C M C Online
Tokoh2 Iman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
: 1
Agustinus, Putera Santa Monica
[ Allah Mendengar Syafaat Ibunya, Dia Bertobat oleh Suara Anak Kecil ]

Salah satu pemimpin berpengaruh dalam gereja pasca pelayanan para rasul, dalam gereja mula-mula pada abad-abad pertama, adalah Agustinus. Ia adalah salah seorang “bapak gereja” yang mengungkapkan banyak kebenaran firman Allah. Sejarah memberikan kesaksian bahwa teologinya sangat berpengaruh dalam perkembangan gereja. Namun, sebelum menjadi hamba Tuhan yang gigih, Agustinus adalah seorang anak muda yang sangat nakal. Keadaan keluarganya memprihatinkan. Ayahnya, Patricius, seorang penyembah berhala yang keras kepala dan tinggi hati. Beruntung Agustinus punya ibu seorang wanita Kristen yang saleh dan penuh kasih, namanya Monica.

Agustinus lahir pada 13 November 354 di sebuah kota kecil di Afrika Utara,. Karena tergolong pintar dan berbakat, oleh kedua orang tuanya Agustinus disekolahkan di universitas. Dia telah belajar hukum pada usia yang relatif muda, 16 tahun, dan menjadi guru retorika dan filsafat pada usia 18 tahun.

Pada masa mudanya, Agustinus mengalami pergumulan yang hebat dalam mencari kebenaran sejati yang dapat memberi kedamaian hidup. Ia sempat menjadi pengikut platonisme. Namun Platonisme tidak memberinya kedamaian, sehingga ia berpindah lagi menjadi pengikut Manikheisme. Sementara itu, ketika berusia kira-kira 22 tahun, justru di saat-saat sedang mencari kebenaran hakiki untuk kedamaian, dia malah mempunyai gundik dan anak haram.

Doa Ibu dan Pertobatannya

Ibunya, Monica, tentu saja sangat sedih melihat kelakuan anaknya itu. Setiap hari Monica berdoa sampai bercucuran air mata, agar anaknya bertobat dari jalan yang sesat. Monica berkali-kali mengunjungi uskupnya untuk meminta nasehat. Sang uskup pun selalu menghibur Monica dengan kata-kata iman: “Anak yang didoakan dengan banyak air mata mustahil binasa.”

Agustinus sama sekali tidak tertarik pada Alkitab. Ia menganggap bahasa dalam Alkitab sangat kasar dan rendah mutunya. Banyak hal-hal yang tidak masuk akal dan aneh. Namun suatu waktu, ketika berada di Milano, ia bertemu dengan seorang uskup yang sangat cakap berkhotbah dengan mempergunakan bahasa yang menarik. Agustinus ingin berkenalan dengan sang uskup dan akhirnya ia jadi sering ke gereja untuk mendengarkan khotbah Ambrosius, uskup itu. Dari khotbah-khotbah sang uskup, Agustinus melihat keindahan dalam Kitab Suci. Ia menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan hatinya.

Suatu waktu, Agustinus sedang duduk dalam taman rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang sedang bermain di taman berkata: “Ambillah dan bacalah.” Suara hatinya berkata bahwa yang disuruh ambil dan baca tidak lain adalah Alkitab. Ia mengambil dan membukanya. Agustinus membaca Roma 13:13-14, “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Agustinus yakin bahwa itu adalah suara Roh Kudus. Ia pun mengalami pertobatan.

Ibunya sangat bergembira dengan pertobatan anaknya itu. Sesudah pertobatan dan baptisannya, Agustinus memutuskan “hubungan dengan dunia”. Harta miliknya dijual dan dibagikannya kepada orang miskin. Ia pun bertekad melayani Kristus sampai ajalnya. Ibuya, yang kemudian sampai hari ini terkenal dengan nama Santa Monica, sempat menyaksikan bagaimana Agustinus hidup saleh dan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, sebelum dirinya meninggal.

Hamba Tuhan dan Teolog Besar

Agustinus adalah seorang teolog besar dalam gereja. Ia banyak menulis buku yang berisi pandangan teologinya. Ia juga seorang yang oleh orang-orang kafir dikenal sebagai “pahlawan penyesat” yang gigih. Ia menguraikan pandangannya tentang gereja dan sakramen. Ia juga melahirkan pandangan teologinya tentang kehendak bebas, dosa turunan, dan anugerah.

Agustinus banyak menulis. Karya besarnya antara lain De Civitate Dei (Kota Allah) dan De Trinitate (Trinitas). De Civitate Dei terdiri dari 22 buku. Sepulah buku pertama menguraikan tentang iman Kristen. Dua belas buku berikutnya tentang perjuangan Kota Allah mengalahkan kota dunia. Yang dimaksud dengan Kota Allah adalah gereja Tuhan dan “kota dunia” adalah kerajaan-kerajaan yang ada di dalam dunia ini. De Trinitate terdiri dari 15 buku. Sebagian besar merupakan kumpulan dialog filosofis.


|Home|Buku Tamu|Topik|Tips|Humor|Galeri|Kisah Nyata!|Games|
|ns2lJC|Tokoh2 Iman|Ilustrasi|Direktori Kristen|About Us|
© 2001 by [email protected]
Hosted by www.Geocities.ws

1