MA’RIFATUR
RASUL
(Mengenal
Rasul)
DO’A NABI MUHAMMAD DAN KHABAR NABI
ISA AS.
Al-Quran
telah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pengabulan do’a Nabi
Ibrahim AS (QS. 2 : 129) dan khabar Nabi Isa
AS (QS. 61 : 6)
MAKNA
SYAHADAT “MUHAMMAD RASULULLAH”
Syahadat “Muhammad
Rasulullah” berarti :
1.
membenarkan setiap yang beliau khabarkan (QS. 53 : 3-4)
2.
menaati apa yang diperintahkan (QS. 4 : 59)
3.
menjauhkan apa yang beliau larang (QS. 59 : 7)
4.
sabda Nabi Muhammad SAW,
”apa yang aku larang jauhilah, apa yang perintahkan kerjakanlah”
(Al
Hadits)
5.
beribadah menurut Syari’atnya.
KEWAJIBAN
SEORANG MUSLIM TERHADAP RASULULLAH SAW.
1.
beriman kepadanya (QS. 4 : 136 ; 7 : 158)
sabda
beliau SAW , ” demi Dzat
yang jiwa Muhammad SAW ditangan Nya, tidaklah mendengar seorang dari
suatu ummat tentang (ajaran) ku, baik
itu Yahudi atau Nasrani kemudian meninggal dan tidak beriman
dengan apa yang saya bawa, kecuali ia adalah didalam neraka”.
(Al
Hadits)
2.
Taat dan mengikutinya (QS. 4 : 80 ; 3 : 31, 32)
Allah
telah memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang
mendalam bagi seseorang yang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian
tidak taat dan tidak mengikutinya (QS.25:27,29)
3.
Mencintainya
seorang
Muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada
segala sesuatu (QS. 9 : 23-24). sabda beliau SAW,
”tidak beriman seseorang (dengan sempurna) diantara kalian kecuali
saya lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh
manusia”.
(Al
Hadits)
BUKTI
KEBENARAN RISALAH DAN KENABIAN
ada dua
faedah yang dipetik dari seseorang mengetahui benarnya kenabian Nabi
Muhammad SAW
1.
memberikan keyakinan dan kepuasan akan besarnya kenabian Muhammad SAW,
dengan demikian iman, cinta, taat kepadanyapun bertambah.
2.
sebagai senjata yang kuat untuk menangkis setiap serangan yang
dilancarkan oleh musuh-musuh islam, berupa syubhat dan kebatilan
terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW.
ada
beberapa bukti yang autentik akan
benarnya kenabian Nabi Muhammad SAW.
pertama : Dalil (bukti),
aqliyah (rasional)
1.
Al-Quran Al Karim, ini tercentum pada kemu’jizatan Al-Quran itu
sendiri.
2.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari kabilah yang bukan ahli ilmu
pengetahuan dan beliau sendiri ummi (tidak bisa membaca dan menulis)
(QS. 7:157-158). apabila beliau tumbuh dan besar dari lingkungan
seperti ini kemudian
pengeahuannya tentang Allah dan sifat Nya
serta hukum-hukum Nya serta hukum-hukumnya sampai mencapai
tingkat tinggi, maka setiap orang yang berakal sehat akan mengakui
bahwa ilmu pengetahuan tersebut diterimanya dari Zat yang maha
mengetahui, yaitu Allah SWT.
3.
pemberitahuan beliau tentang hal-hal yang ghaib, baik pada masa lampau
atau masa yang akan datang, sedangkan beliau ummi tidak bisa membaca
dan menulis dan tidak pernah belajar pada seseorang (QS. 16 : 103 ;
29 : 48)
seperti sabdanya, ”Sesungguhnya
Allah memperlihatkan kepada bumi, lalu aku melihat timur dan
baratnya, sesungguhnya (kekuasaan)ummatku akan sampai kepada apa
yang diperlihatkan Allah kepadaku”
hal
ini relevan dengan realita dan fakta yang ada, bahwa penaklukan
islam telah sampai ke timur dan barat.
pemberitahuan beliau bahwa akan jatuhnya kerajaan kisra dan kaisar,
serta pemberitahuan beliau bahwa perbendaharaan keduanya akan
digunakan di jalan Allah. sabda beliau SAW,
”bila Kisra telah jatuh, tidak ada kisra setelah itu, bila kaisar
telah jatuh, tidak ada kaisar setelah itu, demi Dzat yang jawaku di
tangan Nya, harta kekayaan keduanya pasti digunakan dijalan Allah
SWT”.
