Allahu Ghayatuna, Muhammad Qudwatuna, Al Quran Dusturuna, Al Jihad Sabiluna, Asy Syahid Asma Amanina
  Kami

  Home

  Photo

  Pengumuman

  Produk Islami

  Pengurus

  Alumni

  SK/Edaran

  Pengunjung

  Tugas

  Link :

  Keadilan

  Harunyahya

  Keajaiban  

   Detik.com 

  Materi :

  Syahadatain

  Ma'rifatullah

  Ma'rifatul Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Tokoh Muslim

  Tulisan Aktivis

  Tausyiah

  Manajemen

  Download :

  buku mentoring

  Linux

  Sukses di PT

  Ramadhan

  Dunia Semut

  Hijab

  Photo Pengurus

  Manajemen

  Syahadatain

  Ma'rifatullah 

  Ma'rifatur Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Aa Gym

  Muslim Berfikir

  Tokoh Muslim

 

Yahoo

Altavista    Tripod    Google    MSN  Keadilan

 

MA’RIFATUL QUR’AN

(Mengenal Al-Quran)

  PENGERTIAN KITAB-KITAB ALLAH

Al kutub secara bahasa berarti kitab-kitab. Secara istilah berarti kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul – rasul Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh ummat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat.

  PENGERTIAN AL-QURAN

Al-Quran (QS 75 : 17 – 18) bermakna bacaan.  Al-Quran adalah kalam (Firman) Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab (QS.12:2;38:29;41:3;42:7;43:3-4;44:58;46:12) sebagai petunjuk bagi seluruh ummat manusia, penjelasan dari petunjuk  dan pembeda (QS.2:185)

 

JENIS AYAT AL-QURAN: (QS. 3 : 7 ; 11 : 1 ; 39 : 23)

a.        muhkamaat ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat

dipahami dengan mudah

b.       Mutasyabihaat

1)       ayat – ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali setelah diselidiki secara mendalam.

2)       Ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui, misalnya ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat-ayat ghaib seperti ayat-ayat mengenai syurga, neraka, qiyamat dsb.

 

PROSES TURUNNYA

Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur  (QS. 17 : 106), Nabi Muhammad  SAW bersabda tentang Al-Quran :

“Sesungguhnya Al-Quran tidak diturunkan agar sebagian mendustakan sebagian yang lain. Tetapi ia diturunkan agar sebagiannya membenarkan sebagian yang lain. Maka apa yang kamu ketahui, amalkanlah, dan apa yang samar bagimu, imanilah “ (Mengungkap rahasia Al-Quran, A.M.H. Thoba thoba’I, hal50).

Ada perbedaan pendapat yang cukup tajam diantara pakar sejarah dalam menetapkan awal bulan Allah memuliakan Nabi Muhammad dan menurunkan wahyu. Di antara mereka lebih banyak yang yang menetapkannya pada bulan Rabi’ul awwal. Namun ada segolongan lain yang menetapkannya bulan Ramadhan, dan golonngan lain ada yang menetapkan bulan rajab. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury pemenang pertama lomba menulis sejarah nabawiyah lebih menguatkan pendapat kedua, yaitu pada bulan Ramadhan, yang difirmankan Allah, ”Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya duturunkan permulaan Al-Quran.” (Al-Baqarah:185) . begitu pula Firman Allah, “ Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada lailatul qadr.” (Al-Qadar:1) sebagaimana yang sudah diketahui bersama, lailatul qadar adalah pada bulan Ramadhan. Inilah maksud dari firman Allah, “Sesungguhnya Kami menurunkanny pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (Ad-Dukhan:3). Karena saat iu beliau berada di Gua Hira’, berarti Jibril turun disana, sebagaimana yang sudah diketahui.

Ada pula perbedaan pendapat diantara para pakar tertang penentuan harinya dari bulan Ramadhan. Ada yang berpendapat pada hari ketujuh, ada yang berpendapat pada hari kesebelas, ada yang berpendapat pada hari kedelapan belas. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury menguatkan pernyataan yang menguatkan pada tanggal dua puluh satu, sekalipun Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfurytidak melihat orang yang menguatkan pendapat ini. Sebab semua pakar biografi atau diantaranya mayoritas diantara mereka sepakat bahwa beliau diangkat sebagai Rasul pada hari senin,hal ini diperkuat riwayat para imam hadits, dari Abu Qathadah Radhiyallahu amhu, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari senin. Maka beliau menjawab, “pada hri inilah aku dilahirkan dan pada hari ini pula turun wahyu (yang pertama) kepadaku.” Dalam lapadz lain disebutkan, “itulah hari aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku diutus sebagai Rasul atau turun kepadaku wahyu.” Hari senin dari bulan Ramadhan pada tahun itu jatuh pada tanggal tujuh, empat belas, dua puluh satu dan dua puluh delapan. Beberapa riwayat yang shahih telah menunjukkan bahwa lailatul-Qadr tidak jatuh kecuali pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Jadi jika kita membandingkan antara firman Allah, “Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Quran) pada Lilatul Qadr”, dengan riwayat Abu Qathadah, bahwa hari diutusnya beliau sebagai Rasul jatuh pada hari senin, serta berdasarkan penelitian ilmiah tentang jatuhnya hari senin pada bulan Ramadhan pada tahun itu, maka jelaslah bagi kami hari diutusnya beliau sebagai Rasul jatuh pada malam tanggal dua puluh satu dari bulan Ramadhan.

Ketika itu Rasulullah SAW berusia 40 tahun, Surat yang pertama turun yaitu surat Al-Alaq : 1-5. Dan yang terakhir turun pada hari Jum’at, 9 Dzulhijjah 10 H (Maret 632 M) yaitu surat Al Maidah : 3

Al-Quran yang diturunkan pada sebelum hijrah  (periode makkah) disebut surat makkiyah, terdiri dari 86 surat, dan yang turun pada setelah hijrah (periode Madinah) disebut surat Madaniyah, terdiri dari 28 surat.

  Tanda-tanda kebenaran Al-Quran

a.        jaminan kebenaran Al-Quran secara haqiqi.

§  Datangnya dari Allah yang ayat-ayatnya tidak mungkin bertentangan (QS.4:82)

§  Turunnya disaksikan oleh Allah dan Malaikat (QS. 4 : 166)

§  Diturunkan dengan kebenaran (QS. 17 : 106)

§  Kitab yang sempurna (QS. 46 : 30 ; 5 : 48)

§  Al-Quran bukan permainan (QS. 86 : 13-14)

§  Tidak akan didatangi kebatilan (QS. 41 : 41-42 ; 10 : 32)

§  Dijamin keselamatannya oleh Allah (QS. 15 : 9 ; 18 : 17)

§  Perkataan yang paling baik (QS. 39 : 23)

b.       kebenaran kisah sejarah.

§  Peristiwa penemuan mumi Fir’aun (QS. 10 : 92)

§  Kemenangan bangsa romawi dalam peperangan melawan Persia (QS.30:3–5)

§  Agama Nasrani terpecah belah (QS. 5 : 14)

c.        Ramalan Ilmiah.

§  Proses penciptaan alam semesta  (QS. 32 : 4-5 ; 21 : 30 ; 41 : 9-12 ; 50 : 38)

§  Ekspansi dan kontraksi kosmos (QS. 21 : 104 ; 51 : 47)

§  Planet/kawahib (QS. 24 : 35 ; 37 : 6)

§  Orbit benda-benda langit (QS. 51 : 7 ; 27 : 33)

§  Pergerakan Gunung-gunung (QS. 27 : 88)

§  Adanya kehidupan di luar Bumi  (QS. 65 : 12 ; 16 : 49 ; 26 : 29)

§  Tidak akan ada yang menandingi (QS. 17 : 88)

  Hal-hal yang wajib diimani berhubungan dengan kitab-kitab Allah SWT.

1.        Beriman kepada kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Allah SWT.

2.        Beriman kepada kitab-kitab yang sudah kita kenal namanya seperti shuhuf Ibrahim dan Musa, zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran.

3.        Membenarkan seluruh berita-berita yang terdapat dalam Al-Quran, juga berita-berita dalam kitab terdahulu yang belum diganti dan diselewangkan.

4.        Mengerjakan seluruh hukum dalam kitab-kitab tersebut yang belum di nasakh oleh Al-Quran serta rela dan tunduk pada hukum tersebut baik memahami hikmahnya maupun tidak (QS. 2 : 97 ; 5 : 48)

  Dalil-dalil yang mewajibkan kepada kitab-kitab Allah.

Firman Allah SWT dalam Al-Quran, ” Hai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah, rasul rasul Nya  dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab kitab Nya, rasul rasul Nya dan hari akhir maka sesungguhnya orang tersebut telah sesaat sejauh-jauhnya”. (QS.4:134). Begitu juga dengan ayat-ayat yang lain seperti (QS 2:1-4,90,91,136,285)

  Kitab-kitab samawi yang disebutkan dalam Al-Quran

1.        Shuhuf Ibrahim (QS. 87 : 14 – 19 ; 53 : 36 – 42)

2.        Shuhuf Musa (QS. 87 : 14 – 19 ; 53 : 36 – 42)

3.        Taurat (QS. 2 : 53 ; 3 : 3 ; 5 : 44 ; 6 : 91)

4.        Zabur (QS. 4 : 164 ; 18 : 55 ; 21 : 105)

5.        Injil (QS. 3 : 3 ; 5 : 46)

6.      Al-Quran (QS. 2 : 2 ; 12 : 2 ; 18 : 1 ; 25 : 1 ; 68 : 51-52)

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada kitab terdahulu

Penyimpangan (tahrif) dalam kitab-kitab terdahulu dapat kita ketahui dari ungkapan Al-Quran serta kenyataan sekarang ini. Bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi:

1.        Mengubah arti dari lafadz (QS. 3 : 75, 181, 182 ; 4 : 160,161 ; 5 : 64)

2.        Mengubah dan menambah (QS. 2 : 79 ; 3 : 79,80 ; 5 : 116-117)

3.        Menyembunyikan  kebenaran (QS.2:89,90,109,146;3:71,72;61:6)

4.        Contoh seperti yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Nasrani terhadap kitab mereka (QS.2:75; 3:78;4:46;5:14,41)

 

Al-Quran menashkan kitab-kitab sebelumnya.

