SYAHADATAIN
Pengantar
Jika
Seseorang telah mengucapkan dua kalimat Syahadat
maka Islamlah ia. Pada Hakekatnya Manusia
terlahir dalam keadaan Muslim namun orang
tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani dan Majusi. Konsep inilah yang membedakan apakah ia
seorang Muslim ataukah ia seorang Kafir.
Rasulullah berjuang di Makkah selama kurang lebih
13 tahun untuk menegakkan kalimah inilah Asyhadu
anla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadur
Rasulullah Aku bersaksi tiada Illah (Tuhan) kecuali Allah SWT dan aku bersaksi bahwa
Aku (Muhammad) Rasulullah.
Ketika
seseorang telah mengucapkan Syahadatain maka ia
telah berikrar dan meyakini halhal di bawah ini:
1. Tidak ada
pencipta selain Allah (QS. 6 : 102 ; 40 : 62)
(Yang
memiliki sifat-sifat yang) demikian ialah Allah
Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; pencipta
segala sesuatu, maka Sembahlah Dia; dan Dia
adalah pemelihara segala sesuatu.
(QS. Al
Anam (6) : 102)
dan
demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, pencipta
segala sesuatu, tiada Tuhan selain Dia; maka
bagaimanakah kamu dapat dipalingkan.
(QS. Al
Mumin (40) : 62)
2. Tidak ada
yang memberi Rizki selain Allah (QS. 11 : 6 ; 35
: 3)
dan
tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi Rizkinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(QS.
Hud (11) : 6)
hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu.
Adakah pencipta selain Allah yang dapat
memberikan rezeqi kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain
Dia; maka mengapalah
kamu berpaling (dari ketauhidan)?
(QS.
Fathir (35) : 3)
3. Tidak ada
yang memiliki selain Allah (QS. 2: 284)
Kepunyaan
Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. dan jika melahirkan apa yang
ada di dalam hatimudan atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.
maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan
Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
(QS.
Al Baqarah (2): 284)
4. Tidak ada
yang memberi manfaat dan mudharat selain Allah
(QS.6:17;5:76;10:107)
Jika
Allah Menimpakan suatu Kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. dan jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
(QS. Al
Anam (6) : 17)
5. Tidak ada
yang mengatur alam semesta ini selain Allah (QS.
32 : 5)
Dia
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-Nya dalam satu hari yang
kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
(QS. As
Sajdah (32) : 5)
6. Tidak ada
yang menjadi pelindung selain Allah (QS. 5 : 55 ;
2 : 257)
Sesungguhnya
penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan
orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
(QS. Al
Maidah (5) : 55)
7. Tidak ada
yang berhak menentukan hukum selain Allah
(QS.6:57;6:114;12:40)
Katakanlah,
Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah
yang nyata (Al-Quran) dari Tuhan-ku sedang kamu mendustakannya. bukanlah wewenangku
(untuk
menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk
disegerakan kedatangannya. menetapkan hukum itu
hanyalah Hak Allah, Dia menerangkan yang
sebenarnya dan Dia memberi keputusan yang paling baik.
(QS. Al
Anam (6) : 57)
8. Tidak ada
yang berhak memerintah dan melarang kecuali Allah
(QS.7:54)
Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayang di atas Arasy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakannya
pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, Menciptakan dan
memerintah hanyalah Hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam.
(QS. Al
Araf (7) : 54)
9. Tidak ada
yang berhak menentukan Undang-undang kecuali
Allah (QS.42:21)
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak
di izinkan Allah ? sekiranya tak ada ketetapan
yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka
telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang
yang dzalim itu akan memperoleh adzab yang amat pedih.
(QS. Asy
Syuara (42): 21)
10. Tidak ada yang ditaati selain Allah. (QS. 3 : 132
; 3 : 32)
dan
taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi Rahmat.
(QS. Ali
Imran (3) : 132)
Katakanlah,Taatilah
Allah dan Rasulnya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang kafir.
(QS. Ali
Imran (3) : 32)
11. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah (QS.