4.
Pertolongan Allah SWT dalam setiap perjalanan da’wahnya seperti:
pertama
: ketika hijrah
selamatnya Nabi Muhammad
SAW dari pengepungan kaum Quraisy pada malam hijrah (QS. 36 : 9)
kaum musyrik quraisy tidak
melihat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ketika berada di gua Tsur
(QS. 9 : 40)
selamatnya Nabi Muhammad dari kejaran
Suroqoh ketika beliau dan Abu Bakar menuju Madinah (HR. Muslim)
kedua
: ketika terjadi perang badar
ngantuknya kaum Muslimin dan ketakutannya berubah menjadi keamanan (tidak
takut setelah takut) (QS. 8 : 11)
sedikitnya kaum kafir dalam pandangan kaum Muslimin, dan banyaknya kaum
Muslimin dalam pandangan kaum kafir (QS.8:44)
turunnya hujan untuk memantapkan kaki-kaki mereka dan mensucikan tubuh
mereka dari hadats (QS 8 : 11)
turunnya malaikat (QS. 8 : 12)
5.
Penjagaan Allah dari setiap usaha pembunuhan terhadap beliau:
selamatnya Nabi Muhammad SAW dari daging kambing yang beracun yang
diberikan oleh Zainab binti Al Harits (HR. Bukhari)
Selamatnya Nabi Muhammad SAW dari pembunuhan yang dilakukan orang yahudi.
Kedua
: Dalil (bukti) Al Hissiyah (yang bisa diinderai)
1.
Mu’jizat
terbelahnya bulan (HR. bukhari Muslim)
Isra Mi’raj (QS. 17 : 1 ; 53 : 9)
kayu dan batu mengucapkan
salam kepadanya (HR. Tirmidzi)
keluarnya air dari sela-sela tangan beliau dan bertasbihnya makanan
ketika sedang dimakan. (HR. Bukhari)
2.
Kesaksian kitab-kitab terdahulu seperti Taurat dan Injil
(QS.7:157;48:29)
didalam injil Yohanes dijelaskan
“Jika kamu mencintaiku, maka aku akan menuruti segala parintahku/aku
akan memninta kepadamu Bapak dan dia akan memberikan seorang
penolong yang lain supaya ia menyertaimu selama-lamanya, yaitu ruh
kenabian”.
yang
dimaksud “ruh kenabian”
disini adalah Muhammad SAW, sedangkan kata-kata “supaya
ia menyertaimu selama-lamanya” adalah diin islam, Al-Quran dan
Hadits.
didalam kitab perjanjian lama (Ulangan 33 : 2)
Berkatalah
ia “Tuhan datang dari sinai
dan terbit kepada mereka dari seir, ia nampak bersinar dari
pegunungan Paran, terus maju kemuka beserta puluhan ribu orang yang
berbakti”
ini adalah kesaksian yang jelas dari kitab taurat (perjanjian lama),
yang artinya bahwa Allah memanggil Musa AS dan memberinya wahyu
dibukit sinai dan mengutus Isa AS dan membrinya wahyu dibukit Sinai
dan mengutus Isa AS dan memberinya wahyu di sa’ir suatu pegunungan
di Quds, serta mengutus Muhammad SAW sebagai Rasul, mengumumkan
kalimat Laa ilaha Illallah, yang muncul di Makkah yang terletak
diantara pegunungan Paran
(seperti pegunungan Abi Qubais, Harran dsb)
makna “beserta puluhan ribu
orang yang suci” adalah isyarat kepada Nabi Muhammad SAW
ketika memasuki kota Makkah, berserta 10 ribu tentara.
3.
Kesaksian Ulama Ahli Kitab.
sebelum
diutusnya Nabi Muhammad SAW, orang – orang Yahudi telah berbicara
tentang kedatangan seorang Rasul. akan tetapi setelah Rasul
tersebut datang dari selain mereka merekapun mengingkarinya
(QS. 2 : 89), bahkan mereka mengetahui sifat-sifat Nabi Terakhir
sebagai mana mereka mengetahui anak mereka sendiri (QS. 2 : 146)
WAJIB
BERIMAN KEPADA PARA RASUL
1.
iman kepada para Rasul adalah salah satu rukun iman
(QS.2:177;3:84;4:136). tidak di anggap seseorang itu Muslim dan
Mu’min kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para Rasul yang
menginterpretasikan hakekat yang sebenarnya dari Diin Islam.