Seluruh kitab terdahulu telah dinashkan oleh Al-Quran (QS.5:48,49,50,68;3:19,85

Nama – Nama lain Al-Quran

1.        Al Furqon              : pemisah yang Haq dan bathil (QS. 25 : 1)

2.        At Tanzi                 : (QS. 26 : 192, 193)

3.        Az Zikru                 : pengingat (QS. 15 : 9)

4.        Al Kitab                 : tulisan yang lengkap (QS. 2 : 2 ; 44 : 1-3)

5.        Al mauidzoh        : nasihat (QS 10 : 57)

6.        Asy Syifa              : obat (QS. 10 : 57)

7.        Al Huda                 : Petunjuk (QS. 72 : 13)

8.        Al Hikmah             : Kebijaksanaan (QS. 17 : 39)

9.        Al Hukmu              : Keputusan (QS. 13 : 37)

10.     Al Khoir                 : Kebaikan  (QS. 3 : 103)

11.     Ar  Ruh                  : ruh, semangat (QS. 42 : 52)

12.     Al Muthohharoh      : yang di sucikan (QS. 80 : 14)

13.     Al Quran                : yang  di baca (QS. 17 : 9)

 

Sifat-sifat Al-Quran

1.        Nur (QS. 4 : 173)

2.        Mubin (QS. 4 : 173)

3.        Huda (QS. 10 : 57)

4.        Syifa (QS. 10 : 57)

5.        Rahman (QS. 10 : 57)

6.        Mau’idzoh (QS. 10 : 57)

7.        Basyir (QS. 2 : 119)

8.        Nazir (QS. 2 : 119)

9.        Mubaroq (QS. 38 : 29)

  Penjagaan Allah terhadap Al-Quran dan Sarana Penunjangnya.

1.        Firman Allah dalam Al-Quran (QS. 15 : 9)

2.        Allah menciptakan bagi Al-Quran ummat yang kuat hafalannya.

3.        Adanya kemudahan dalam menghafal Al-Quran (QS.54:17,22,32,40)

4.        Para sahabat belajar (talaqqi) dari Nabi Muhammad SAW.

5.        Rasulullah selalu mengulangi dan mengecek hafalannya kepada jibril setiap tahun sekali dan pada tahun terakhir dua kali.

6.        Para sahabat yang belajar langsung pada Rasulullah SAW selalu mengecek hapalan mereka kepada Rasulullah SAW atau kepada sesama mereka.

7.        Pembukuan Al-Quran pertama kali dipimpin oleh para sahabat yang betul-betul talaqqi dan hafal

8.        Setiap ada usaha pencetakan atau penerbitan Al-Quran pasti ada lajnah pentashhihnya

9.        Adanya ketenangan hati sewaktu membaca Al-Quran

10.     Al-Quran selalu cocok dengan setiap disiplin ilmu.

 

Kedudukan Al-Quran dihati kaum muslimin

1.        Al-Quran sebagai manhaj tarbiyah islamiyah

2.        Al-Quran sebagai kitab Syariah

3.        Al-Quran adalah petunjuk jalan dalam menjalani hidup ini.

4.        Al-Quran adalah penyeru kepada penghayatan (tadabbur) ayat-ayat Allah dalam Al-Quran atau alam ini

5.        Al-Quran adalah masdar ma’rifah (referensi) sejarah yang mulia.

  konsekuensi Iman kepada kitab-kitab Allah

Sebagai Muslim dituntut:

1.        Hidup bersama Al-Quran, dengan tilawah, tahfidz dan tadabbur

2.        Mentarbiyah diri dan keluarga berdasarkan Al-Quran

3.        Merealisasikan kehendak Al-Quran dalam kehidupannya sehari-hari.

  Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah.

1.        Mengetahui perhatian Allah kepada Hamba – hamba Nya sehingga menurunkan kitab yang menjadi hidayah bagi setiap Muslim.

2.        Mengetahui Hikmah Allah dalam syara’ atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap ummat (QS. 5 : 48)

3.        Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh Nabi dan Rasul.

4.        Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah SWT sehingga kita harus mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan  Nya kepada kita.

Download

 

  Ruang Muslimah

  Puisi

  Cerpen

  Sains

  Lirik Nasyid

    Pengelola

Ketua :

Wiwin Winaldi

Sekretaris :

Bambang Subeno

Bendahara :

Imas Munawaroh

Koordinator Alumni :

Eva Siti Hafsah

Bidang Pendidikan :

Hiknawati

Bidang Kaderisasi :

Irpan Budiana

Bidang Keputrian :

Erhayani

Bidang Usaha :

Fithri mAsyrifah

Bidang Riset : 

Risnandar

Bidang Humas :

Musa M. Ayep

 

Jl. Dipatiukur No. 99 Bandung 40132 Telp. (022) 25403505

Email : [email protected]

Copyright@ldk stmik jabar Oktober 2003   Webmaster : Wiwin Winaldi
Hosted by www.Geocities.ws

1