Transportasi Menuju Sentra

 

SENTRA KERAJINAN TEMBAGA
( Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kab. Boyolali )

 

PROFIL SENTRA

          Desa Cepogo  yang terletak di lereng  gunung Merbabu ini, merupakan sentra kerajinan tembaga terbesar di Jawa Tengah. Hal ini didasarkan atas data dari Deperindag Propinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

No

Desa Kecamatan Kab / Kodia Unit Usaha

1

 Selopuro  Lasem  Kab. Rembang

12

2

 Sumbergirang  Lasem  Kab. Rembang

20

3

 Jolotundo  Lasem  Kab. Rembang

10

4

 Kembang Kuning  Cepogo  Kab. Boyolali

116

5

 Cepogo  Cepogo  Kab. Boyolali

265

6

 Cabean Kunti  Cepogo  Kab. Boyolali

18

7

 Surenggede  Kretek  Kab. Wonosobo

12

8

 Banjarkulon  Banjarmangu  Kab. Banjarnegara

59

9

 Kertanegara  Karanganyar  Kab. Purbalingga

59

10

 Landungsari  Pekalongan Timur  Kab. Pekalongan

36

11

 Lemah Dhuwur  Adiwerna  Kab. Tegal

16

12

 Pesarean  Adiwerna  Kab. Tegal

140

13

 Rejosari  Pringsurat  Kab. Temanggung

3

 Data Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, 1999

             Jarak sentra kerajinan dari Kota Boyolali sekitar  12 km atau ± 40 km dari Kota Solo. Infrastruktur jalan menuju sentra sudah bagus, khususnya jalan antara Solo ke Boyolali. Dari Pusat kota Boyolali menuju ke sentra, anda akan melewati medan jalan yang umumnya menanjak, hal ini dikarenakan letaknya  di lereng gunung  Merbabu. Sebenarnya selain Mengelas tembagadesa Cepogo, terdapat satu desa lagi disebelahnya, yang termasuk sentra kerajinan kuningan yaitu desa Tumang. Di kedua desa inilah terpusatnya sentra kerajinan tersebut, khususnya untuk produk cenderamata, dan interior ornament .
            Sebenarnya, sentra kerajinan tembaga ini sudah ada sejak jaman raja-raja Mataram, untuk mensuplai kebutuhan barang-barang tembaga dari keraton maupun rakyat di luar kraton, jadi umumnya hanya untuk barang kebutuhan sehari-hari  (ex  alat-alat dapur ).  Hasil produksi berupa interior ornamen maupun hiasan yang lainnya, baru dimulai sekitar akhir tahun 70 an oleh seorang pengrajin  bernama Supri Haryanto. Dengan semakin majunya usaha tersebut, dan semakin bertambahnya tahun maka, sentra industri ini semakin berkembang. Apalagi dengan mulai munculnya keinginan beberapa pegawai dari Supri Haryanto untuk mandiri mendirikan usaha, juga dari pengrajin lainnya yang mulai mengikutinya.

Menatah motif hiasan         Karena keinginan konsumen yang terus berkembang, khusunya dalam variasi produk, maka pengrajin mulai mengadakan inovasi baru untuk mengkombinasikan tembaga dengan logam lain seperti kuningan, dalam membuat produknya. Bahkan pengrajin Supri Haryanto, mulai mengadakan ujicoba baru dengan logam alumunium untuk dikombinasikan dengan tembaga. Kita patut angkat topi untuk para pengrajin, atas kreatifitas mereka.
            Pada umumnya produk hasil kerajinan khususnya ornamen interor dibeli oleh hotel untuk mempercantik interior mereka, adapula yang dibeli oleh perorangan, dan diekspor ke luar negeri. Sebagian pengrajin mengekspor produk melalui konsultan luar negeri yang berkantor di Indonesia. Ini dimasksudkan agar transaksi lebih aman dari resiko klaim palsu, walaupun pemasukan lebih besar bila tanpa melewati konsultan.

-----  0o0  ------

Kembali keatas                                              





 | Batik | Kaca | Kayu Batik | Keramik | Kuningan | Mebel Bambu | Mebel Kayu |
| Pakaian Pengantin | Tanah Liat | Tembaga | Tenun Tradisional |
| Tatah Sungging | Wayang Beber |

Hosted by www.Geocities.ws

1