MA’RIFATUL
QUR’AN
(Mengenal
Al-Quran)
PENGERTIAN KITAB-KITAB ALLAH
Al
kutub secara bahasa berarti kitab-kitab. Secara istilah berarti
kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul – rasul
Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh ummat manusia agar
mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat.
PENGERTIAN
AL-QURAN
Al-Quran
(QS 75 : 17 – 18) bermakna bacaan. Al-Quran adalah kalam (Firman)
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat
Jibril dengan menggunakan bahasa Arab
(QS.12:2;38:29;41:3;42:7;43:3-4;44:58;46:12) sebagai petunjuk bagi
seluruh ummat manusia, penjelasan dari petunjuk dan pembeda
(QS.2:185)
JENIS
AYAT AL-QURAN: (QS. 3 : 7 ; 11 : 1 ; 39 : 23)
a.
muhkamaat ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat
dipahami
dengan mudah
b.
Mutasyabihaat
1)
ayat – ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat
ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali setelah diselidiki secara
mendalam.
2)
Ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui, misalnya
ayat-ayat yang berhubungan dengan ayat-ayat ghaib seperti ayat-ayat
mengenai syurga, neraka, qiyamat dsb.
PROSES
TURUNNYA
Al-Quran
diturunkan secara berangsur-angsur (QS. 17 : 106), Nabi
Muhammad SAW bersabda tentang Al-Quran :
“Sesungguhnya
Al-Quran tidak diturunkan agar sebagian mendustakan sebagian yang
lain. Tetapi ia diturunkan agar sebagiannya membenarkan sebagian
yang lain. Maka apa yang kamu ketahui, amalkanlah, dan apa yang
samar bagimu, imanilah “ (Mengungkap rahasia Al-Quran, A.M.H.
Thoba thoba’I, hal50).
Ada
perbedaan pendapat yang cukup tajam diantara pakar sejarah dalam
menetapkan awal bulan Allah memuliakan Nabi Muhammad dan menurunkan
wahyu. Di antara mereka lebih banyak yang yang menetapkannya pada
bulan Rabi’ul awwal. Namun ada segolongan lain yang menetapkannya
bulan Ramadhan, dan golonngan lain ada yang menetapkan bulan rajab.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury pemenang pertama lomba menulis
sejarah nabawiyah lebih menguatkan pendapat kedua, yaitu pada bulan
Ramadhan, yang difirmankan Allah, ”Bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya duturunkan permulaan Al-Quran.” (Al-Baqarah:185) .
begitu pula Firman Allah, “ Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran)
pada lailatul qadr.” (Al-Qadar:1) sebagaimana yang sudah diketahui
bersama, lailatul qadar adalah pada bulan Ramadhan. Inilah maksud
dari firman Allah, “Sesungguhnya Kami menurunkanny pada suatu
malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan.” (Ad-Dukhan:3). Karena saat iu beliau berada di Gua
Hira’, berarti Jibril turun disana, sebagaimana yang sudah
diketahui.
Ada
pula perbedaan pendapat diantara para pakar tertang penentuan
harinya dari bulan Ramadhan. Ada yang berpendapat pada hari ketujuh,
ada yang berpendapat pada hari kesebelas, ada yang berpendapat pada
hari kedelapan belas. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury
menguatkan pernyataan yang menguatkan pada tanggal dua puluh satu,
sekalipun Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfurytidak melihat orang
yang menguatkan pendapat ini. Sebab semua pakar biografi atau
diantaranya mayoritas diantara mereka sepakat bahwa beliau diangkat
sebagai Rasul pada hari senin,hal ini diperkuat riwayat para imam
hadits, dari Abu Qathadah Radhiyallahu amhu, bahwa Rasulullah SAW
pernah ditanya tentang puasa hari senin. Maka beliau menjawab,
“pada hri inilah aku dilahirkan dan pada hari ini pula turun wahyu
(yang pertama) kepadaku.” Dalam lapadz lain disebutkan, “itulah
hari aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku diutus sebagai Rasul
atau turun kepadaku wahyu.” Hari senin dari bulan Ramadhan pada
tahun itu jatuh pada tanggal tujuh, empat belas, dua puluh satu dan
dua puluh delapan. Beberapa riwayat yang shahih telah menunjukkan
bahwa lailatul-Qadr tidak jatuh kecuali pada malam-malam ganjil dari
sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Jadi jika kita
membandingkan antara firman Allah, “Sesungguhnya kami
menurunkannya (Al-Quran) pada Lilatul Qadr”, dengan riwayat Abu
Qathadah, bahwa hari diutusnya beliau sebagai Rasul jatuh pada hari
senin, serta berdasarkan penelitian ilmiah tentang jatuhnya hari
senin pada bulan Ramadhan pada tahun itu, maka jelaslah bagi kami
hari diutusnya beliau sebagai Rasul jatuh pada malam tanggal dua
puluh satu dari bulan Ramadhan.
