Media Putra Totabuan Untuk Membangun Daerah
Index
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Penutup

 

 

 

MONOGRAFI SENI BUDAYA DI BOLAANG MONGONDOW

Sama seperti daerah lain di Indonesia, Bolaang Mongondow juga mengenal jenis-jenis kesenian sejak dahulu kala. Beberapa diantaranya adalah :

1. Seni Musik vokal dan instrumental
2. Seni Tari
3. Seni sastra
4. Seni Rupa

Seni Musik Vokal

Odenon : dinyanyikan pada waktu sedang memetik padi (mokoyut), biasanya oleh kaum wanita untuk menghilangkan rasa penat saat bekerja. Odenon juga biasa dinyanyikan sebagai salah satu lagu pada acara aimbu atau pada acara-acara gembira lainnya. Contoh odenon :
Layugdon iko tansibi', alai odenon = terbanglah hai burung pisok, alai odenon
Bo lumayug tumonsi-tonsi' = terbang mengedar-edar
Yo pantowai im baloi limagi' = tinjaulah rumah sebelah sini
Sing kon tua ing ki mamai adi' = karena disana si jantung hati

Isi sastranyanya bersajak dinyanyikan secara solo, lalu disambut oleh orang lain bersama-sama yang merupakan refreinnya, yaitu : alai odenon, yang dapat berarti ber-odenon-lah bersama-sama. Lagu odenon ini dinyanyikan secara sahut menyahut berbalas-balasan.
Totampit
: dinyanyikan oleh orang-orang tua masa lampau untuk mengisahkan tentang perjalanan mereka pada saat pergi ke rantau memasak garam (modapug) atau ketika mereka masuk hutan mencari damar (monalong) dan sebagainya. Contoh :

bullet Kado-kadok I Nuangan = burung hutan dari Nuangan
bullet Motundu' dalan pongayow = menuntun perjalanan panglima
bulletKiditoin libuton laga' = menyusur pulau laga'
bulletBura' dongkain pobotoyan = buihlah tempat mendayung.
bulletBondit : biasanya dinyanyikan oleh seorang bolian, yaitu seseorang yang dalam keadaan intrans (kesurupan) dalam acara pengobatan tradisional. Dapat juga dinyanyikan pada acara mogaimbu misalnya dalam aimbu ponondeagaan (inisiasi). Contoh :
bulletKi landangon I molandang = teruna lincah yang perkasa
bulletAkuoi ing kon tudu ambang = aku di puncak ambang
bulletAbitku ing kede' ing gayang = senjataku pedang kecil
bulletNokodongog noko ningal = mendengar dan dapat berita
bulletKon oyu-oyut ing gimbal = sayup bunyi gendang
bulletInonag bo inontongan = kuturun lalu melihat
bulletNa'anta boki' im bulan = ternyata putri bulan.

Tolibag : lahu gembira, biasanya dinyanyikan dalam acara suka cita antara muda mudi atau pada waktu seseorang sedang menari joke' yang diselubungi selendang oleh para gadis. Dapat dinyatakan berbalasan. Dapat pula berarti lagu pujian atau pujaan. Contoh :

bulletKoina dolo-dolomea = tadi ketika pagi
bulletLimitu' mako ko na'a = sedang duduk ditempat ini
bulletKinotaliban im paloma = lewatlah seekor merpati
bulletBai'ku maya'I onda = putriku kemana pergi
bulletNogilambung in sutara = memakai baju sutra
bulletNogikokudu'in kaja = berselubung kain kasa
bulletSimindog mako ko ngara = berdiri di depan pintu
bulletNokogagar kong gina = hatiku tergila-gila
bulletDondong : lagu gembira antara muda mudi. Ada juga yang menyanyikan waktu menidurkan anak.
Contoh :
bulletBurowdon sindulak bangka' = baliklah perahu tumpangan
bulletA baya'an kon Bintauna' = akan pergi ke Binatuna
bulletNaanta kom bubu' im buta' = ternyata didalam tanah
bulletA burowon dia'bi' maya' = diputar tidak berjalan