2.
juga tidak dianggap beriman atau mUslim kecuali ia beriman kepada
seluruh Rasul, yang tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya
(QS.94:150,151)
TUGAS
PARA RASUL
tugas para
Rasul adalah:
1.
Menyampaikan (Tabligh) (QS. 5 : 67 ; 33 : 39)
menuntun manusia kepada mengetahui pencipta alam semesta ini
(QS.6:102;13:16) dan sifat-sifat Nya (QS. 59 : 24)
mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah (QS.21:25;16:35)
memberi kabar gembira dan ancaman (QS.6:48;2:213;18:56)
sebagai hujjah atas manusia (QS.4:165,41,42,16,89;20:34; 26:108,136)
menunjukkan manusia jalan yang lurus (QS. 40 : 38 ; 19 : 43)
2.
Mendidik dan Membimbing.
memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskannya dari hawa nafsu
dan sifat-sifat tercela (QS. 62 : 2)
meluruskan aqidah /ideologi serta fiqroh yang menyimpang dari Islam
(QS.2:213)
memimpin Ummat dengan menjalankan metode ilahi serta sistem Robbani
(QS.38:26)
inilah
tugas Rasul yang sangat berat, sebab jiwa tidak akan lurus berjalan
diatas manhaj yang benar hanya dengan mengajaknya ke manhaj tersebut
(semata).
maka setiap
Rasul dari manusia yang terpilih (QS.22:75;6:124) dan memiliki
sifat-sifat yang tinggi (QS. 68 : 4) sebab ia harus :
pertama :
menjadi
tauladan (qudwah) dalam setiap yang diserukannya.
kedua :
memiliki
sifat-sifat terpuji, seperti sabar, pemaaf dan lapang dada
(QS.18:158)
ketiga :
selalu
mengadakakn hubungan vertikal dengan Allah
keempat :
bercampur
dan bergaul dengan manusia, bukan mengasingkan diri, agar bisa
memberikan tuntunan.
kelima :
mengetahui
tabiat jiwa untuk memberikan tuntunan dengan metode dan cara yang
relevan dengan tabiat jiwa.
SIFAT-SIFAT
RASUL.
1.
Mereka adalah Manusia.
setiap
Rasul yang di utus Allah adalah Manusia biasa (QS.17:93,94;18:10)
mereka
memerlukan makan, minum (QS.25:20), beristri (QS.13:38), di timpa
sehat dan sakit (QS. 21 : 83, 84), sebagaimana Manusia lainnya.
mengapa para Rasul dari golongan Manusia bukan dari golongan
malaikat ? sebab:
malaikat
tidak berjalan di muka Bumi dengan tenang seperti manusia, sebab
mereka diciptakan bukan untuk menghuni Bumi (QS. 17 : 94, 95)
malaikat
apabila turun ke Bumi harus berbentuk manusia, setelah itu manusia
tidak bisa membedakan
antara malaikat dan manusia biasa (QS.6:9)
seandainya
Rasul itu malaikat dan bukan manusia, hal itu tidak ada hikmahnya,
sebab Rasul tidak dapat diutus hanya untuk menyampaikan, tetapi ia
tinggal bersama manusia untuk mendidik dan menuntun mereka (QS.62 :
2; 19 : 41-43) menjadi Suri tauladan manusia (QS.33:21;6:89-90;
60:1)
2.
Ma’ shum (terjaga dari kesalahan)
semua
Rasul adalah ma’shum, tidak pernah bersalah dalam menyampaikan
risalah dari Allah. yang di maksud ma’shum di sini adalah bahwa
mereka tidak meninggal kewajiban, tidak mengerjakan hal-hal yang
haram dan tidak berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam (QS. 3 : 161 ; 53 : 1-4)
namun
tidak menutup kemungkinan bahwa para Rasul tersebut melakukan
kesalahan yang berhubungan dengan ijtihad (pendapat) pribadinya yang
tidak ada sangkut pautnya dengan wahyu. seperti cemberutnya
Rasulullah SAW ketika datang ummi maktum yang menanyakan Islam
kepadanya (QS.80:1-7), atau jihad Rasulullah dalam tawanan perang
Badar (QS. 8 : 67 – 69)
3.
sebagai Suri teladan.
