, saya dikenai biaya khusus Rp 60.300.

Berhubung saya dinas di luar daerah, saya sering menggunakan jasa pengiriman yang belakangan ini menjamur. Namun, saya belum pernah mengalami selama itu, paling lama 4-5 hari paket sudah diterima.

Istri saya sudah menghabiskan banyak waktu karena harus bolak-balik ke Kantor Pos Bogor hanya untuk mengurus paket yang tak kunjung datang, dan selalu mendapat jawaban belum ada tanggapan dari Kantor Pos Banyuwangi. Ironisnya, di resi pos, selain ditik, juga distempel "Perlakuan Khusus". Kalau mau hitung-hitungan, kerugian materi sudah melebihi harga barang yang dipaket karena frekuensi interlokal saya ke istri lebih sering hanya untuk menanyakan paket itu. Kira-kira di mana nyangkut-nya paket tersebut?


Paket Belum Diterima

Teman saya mengirim paket via Tiki JNE (pro resi 0881329159) dari Bandung ke Jakarta (20/2). Biasanya pengiriman dari Bandung ke Jakarta hanya satu hari sudah bisa diterima, namun kali ini hampir dua minggu belum juga diterima. Tanggal 22 Februari, saya telepon ke Tiki Tomang, Jakarta dan dijawab, bahwa barang sudah sampai ke Jakarta dan sedang dibawa oleh kurir. Tetapi, sampai sore barang belum datang juga, maka saya menelepon lagi dan dijawab dengan jawaban berbeda, yaitu barang masih dalam perjalanan menuju Jakarta. Sekitar pukul 19.00, petugas Tiki menelepon dan berjanji akan mengecek serta memberi kabar. 

Tetapi, tidak pernah dikabari dan selalu saya menelepon ke Tiki, bahkan berkali-kali telepon, faksimile surat, kirim -mail bahkan datang sendiri ke Tiki. Tetapi, tidak ada tindak lanjut dari Tiki. 

Menurut petugas Tiki, kiriman setelah dicek sudah ada di Tiki Tomang, Jakarta, tetapi barang tersebut raib begitu saja. Benar-benar membingungkan. Yang membuat kesal, Tiki seperti lepas tangan dan tidak mau peduli. Bahkan, saya tidak bisa komplain langsung ke manajernya, karena setiap dicari selalu tidak ada di tempat atau lagi online dan seribu macam alasan lainnya atas hilangnya barang tersebut.


Tiki Tidak Tanggung Jawab

Pada tanggal 21 Mei 2002, saya mengirim satu lembar STNK (surat tanda nomor kendaraan) asli ke Binjai Medan, Sumatera Utara (alamat dan nomor telepon penerima lengkap) dan telepon pengirim ada, dengan No Pengiriman 02 000 080 5946, harga Rp 22.000 (two day service). Pada tanggal 24 Mei 2002 saya ditelepon dari Medan, ternyata STNK belum sampai tujuan. Kemudian saya telepon ke Tiki Cabang Tomang, Jakarta Barat (Bpk Beri), dan jawabannya lepas tanggung jawab dan menyuruh untuk menghubungi Tiki Pusat. 
Kemudian saya telepon ke Tiki Pusat di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat (Bpk Yudo dan Ibu Yeti), dan jawabannya sama, yaitu tidak menyelesaikan masalah. Lalu saya telepon kembali, bahkan hampir setiap hari. Jawabannya selalu tunggu konfirmasi dari Medan, tidak juga ada jawaban yang jelas. Pada tanggal 30 Mei 2002, saya mendapat telepon dari Tiki bahwa pengiriman dikirim kembali ke pengirim. Lalu saya tanyakan kepada Ibu Kus dan di lempar lagi ke Bpk Hardiono, karena ada pengembalian kiriman. Jawabannya pun tidak jelas dan menghindar. 

Pada tanggal 30 Mei 2002 pukul 15.00, saya menerima pengembalian tersebut dan hanya STNK saja, sedangkan uang pembayaran yang sudah saya lunasi tidak dikembalikan. Seperti inikah pelayanan Tiki? Jasa kurir terbesar tidak bertanggung jawab dan tidak profesional. Saya mengimbau kepada pelanggan Tiki, harap berhati-hati. Ini baru pengiriman ke Medan apalagi ke Aceh, Ambon, serta daerah yang terpencil.


