C M C Online
Tokoh2 Iman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
: 2
Johanes Calvin
[ Pendiri Gereja Calvinis ]

Johanes Calvin merupakan seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Ia adalah pelopor dan pemimpin gelombang kedua reformasi gereja abad ke-16. Peranannya dalam gereja reformatoris sangatlah besar. Gerja-gereja yang mengikuti ajaran dan tata gereja yang digariskan Calvin tersebar ke seluruh dunia. Gereja-gereja itu diberi nama Gereja Calvinis. Di Indonesia, gereja-gereja yang bercorak Calvinis merupakan golongan terbesar.

Johanes Calvin dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1509 di Noyon, sebuah desa di sebelah utara Paris, Perancis. Ayahnya, Gerd Cauvi, bekerja di keuskupa Noyon. Ibunya, Jeanne LeFranc, seorang wanita cantik dan saleh, yang meninggal ketika Calvin masih muda sekali. Keluarga Calvin memiliki hubungan erat dengan bangsawan Noyon. Karena itu pendidikan dasarnya ditempuh di istana Noyon, Monmor. Itulah sebabnya Calvin memperlihatkan sifat-sifat kebangsawanan.

Mengikuti Kehendak Ayahnya

Semula ayahnya menginginkan Calvin muda menjadi imam. Ketika berusia 12 tahun, Calvin sudah menerima tonsur (pencukuran rambut dalam upacara inisiasi biarawan) dan sudah menerima upah dari Paroki St. Martin de Marteville. Demgan upah itu Calvin meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pada usia 14 tahun, Calvin mulai belajar di College de la Maerche di Paris. Di sini ia belajar retorika dan bahasa Latin. Ia lalu pindah ke College de Montague.

Setelah Calvin menyelesaikan pendidikan itu, tiba-tiba ayahnya tidak lagi menginginkan anaknya menjadi imam. Ayahnya mau supaya Calvin menjadi seorang ahli hukum. Calvin menurut dan ia masuk ke Universitas Orleans untuk mempelajari ilmu hukum. Calvin juga belajar di Universitas Bourges dan Paris. Bahasa Yunani dan Ibrani dipelajarinya dari Melchior Wolma, ahli bahasa yang terkenal saat itu. Studi hukumnya sangat mempengaruhi Calvin dalam usaha pembaharuan dan penataan gereja reformasi yang kelak dia pimpin. Johanes Calvin sangat menekankan ketertiban dan keteraturan dalam gereja.

Pertobatan Calvin Sebagai Awal Gerakan Reformasinya

Kapan tepatnya Calvin mengikuti gerakan reformasi tidak dapat ditentukan, hanya pertobatannya mungkin sekali terjadi pada masa di antara akhir tahun 1532 dan awal tahun 1533. Hal ini berdasarkan isi suratnya kepada Bucer, yang meminta Bucer di Strausburg untuk memberi perlindungan bagi orang-orang reformatoris yang melarikan diri karena dihambat di Perancis. Surat tersebut ditulis pada bulan Oktober tahun 1532. Mengenai pertobatannya, Calvin menulis sebagai berikut : "Telah muncul ajaran baru, yang tidak membelokkan kami dari pengakuan Kristen, malah justru membawa kami kembali kepada sumber yang asli, menyucikan dari segala noda, dan mengembalikan kepadanya kemurnian yang semula. Tetapi aku benci kepada hal-hal baru itu, bahkan sukar mendengarnya. Pada mulanya aku menentang sekeras-kerasnya, karena aku telah menempuh jalan yang sesat dan penuh kebodohan. Tetapi berkat pertobatan yang tiba-tiba, Allah menunjukkan hatiku kepada kepatuhan."

Pada tahun 1536 Calvin pergi ke Italia. Dalam perjalanan pulang ke Basel ia melalui Jenewa dan menginap di sana. Farel mendengar kalau Calvin berada di Jenewa sehingga Farel mencari Calvin. Farel meminta Calvin agar tinggal di Jenewa dan bersama-sama dengan Farel untuk menata kota Jenewa menjadi kota reformasi. Permintaan itu ditolak Calvin, Calvin ingin hidup tenang dan terus menulis karya-karya teologia. Ia merasa tidak cocok dengan pekerjaan praktis dalam jemaat. Namun Farel terus mendesaknya dengan berkata kepada Calvin : "Dengan nama Allah Yang Maha Kuasa, aku berkata kepadamu : 'Jikalau engkau tak mau menyerahkan dirimu kepada pekerjaan ini, Allah akan mengutukimu karena engkau lebih mencari kehormatan dirimu sendiri daripada kemuliaan Kristus.'" Calvin yang saat itu berusia sekitar 27 tahun bertobat dan menanggapi panggilan Allah lewat Farel itu lalu ia tinggal di Jenewa.

Calvin Memulai Gerakan Reformasinya

Kini di Jenewa, Calvin dan Farel mengatur gereja reformatoris di sana. Namun dua tahun kemudian dewan kota dikuasai oleh orang-orang yang menolak peraturan gerejanya, sehingga Calvin dan Farel pun dilarang berkhotbah di mimbar-mimbar gereja di Jenewa, bahkan mereka diusir dari Jenewa. Akhirnya Calvin dipanggil oleh jemaat Strausburg dan menjadi pendeta di sana antara tahun 1539-1541. Dalam jemaat ini Calvin dapat menerapkan cita-cita yang gagal di Jenewa dulu. Calvin mengusahakan nyanyian mazmur dengan bantuan ahli musik Clement Marot, Louis Bourgois, dan Maitre Piere. Di sini pula Calvin menikahi Idelette de Bure, seorang janda bangsawan. Pernikahannya hanya berlangsung sembilan tahun saja, karena kemudian istrinya meninggal tanpa memberinya keturunan.

Pada tahun 1541 Calvin dipanggil kembali oleh jemaat di Jenewa. Calvin menanggapinya dan tinggal serta bekerja di sana sampai meninggalnya pada tanggal 27 Mei 1564, karena mengidap TBC. Calvin adalah salah seorang teolog besar di kalangan gereja reformatoris. Pandangan teologinya dituangkan pada bukunya yang berjudul Institutio.


|Home|Buku Tamu|Topik|Tips|Humor|Galeri|Kisah Nyata!|Games|
|ns2lJC|Tokoh2 Iman|Ilustrasi|Direktori Kristen|About Us|
© 2001 by [email protected]
Hosted by www.Geocities.ws

1