Home | Puisi

Eli, Eli, Lama Sabakhtani?

: melodrama lima babak

1.
pernahkah kaubunuh sepi? jejakmu
tercium wangi, bunga bakung
mencengkeram karat-karat jeruji

runtuhan jenin. kugaruk kelepak sejarah
berlipatan di koran pagi. berbadai-badai
kautoreh kutuk dan maki
: debu gurun ialah sisik-sisik matahari

2.
kapankah kaubujuk sepi? berdengung-dengung
asap dan air mata. dan dokumen-dokumen teror itu
ada di ulu hati sendiri-sendiri
: kupinta kau mau menguliti

di talkshow televisi, halaman-halaman online
dan surat elektronik kaukirim dini hari
berhamburan dalam mimpi
dan doa menjelma jadi nyeri

3.
bagaimana kautikam sepi? menitik
keringat darah. seperti di kristallnacht
: apa yang kauingat, schindler,
dari nama-nama ini?

jari menulis
di loh batu dan dinding belsyazar
tanpa gusar

4.
bilamana kaurangkul sepi? kumakamkan
puisi bunuh diri. dengan sedikit bunga tabur
mayatnya tertangkap potret aerial

akankah kautulis sejarah? mematuk tengkukmu
waktu kaubelitkan di batang pohon khuldi

5.
sudahkah kaubungkam sepi? di tanah
yesus sejarah menggali peninggalannya sendiri
: tulang-tulang kering, tabut, kitab

perang yerusalem. terdengar amsal budak
dan mazmur anak-turun nabi
sebelum bom meledak di netanya
: kuingin semeja kita makan berbagi

kau sepi?

jogja, 2002

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1