Paket Lewat Pos Indonesia

Tanggal 19 Agustus 2003, saya mengirim tiga kardus pakaian yang masing-masing dikirim ke Rembang, Surabaya, dan Jember. Paket ke Rembang dan Surabaya sudah sampai di alamat yang dituju dalam waktu kurang dari tujuh hari.

Namun, sampai saat ini paket untuk tujuan Jember (atas nama Ninik Yuniarsih beralamat Jalan Letjen Suprapto, Jember, dengan nomor pengiriman 1366/08/03 Kantor Pos Tugu Utara, Jakarta Utara) belum juga sampai. Saya sudah menanyakan ke kantor pos tempat mengirim dan Kantor Pos Besar Jakarta Utara. Jawabannya senada, barang sudah dikirim meskipun tidak jelas keberadaan barang tersebut. Mohon perhatian yang berwenang.


Pelayanan Pos Belum Memuaskan

Sudah lebih 20 tahun kami memakai jasa pos Jakarta - AS. Pengalaman ini yang kedua kalinya terjadi, yaitu ketika baru-baru ini anak kami di AS mengirim surat tercatat (register) dengan No RA 589.765.814 US (biaya Pos 9.55 dollar AS). Namun, sayang kami terima surat tersebut tanggal 24 Mei 2002 dalam keadaan rusak yang dibungkus dengan kantung plastik Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno Hatta 19000, dengan Cap Reg Soekarno Hatta terima tanggal 22 Mei 2002. Untuk meyakinkan, kami membawa kembali surat tersebut ke kantor pos terdekat di Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, untuk membukanya dengan disaksikan oleh SPV Expedisi Kp II Jakarta Timur 13000. Setelah dilihat, amplop dalam keadaan sobek dan isinya tidak lengkap/diacak-acak dan rusak. Dalam hal ini kami mengimbau kepada PT Pos Indonesia agar hal serupa tidak terulang kembali.


Kirim Surat Belum Sampai

Pelayanan PT Pos Indonesia mengecewakan, karena surat saya ke Perth yang sudah hampir tiga bulan ini belum sampai. Tidak mengerti, bagaimana cara kerja PT Pos Indonesia karena sudah dua surat tidak sampai ke tujuan. Surat pertama dikirim via perangko biasa (ditimbang dulu di Kantor Pos, lantas diberi perangko) menuju Kota Perth, Australia. Saya tunggu ternyata sudah hampir lima bulan ini surat tidak pernah sampai. Dari mana saya tahu? Saya tahu dari e-mail. Untuk surat ini jujur saya katakan, bahwa saya tidak punya bukti maka tidak akan mempermasalahkan. 

Berhubung surat pertama tidak sampai, surat kedua langsung saya kirimkan tetapi kali ini surat tidak saya dikirim via perangko biasa. Saya kirim via pos tercatat dengan ciri-ciri, nomor surat: 98/2/78, berat surat 50 gram, stempel pos 5 Mei 2001, dan tujuan surat: 14/44 McMaster Street, Victoria Park - WA 6100 - Australia. Untuk surat tercatat ini yang membuat saya tidak habis mengerti, mengapa tidak sampai juga. Karena penasaran saya mengadu ke customer service di Kantor Pos Pusat Surabaya. Sudah tiga kali saya mengadu, tapi tetap saja mereka tidak tahu di mana surat saya berada. Kemudian saya harus mengadu ke mana lagi? Oleh petugas customer service Kantor Pos Pusat-Surabaya, saya diberi nomor pengaduan: 107 tertanggal 22 Juni 2001.


Surat Balasan Amplop Kosong 

Saya senang pada 14 Maret mendapat surat balasan dari seorang penyanyi terkenal dari Washington, AS, namun yang saya terima hanya amplop kosong dalam keadaan terbuka tanpa surat di dalamnya. Saat minta penjelasan kepada Kantor Pos Cabang Bekasi, saya tidak mendapat penjelasan yang pasti. Mengapa surat balasan tersebut hilang dan tidak dapat meminta kembali surat tersebut. 

Disesalkan hal itu dapat terjadi. Mohon dijadikan perhatian, khususnya kepada PT Pos Indonesia. Karena surat apa pun sifat, bentuk, dan isinya merupakan amanat yang harus disampaikan kepada yang dituju dengan menjaga privasi, keutuhan, dan ketepatan pengiriman.


 

Sumber Kliping: Kompas - Media Indonesia - Suara Pembaruan - Republika - Suara Karya - TEMPO interaktif - Gatra - Kompas Cyber Media - Bisnis Indonesia

Bahan Kliping: Forum Pemerhati Masalah Konsumen

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws