MA’RIFATULLAH
(mengenal
Allah)
sesungguhnya mengenal Allah (Ma’rifatullah) adalah sesuatu asas
yang berdiri diatasnya seluruh kehidupan ruhiyah. dari sinilah kita
mengenal para Nabi dan Rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta
hajat manusia kepada risalahnya, mengenal mu’jizat, karomah dan
kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh, dan hari akhir.
PENTINGNYA MENGENAL ALLAH
seseorang
yang mengenal Allah SWT pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan
mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada diatas dunia ini. oleh
sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan
terpedaya oleh harta benda dunia. sebaliknya, seseorang yang tidak
mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnnya
dunia (QS. 6 : 130) yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk
mencari dunia, menikmatinya layaknya seperti binatang saja (QS.47 :
12)
seorang
yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau
bagaimanapun keadaannya. seandainya ia seorang miskin ia akan sabar,
sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa’
(abadi), tempat kenikmatan. seandainya ia seorang kaya ia bersyukur,
sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah
yang diamanatkan padanya
sabda
Rasulullah, ” amat mengherankan terhadap urusan mukmin, seandainya
baik hal itu tidak terdapat kecuali pada orang mukmin, bila ditimpa
musibah ia bersabar dan bila diberi nikmat ia bersyukur ”. (HR.
Muslim)
lain
halnya seorang yang tidak mengenal Allah. ia akan merasakan
kehidupan dunia ini sempit bagaimanapun keadaannya. (QS. 20 : 124)
seorang
yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridha Nya dalam setiap
perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat
sesuatu kecuali bila hal itu di ridhai Allah SWT. lain halnya dengan
orang yang tidak mengenal Allah. ia berbuat berdasarkan berdasarkan
syahwat dan kehendak hawa nafsunya. jadilah hawa nafsunya Tuhan
selain Allah, yang memerintah dan melarangnya. (QS.25:43).
JALAN
UNTUK MENGENAL ALLAH
ada
dua jalan untuk mengenal Allah yaitu :
pertama
: mengenal Allah lewat akal.
akal
adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. fungsi akal adalah
untuk berfikir dan merenung. seseorang yang memperhatikan ayat-ayat
Al-Quran yang menggugah akal untuk berfikir dan merenung, sehingga
sampai pada hakikat kebenaran yang tidak diragukan lagi
(QS.13:3;16:11;27:52)
Allah
sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya dan akan
memasukan mereka kedalam neraka jahannam kelak (QS.7:179)
ayat-ayat
Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam yaitu : ayat Allah yang
ada didunia ini (ayat kauniyah) dan ayat Allah yang ada didalam Al-Quran
(ayat Qur’aniyah).
1.
Ayat Kauniyah.
sesungguhnya
banyak sekali fenomena-fenomena yang terdapat di mayapada ini yang
menunjukkan kebesaran Allah (QS.2:164;51;20,21;3:190,191)
1.
Fenomena terjadinya alam
diantara
sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang
ada pasti ada yang mengadakan. begitu juga dengan alam semesta ini,
tentu ada yang menjadikannya. (QS. 52 : 35)
2.
Fenomena kehendak yang tinggi.
kalau
anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini
sangat tersusun rapi. hal ini menunjukkan bahwa disana pasti ada
kehendak agung yang bersumber dari sang penciptan yang maha pintar
dan bijaksana (QS. 67 : 3) kita ambil beberapa contoh : seandainya
matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi sebanyak setengah
dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan dan
seandainya panasnya bertambah setengah pastilah kita telah menjadi
abu. seandainya malam lebih panjang sepuluh kali dari malam
sekarag ini, tentulah matahari pada musim panas akan membakar
seluruh tanaman disiang hari dan dimalam hari seluruh tumbuhan
membeku.
3.
Fenomena Kehidupan
bila
anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan
berbagai jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan
berkembang biak (QS. 24 : 25 ; 6 : 38)
semua
itu menunjukan bahwa disana ada dzat yang menciptakan membentuk,
menentukan rizqinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya (QS.
29:20; 21:30)
bagaimana
pintarnya manusia tentu ia tidak akan dapat membuat makhluk yang
hidup dari sesuatu yang belum ada. Allah SWT menantang manusia untuk
membuat seekor lalat, jika mereka mampu (QS. 22 : 73, 74 ; 46 : 4)
4.