Yungkagi : dinyanyikan dengan suara sayup karena sedih mengenang seseorang yang dirindukan. Contoh :

bulletAkuoi ing koina subu = aku diwaktu subuh
bulletDinapatmai im pongoibu = hatiku sangat terharu
bulletPolat nolabu'I lua'ku = berlinang air mataku
bulletNokotanob ko inimu = merindukan kau seorang.
bulletDete-dete : lagu yang dinyanyikan pada kematian seorang raja. Contoh :
bulletLangit lumogod lumentang = langit guruh gemuruh
bulletSinumobang I utuan = turunlah dari kayangan
bulletTakin ende-endeawan = disertai hujan panas
bullet Kinogapangan I mobangkang = karena kematian yang dipertuan.

Dende' : lagu yang menyenangkan hati raja yang sedang bersantap. Contoh :

bulletDika basi'dolandangon = jangan hanya dianggap gampang
bulletSin dau'tonga'ropakon = karena kayu besar hanya dipatahkan
bulletDika bsai'lolibogon = jangan hanya main-main
bullet Minangain tonga'lampangon = muara sungai hanya dilangkahi.

Tantak : dinyanyikan pada akhir pelaksanaan suatu acara do'a tertentu untuk menanyakan kepada Ompu Duata apakah ada yang kurang tertib dalam pelaksanaan acara itu, agar terhindar dari sesuatu petaka.
Buyak ; dinyanyikan dalam acara aimbu pada pengobatan tradisional monayuk. Biasanya dinyanyikan jauh malam menjelang pagi.
Lolibag : biasanya dinyanyikan sesudah totampit dalam acara aimbu oleh orang-orang tua masa lampau.
Ondo-ondo : sama dengan dende' yang dinyanyikan pada saat raja sedang bersantap. Juga dinyanyikan pada saat menjemput raja yang baru kembali dari perjalanan.
Tangkil : lagu dalam rangkaian lagu-lagu aimbu yang mengandung kiasan atau teka-teki.
Pantung : dilagukan sambil memetik gambus. Pantung termasuk lagu yang berasal dari daerah Melayu yang telah merakyat sehingga tidak terasa bahwa lagu tersebut berasal dari luar daerah. Dilagukan pada acara-acara gembira, biasanya dihadiri muda-mudi sampai semalam suntuk. Banyak mengandung kias bahkan yang lucu sehingga sangat menarik. Bagian akhir pantun yang disebut hayun, misalnya :

bulletIaka ule im bolai = lihatlah sikera
bulletMoka'an kon toigu = sedang makan jagung
bulletIaka ule im bobai = lihatlah wanita
bulletMo ibog ko inimu = suka kepadamu

