C M C Online
Tokoh2 Iman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
: 7
Joseph Kam
[Rasul Maluku ]

Kam dilahirkan pada bulan September 1769. Ayahnya, Joost Kam, adalah seorang tukang pangkas rambut, pembuat rambut palsu, dan pedagang kulit di s'Hertogenbosch, Belanda. Kakeknya berasal dari Swiss, namanya Peter Kam. Ia datang ke Belanda sebagai tentara sewaan, kemudian menetap dan menikah dengan seorang gadis Belanda.

Keluarga Kam adalah anggota gereja Hervormd yang setia. Setelah Joseph Kam menyelesaikan pendidikan rendahnya, ia tidak melanjutkan pendidikan. Ia banyak membantu ayahnya dalam usaha perdagangan kulit. Karena terlibat aktif dalam usaha inilah, Joseph jadi sering mengunjungi hamba-hamba Tuhan di Zeist. Akibatnya lama kelamaan timbullah keinginan kuat dalam dirinya untuk memberitakan Injil kepada orang-orang kafir. Namun keinginannya itu ditahannya bertahun-tahun karena orangtuanya tidak rela untuk melepaskan dirinya. Mereka melarang karena memang mereka menginginkan Joseph tetap membantu usaha perdagangan kulit itu.

Keluarga Joseph Dipanggil Tuhan

Tetapi, ternyata dalam beberapa waktu kemudian, ayah dan ibunya meninggal. Usaha perdagangan kulit merosot, sampai akhirnya usaha tersebut harus dihentikan. Joseph masih saja mencari pekerjaan lain. Ia menjadi pesuruh pada Mahkamah Nasional. Pada tahun 1804 Joseph menikah, namun istrinya meninggal saat melahirkan anaknya yang pertama. Sang anak juga meninggal beberapa bulan kemudian.

Dipanggil untuk Menjadi Pekabar Injil

Sekarang tekadnya untuk menjadi pekabar Injil sudah bulat. Ia melamar kepada NZG pada tahun 1807. Joseph mempersiapkan dirinya untuk menjadi pekabar Injil di kota Den Haag dan Rotterdam pada beberapa orang pendeta. Pada waktu itu NZG belumlah memiliki sekolah pekabar Injil sendiri. Pada tahun 1811 pendidikan persiapan Joseph sudah dianggap cukup, namun dia belum dapat diberangkatkan, karena perang masih berkecamuk. NZG pun meminta hampa-hamba Tuhan di Zeist untuk memakai tenaga Joseph sementara. Di sinilah Joseph mendapat latihan yang sangat berguna bagi pekerjaanya kelak di Maluku.

Sementara itu NZG berusaha mencari jalan untuk menyelundupkan Joseph ke Inggris. Dalam kerjasama dengan LMS (London Missionary Society), Kam dapat dikirmkan ke Indonesia. Namun LMS harus mengujinya sekali lagi, dan ternyata Kam lulus dalam ujian tersebut, sehingga ia tidak lagi diharuskan menempuh pendidikan di London. Pada tahun 1813, Kam ditahbiskan menjadi pendeta di London. Penahbisan ke dalam jabatan pendeta merupakan tindakan yang sangat bijaksana, karena dengan begitu Kam dapat melayani Sakramen di Indonesia. Pada tahun 1814, Kam menuju Maluku, bersama Bruckner dan Supper. Sambil menunggu kapal ke Maluku, Kam bekerja sementara di gereja protestan di Surabaya. Di sini ia membentuk suatu kelompok kecil yang diberi nama Orang-orang Saleh Surabaya. Kelompok ini giat dalam memberitakan Injil.

Pada tahun 1815 Kam meninggalkan Surabaya bertolak ke Ambon. Joseph tiba di sana pada bulan Maret tahun itu juga, Kam memulai pekerjaan untuk menghidupkan kekristenan di Ambon yang menyedihkan karena sudah terlalu lama ditelantarkan. Ia mengadakan perkunjungan ke jemaat-jemaat di Ambon, Haruku, Seram Selatan, dan Saparua. Di sana ia berkhotbah, membaptiskan orang, melayani perjamuan kudus, juga mendamaikan pertikaian-pertikaian yang terjadi. Dalam pekerjaannya di Maluku, Kam tidak sendirian karena juga ada hamba Tuhan lain, yakni Yabez Carey, anak dari William Carey.

Pada tahun itu juga, Joseph Kam menikah dengan seorang gadis Indo-Belanda bernama Sarah Timmerman. Sarah dengan setia mendampingi suaminya dalam pekerjaannya di Maluku. Perkunjungan diadakan terus menerus si seluruh kepulauan Maluku, bahkan sampai ke Minahasa, Sangir Talaud dan ke Timor. Pelayanannya sangat melelahkan, namun semangatnya tak pernah padam. Kam terus mengadakan perjalanan mengunjungi jemaat-jemaat sampai ia wafat. Kam menderita sakit payah dalam perjalanannya ke Maluku tenggara, sehingga ia terpaksa kembali ke Ambon. Segala usaha untuk menyelamatkan jiwa Kam tidak berhasil. Joseph Kam meninggal pada tanggal 18 Juli 1983 setelah berjerih payah selama 20 tahun di Maluku.

Dan oleh karena pelayanan hamba Tuhan ini, Allah sampai saat ini dapat memakai keturunan suku Ambon bagi pelayanan pekerjaan Allah di Indonesia. Karena kasih dan hidupnya yang diabdikan bagi kekristenan di Maluku, Joseph Kam kemudian diberi julukan Rasul Maluku oleh jemaat Tuhan di Maluku.

diambil dari Rajawali edisi Juni '98


|Home|Buku Tamu|Topik|Tips|Humor|Galeri|Kisah Nyata!|Games|
|ns2lJC|Tokoh2 Iman|Ilustrasi|Direktori Kristen|About Us|
© 2001 by [email protected]
Hosted by www.Geocities.ws

1