20 : 14)
Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk
mengingat Aku.
(QS.
Tha ha (20) : 14)
RUKUN LAA ILAHA ILLALLAH
Rukun
Laa Ilaha Illallah ada dua yaitu :
1. Meniadakan
(Nafyu) seluruh bentuk Tuhan (Menafikan Tuhan
selain Allah SWT):
Tuhan
Hawa Nafsu (QS. 25 : 43)
Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai Tuhannya. Maka akapah kamu dapat
menjadi pemelihara atasnya?
(QS. Al-Furqon (25) : 43)
Patung
patung dan berhala (QS. 26 : 69-76)
dan
bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia
berkata kepada bapaknya dan kaumnya,
apakahyang kamu sembah?, mereka
menjawab kami menyembah berhala-berhala dan
kami senantiasa tekun menyembahnya. Berkata
Ibrahim apakah berhala-berhala itu
mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa
(kepadanya)?. Atau (dapatkah) mereka memberi
manfaat kepadamu atau memberi mudharat?
mereka menjawab (bukan karena itu)
sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami
berbuat demikian. Ibrahim berkata
maka apakah kamu telah memperhatikan apa
yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang
kamu yang dahulu?,
(QS.
Asy Syuara (26) : 69 76)
Jin dan
Malaikat (QS. 34 : 40-41 ; 72 : 6)
dan
bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah
bagi mereka dosa dan kesalahan
(QS.
Al Jin (72) : 6)
Nabi-nabi
(QS. 3 : 79-80)
dan
(tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan
malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah
(patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran diwaktu
kamu sudah (menganut agama) islam?
(QS.
Ali Imran (3) : 80)
Thogut.
Ibnu Qoyyim berkata,Thogut adalah orang
yang mengambil Hukum selain Hukum Allah dan
Rasul-Nya atau menyembahnya dan mengikutinya
tanpa pengetahuan dan izin dari Allah.
Allah melarang hal ini dan termasuk pada katagori Syirik besar (QS. 2:256;16:36;79:15-18; 89:10-12)
dan
sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada
tiap-tiap ummat (untuk menyerukan),
sembahlah Allah(saja), dan jauhilay thaghut
itu, maka diantara ummat itu ada
orang-orang diberi petunjuk oleh Allah dan ada
pula diantara orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
(QS.
An Nahl (16 : 36)
Orang-orang
Alim (QS. 9 : 31)
mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib
mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga
mereka mempertuhankan) al masih putra maryam;
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang
Maha Esa;tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(QS.
At Taubah (9) : 31)
2. Menetapkan
(Itsbat) bahwa Tuhan yang berhak disembah hanya
Allah semata (QS. 21 : 25)
dan
kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum
kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya,
Bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan aku,
maka sembahlah olehmu sekalian akan aku.
(QS. Al
Anbiya (21) : 25)
SYARAT-SYARAT
LAA ILAHA ILLALLAH
Syarat
Laa ilaha Illallah ada tujuh antara lain :
1. Mengetahui
(QS. 47 : 19). Mengetahui bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah SWT.
maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan
melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi
dosa-dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min,
laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui
tempat kamu berusaha dan tempat
tinggalmu.
(QS.
Muhammad (47) : 19)
2. Yakin
(QS. 49 : 14-15). Yakin akan kebenaran Laa ilaha
Illallah tanpa diselubingi keraguan.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar.
(QS.
Al Hujurat (49) : 15)
3. Ikhlas
(QS. 18 : 110). Ikhlas dalam memnjalankan Laa
ilaha Illallah tanpa dicampuri oleh Syirik.
katakanlah,
sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku,
bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan yang esa barang siapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhan nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya.
(QS.
Maryam (18) : 110)
4. Benar
(QS. 2 : 8-9). Benar dalam pengakuan bahwa tidak
ada Tuhan yang berhak disembah Kecuali Allah SWT.
diantara
manusia ada yang mengatakan, kami beriman
kepada Allah dan hari kemudian, padahal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan
orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya
menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
(QS.
