-
The Accidental Tourist
(Lawrence Kasdan) -- Perjalanan meretas kebekuan emosional. It's
not accidental, man. It's a choice.
-
Anastasia
(Don Bluth) -- Ketika cinta harus
kehilangan....
-
Baran
(Majid Majidi) -- Ah, mata perempuan itu....
-
Billy Elliot (Stephen
Daldry) -- Krisfoto, teman saya, justru lebih tergugah oleh tokoh
ayah Billy. Setelah saya pikir-pikir, betul juga. He is a strong
man.
-
Black Stallion (Carroll
Ballard) -- Atawa: a horse and his boy. Adegan-adegan antara
si anak dan kuda digarap lebih intensif daripada adegan-adegan
antara anak itu dan orang-orang di sekitarnya. Tetapi, yang membuat
mata saya panas adalah adegan antara anak dan ibu setelah si ibu
tahu bahwa kuda misterius itu si Black dan Aleclah penunggangnya.
-
The Blue Kite (Tian
Zhuangzhuang) -- Kalau dipikir-pikir, ajaib film ini berhasil
dirampungkan, berkelit dari sensor Negeri Tirai Bambu, dan beredar
ke seluruh dunia.
-
Changing Lanes (Roger
Michell) -- Justru karena Gavin Banek (Ben Affleck) dan Doyle Gipson
(Samuel L. Jackson) hanyalah orang-orang biasa, kita pun terhenyak
melihat betapa jauh keegoisan menyeret mereka.
-
A Christmas Story (Bob
Clark) -- Oh masa kecil, oh mainan impian, oh imajinasi anak, oh si
tukang gertak, oh tugas mengarang, oh kata-kata kotor, oh ... -- dan
bebek "kalkun" itu pun tersenyum padaku! (Yang jelas, ayah
-- kendatipun kelihatannya berjarak dan galak -- diam-diam mengendus
apa yang paling diinginkan si anak.)
-
City Lights (Charlie
Chaplin) -- Chaplin benar, kata-kata
kadang-kadang memang tidak diperlukan.
-
The Color of Paradise (Majid
Majidi) -- Ketika Tuhan, dan warna-warna, berpendaran di ujung
jemari. Siapa yang buta, kalau begitu?
-
Dial M for Murder (Alfred
Hitchcock) -- Kena batunya.
-
East of Eden (Elia
Kazan) -- Father and sons. "It's awful not to be
loved... makes you mean and violent and cruel."
-
Fiddler
on the Roof (Norman Jewison) -- Tradition! Tiga
pernikahan, masing-masing dengan kadar benturan budaya tersendiri.
Jangan lewatkan upacara khidmat pernikahan ala Yahudi dalam balutan tembang
"Sunrise, Sunset." Sublim!
-
Four Weddings and a
Funeral (Mike Newell) -- A circle of friends.
-
The French Connection
(William Friedkin) -- Mungkin perlu mesin waktu untuk menikmati film
semacam ini. Baru menontonnya setelah
menonton film-film semacam Enemy of the State dan Speed,
film ini memang jadi terkesan kurang canggih. Namun, di sisi lain,
justru di situlah dia memperlihatkan kekokohan daya tahannya.
-
Gandhi (Richard
Attenborough) -- A great man, a great film. "When I despair,
I remember that all through history the way of truth and love has
always won. There have been tyrants and murderers, and for a time,
they can seem invincible, but in the end, they always fall. Think of
it. Always."
-
Goldfinger
(Guy Hamilton) -- Sst, jangan bilang-bilang, baru kali ini saya
nonton Bond secara lengkap!
-
Harry Potter and:
the Sorcerer's Stone, the Chamber of Secrets (Chris Columbus) --
Buku dan filmnya sama-sama roll coaster, namun, dalam kasus
ini, lebih nikmat naik roll coaster bukunya! (Untuk Chamber of Secrets, jangan lewatkan bonus di ujung kredit penutup, tepat sebelum logo Warner Bros. muncul.)
-
High and Low (Akira
Kurosawa) -- Surga dan neraka.
-
Insomnia (Christopher
Nolan) -- Ketika sang polisi mesti berhadapan dengan kejahatannya
sendiri.
-
The Iron Giant (Brad
Bird) -- "Kau tidak perlu menjadi senapan." Dan dia
memilih menjadi... Superman!
-
Lagaan:
Once Upon a Time in India (Ashutosh Gowariker) -- Braveheart
ala Bollywood. Bukan dengan panah-kapak, namun dengan pentungan cricket
- dan, uh, tanpa bokong!
-
Lilo & Stitch (Dean
DeBlois dan Christ Sanders) -- Ngapain Mas Elvis di sini?
-
The
Man Who Shot Liberty Valance (John Ford) -- Dengan apa
menaklukkan daerah Barat yang liar? Hukum atau pistol?
-
Martin Luther
(Irving Pichel) -- Seperti membaca sebuah buku sejarah yang bagus,
layaknya sebuah dokumentasi yang cermat dari abad ke-16, lengkap
dengan grafis-grafis kuno sebagai ilustrasinya.
-
Moonstruck
(Norman Jewison) -- "You know, in that light, with that
expression on your face, you look about 25 years old".
