Lembaga Da'wah Kampus Online - Situs Aktivis Kampus STMIK Jabar
Allahu Ghayatuna, Muhammad Qudwatuna, Al Quran Dusturuna, Al Jihad Sabiluna, Asy Syahid Asma Amanina
  Kami

  Home

  Photo

  Pengumuman

  Produk Islami

  Pengurus

  Alumni

  SK/Edaran

  Pengunjung

  Tugas

  Link :

  Keadilan

  Harunyahya

  Keajaiban  

   Detik.com 

  Materi :

  Syahadatain

  Ma'rifatullah

  Ma'rifatul Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Tokoh Muslim

  Tulisan Aktivis

  Tausyiah

  Manajemen

  Download :

  buku mentoring

  Linux

  Sukses di PT

  Ramadhan

  Dunia Semut

  Hijab

  Photo Pengurus

  Manajemen

  Syahadatain

  Ma'rifatullah 

  Ma'rifatur Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Aa Gym

  Muslim Berfikir

  Tokoh Muslim

 

Yahoo

Altavista    Tripod    Google    MSN  Keadilan

 

TULISAN AKTIVIS

Farhan Abdullah Azzam

[email protected]

Lembaga Dakwah Kampus Online - Ummat islam sekarang ini di gambarkan tidak lagi padu atau saling berhadapan satu sama lain. bahkan ada kelompok yang agendanya adalah mencaci maki dan mengolok-olok gerakan dakwah lain yang menunjukkan hasil yang baik.

perilaku semacam ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam haditsnya "seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan." (Al-Bukhari dan Muslim) " perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. jika salah satu anggotanya merasakan sakit maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam."(HR. Muslim)

dari kedua hadits itu kita dapat melihat sekurang-kurangnya empat karakteristik ideal ummat islam.
pertama, ummat islam bagaikan bangunan yang utuh dan kokoh atau bagaikan tubuh manusia. setiap potensi semakin menambah kuatnya bangunan atau tubuh itu.
Kedua setiap komponen saling memelihara kebaikan fisik atau nonfisik seperti budaya malu yang dimilikinya dan membuang hal yang merugikan.
Ketiga dari bagian tubuh ummat islam ada yang selalu mencari solusi bagi problem yang dihadapi masyarakat, bukannya menambah persoalan.
keempat satu sama lain saling menjaga, memelihara, dan mendukung sehingga tercipta soliditas sosial.

mencita-citakan itu sah dan sesuai dengan realitas. kondisi ini pernah tercapai dengan sangat gemilang. tapi. semua tetap akan menjadi mimpi jika kita hanya berbicara tentang persatuan dan kesatuan tanpa 'melahirkan' orang yang layak mengisi persatuan dan kesatuan ini. mereka adalah orang yang memiliki syakhsiyyah islamiyah atau kepribadian muslim.

Hasan Al-Banna, ulama dari mesir, menggambarkan sosok syakhsiyyah islamiyah itu atas dasar pemahaman dan kajiannya terhadap quran dan sunnah sebagai orang yang memiliki karakteristik berikut:

1. Salimul-'Aqidah (aqidah yang bersih)
Aqidah Islamiyah yakni tauhidullah pengesaan Allah) adalah fondasi keyakinan dan perbuatan. dorongan untuk melakukan sesuatu berangkat dari aqidah ini. aqidah yang benar akan mwelahirkan muraqabatullah yaitu kesadaran bahwa diri selalu dipantau oleh Allah swt. kesadaran ini membuat seseorang menjadi orang jujur tanpa perlu pengawas. dia tidak akan merasa rugi menegakkan keadilan sendirian. juga melahirkan jiwa yang terbebas dari kultus individu, rasa takut kepada selain Allah dan penghambaan kepada manusia.

2. Shahihul-'ibadah (Ibadah yang benar)
bukti paling penting dari aqidah adalah ibadah yang benar yang sesuai dengan Quran dan Sunnah. Allah swt. Berfirman, "Dialah yang telah menjadikan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya." Rasulullah saw. menjelaskan betapa pentingnya ibadah yang benar dengan hadits qudsinya, "Sesungguhnya Allah Ta'ala mengatakan, 'siapa yang memusuhi waliku maka sungguh aku mengumumkan perang kepadanya. dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai selain dari apa yang kuwajibkan kepadanya. dan seorang hamba terus menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah nawafil hingga aku mencintainya."(Al-Bukhari).

3. Matinul-khuluq (Akhlaq yang kokoh )
Akhlaq terpuji adalah pantulan lain dari aqidah yang baik. karenanya Rasulullah saw. mengaitkan akhlaq dengan aqidah atau keimanan. misalnya saja Rasulullah saw, bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka hendaklah ia menghormati tetangganya."
Islam menghendaki seorang muslim menjadi penyebar rahmat dan kabaikan Allah. kebaikan itu hanya akan dirasakan bila dibawa oleh orang berakhlaq mulia. oleh karena itu Rasulullah saw bersabda, " Menjalar ditengah-tengah kalian penyakit ummat terdahulu : iri dengki dan kebencian. itulah penyakit yang akan mencukur kalian. maksudku bukan mencukur rambut akan tetapi mencukur agama. demi dzat yang diriku ada ditangannya, tidaklah kalian akan masuk surga hingga kalian beriman. dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling mencintai." (HR. Tirmidzi).

