Media Putra Totabuan Untuk Membangun Daerah
Index
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Penutup

 

 

 


Seni Sastra
Dalam kehidupan bermasyarakat, para leluhur sejak zaman dahulu telah mengenal jenis-jenis sastra yang diucapkan pada acara dan upacara tertentu. Sejak dikenalnya guman (peminangan) dalam pernikahan maka para guhanga atau penguasa adat, dalam acara peminangan, penetapan besarnya maskawin atau dalam pembicaraan-pembicaraan adat lainnya, senantiasa menggunakan bahasa sastra yang halus, bersajak yang berisi petua dan petunjuk dalam menjalankan kehidupan rumah tangga yang baru. Beberapa jenis seni sastra yang dapat kami sampaikan antara lain :
Salamat : sejauh sanjak bersajak yang diucapkan pada upacara tertentu, misalnya pada acara pesta pernikahan atau sesuatu pesta sukacita dan lain-lain. Salamat biasanya berisi harapan, do'a, nasehat dan adapula yang bersifat humor. Contoh :
bulletSalamat kon pinopo ande kom payo
bulletBungainya nosimpu-simpungoi
bulletA dungu'on indam ing gogoi
bulletNa'a kamunda aindon notuoi
bulletNobali'don in tonibuloi
bulletYo poigumon doa mobiag mononoi
bulletMoyayu' I rogenggeng bo ropatoi
bulletBo rijiki mo anto I motampoi
bulletTabe' takin salamat

Artinya :

bulletsalam yang diandaikan pada padi
bulletbuahnya berbulir-bulir
bulletditanak pengobat lapar
bulletkini kamu berdua telah jadi
bulletpernikahan telah terlaksana
bulletminta doa umur panjang
bulletjauh dari silang sengketa
bulletrezeki banyak yang didapat
bullettabik bersama salam

Itu-itum : sejenis sanjak yang berisi doa permohonan kepada Ompu Duata (Yang Maha Kuasa) agar apa yang diharapkan dapat diperkenankan dan dikabulkan. Contoh :

bulletOmpu', ompu', ompu' tumbolan taian
bulletPokodongog iko buta' onom nogaip ko pitu apad
bulletPokodongog iko langit onom nogaip takin maruatoi
bulletBalangon takin tombonunya
bulletYo singgai na'a I ai I tobang
bulletKi kolano in totabuan
bulletA modugu' kom popobaya'an
bulletIm bontat bobok in dalan, dst.-

Artinya :

bulletOmpu' ompu' ompu', berkenanlah kiranya
bulletDengarkan wahai bumi enam lapis ketujuh dasarnya
bulletDengarkan wahai langit enam lapis dan bentengnya
bulletLautan serta isinya
bulletHari ini telah tiba
bulletPemerintah daerah kita
bulletMeresmikan rintisan
bulletPembukaan jalur jalan, dst.-

Odi-odi : sejenis sumpah yang diucapkan pada upacara tertentu, misalnya pada penetapan dan pengesahan suatu adat yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh pemerintah dan seluruh rakyat. Juga diucapkan pada pelantikan seorang pejabat, agar dalam menjalankan tugas, tetap betindak jujur dan setia agar tidak memakan sumpah. Odi-odi dapat berfungsi sebagi do'a, tapi juga sebagai sumpah. Ada odi-odi in tayuk, yaitu do'a untuk kesembuhan anak yang diobati melalui monayuk. Odi-odi in le'ad, do'a bagi gadis yang diratakan giginya. Ada "bondit odi-odi", yaitu lagu do'a. Ada "salamat odi-odi", yaitu do'a keselamatan. Mopongodi-ngodimai, berarti menyumpahi ; awal dari odi-odi hampir sama dengan itu-itum, yaitu mengucapkan ompu' tiga kali, kmudian dilanjutkan dengan sastra yang mengandung do'a permohonan atau sumpah.