-
Monsters, Inc. (Pete
Docter) -- Bisa-bisanya membuat gumpalan berbulu itu jadi penuh
ekspresi....
-
Mutiny on the
Bounty (Frank Lloyd) -- Ada dua pilihan untuk memimpin: by
flaying their backs atau by lifting their hearts. (Saya
menonton versi yang telah 'diwarnai', dan terus terang agak
mengecewakan. Hitam-putih tidak jarang justru jauh lebih magis.)
Dan, o ya, film ini berakhir di Pitcairn Island, namun sebenarnya
justru di situlah dimulai sebuah
petualangan lain yang tak kalah menarik.
-
My
Big Fat Greek Wedding (Joel Zwick) -- Kalau begini caranya, the
Greeks will inherit the earth.
-
My Life So Far
(Hugh Hudson) -- Saya kutip Jeffrey Overstreet: "Its a clear
portrayal of the power of lust and jealousy to disrupt a family's
life, and the film tells its story with remarkable restraint."
-
One Flew Over the Cuckoo's
Nest (Milos Forman) -- Orang-orang ini sebagian dibiarkan gila,
sebagian dipertahankan gila, sebagian lagi dibuat gila. So much
for a system!
-
Pinocchio
(Hamilton Luske dan Ben Sharpsteen) -- Ajaibnya film kartun! Makin
sering ditonton justru semakin memukau! Lihat saja adegan dengan
ikan paus itu....
-
Rashomon (Akira
Kurosawa) -- Siapa yang kaupercayai?
-
Rear Window (Alfred
Hitchcock) -- Apa yang kita lihat memperlihatkan siapa diri kita --
begitukah? "What people ought to do is get outside their own
house and look in for a change," sergah Stella. Kenapa Jeff
lebih asyik mengamati tetangga apartemennya ketimbang menikmati
kemolekan Lisa? Ketika misteri telah terbongkar, Jeff pun memilih
terlelap....
-
Remember the
Titans (Peter Schneider) -- Nonton film ini saya jadi nelangsa.
Rekonsiliasi bangsa ini memang tidak segampang memadukan sebuah tim
football... atau benarkah begitu?
-
The Ring
(Hideo Nakata) -- Coba saja menontonnya tengah malam, seorang diri....
(Saya kutip Dave Canfiled dari Imaginarium: How far will
we go to rescue each other? What are we willing to suffer?)
-
Road to Perdition (Sam
Mendes) -- Fathers and sons.
-
The Score
(Frank Oz) -- Mau menipu penipu, heh?
-
Schindler's
List (Steven Spielberg) -- Elie Wiesel, salah satu survivor
holocaust dan pemenang hadiah Nobel, menyimpulkan
pengalamannya: "Orang yang pada mulanya adalah seorang manusia
menjadi tawanan dan tawanan itu menjadi nomor dan nomor itu menjadi
abu." Dari manakah kekejian itu mengalir?
-
Sense
and Sensibility (Ang Lee) -- Bagaimana kau mengenali cinta
sejati? (Saya suka dengan penampilan Alan Rickman. Ia berhasil
menunjukkan perbedaan watak cukup dengan sorot mata -- silakan
bandingkan mata Kol. Brandon dengan mata Prof. Snape di Harry
Potter.) Sayang, teks terjemahannya mengecewakan; penerjemah
tampaknya kelabakan menghadapi skenario Emma Thompson yang padat
dialog itu.
-
Seven Samurai (Akira
Kurosawa) -- Ini mengilhami, antara lain, A Bug's Life.
-
Singin' in the Rain
(Gene Kelly dan Stanley Donen) -- "Doodedoo-doo."
-
The Sixth Sense (M. Night Shyamalan) --
"I see dead people..."
-
Superman: The Movie
(Richard Donner) dan Superman II (Richard Lester) -- Flying
high....
-
Three Colors (Krzysztof
Kieslowski): Blue -- Puisi tentang masa lalu yang tak bisa
dikerat, aliran hidup yang tak bisa dicegat. Kemerdekaan adalah
ketika kita leluasa untuk mencintai. "If I have not love, I
am nothing"; White -- "Home at last." Adegan
paling menyentuh: Karol "menembak" Mikolaj, dilanjutkan
dengan adegan di hamparan salju itu; Red -- Hidup yang
lalu-lalang seperti jaringan kabel telepon; perjumpaan-perjumpaan
yang nyaris.
-
Three Seasons (Tony
Bui) -- Yang paling menyentuh bagi saya adalah segmen pelacur dan
tukang becak. "Jangan kau paksa aku merasakan apa yang tidak
mampu lagi kurasakan," kata si pelacur. Dan, tunggu saja, ke
mana si pelacur berpakaian seputih teratai itu dibawa oleh si tukang
becak....
-
To Live (Zhang Yimou)
-- Ketika keluarga ditepiskan oleh ideologi.
-
Wallace and Gromit Trilogy:
A Grand Day Out, The Wrong Trousers, A
Close Shave (Nick Park) -- HEBOH!
-
When Harry Met Sally (Rob
Reiner) -- The most romantic 'I hate you.' (Satu lagi
nyamikan untuk Valentinan).
-
Willy Wonka and the
Chocolate Factory (Mel Stuart) -- Oh, coklat, eh, ketamakan!