Al Baqarah (2) : 8-9)
5. Cinta/Mahabbah
(QS.2:165;9:23-24). Cinta terhadap laa ilaha
ilallah tanpa membenci sedikitpun apa yang
dituntutnya.
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menjadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih
mengutamakan kakafiran atas keimanan dan siapa
diantara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah
orang-orang yang dzalim. Katakanlah, jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
daripada Allah dan Rasul Nya dan (dari) berjihad
di jalan Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
(QS.
At Taubah (9) : 23-24)
6. Menerima
(QS. 37 : 33-36). Menerima setiap ketentuan yang
ditetapkan Laa ilaha Illallah tanpa menolak
sedikitpun.
maka
sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama
dengan azab. Sesungguhnya demikian kami berbuat
terhadap orang-orang yang berbuat jahat.
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan
kepada mereka ,la ilaha illallah
(tiada tuhan melainkan Allah) mereka
menyombongkan diri. dan mereka berkata,
apakah sesungguhnya kami harus men
inggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang
penyair gila ?"sebenarnya dia
(Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan
membenarkan Rasul-rasul (sebelumnya).
(QS.
Ash Shaffat (37) : 33 36)
7. Melaksanakan
(QS. 24 : 51-52 ; 31 : 22). Melaksanakan Tuntutan
Laa ilaha Illallah tanpa sedikitpun
meninggalkannya.
dan
barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang kukuh. Dan hanya kepada allah-lah
kesudahan segala urusan.
(QS.
Luqman (31) : 22)
KEUTAMAAN
LAA ILAHA ILLALLAH
Aman dari azab Allah didunia dan akherat (QS. 6 :
82)
Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu
adalah orangorang yang mendapat petunjuk.
(QS.
Al Anam (6) : 82)
Sebaik-baik iman, Rasulullah SAW bersabda,
Iman itu ada 70 cabang, yang penting dan
utama adalah laa ilaha illallah dan yang terendah
adalah menyingkirkan duri (sesuatu yang
menyakitkan) di jalan. (HR.
Muslim)
sebab terhapusnya dosa dan maksiat. Rasulullah
SAW bersabda, Allah SWT berfirman :
Wahai anak Adam, sesungguhnya bila engkau datang
kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian
engkau bertemu dengan-Ku (pada hari kiamat)
dengan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu,
niscaya akan Aku berikan samudera ampunan
untukmu. (HR. Tirmidzi)
Sebab masuk ke Syurga dan tidak kekal di neraka.
Rasulullah SAW bersabda, Allah
SWT berfirman,: Barang siapa menemui-Ku tidak
menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun maka ia masuk
syurga. barang siapa menemui-Ku dan
menyekutukan-Ku dengan sesuatu pasti ia masuk
neraka. (HR. Muslim)
TUNTUTAN
LAA ILAHA ILLALAH
seseorang
yang telah bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Allah
yang berhak untuk disembah, maka kepadanya ada
beberapa tuntutan sebagai amal nyaa dari
pengakuannya. ada beberapa tuntutan yang harus
dipenuhi ;
1. Tauhid
Itiqody, terbagi kedalam tiga Bandung:
Tauhid
Rububiyah:
Mengetahui
bahwa Allah adalah yang menciptakan, memberi
Rizki, yang menghidupkan dan mematikan. kaum
musyrikin dulu mengakui bahwa yang menciptakan
langit dan bumi, memberi rizki, menghidupkan dan
mematikan adalah Allah SWT (QS.10:31-32). Namun,
Al-Quran tidak memasukan mereka kepada golongan
Mumunin sebab mereka tidak merealisir
keyakinan itu dalam bentuk amal.
Tauhid
Uluhiyah
Mengakui
bahwa hanya Allah lah yang berhak ditujuan
kepada-Nya seluruh macam ibadah, sebab Allah
tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepada-Nya (QS. 51 : 56). diantara
ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain
Allah adalah :
-
Cinta.
Cinta yang menyebabkan Penghambaan. (QS.