Seni Musik Instrumental

Dari sekian banyak musik tradisional yang pernah dikenal di daerah ini, banyak yang telah punah dan tidak pernah lagi dimainkan. Ada musik instrumental yang berasal dari luar daerah yang juga telah merakyat seolah-olah musik asli daerah, misalnya : gambus, rebana, kulintang dan lain-lain. Alat musik tradisional sebagai permainan rakyat, antara lain :
Kantung : terbuat dari tempurung kelapa sebagai resonansi, diberi berdawai satu dan dimainkan sebagai pelepas rindu. Termasuk alat petik. Pemetik biasanya membuka baju, karena resonansi tempurung diletakkan dekat perut agar bunyi bergaung.
Rababo : dapat disamakan dengan rebab di daerah lain. Alat musik gesek, juga resonansinya tempurung, berdawai satu, dimainkan dengan menggesek.
Tantabua' : dibuat dari seruas bambu, kulitnya dijadikan sebagai dawai yang lebarnya kira-kira 1 cm. Dekat dawainya dibuat lubang sebesar 3 x 3 cm, lalu dipukul dengan sepotong kayu atau bambu.
Bansi' atau tualing : bambu berlubang satu dan empat. Ditiup pada ujungnya untuk melagukan odenon, bondit, tolibag dan lain-lain sebagai pengisi waktu sengggang, di dangau di tengah ladang padi yang sedang menguning atau di tempat-tempatlain waktu istirahat.
Oli-oli' : dibuat dari kulit pelepah enau hutan, pakai lidah-lidah, pada ujung kiri diikatkan tali penahan dan pada ujung kanan tali yang ditarik-tarik agar lidahnya bergetar dan meninmbulkan bunyi. Dimainkan di depan mulut menganga sebagai resonansinya.
Dadalo' : adalah dua kerat bambu kering ukuran 15 x 3 x 1/2 cm, dimainkan dengan tangan kanan (diantara jari-jari) yang berfungsi sebagai alat perkusi (mengatur irama).
Bonsing : dibuat dari bambu sedang atau besar, berbuku satu di ujung dan dibuat dua pancungan (bonsing) pada ujung lain. Bonsing dipukul-pukulkan pada telapak tangan atau di lutut, juga dimainkan sebagai pengiring perkusi.
Bolontung : dari bambu satu atau beberapa ruas, berbuku pada satu ujung dan terbuka pada ujung lain. Nada-nada tinggi atau rendah terdengar bila pangkal bambu itu dihentakkan pada tanah, menurut panjang pendeknya ruas dan menurut besar kecilnya bambu.
Gimbal : dari kayu kolong, kedua ujungnya ditutup dengan kulit kambing atau sapi, lalu dibunyikan dengan cara menabuh pada kulit. Gimbal biasanya bulat panjang sampai satu meter. Ditabuh mengiringi tari tayok.
Gandang : juga dari kayu bolong, lebih pendek dari gimbal, dan hanya satu ujungnya yang ditutup dengan kulit. Ditabuh untuk mengiringi tari mosau dan tari tuitan.
Gulintang : dari kayu bulat sebesar pergelangan tangan dibelah dua, lalu digantung dan ditabuh dengan sepotong kayu. Setiap kerat kayu menimbulkan nada yang berbeda-beda, sehingga dapat dimainkan sebagai alat musik melodi.
Kulintang : dari logam (bahan import), perangkatnya terdiri dar mungmung 5 sampai 7 buah berderet, gandang 1 atau 2 buah, golantung 1 buah. Dimainkan dengan mengetuk, biasanya pada pesta nikah kaum ningrat atau pada penjemputan tamu terhormat. Semacam gamelan di Jawa.
Disamping alat-alat musik tradisional, juga terdapat alat musik transisi, yang berasal dari luar daerah antara lain :

bulletGambus : perangkatnya terdiri dari gambus, ruas 2 buah atau lebih. Gambus dipetik sambil melagukan pantung mengiringi tari dana-dana.
bulletRebana : dimainkan untuk mengiringi tari hadrah atau zamrah, zikir, buruda, dan lain-lain kesenian yang berhubungan dengan agama Islam.

Juga terdapat alat musik modern atau kreasi baru yang banyak digemari dan populer dalam kehidupan seni masyarakat, antara lain :
1. Musik bambu : terdiri dari musik tiup bambu seng dan musik tiup bambu klarinet. Perangkatnya terdiri dari : alat tiup melodi, yaitu suling kecil, sedang, klarinet, saxofon. Alat pengiring harmonis seperti : korno c, e, g, piston, selo atau tuba, contrabas. Alat bantu pengiring seperti : trombon, overton. Alat pengiring ritmis seperti : trom sedang, trom besar, dilaengkapi cimbal.
2. Orkes biola : perangkatnya terdiri dari : fluit, biola, selo, yukelele, banyo, contrabas atau stringbas, gitar. Biasanya dimainkan mengiringi lagu-lagu keroncong.
3. Kolintang kayu : dikreasikan dari musik tradisional. Perangkatnya terdiri dari : melodi 1 buah, pengiring yukelele 2 buah, pengiring gitar 2 buah, pengiring banyo 1 buah, pengiring selo 1 buah dan bas 1 buah. Satu unit biasanya terdiri dari 7 kotak.
4. Band mutahir : perangkatnya terdiri dari : melodi gitar, bas gitar, gitar ritmis atau harmonis, drum set, keyboard atau organ. Sering dilengkapi dengan trompet, saxafon, trombon dan lain-lain.