Fenomena petunjuk dan Ilham
ketika
kita mempelajari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk
yang sempurna dari yang sekecil-kecilnya sampai yang
sebesar-besarnya. bagaimana kita dapat memberikan argumentasi
petunjuk ini. bagaimana ia dapat terwujud ? bagaimana ia dapat
langgeng ?
sungguh
disitu terdapat jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya dzat yang
memberikan hidayah (petunjuk) (QS. 20 : 50)
seorang
bayi ketika dilahirkan ia menangis dan menncari puting susu ibunya.
siapa yang mengajari bayi tersebut?
seekor
ayam betina ketika mengerami telurnya ia membolak-balikkan telurnya,
agar zat makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan
demikian telur tersebut dapat menetas. secara ilmiah akhirnya
diketahui bahwa anak-anak ayam yang sedang diproses dalam telur itu
mengalami pengendapan bahan makanan pada tubuhnya dibagian bawah.
jika telur tersebut tidak digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang
ada dalam telur tersebut tidak merata, dengan demikian ia tidak bisa
menetas. siapa yang mengajarkan ayam untuk berbuat demikian.
akal
yang sehat akan berpendapat bahwa disana pasti ada yang memberi
hidayah (petunjuk) dan Al-Quran menerangkan bahwa zat yang memberi
hidayah itu adalah Allah yang menciptakan lalu memberi hidayah.
5.
Fenomena pengabulan Do’a.
kita
sering mendengar yang ditimpa suatu musibah yang membuat hatinya
hancur luluh, putus harapan, lalu ia berdo’a menghadap Allah.
tiba-tiba musibah itu hilang, bagaimanapun kembali dan
datanglahkemudahan setelah kesusahan. siapa yang mengabulkan do’a
?
sudah
menjadi suatu hal yang logis bila seorang menghadapi bahaya pasti
menghadap Allah SWT dan berdo’a. Firman Allah (QS.17:67;10:2,23;
6:63,64). siapa yang mengabulkan do’a itu ?
fenomena-fenomena
yang menunjukkan adanya Allah sangat banyak sekali. barang siapa
yang menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini,
dan memperhatikan penciptaan langit dan bumi serta manusia, pasti
akan menemukan dalil-dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah
(QS. 41 : 53)
2.
Ayat Qur’aniyyah.
ayat-ayat
Allah yang terdapat dalam Al-Quran berupa ajaran-ajaran konsep hidup,
peraturan yang lengkap adalah merupakan mu’jizat yang riil yang
menunjukkan akan adanya Allah.
1.
Keindahan penyampaiannya, ketinggian bahasanya dan kerapihan susunan
ayat-ayatnya, yang sampai kini tak seorang manusiapun yang mampu dan
sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat. Al-Quran
menantang siapa yang sanggup mendatangkan satu surat ataupun satu
ayat yang semisal. (QS. 2:23; 10 : 38, 11, 13 ; 17 : 88).
2.
pemberitahuan Al-Quran tentang hal ikhwal kaum Adn, Tsamud,
kamu Nabi Luth, tentang Maryam, Nabi Isa (QS. 9 : 70 ; 14 : 9 ; 50 :
12, 13, 14)
semua
ini datang lewat lisan seorang ummi ( tidak bisa membaca tidak bisa
menulis ) tidak pernah belajar kepada seorang guru serta tidak
pernah hidup ditengah masyarakat berilmu atau dilingkungan
ahli kitab (QS. 29 : 48), semua itu menunjukkan bahwa Al-Quran
datang dari Allah SWT.
3.
Pemberitahuan Al-Quran tentang kejadian-kejadian yang akan datang,
persis dikatakan Al-Quran:
pemberitahuan Al-Quran tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa
Romawi (QS. 30 : 1-3)
janji Allah kepada kaum muslimin untuk menjadikan mereka pemimpin (khalifah)
dimuka bumi sebagaimana ummat sebelum mereka (QS. 24 : 55). dan
janji Allah itu benar-benar terjadi. pada masa Nabi Muhammad SAW
kaum muslimin telah menguasai jazirah Arab. pada masa sahabat mereka
telah menguasai dan sampai ke Persia. kemudian menguasai Romawi di
Syam, mesir dan sekitarnya.
janji Allah kepada kaum Muslimin dengan kemenangan pada perang badar
(QS. 8 : 7)
janji Allah kepada Rasul Nya bahwa ia akan memasuki Masjid Haram
(QS. 48 : 27)
pemberitahuan Al-Quran bahwa abu lahab akan mati dalam keadaan
Musyrik. semua hal tersebut diatas terjadi sebagaimana dikatakan
dalam Al-Quran al Karim.