2 : 165)
-
Tawakal
(QS. 5 : 23)
-
Takut
(QS. 5 : 44)
-
Pengharapan
(QS. 2 : 218)
-
Sholat,
Ruku dan Sujud (QS. 22 : 77 ; 102 :
2)
-
Menyembelih
Binatang (QS. 6 : 162-163)
-
Nadzar
(QS. 22 : 29)
-
Thawaf
(QS. 22 : 29)
-
Taubat
(QS. 5 : 72)
-
Memohon
Perlindungan (QS. 114 : 3)
-
Memohon
Pertolongan (QS. 8 : 9)
Barang
siapa yang menyimpang ibadah-ibadah tersebut
kepada selain Allah berarti ia telah menyekutukan
Allah SWT (QS.18:110)
Tauhid
Asma wa Sifat
Mengakui
Nama-nama dan Sifat-sifat Allah SWT yang sesuai
dengan keagungan-Nya, yang telah ditetapkan di
dalam Al-Quran ataupun Hadits Rasulullah tanpa
mengubah (Tahrif), menafikan
mana-mana (Tathil), Menanyakan
bagaimana (Takyif) dan menyerupakan (Tasybih)
dengan salah satu sifat makhluk-Nya (QS. 7 : 180)
Allah
menetapkan bahwa Ia memiliki tangan
(QS 48:10). kata tangan
tersebut tidak boleh diubah artinya (Tahrif)
menjadi kekuasaan atau disamakan (Tasybih) dengan
tangan salah satu Makhluh-Nya, atau menanyakan
bagaimana bentuk (Takyif) tangan Allah
tersebut.
diantara nama-nama
Allah yang baik (Al Asmaul Husna)
adalah Ar Rahman yang berarti Pengasih (QS. 1:1)
seseorang tidak boleh berpendapat bahwa Allah
bernama Ar Rahman tapi tidak menunjukan bahwa
Allah bersifat Ar Rahman, sebab hal itu manafikan
(tathil) makna yang dikandung oleh nama
Allah tersebut. Tetapi Allah Bernama Ar Rahman
bersifat Rahim (Pengasih).
Tauhid Hakimiyah
Mengakui
bahwa Allah saja yang berhak menentukan peraturan
dan undang-undang hidup dalam kehidupan (QS. 12 :
40 ; 6 : 57)
Seseorang tidak boleh membuat sendiri undang-undang dan
peraturan untuk mengatur hidup dan kehidupan
sebab Allah dan Rasul-Nya telah membuat dan
menentukan bagi mereka (QS.42:21)
Barang
siapa mengambil undang-undang selain
undang-undang Allah berarti ia telah menjadikan
sipembuat undang-undang itu selain Allah (QS. 9 :
31)
dan
seluruh undang-undang bukan dari Allah adalah
undang-undang jahiliyah (QS 5: 50). dan berhukum
dengan undang-undang tersebut adalah kufur,
fasik, dzolim (QS. 5:44 , 45, 47)
AL
WALA WAL BARO
Mana
Al Wala Wal Baro
Al
Wala artinya
loyalitas, cinta, setia, hormat, menolong dan
selalu bersama yang dicintai baik lahir maupun bathin.
Al
Baro artinya
berlepas diri dari segala bentuk tuhan selain
Allah dan mengumumkan permusuhan terhadap
tuhan-tuhan selain Allah.