Seni Tari

Seni tari dapat dibedakan atas tari tradisional dan tari kreasi baru.

Tari Tradisional

bulletTari Tayo : biasanya ditarikan oleh seorang bolian atau burangin, seorang wanita dalam intrans (kesurupan), diiringi tabuhan gimbal dan golantung (kecil dan besar). Sambil menari, menyanyikan lagu-lagu bondit diselang-selingi tenden yang dinyanyikan oleh bebrapa orang wanita atau pria. Pada awalnya tari tayok dimainkan pada upacara pengobatan tradisional atau upacara ritual lainnya.
bulletTari Joke' : biasanya ditarikan oleh pria satu orang atau bersama-sama pada gembira. Sambil menari diiringi lagu bondit, tolibag, odenon. Penari yang lincah dapat menimbulkan tawa ria, apalagi karena saat menari diselubngi selendang atau sapu tangan warna warni oleh gadis- gadis.
bulletTari Mosau : biasanya ditarikan oleh pria saat mengawal raja atau pengantin menuju ke rumah pengantin wanita. Penari memakai pedang kayu dan perisai (kaleau) diiringi tabuhan gandang.
bulletTari Rongko atau tari ragai : sejenis tari silat untuk memperlihatkan keperkasaan atau kelincahan.
bulletTari Tuitan : ditarikan oleh barisan pengawal raja (kolano), diiringi tabuhan gandang. Penari berselempang sikayu, ikat kepala dan membawa tungkudon (tombak berhias bulu) dan kaleaw (perisai ). Tuitan dapat juga dimainkan pada saat penjemputan tamu agung, diiringi tabuhan kulintang besi.