Seni Rupa
Daerah Bolaang Mongondow juga mengenal jenis-jenis seni rupa, seperti : seni patung, seni pahat, seni ukir, seni lukis, seni kerajinan dan lain-lain.
Seni Patung : pada sekitar abad ke -17 pada masa pemerintahan raja Tadohe (raja yang ke-8), didirikan tempat-tempat penyembahan kepada Ompu Duata di setiap desa yang disebut : sigi. Pada sigi-sigi tersebut biasanya dibuatkan dua buah patung yang melambangkan raja dan permaisuri. Dengan demikian penduduk pada masa lampau sudah mengenal adanya seni patung.
Seni Pahat : rumah-rumah penduduk masa lampau adalah rumah panggung, yang didirikan di atas tiang yang tinggi. Pada jendela dan pintu dibuatkan silibok (ventilasi) yang dipahat dengan motif-motif tertentu khas daerah. Juga pilar-pilar sepanjang galur pada tangga rumah dan hiasan dekat cucuran atap yang dibuat dari kayu, dipahat dengan motif tertentu.
Seni Ukir : tangkai ungkudon (tombak pasukan pengawal raja) diukir dengan motif kotak-kotak, lingkaran dan sebaginya. Demikian juga dengan kaleaw (perisai) diukir dengan motif manusia, binatang atau daun tumbuh-tumbuhan. Bahkan tiang-tiang rumahpun sering diukir sehingga nampak lebih menarik. Tosisiran (pemantik api dari bambu) juga diukir dengan memanaskan paku besi.
Seni Lukis ; untuk lebih menambah indahnya kaleaw (perisai) yang dipakai oleh pasukan pengawal raja, maka dibuatlah lukisan-lukisan bermotif manusia, binatang atau daun tumbuh-tumbuhan dengan warna-warni; warna yang dominan adalah : merah, hitam, putih, kuning.
Seni Kerajinan : sejak masa boki' ki Salamatit, isteri Manggopa' kilat, maka telah dikenal beberapa jenis ketrampilan khusus wanita yang diajarkan oleh Boki' Salamatiti. Manggopa' kilat adalah salah seorang pimpinan pemerintahan sebelum Mokodoludut. Ketrampilan yang diajarkan oleh Salamatiti antara lai : memintal benang (moningkoi) dan menenun (mogabol). Sebelum ditenun, benang diberi warna, sehingga kain hasil tenunan nampak indah dan menarik. Adanya ketrampilan memintal benang dan menenun ini, tercantum dalam sastra sebuah lagu dalam aimbu yang dinyanyikan untuk mengenang jasa Salamatiti sebagai seorang perintis pendidikan bagi wanita di Bolaang Mongondow. Tempat mendidik kaum wanita di istana kediaman Salamatiti disebut : sila'ad, yang pada masa kini dapat disamakan dengan sekolah atau taman pendidikan.

Beberapa jenis seni kerajinan yang sudah ada sejak masa lampau, adalah antara lain :