4.
penemuan ilmiah yang tidak mungkin akan ditemukan oleh seseorang
yang ummi, yang tak pernah belajar, tak bisa membaca dan menulis.
pemberitahuan Al-Quran bahwa mulanya bumi dan langit satu, kemudian
terpisah dari langit (QS. 21 : 30)
tentang asal kejadian Manusia (QS. 22 : 5)
pemberitahuan Al-Quran bahwa sumber rasa adalah urat syaraf yang
terletak dibawah kulit (QS. 4 : 56)
pemberitahuan Al-Quran tentang hampa Udara bila manusia semakin
tinggi naik ke langit (QS. 6 : 125)
pemberitahuan Al-Quran bahwa bumi itu bundar (QS. 39 : 5)
ini
sebagian penemuan-penemuan ilmiah yang tertera dalam Al-Quran yang
dibuktikan kebenarannya oleh sains dan teknologi modern. dan ini
sebagai bukti kebenaran Al-Quran dari Allah semata.
5.
Syari’at dan Peraturan yang terkandung dalam Al-Quran dapat kita
lihat dari beberapa segi :
kelengkapan peraturan tersebut (Syumul). tidak ada satu amal
perbuatanpun dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya
kecuali islam telah menerangkan hukum dan caranya (QS.6:38;16:89)
kesesuaian disegala jaman dan tempat. sebab Al-Quran diturunkan
sebagai petunjuk bagi seluruh manusia sampai hari kiamat
(QS.21
: 107 ; 34 : 28; 7 : 158)
kekal sampai hari kiamat. syariat islam adalah syari’at yang kekal
sampai hari kiamat (QS. 15 : 9)
semua
yang tersebut diatas berupa ayat-ayat Allah, baik yang terdapat
dalam Al-Quran (QS.4:82) atau yang terdapat dalam alam semesta
(QS.41:53)
ini menunjukkan keberadaan Allah SWT yang maha pencipta, maha
mengetahui dan menunjukkan kebenaran islam:
kedua
: Mengenal Allah lewat memahami Asmaul Husna
cara
kedua untuk mengenal Allah adalah dengan memahami asma Allah yang
baik (asmaul husna)
1.
Allah sebagai Rabb.
diantara
ciri-ciri khusus dari kerububiyahan Nya adalah :
dia
sebagai pencipta segala sesuatu (QS. 40 : 62 ; 6 : 102)
yang
memberi rizqi (QS. 35 : 3 ; 11 : 6)
yang
memiliki (QS. 2 : 284)
yang
memberi manfaat dan bahaya (QS. 6 : 17 ; 35 : 55)
yang
menghidupkan dan mematikan (QS. 30 : 40)
yang
mengatur alam semesta ini.
2.
Allah sebagai penguasa raya (QS. 114 : 2)
diantara
ciri khas yang dimiliki oleh penguasa adalah :
Dia
sebagai pelindung (QS. 5 : 55 ; 2 : 257)
Dia
sebagai penentu hukum (QS. 6 : 57 ; 12 : 40 ; 6 : 114)
yang
berhak memerintah dan melarang (QS. 7 : 54)
yang
menentukan undang-undang/peraturan (QS. 42 : 21)
yang
ditaati (QS. 3 : 132 ; 3 : 32)
3.
Allah sebagai illah (QS. 114 : 3)
diantara
sifat khusus bagi illah adalah :
Dia
sebagai dzat yang wajib disembah (QS. 20 : 14)
Dengan
mengenal sifat-sifat Allah SWT dan nama-nama Nya yang mulia (asmaul
husna ) kita akan tahu dan mengenal Allah SWT.
DALIL
– DALIL YANG MENUNJUKKAN ADANYA ALLAH.
ada
empat dalil/bukti yang menunjukkan adanya Allah :
1.
dalil fitrah.
sesungguhnya setiap makhluk telah diciptakan dalam keadaan beriman
kepada Allah SWT dan fitrah, tidak akan menyimpang dari fatrahnya
kecuali ada pengaruh dari luar yang mempengaruhinya. sabda
Rasulullah Saw, ” Tidak lahir seorang anak kecuali atas fitrah,
maka bapak ibunyalah yang membuat ia menjadi Nasrani atau Majusi
atau Yahudi (Al Hadits)
2.
dalil akal.
sesungguhnya akal yang sehat akan mengatakan bahwa seluruh
makhluk yang ada di alam ini pasti ada yang menciptakannya, sebab
mustahil terjadi dengan sendirinya atau terjadi secara kebetulan
(QS.52:35)
3.
dalil Syar’i
seluruh kitab-kitab suci samawi yang diturunkan Allah mengajarkan
adanya pencipta yang wajib disembah.