Tari Kreasi Baru

bulletTari Kabela : dikreasikan dari adat kebiasaan menjemput tamu dengan menyuguhkan sirih pinang yang diletakkan dalam kabela. Ditarikan berkelompok oleh wanita. Setiap penari masing-masing memegang sebuah kabela.
bulletTari Kalibombang : dikreasikan berdasarkan ceritra perjodohan antara pria Oyotan dari Bolaang dan wanita Kalibombang dari Mongondow. Penarinya berkelompok pria dan wanita berpasang-pasangan dengan memegang selendang.
bulletTari Pomamaan : dikreasikan dari adat kebiasaan menjemput tamu dengan menyuguhkan sirih pinang yang diletakkan dalam pomamaan (sejenis bakul tempat sirih pinang). Ditarikan secara berkelompok oleh wanita sambil menyandang bakul.
bulletTari Monugal : dikreasikan dari cara penanaman padi ladang dengan memakai totugal (alat pelubang tanah), pria memegang totugal sedangkan wanita memegangi bakul tempat benih padi, dilengkapi dengan penari yang menutupi lubang dengan sapu (mogibu).
bulletTari Mokoyut : dikreasikan dari cara memetik padi ladang dengan memakai langkapa (ani-ani) dan kompe (bakul). Dalam tari mokoyut nampak gerakan memetik, melepaskan padi dari bulirnya (molidok), menjemur, menumbuk, menampi hingga menjadi beras. Ditarikan oleh wanita secara berkelompok.
bulletTari Kikoyog : dikreasiakan dari cara memetik padi dengan menuruti kepercayaan leluhur, bahwa padi memiliki dewi yang harus dihormati agar dapat memberi hasil banyak. Juga ditarikan secara berkelompok.
bulletTari Mokosambe : sebuah sendra tari yang dikreasikan brdasar ceritera tentang seorang pangeran bernama Mokosambe kawin dengan putri bungsu dari kayangan bernama Poyondi'. Konon seorang bernama Bangkele' memiliki tujuh buah sumur dekat sebuah gua di tepi pantai. Satu saat seorang putra raja bernama Mokosambe datang memancing di laut dekat gua dan sumur bangkele'. Pada waktu ia menarik pancingnya, nampak sehelai rambut yang panjangnya tujuh depa berbau harum. Diambilnya rambut itu, diperlihatkannya kepada Bangkele' pemilik sumur. Bangkele' menceritakan bahwa sumurnya biasa didatangi oleh tujuh putri kayangan kakak beradik untuk mandi. Mengertilah Mokosambe bahwa rambut panjang itu milik salah seorang putri kayangan yang biasa datang mandi di sumur Bangkele'. Pada malam Jumat, sementara Mokosambe menjaga sumur-sumur itu, tiba-tiba nampak olehnya putri-putri kayangan sedang menuju ke bumi untuk mandi. Dihitungnya, hanya enam orang. Mereka melepas sayap lalu mandi. Tak lama datang menyusul putri ke tujuh, putri bungsu yang selalu terlambat tiba. Benar dugaan Mokosambe, rupanya si bungsu inilah pemilik rambut panjang, karena rambut si bungsu ini nampak panjang sekali. Selesai mandi keenam putri yang datang terdahulu bersiap-siap untuk pulang ke kayangan, sedang si bungsu yang bernama Poyondi' masih asyik mandi. Hati-hati Mokosambe mengambil sayap Poyondi lalu disembunyikan. Selesai mandi Poyondi mencari sayapnya tapi tidak ada. Ia menangis menyesali kelalaiannya. Perlahan Mokosambe mendekatinya, sambil memperkenalkan diri dan berusaha membujuk Poyondi yang sedang menangis. Namun Poyondi' tetap menangis dan ingin kembali ke kayangan, tapi tak dapat karena sayapnya telah hilang. Akhirnya Poyondi' menyerah dan bersedia dinikahi pangeran Mokosambe. Terjalin cinta kasih yang membuahkan seorang putra yang montok. Lama kelamaan Mokosambe mulai melalaikan kewajibannya sebagai suami. Ia sering meninggalkan Poyondi dan putranya sampai berbulan-bulan. Persediaan padi mulai habis. Pada suatu hari ketika Mokosambe pergi meninggalkan isteri dan putranya, Poyondi mengambil padi di lumbung. Karena padinya makin berkurang, tiba-tiba nampak oleh Poyondi' ujung sayapnya ditengah timbunan padi. Diambilnya sayap itu, dibersihkan, lalu terbang pulang ke kayangan meninggalkan putranya yang sedang menangis. Di rantau teringatlah Mokosambe akan anak dan isterinya yang telah ditinggalkannya selama ini. Ia pulang, didapatinya putranya sedang menangis sedang isterinya Poyondi' tidak ada lagi. Sadarlah Mokosambe akan kelalaiannya selama ini. Sayap yang disimpannya telah ditemukan oleh pemiliknya. Dengan perantara seekor burung raksasa, Mokosambe dan putranya terbang menuju kayangan. Pintu kayangan kecil, tak dapat dimasuki oleh burung raksasa dengan Mokosambe yang membawa putranya. Dilihatnya Poyondi sedang bermain-main dengan kakak-kakaknya di kayangan. Karena kesalnya, Mokosambe bersama putranya menjatuhkan diri ke bumi lalu pecah berkeping-keping. Pecahan daging-dagingnya mulai bersayap dan terbang menjadi burung gagak. Itulah hukuman bagi Mokosambe sebagai suami yang lupa akan kewajibannya terhadap isteri dan anaknya.
 
 
  

1
Hosted by www.Geocities.ws