C M C Online
Tokoh2 Iman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
: 14
Bill Wallace
[ Misionaris Medis di Tiongkok ]

Saat musim panas di tahun 1925, seorang remaja yang masih berusia 17 tahun, duduk dalam garasi untuk memperbaiki mobil Ford yang sudah dibongkar. Namun saat memperbaiki mobil tersebut, pikirannya justru lebih terarah pada masa depan. Setelah meletakkan baut-baut kendaraannya, iantas mengambil Injilnya dan menulis sebuah keputusan di sebuah halaman kosong yang ternoda minyak pada bagian depan buku Injilnya. Ia telah mengambil keputusan untuk menyerahkan hidupnya sebagai seorang misionaris medis. Nama pemuda ABG itu adalah Bill Wallace.

Sepuluh tahun kemudian, Bill Wallace datang di Rumah Sakit Stout Memorial di Wuchow, Cina Selatan sebagai tenaga medis. Saat itu sedang terjadi perang antara pemimpin perang dari propinsi Kwangsi melawan pemerintahan Chiang Kai-shek. Banyak misionaris yang melarikan diri dalam kejadian itu. Namun Wallace tetap tinggal di rumah sakit itu untuk melakukan operasi, berkeliling dan membagikan kesaksian tentang Kristus.

Berhasil bertahan dalam suatu perang, ia harus kembali berhadapan dengan perang lain yang lebih hebat. Kala itu, negara Jepang bermaksud hendak menaklukkan seluruh daratan utama Cina. Lagi-lagi Wallace tetap tinggal dalam keadaan perang itu untuk merawat yang luka dan melakukan operasi di tengah-tengah ledakan bom dan desingan peluru yang terus–menerus.

Sebelum tahun 1940, ia mengambil cuti dan pulang ke negaranya, Amerika. Setelah waktu cutinya usai, ia berkemas untuk meninggalkan negerinya, dan kembali melayani di Cina. Teman–temannya bertanya-tanya akan keputusan itu, namun ia berkata, “Saat aku berusaha memutuskan apa yang seharusnya kulakukan dalam kehidupanku, aku yakin bahwa Tuhan menginginkanku menjadi seorang misionaris medis. Keputusan itu yang membawaku datang ke Cina. Itulah yang membawaku kembali, dan sepanjang kenyataan yang kualami aku begitu bahagia disana.” Akhirnya, keputusan Wallace bulat untuk kembali ke Cina, pada tanggal 14 Agustus 1942 dan mulai memberikan bantuan medis dan juga pelayanan rohani selama Perang Dunia II.

Kemudian ancaman yang lebih besar muncul lagi dan menimpa Bill Wallace. Komunis mengambil alih Cina. Lagi-lagi, Wallace memilih tetap bertahan di Cina. Ia menjalankan tanggung jawabnya dengan keberanian seorang pahlawan. Akhirnya, pada dini hari tanggal 19 Desember 1950, tentara Komunis datang untuk menahan “ahli bedah terbaik di Cina ini “ dengan memberikan tuduhan palsu. Ia dituduh melakukan pengintaian. Akhirnya, Wallace ditempatkan dalam sel kecil, namun ia tetap berkhotbah pada orang-orang yang sedang lewat di penjara melalui sebuah jendela kecil. Di penjara, ia diinterogasi secara brutal. Dalam kondisi fisik yang makin lemah, ia menempelkan ayat-ayat Injil pada tembok selnya.

Kondisi Bill Wallace di penjara semakin memburuk, karena mengalami ujian yang begitu berat. Bahkan saat meninggal dunia, Bill Wallace masih mendapatkan pernyataan yang tidak benar tentang dirinya. Pihak Komunis mengeluarkan pernyataan yang berbeda dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Ia dikatakan meninggal dunia karena gantung diri, padahal pada jenazahnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa ia melakukan tindak bunuh diri. Kemudian Bill Wallace dikuburkan dalam sebuah peti kayu murah di pekuburan yang dinaungi dengan pohon-pohon bamboo.

Pada batu nisan di pekuburan Bill Wallace, tertulis sebuah kalimat sederhana, namun memiliki makna yang begitu dalam : Bagiku hidup adalah Kristus.


|Home|Buku Tamu|Topik|Tips|Humor|Galeri|Kisah Nyata!|Games|
|ns2lJC|Tokoh2 Iman|Ilustrasi|Direktori Kristen|About Us|
© 2001 by [email protected]
Hosted by www.Geocities.ws

1