4.
Panca Indera.
diantara dalil yang menunjukkan adanya Allah adalah panca indera.
ini bisa kita lihat pada dua segi:
-
pengabulan do’a (QS. 6 : 63, 64 ; 17 : 67 ; 10 : 22, 23)
-
mu’jizat (QS. 3 : 49)
-
Mu’jizat Nabi Musa (QS. 2 : 60)
-
Mu’jizat Nabi Isa (QS. 5 : 110)
-
Mu’jizat Nabi Muhammad (QS. 54 : 123)
-
dsb.
DALIL
– DALIL YANG MENGHALANGI MA’RIFATULLAH.
ada
beberapa hal yang menghalangi seseorang mengenal Allah, diantaranya:
1.
bersandar kepada panca indera (QS. 2 : 55 ; 4 : 153)
mereka
tidak beriman dengan dalih tidak bisa melihat Allah, padahal banyak
sesuatu yang tidak bisa mereka lihat tapi mereka meyakini akan
keberadaannya, seperti :gaya gravitasi bumi, arus listrik, akal
fikiran dsb.
2.
Kesombongan (QS. 7 : 146)
3.
Lengah (QS. 21 : 1-3)
4.
Bodoh (QS. 2 : 188)
5.
ragu-ragu (QS. 6 : 109, 110)
6.
Taqlid (QS. 5 : 104 ; 43 : 23)
KEWAJIBAN
SEORANG MUSLIM KEPADA ALLAH
1.
mengerjakan rukun islam yang lima.
2.
menerima ketentuan Allah dengan Ridha, baik ketentuan
yang bersifat kauni (Qodho & Qodar)(QS.2:156)atau ketentuan
hukum-hukum.peraturan (QS.4:65)
3.
ikhlas (QS. 98 : 5 ; 39 : 2-3)
4.
sabar (QS. 3 : 200)
5.
selalu merasakan bahwa Allah mengawasinya (muroqobatullah)
(QS.2:235;33:52; 50:18)
6.
mencintai Allah dan Rasulnya (QS. 9 : 24)
7.
Waro’
8.
mengharapkan Rahmat Nya (Roja’) (QS. 2 : 218)
9.
tawakkal (QS. 14 : 12)
10.
percaya (yakin) akan pertolongan Allah (QS. 26 : 62)
11.
selalu menyertakan niat jihad dalam segala aktivitas perbuatan,
sabda Rasululllah SAW, ”tidak ada hijrah setelah pembebasan makkah
tetapi niat dan jihad”.
12.
selalu memperbaharui thaubat dan istighfar (QS. 3 : 185)
13.
mempersiapkan diri untuk hari akherat dan selalu mengingat
mati (QS. 3 : 185)
14.
selalu introsfeksi diri, Umar RA berkata, ”Hisablah dirimu sebelum
engkau dihisab”
MA’IYATULLAH
arti
ma’iyatullah adalah Allah selau bersama makhluk Nya.
mai’iyatullah terbagi dua bagian yaitu:
1.
Ma’yatullah umum
ma’iyatullah
umum berarti pengetahuan Allah yang meliputi seluruh makhluk Nya
(QS. 6 : 59 ; 58 : 7 ; 6 : 3; 57 : 4)
2.
Ma’iyatullah khusus
Ma’iyatullah
khusus artinya dukungan dan pertolongan Allah. dan ini khusus bagi
orang-orang yang beriman (QS. 2 : 153 ; 2 : 194 ; 9 : 40 ; 47 : 35)
PENGARUH
MA’IYATULLAH BAGI SEORANG MUSLIM
1.
Akan menimbulkan perasaan selalu diawasi oleh Allah SWT (muroqobatullah)
(QS. 50: 18)
2.
membangkitkan sifat ihsan yaitu beribadah dan taat kepada Allah
disetiap saat seakan melihat Nya dan jika tidak mampu melihat Nya
maka Allah pasti melihatnya.
3.
membangkitkan perasaan tabah dan sabar dalam berda’wah kepada diin
Allah serta keyakinan penuh bahwa Allah selalu bersamanya (QS. 2 :
153 ; 47 : 35)
4.
teguh memegang kebenaran sebab ia yakin Allah akan menolongnya
(QS.40:51)
Download |