Ketika
itu Rasulullah SAW berusia 40 tahun, Surat yang pertama turun yaitu
surat Al-Alaq : 1-5. Dan yang terakhir turun pada hari Jum’at, 9
Dzulhijjah 10 H (Maret 632 M) yaitu surat Al Maidah : 3
Al-Quran
yang diturunkan pada sebelum hijrah (periode makkah) disebut
surat makkiyah, terdiri dari 86 surat, dan yang turun pada setelah
hijrah (periode Madinah) disebut surat Madaniyah, terdiri dari 28
surat.
Tanda-tanda
kebenaran Al-Quran
a.
jaminan kebenaran Al-Quran secara haqiqi.
§
Datangnya dari Allah yang ayat-ayatnya tidak mungkin bertentangan
(QS.4:82)
§
Turunnya disaksikan oleh Allah dan Malaikat (QS. 4 : 166)
§
Diturunkan dengan kebenaran (QS. 17 : 106)
§
Kitab yang sempurna (QS. 46 : 30 ; 5 : 48)
§
Al-Quran bukan permainan (QS. 86 : 13-14)
§
Tidak akan didatangi kebatilan (QS. 41 : 41-42 ; 10 : 32)
§
Dijamin keselamatannya oleh Allah (QS. 15 : 9 ; 18 : 17)
§
Perkataan yang paling baik (QS. 39 : 23)
b.
kebenaran kisah sejarah.
§
Peristiwa penemuan mumi Fir’aun (QS. 10 : 92)
§
Kemenangan bangsa romawi dalam peperangan melawan Persia
(QS.30:3–5)
§
Agama Nasrani terpecah belah (QS. 5 : 14)
c.
Ramalan Ilmiah.
§
Proses penciptaan alam semesta (QS. 32 : 4-5 ; 21 : 30 ; 41 :
9-12 ; 50 : 38)
§
Ekspansi dan kontraksi kosmos (QS. 21 : 104 ; 51 : 47)
§
Planet/kawahib (QS. 24 : 35 ; 37 : 6)
§
Orbit benda-benda langit (QS. 51 : 7 ; 27 : 33)
§
Pergerakan Gunung-gunung (QS. 27 : 88)
§
Adanya kehidupan di luar Bumi (QS. 65 : 12 ; 16 : 49 ; 26 :
29)
§
Tidak akan ada yang menandingi (QS. 17 : 88)
Hal-hal
yang wajib diimani berhubungan dengan kitab-kitab Allah SWT.
1.
Beriman kepada kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh
Allah SWT.
2.
Beriman kepada kitab-kitab yang sudah kita kenal namanya seperti
shuhuf Ibrahim dan Musa, zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran.
3.
Membenarkan seluruh berita-berita yang terdapat dalam Al-Quran, juga
berita-berita dalam kitab terdahulu yang belum diganti dan
diselewangkan.
4.
Mengerjakan seluruh hukum dalam kitab-kitab tersebut yang belum di
nasakh oleh Al-Quran serta rela dan tunduk pada hukum tersebut baik
memahami hikmahnya maupun tidak (QS. 2 : 97 ; 5 : 48)
Dalil-dalil
yang mewajibkan kepada kitab-kitab Allah.
Firman
Allah SWT dalam Al-Quran, ” Hai orang-orang yang beriman tetaplah
beriman kepada Allah, rasul rasul Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat
Nya, kitab kitab Nya, rasul rasul Nya dan hari akhir maka
sesungguhnya orang tersebut telah sesaat sejauh-jauhnya”.
(QS.4:134). Begitu juga dengan ayat-ayat yang lain seperti (QS
2:1-4,90,91,136,285)
Kitab-kitab samawi yang disebutkan dalam Al-Quran
1.
Shuhuf Ibrahim (QS. 87 : 14 – 19 ; 53 : 36 – 42)
2.
Shuhuf Musa (QS. 87 : 14 – 19 ; 53 : 36 – 42)
3.
Taurat (QS. 2 : 53 ; 3 : 3 ; 5 : 44 ; 6 : 91)
4.
Zabur (QS. 4 : 164 ; 18 : 55 ; 21 : 105)
5.
Injil (QS. 3 : 3 ; 5 : 46)
6.
Al-Quran (QS. 2 : 2 ; 12 : 2 ; 18 : 1 ; 25 : 1 ; 68 : 51-52)
Penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi pada kitab terdahulu
Penyimpangan
(tahrif) dalam kitab-kitab terdahulu dapat kita ketahui dari
ungkapan Al-Quran serta kenyataan sekarang ini. Bentuk-bentuk
penyimpangan yang terjadi:
1.