Hakekat
Al Wala Wal Baro
Al
Wala Wal Baro adalah ukuran
iman seseorang hamba (QS.58:22;5:51; 3:28)
Al
Wala Wal Baro adalah ciri hizbullah
(golongan/pasukan Allah) (QS.5:56; 58:22)
Al
Wala Wal Baro adalah ikatan iman yang
paling kuat dan erat (QS. 2 : 257)
Kepada
siapa seorang Muslim harus berwala
(loyalitas)
Wala
(loyalitas) orang Muslim harus ditujukan kepada
Allah, Rasul-Nya, dan Orang-orang beriman yang
memiliki kriteria berikut:
- Menyuruh
kapada kebaikan dan melarang kemunkaran (Amar
maruf nahyi munkar)
- mendirikan
Sholat
- Mengeluarkan
Zakat
- taat dan
tunduk kepada Allah dan Rasulnya
(QS.9:71;5:55;2:257)
Orang-Orang
Yang Tidak Boleh Ditunjukan Kepala Al Wala
Allah
melarang orang-orang mukmin menempatkan Al
Wala mereka kepada golongan di bawah ini :
- Orang-orang
kafir (QS. 5 : 57, 58; 3 : 28; 4 : 139), sebab
mereka mengeluarkan dari cahaya kepada kegelapan
(QS. 2 : 257), ingkar kepada kebenaran, mengusir
Rasul dan orang-orang beriman (ajarannya) (QS. 60
: 1)
- Ahli
Kitab (Yahudi dan Nasrani) (QS. 5 : 51), sebab
mereka menyimpan sifat hasad dan dengki terhadap
orang-orang yang beriman (QS. 2 : 109 ,120)
- Orang-orang
munafik, sebab mereka menyuruh kepada kemunkaran
dan melarang kebenaran (QS. 9 : 6)
Seorang
Muslim/Mumin harus belepas diri dan
memutuskan hubungan (Baro) dengan
golongan dibawah ini (QS. 60 : 4):
-
Orang Kafir (QS. 3 : 28)
-
Yahudi dan Nasrani (QS. 5
: 51)
-
Munafik (QS. 9 : 67)
-
Thoghut (QS. 2 : 257)
-
Ideologi Jahiliyah (QS. 60
: 4) dan Hawa Nafsu (QS. 25 : 43)
-
Berhala (QS. 26 : 69-76)
Bentuk
Wala yang diharamkan :
-
Memberi
bantuan/pertolongan dan taat kepada
selain Allah, Rasulnya dan orang mumin
(QS. 59 : 11)
-
Menyempaikan
Rahasia-rahasia orang mumin kepala
musuh Allah (QS. 60 :1)
-
Cinta dan Kasih sayang
serta menyerupai (Tasyabuh) dengan orang
kafir (QS.58 : 22)
-
duduk semajelis dengan
orang kafir dengan kerelaan dan
mendengarkan percakapan buruk mereka (QS. 4 : 140)
-
Menyerupai (Tasyabbuh)
orang-orang kafir. dan barang siapa
menyerupai suatu kaum maka ia
termasuk golongan kaum tersebut. (Al
Hadits)
Taat
kepada mereka yaitu :
Orang-orang
Munafik dan Kafir (QS. 3 : 149)
Ahlul
Kitab (QS. 3 : 100)
Orang-orang
yang lengah (QS. 18 : 28)
Orang-orang
yang melampaui batas dan
merusak
(QS.26:151,152)
SIKAP
ORANG-ORANG KAFIR TERHADAP LAA ILAHA ILLALLAH
ada
beberapa sikap dan reaksi yang timbul dari
orang-orang kafir setiap kali diajak untuk
mengimani Laa Ilaha Illallah. Sikap dan Reaksi
yang akan berubah sepanjang masa. Sikap tersebut
adalah :
1. Menolak
dan Berpaling (QS. 6 : 4)
2. Mendustakan
Firman/Ayat Allah (QS. 3 : 184 ; 22 : 42)
3. Mengejek
dan Mencemoohkan (QS. 36 : 30 ; 15 : 11)
4. Mengancam
(QS. 36 : 18 ; 7 : 124)
5. Taqlid
Buta (QS. 5 : 104 ; 43 : 23)
6. Penyiksaan
(QS. 6 : 34 ; 85 : 8)
Ahammiyah
Asy-Syahadatain (Urgensi dua Kalimat Syahadat)
Rasulullah
SAW bersabda,"Barang siapa yang bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali
Allah semata dan tidak menyekutukanNya, dan bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah hambaNya dan utusanNya,
bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusanNya,
serta RuhNya dicampakkan kedalam diri Maryam,
surga dan neraka adalah haq, ia akan dimasukkan
kedalam syurga oleh Allah sesuai dengan amal dan
perbuatannya (HR. Bukhari).
mengapa
kedudukan syahadat sangat penting bagi seorang
muslim antara lain :
1.