Allah
mengutus para Rasul Nya dari manusia pilihan yang memiliki
sifat-sifat yang mulia bisa dijadikan Suri teladan dalam kehidupan
manusia (QS. 33 : 21 ; 6 : 89-90 ; 60: 4) tauladan dalam setiap
langkah, tingkah laku, dalam perkataan dan perbuatan.
Tauladan
dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan diin
Allah (QS. 6 : 34)
tauladan
dalam ketabahan dan dalam keteguhan memegang prinsip (Haq). ketika
Nabi Muhammad SAW
ditawari kerajaan, harta, Wanita oleh kaum Quraisy agar
beliau meninggalkan tugas ilahinya, beliau menjawab,
”Demi Allah...wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan
matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku
meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya
sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”......
Tauladan
dalam saling mencintai dan
persaudaraan Muslim (ukhuwah islamiyah) (QS. 59
: 9)
Tauladan
dalam setiap akhlak/moral yang
mulia (QS.33:21;68:4)
PENGARUH
RASUL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
para
Rasul adalah manusia yang paling berpengaruh secara historis dalam
sejarah kemanusiaan. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
1.
Mereka tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, akan tetapi
berdasarkan wahyu Allah (QS.53 :1-4)
oleh
karena itu apa yang mereka serukan berupa prinsip, falsafah hidup
dan moral tidak terpengaruh oleh pendapat dan maslahat pribadi serta
kelemahan manusia.
2.
mereka memecahkan problem dengan metode yang syamil (menyeluruh)
bukan secara farsial (Juz’i)
3.
pemecahan problem yang dikemukakan para Rasul adalah sistem,
metode Amaliah (realitas) yang ditujukan oleh Dzat yang Maha
mengetahui segala sesuatu tentang jiwa dan masyarakat manusia dan
mengetahui jalan yang benar untuk kehidupan manusia (QS.2:140,216)
4.
mereka adalah tauladan hidup, yang tercermin padanya
ajaran-ajaran moral dan keyakinan yang mereka serukan (QS. 61 : 2-3
; 6 : 89-90)
5.
mereka langsung terjun bercampur baur dengan mengajak,
menyeru dan mendidik pengikutnya (QS. 12 : 108 ; 62 : 2)
6.
dalam memperbaiki kehidupan manusia dan meluruskan jiwanya,
para Rasul menggunakan metode yang agung yaitu :
mengikat
hati manusia kepada Allah SWT, sehingga timbul perasaan takut dan
tunduk kepada Allah SWT (QS.2:231,233,282)
menghubungkan
kehidupan di dunia dan kehidupan di akherat (QS.28:77)
RASUL-RASUL
ULUL ‘AZMI
ulul
‘azmi menurut
bahasa artinya memiliki kemauan keras. yang dimaksud dengan ulul
‘azmi adalah para Rasul yang memiliki kesabaran yang sangat tinggi.
1.
Nuh AS (QS. 33 : 7)
2.
Ibrahim AS.
3.
Musa AS (QS. 42 : 13)
4.
Isa AS
5.
Muhammad SAW
HAJAT
MANUSIA KEPADA RISALAH
manusia
menghajatkan risalah karena beberapa sebab, antara lain:
1.
Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah
(QS.16:43;21:7;23:23)
2.
tanpa risalah manusia tidak akan mengetahui alam ghaib
seperti alam barzah, alam mahsyar, surga dan neraka dan lain
sebagainya.
3.
tanpa risalah manusia tidak
mengetahui tujuan hidupnya.
4.
tanpa risalah manusia tidak bisa menentukan undang-undang,
sistem hidup yang menjamin terealisasinya keadilan dan persamaan hak.
sebab untuk membuat undang-undang/sistem hidup yang relevan dengan
kehidupan manusia membutuhkan beberapa faktor yang tidak di miliki
manusia, antara lain:
membutuhkan
pengetahuan yang sempurna akan tabiat manusia. manusia. bagaimanapun
tinggi ilmunya, terhadap dirinya sendiri ia tidak mengetahuinnya
(QS. 2 : 216 , 232)
membutuhkan
ilmu pengetahuan yang sempurna dan liputan yang lengkap akan keadaan
masa lalu, sekarang dan akan datang dari jenis manusia. hal ini
mustahil bagi manusia :
sebab
banyak kejadian masa lampau yang tidak diketahui oleh manusia.
bahkan manusia tidak akan mampu merekam seluruh kejadian yang
terjadi sekarang. adapun masa yang akan datang, jelas ia tidak
mengetahui apa yang akan terjadi (QS. 31 : 34) Download |