Mengubah arti dari lafadz (QS. 3 : 75, 181, 182 ; 4 : 160,161 ; 5 :
64)
2.
Mengubah dan menambah (QS. 2 : 79 ; 3 : 79,80 ; 5 : 116-117)
3.
Menyembunyikan kebenaran (QS.2:89,90,109,146;3:71,72;61:6)
4.
Contoh seperti yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Nasrani terhadap
kitab mereka (QS.2:75; 3:78;4:46;5:14,41)
Al-Quran
menashkan kitab-kitab sebelumnya.
Seluruh
kitab terdahulu telah dinashkan oleh Al-Quran
(QS.5:48,49,50,68;3:19,85
Nama
– Nama lain Al-Quran
1.
Al Furqon
: pemisah yang Haq dan bathil (QS. 25 : 1)
2.
At Tanzi
: (QS. 26 : 192, 193)
3.
Az Zikru
: pengingat (QS. 15 : 9)
4.
Al Kitab
: tulisan yang lengkap (QS. 2 : 2 ; 44 : 1-3)
5.
Al mauidzoh : nasihat (QS
10 : 57)
6.
Asy Syifa
: obat (QS. 10 : 57)
7.
Al Huda
: Petunjuk (QS. 72 : 13)
8.
Al Hikmah
: Kebijaksanaan (QS. 17 : 39)
9.
Al Hukmu
: Keputusan (QS. 13 : 37)
10.
Al Khoir
: Kebaikan (QS. 3 : 103)
11.
Ar Ruh
: ruh, semangat (QS. 42 : 52)
12.
Al Muthohharoh : yang di sucikan (QS.
80 : 14)
13.
Al Quran
: yang di baca (QS. 17 : 9)
Sifat-sifat
Al-Quran
1.
Nur (QS. 4 : 173)
2.
Mubin (QS. 4 : 173)
3.
Huda (QS. 10 : 57)
4.
Syifa (QS. 10 : 57)
5.
Rahman (QS. 10 : 57)
6.
Mau’idzoh (QS. 10 : 57)
7.
Basyir (QS. 2 : 119)
8.
Nazir (QS. 2 : 119)
9.
Mubaroq (QS. 38 : 29)
Penjagaan
Allah terhadap Al-Quran dan Sarana Penunjangnya.
1.
Firman Allah dalam Al-Quran (QS. 15 : 9)
2.
Allah menciptakan bagi Al-Quran ummat yang kuat hafalannya.
3.
Adanya kemudahan dalam menghafal Al-Quran (QS.54:17,22,32,40)
4.
Para sahabat belajar (talaqqi) dari Nabi Muhammad SAW.
5.
Rasulullah selalu mengulangi dan mengecek hafalannya kepada jibril
setiap tahun sekali dan pada tahun terakhir dua kali.
6.
Para sahabat yang belajar langsung pada Rasulullah SAW selalu
mengecek hapalan mereka kepada Rasulullah SAW atau kepada sesama
mereka.
7.
Pembukuan Al-Quran pertama kali dipimpin oleh para sahabat yang
betul-betul talaqqi dan hafal
8.
Setiap ada usaha pencetakan atau penerbitan Al-Quran pasti ada
lajnah pentashhihnya
9.
Adanya ketenangan hati sewaktu membaca Al-Quran
10.
Al-Quran selalu cocok dengan setiap disiplin ilmu.
Kedudukan
Al-Quran dihati kaum muslimin
1.
Al-Quran sebagai manhaj tarbiyah islamiyah
2.
Al-Quran sebagai kitab Syariah
3.
Al-Quran adalah petunjuk jalan dalam menjalani hidup ini.
4.
Al-Quran adalah penyeru kepada penghayatan (tadabbur) ayat-ayat
Allah dalam Al-Quran atau alam ini
5.
Al-Quran adalah masdar ma’rifah (referensi) sejarah yang mulia.
konsekuensi
Iman kepada kitab-kitab Allah
Sebagai
Muslim dituntut:
1.
Hidup bersama Al-Quran, dengan tilawah, tahfidz dan tadabbur
2.
Mentarbiyah diri dan keluarga berdasarkan Al-Quran
3.
Merealisasikan kehendak Al-Quran dalam kehidupannya sehari-hari.
Hikmah
beriman kepada kitab-kitab Allah.
1.
Mengetahui perhatian Allah kepada Hamba – hamba Nya sehingga
menurunkan kitab yang menjadi hidayah bagi setiap Muslim.
2.
Mengetahui Hikmah Allah dalam syara’ atau hukumnya sehingga
menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap ummat (QS.
5 : 48)
3.
Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh Nabi dan Rasul.
4.
Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah SWT sehingga kita harus
mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan Nya kepada
kita.
Download |