Madhal Ilaa Al-Islaam (pintu masuk kedalam islam)
-
sahnya keimanan seseorang
dengan pernyataan syahadat. betapapun
banyaknya amal seseorang akan bernilai
hampa dan seperti fatamorgana jika tanpa
didasari dengan pernyataan dan pengakuan
dua kalimat syahadat.
-
syahadatain menjadi
pembeda anatar muslim dan kafir
-
pada dasarnya setiap
manusia sudah bersyahadat rububiyah
ketika berada dialam arwah, namun hal
tersebut belum cukup ia harus dilengkapi
dengan syahadat uluhiyah dansyahadat
Risalah
-
yang dapat bersyahadat
dalam arti yang sebenarnya hanyalah Allah
SWT, para malaikat dan orang-orang yang
berilmu yaitu para Nabi dan orang yang
beriman kepada mereka.
-
Dalil. QS 47:19, 37:35,
3:18, 7:172, 25:23, 39:64-65
2.
Khulaashah Ta'aliim Al-Islam (intisari ajaran
islam)
ada 3 hal
prinsip Syahadatain:
-
Pernyataan Laa Ilaha
Illallah merupakan penerimaan penghambaan
atau ibadah kepada Allah SWT saja.
melaksanakan Minhajillah (sistem/aturan)
merupakan ibadah kepadanya.
-
menyebut Muhammad
Rasulullah merupakan dasar penerimaan
cara penghambaan dalam melaksanakan
Minhajillah
-
penghambaan kepada Allah
meliputi seluruh aspek kehidupan
-
dalil QS. 2:21, 51:56,
21:25, 33:21, 3:31, 6:162, 3:85, 45:18,
6:153
3.
Asaas Al-Inqilaab (Dasar-dasar perubahan)
-
syahadatain mampu merubah
manusia dalam dalam aspek keyakinan,
pemikiran, maupun jalan hidupnya.
perubahan meliputi berbagai aspek
kehidupan manusia secara individu atau
masyarakat.
-
ummat terdahulu langsung
berubah ketika menerima syahadatain.
sehingga mereka yang tadinya bodoh
menjadi pandai, yang kufur menjadi
beriman, yang bergelimang dalam maksiat
menjadi taqwa dan 'abid (penghamba), yang
sesat mendapat hidayah masyarakat yang
tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di
jalan Allah SWT. berbeda halnya dengan
ummat sekarang ini.
-
dalil QS. 6:122, 33:23,
37:35-37, 85:6-0, 18:2, 8:30
4.
Haqiiqah Da'wah Ar-Rasul (hakikat seruan para
Rasul)
5.
Fadhail 'Azhiimah (ganjaran yang besar)
Madluul
Asy-Syahaadah (Kandungnan Kalimat Syahadat)
Kandungan
Kalimat Syahadat :
1.
Madluul Asy syahadatain
A.
Al-Iqraar (Pernyataan)
iqrar
yaitu suatu pernyataan seorang muslim
mengenai apa yang diyakininya. pernyataan
ini sangat kuat karena didukung oleh
Allah, malaikat dan orang-orang yang
beriman. hasil dari ikrar ini adalah
kewajiban untuk melaksanakan, menegakkan
dan memperjuangkan apa yang telah
diikrarkan
syahadat
yang berarti ikrar dari Allah SWT,
malaikat dan orang-orang yang berilmu
tentang Laa Ilaha Illallah.
-
ikrar tentang
Rububiyatullah (Allah sebagai Rabb) bagi
manusia merupakan alasan bagi ikrar
tentang keesaan Allah SWT
-
ikrar pada Nabi mengakui
kerasulan Muhammad SAW meskipun mereka
hidup sebelum kedatangan Rasulullah SAW.
-
dalil QS. 3:18, 7:172,
3:81,
B.
Al-Qasam (Sumpah)
-
sumpah yaitu pernyataan
kesediaan menerima akibat dan resiko
apapun dalam mengamalkan syahadat.