4. Mutsaqqaful-fikri (pemikiran yang terasah )
akhlaq yang baik lebih indah bila disertai intelektualitas tinggi dan pemikiran cerdas. akhlaq yang baik membuat orang jujur dan pemikiran yang cerdas membuat orang tidak mudah ditipu.
Allah swt. dalam banyak ayatnya memerintahkan agar selalu melakukan proses berpikir tentang alam semesta. Firman-Nya, "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam kedaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : "Ya Tuhan kami, tiadalak engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."(QS. 3 : 191).

5. Qawiyul-jismi (tubuh yang kuat)
Rasulullah saw. bersabda, " Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah sukai dari pada mukmin yang lemah." Allah memerintahkan kita menjauhi hal yang merusak tubuh. Firman-Nya, " Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. 7 : 31). Rasulullah saw juga melarang kita melakukan hal yang mendatangkan penyakit. sabdanya, " Hindarilah tiga hal buruk, buang hajat di sumber-sumber air, di jalan, dan ditempat teduh." (Al-Bukhari dan Muslim).

6. Qadirun 'alal-kasbi ( mampu berusaha mencari rezeki )
muslimyang mampu membangun ummat adalah yang memiliki daya saing tinggi, bukan menjadi beban. ia mampu mencari rezeki yang halal. islam menghargai orang yang bersungguh-sungguh mencari rezeki bagi diri dan keluarga, dan yang berinfaq di jalan Allah. "Tidaklah seseorang memakan sesuatu yang lebih baik daripada hasil kerjanya sendiri." (Al-Bukhari) dalam hadits lain Rasulullah saw, menggambarkan, " Tidaklah seorang Muslim menahan tanaman lalu (tanaman itu) sebagiannya dimakan manusia, atau binatang, atau apapun, melainkan baginya menjadi shadaqoh." (Muslim).

7. Mujahidun linafsihi (mengendalikan hawa nafsu)
Imam ibnul Qoyyim menyebutkan, salah satu kendaraan syetan untuk mengendalikan manusia adalah hawa nafsu. bila manusia tidak mengendalikannya. Rasulullah saw. mengingatkan kita dengan sabdanya, "Tidaklah seseorang beriman kepadaku hingga hawa nafsunya menjadi pengikut terhadap apa yang kubawa."

8. Munzhzhamun fi syuunih (tertata rapi segala urusannya)
hal yang sangat diperhatikan islam namun sering dilupakan adalah ketertiban, keteraturan dan kerapihan. " Allah itu indah dan mencintai keindahan" kata Rasulullah saw. menata dan mengatur memerlukan ketekunan dan waktu. namun, bila dilakukan dapat menghemat waktu lebih banyak. bayangkan, betapa pusing dan menghabiskan waktu mencari peralatan yang diletakkan sembarangan. keteraturan yang lebih besar adalah ketertataan dalam aktifitas. sering kita merasa super sibuk karena penataan kerja yang buruk. akhirnya kerja keras kita tidak optimal.

9. Harishun 'ala waqtihi (menjaga waktunya)
Waktu, kata ustadz Yusuf Qordhawi, begitu murah dikalangan kaum muslimin. padahal, menurut Hasan Al-Banna, waktu adalah kehidupan. pantas saja jika tingkat produktifitas ummat islam menjadi rendah. ironis, ummat yang diturunkan surah Al-'Ashri, paling mudah membuang waktu. Ustadz Hasan Al-Banna mengingatkan ,"Kewajiban lebih banyak dibandingkan waktu yang ada".

10. Nafi'un Lighairihi (bermanfaat bagi orang lain)
Terakhir, bukanlah muslim yang baik jika ia hanya menikmati kenikmatan islam sendirian. Rasulullah saw bersabda. "Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia." manfaat minimal adalah menahan diri dari menyakiti dan merugikan orang lain. Muslim sejati adalah orang yang menahan tangan dan lidahnya dari menyakiti Muslim lainnya.

Itulah pekerjaan pertama tarbiyah: Membentuk Syakhsiyyah Islamiyah.

  Ruang Muslimah

  Puisi

  Cerpen

  Sains

  Lirik Nasyid

    Pengelola

Ketua :

Wiwin Winaldi

Sekretaris :

Bambang Subeno

Bendahara :

Imas Munawaroh

Koordinator Alumni :

Eva Siti Hafsah

Bidang Pendidikan :

Hiknawati

Bidang Kaderisasi :

Irpan Budiana

Bidang Keputrian :

Erhayani

Bidang Usaha :

Fithri mAsyrifah

Bidang Riset : 

Risnandar

Bidang Humas :

Musa M. Ayep

 

Jl. Dipatiukur No. 99 Bandung 40132 Telp. (022) 25403505

Email : [email protected]

Copyright@ldk stmik jabar Oktober 2003   Webmaster : Wiwin Winaldi
Hosted by www.Geocities.ws

Hosted by www.Geocities.ws

1