bulletMenganyam tikar rotan, yang dikerjakan biasanya oleh pria. (tikar rotan = patang)
bulletMenganyam tikar pandan (bolad) oleh wanita. Tikar pandan diberi warna-warni (merah, hijau, kuning, biru, ungu dll).
bulletMembuat tempat sirih pinang (kabela') dari pada gabus pelepah rumbia (kumbai) yang dihiasi manik-manik halus berwarna-warni, dengan motif manusia, binatang, atau daun tumbuhan. Bentuk kabela seperti kotak berukuran panjang kira-kira 20 cm, lebar kira-kira 14 cm dan tinggi kira-kira 12 cm. Kerajinan membuat kabela biasanya oleh wanita sebagai industri rumah.
bulletMembuat tudung saji (kokusadi) dari pada kumbai (gabus pelepah rumbia) berbentuk kotak, silinder terpancung, piramida terpancung atau prisma. Dibungkus dengan daun silar yang diberi warna-warni sama seperti warna pada kabela.
bulletMembuat alat-alat pelengkap kebutuhan rumah tangga dan pribadi, seprti : digu = nyiru, karansi = keranjang, kuyon buta' = belanga tanah, pingku' = piring dari pelepah rumbia, uka' = mangkuk tempurng, dodangoian = alat masak sagu, dulang = loyang kayu, kalalusu = tapisan, abito = alat angkut yang didukung, kompe' = bakul, kobisi' = bakul besar dari daun pandan, kampi' = tempat temabakau rokok, tosisiran = pemantik api, bolusu = gelng lokan, simban = cincin lokan, pomamaan = bakul tempat sirih pinang, lotung = lesung, kokikigan = parutan, loto = bakul besar, potolo' = bambu untuk menyimpan tembakau, tolatak = tempat menjemur tembakau, kodapa = tempat sampah dan lain-lain.

Juga kerajinan membuat alat penagkap ikan : bubu, singkop = belat, bobolit = anyaman bilah bambu ukuran sedang, pole' = belat besar, tomoing = anyaman bilah bambu besar, kalenda' = jala, keambu = jala bersimpai, lala = jala besar.
Juga kerajinan menempa besi membuat : pitow = parang, lolapa' =penggali, popaked = parang kecil, tosilad = pisau, o i'i = pembersih rumput, dsb.
Masih banyak jenis kerajinan yang belum sempat tertulis seperti : membuat siripu (alas kaki), menganggit atap rumbia (momaod) dan seterusnya.

Permainan Rakyat :
Ada kaitan dengan seni kerajinan, beberapa alat permainan termasuk kerajinan tangan, seperti membuat gasing, pinsikan, langkadan dan lain-lain. Sebab itu kami merasa perlu menambahkan jenis-jenis permainan rakyat yang kini hampir tidak pernah nampak dalam kehidupan masyarakat. Ada permainan yang memakai alat, ada juga yang tidak. Permainan dengan alat :
Mominsikan : menggunakan tempurung bentuk segi tiga dengan sebilah bambu ukuran sekitar 30 cm panjang, lebar 2,5 cm sampai 3 cm, dimainkan oleh 2 orang atau lebih, untuk menguji ketepatan menembak pisikan lawan dengan pinsikan sendiri dari jarak sekitar 50 m.
Momaki'an : main gasing, juga oleh 2 orang atau lebih untuk melihat gasing mana yang lebih lama berputar. Untuk meguji ketrampilan menembak gasing lawan yang sedang berputar.
Molangkadan : menggunakan dua bambu panjang sekitar 2 sampai 3 meter, memakai pedal bambu tempat menginjakkan kaki. Tinggi pedal 30 cm sampai 1 sampai 2 meter. Langkadan dipakai untuk berpacu atau untuk berjalan biasa dengan langkah panjang, bila pedalnya tinggi.
Mokumbengan : memainkan dua tongkat ukuran sekitar 30 cm panjang. Tongkat yang satu diletakkan di atas batu, tongkat dari tanah itu dipukul sampai beberapa kali, untuk menguji berapa lama tongkat itu melayang dan berapa kali dipukul.
Jenis permainan yang tidak menggunakan alat, misalnya :
Mogogadopan : main sembunyi-sembunyian. Satu orang ditutup matanya, yang lain bersembunyi untuk dicari.
Mosimba'ungan : mandi di sungai sambil bermain bersembur-semburan. Sambil mandi di sungai, juga dapat bermain mosibunian, yaitu menyembunyikan batu di dasar sungai untuk dicari oleh teman. Yang mula-mula menemukan batu yang disembunyikan, dialah pemenangnya.
Mobinsi'an
: umumnya dimainkan oleh pria, untuk menguji kekuatan menendang betis lawan.

 
  

1
Hosted by www.Geocities.ws