-
syahadat berarti sumpah.
orang yang munafik berlebihan dalam
syahadatnya, padahal mereka tidak lebih
sebagai pendusta.
-
beberapa ciri orang yang
melanggar sumpahnya yaitu memberikan
walaa' kepada orang-orang kafir,
memperolok-olok ayat-ayat Allah,
menunggu-nunggu kesalahan kaum muslimin,
malas dalam shalatdan tidak mempunyai
pendirian.
-
dalil QS. 63:1-2,
4:138-145
C. Al
Miitsaaq (Perjanjian yang teguh)
-
Mitsaq yaitu janji setia
untuk mendengar dan taat dalam segala
keadaan terhadap semua perintah Allah SWT
yang terkandung dalam kitabullah mapun
Sunnah Rasul
-
Mitsaq tersebut harus
diterima dengan sikap Sam'an Wa Tha'atan
-
pelanggaran terhadap sikap
Mitsaq ini adalah laknat Allah SWT
-
Dalil QS. 5:7, 2:285, 2:93
2. Al
Imaan (keyakinan )
-
Iman adalah keyakinan
tanpa keraguan, penerimaan menyeluruh
tanpa rasa keberatan, kepercayaan tanpa
pilihan lain terhadap semua keputusan
Allah SWT
-
Iman adalah sikap hidup
yang merupakan cermin identitas Islam.
-
Syahadah merupakan Ruh
iman dalam ucapan (al-qaul), membenarkan
(at-tashdiiq), dan perbuatan (al-'amal)
-
dalil QS. 49:15, 4:65,
33:36, 3:64, 4:123-125, 2:80
-
Al Qaul (Ucapan) QS.
2:8, 63:1-2, 48:11
-
At Tashdiiq
(membenarkan) QS. 49:15
-
Al 'Amal (Perbuatan)
QS. 9:105
3. Al
Istiqamah (konsisten)
-
Istiqamah artinya tidak
menyimpang atau cenderung pada kekufuran.
istiqamah berarti konsisten dalam
menegakkan agama Allah dan tidak ragu
dalam mengamalkan nilai Islam yang
dianutnya.
-
Dalil QS. 11:112-113,
17:73-74, 42:15
-
Asy Syaja'ah
(keberanian) QS. 41:30-32, 9:52,
3:157-158
-
Al Ithmi'naan
(ketenangan) QS. 13:28, 47:7, 3:173,
33:23
-
At Tafaa'ul (Optimis)
QS. 3:160, 33:22-23
4. As
Sa'adah (kebahagian) QS. 3:185
Ma'na
Al Ilaah (Makna Kata Tuhan)
Aliha
(yang menentramkan)
sakana ilaihi
(mereka tentram kepadanya) QS. 10
: 7-8, 7 : 138
istajaara Bihi
(merasa dilindungi oleh-Nya) QS.
72 : 6, 36 : 74 - 75
Isytaaq Ilaihi
(merasa selalu rindu kepadanya)
QS. 2 : 93, 20 : 91, 26 : 71
Wulli'a Bihi
(merasa cinta dan cenderung
kepadanya) QS. 29 : 25, 2 : 165
'Abadahu
(yang disembah)
kamaal Al Mahabah
(Dia amat sangat mencintainya)
QS. 39 : 45, 71 : 23
kamaal At
Tadzallul (Dia amat sangat
merendahkan diri) QS. 21 : 59,68
kamaal Al Khudhuu'
(Dia amat sangat tunduk patuh)
QS. 36 ; 60, 6 : 137
Al
Ilaah (Tuhan)
Al Marghuub (yang
disenangi) QS. 2 : 163-164
Al Marhuub
(sesuatu yang sangat ditakuti)
QS. 2 : 186, 40 : 60, 94 : 7-8,
21 : 90-91, 2 : 40, 9 : 13, 33 :
39
Al MAtbuu' (yang
selalu diikuti atau ditaati) QS.
51 : 50, 37 : 99
Al Mahbuub (yang
dicintai) QS. 2 : 165, 8 : 2, 9 :
24
Al
Ma'buud (yang diabdi)
shaahib Al
walaayah (pemilik kepada segala
loyalitas) QS. 109 : 1-6, 16 :
36, 2 : 21, 7 : 196, 2 : 257
shaahib Ath
Thaa'ah (pemilik tunggal hak
untuk ditaati) QS. 7 : 54
shaahib Al
Hakimiyah (pemilik tunggal
kekuasaan alam semesta) QS.
12:40, 24:1, 5:44,45,47
Al
Walaa' Wal Baraa' (Loyalitas dan penolakan)
Laa
Ilaaha Illaa Allah ( tidak ada Ilah
selain Allah)
Laa
(Tidak ada - penolakan)
kata
penolakan yang mengandung pengertian
menolak semua unsur yang ada dibelakang
akata tersebut.
inti
dakwah para Nabi adalah mengingkari
sembahan selain Allah SWT dan hanya
menerima Allah SWT saja sebagai
satu-satunya sembahan. penolakan segala
sesuatu yang bukan Allah
Dalil
QS. 16:36
Ilaaha
(Sembahan - yang ditolak)
sembahan
yaitu kata yang ditolak oleh Laa tadi.
yaitu segala bentuk sembahan yang bathil.
dua kata ini mengendung pengertian Bara'
(berlepas diri)
Dalil
QS. 4:48, 4:116, 47:19
Ilaa
(Kecuali- Peneguhan)
Kata
pengecualian yang berarti meneguhkan dan
menguatkan kata di belakangnya sebagai
satu-satunya yang tidak ditolak.
peneguhan
bahwa Allah sebagai satu-satunya Ilah yang
disembah sangat diperlukan untuk mengabdi
dan beribadah kepada Allah
Dalil
QS. 7:59,65,73
Allah
SWT
Kata
yang dikecualikan oleh Ila adalah Allah. Lafzul
jalalah (Allah SWT) sebagai yang
dikecualikan dan sekaligus yang
diteguhkan dari Ilah yang lainnya
Dalil
Hadits. Barang siapa yang mencintai
karena Allah , membenci karena Allah,
memberi karena Allah dan melarang karena
Allah, maka ia telah mencapai
kesempurnaan Iman.
Al-Barra'
(Pengingkaran/melepaskan diri) QS. 60:4,
7:59,65,73,85
merupakan
hasil kalimat Laa Ilaha Illaa Allah yang
artinya membebaskan diri dari segala
bentuk sesembahan. diantaranya
membebaskan diri dari :
Mengingkari
Membenci
Memusuhi
Memutus hubungan
Menghancurkan
dalam
sistem, konsep serta pelaksanaan.
Al-Walaa'
(Loyalitas)
Kalimat
Ilaa Allah SWT berarti mengukuhkan
terhadap Wilayatullah (kepemimpinan
Allah) yang artinya ;
Taat
Mendekati
Membela
Mencintai
Membangun
Menolong
Mendukung
Dalil
QS. 7:196, 5:7,55, 4:59, 5:7, 47:7,
2:165,285, 3:31. 10:61-62, 61:14
Al-Hadam
(21:57-58) wa Al-Binaa QS. 22:41, 24:55,
22:78 (menghancurkan dan membangun)
adalah makna Ikhlas (QS. 98:5, 39:11,14)
Muhammad
Rasulullah-konsep Al Walaa' dan
Al-Baraa' :
Allah SWT adalah
sumber (mashdar) nilainya QS.
2:147, 7:2, 5:55-56, 4:59
Rasul adalah
contoh pelaksanaannya QS. 33:21,
59:7
Orang Mukmin
adalah pelaksananya (Tanfiidz)
QS. 33:36, 35:32
Hadits. Al-Hafizh
Abu Al-Qasim ath-Thabrani
meriwayatkan dari Usamah bin Zaid
RA, bahwa Rasulullah bersabda "semuanya
termasuk kedalam umat"
Kayfiyah
(cara) membina dan menghancurkan adalah
dengan Ittiba' QS. 3:31
Download
|