Allahu Ghayatuna, Muhammad Qudwatuna, Al Quran Dusturuna, Al Jihad Sabiluna, Asy Syahid Asma Amanina
  Kami

  Home

  Photo

  Pengumuman

  Produk Islami

  Pengurus

  Alumni

  SK/Edaran

  Pengunjung

  Tugas

  Link :

  Keadilan

  Harunyahya

  Keajaiban  

   Detik.com 

  Materi :

  Syahadatain

  Ma'rifatullah

  Ma'rifatul Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Tokoh Muslim

  Tulisan Aktivis

  Tausyiah

  Manajemen

  Download :

  buku mentoring

  Linux

  Sukses di PT

  Ramadhan

  Dunia Semut

  Hijab

  Photo Pengurus

  Manajemen

  Syahadatain

  Ma'rifatullah 

  Ma'rifatur Rasul

  Ma'rifatul Quran

  Ma'rifatuddin

  Ghazwu Al Fikri

  Pemikiran

  Aa Gym

  Muslim Berfikir

  Tokoh Muslim

 

Yahoo

Altavista    Tripod    Google    MSN  Keadilan

 

 Mabit, Sebagai Akhlak 'Ibaadurrahmaan
Al-Ustadz Saiful Islam Mubarak, Lc, MA


          Tadzkir, ta'lim, dan tazkiyah adalah warisan para nabi bagi orang yang mampu menjaga agama tetap utuh dan sempurna, melaksanakannya dan menunaikan hak-hak Allah. Allah telah memberikan sarana untuk memenuhinya seperti yang telah dicontohkan para nabi dan sholihin. Mabit merupakan sarana efektif untuk hal itu dan merupakan akhlaq hamba Tuhan Yang Maha Rahman ('ibadurrahman). Berikut adalah tulisan yang akan menjelaskan makna semuanya.

Makna Mabit
          Mabit merupakan mashdar mimi dari kata baata yabiitu yang berarti bermalam. Menurut istilah, mabit berarti bermalam di Mina dan Muzdalifah. Istilah ini popular dan dikenal dalam ibadah haji, karena merupakan salah satu rangkaian kegiatan berhaji yang berlangsung sejak malam pertama (9 Zulhijjah) hingga selesai (13 Zulhijjah).

Penggunaan kata mabit yang terbatas pada ibadah haji membuat mayoritas muslimin yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji seolah menjadi jauh dari sifat ibadurrahman yang mesti mereka capai, karena salah satu sifatnya tidak bisa mereka penuhi, yaitu mabit. Untuk itu, perlu kiranya istilah mabit ini dipopulerkan di tengah masyarakat muslimin dalam arti luas sesuai dengan apa yang tercantum dalam firman-Nya:

          "Dan ibadurrahman (hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang) itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mareka mengucapkan kata-kata yang baik, dan orang yang melalui malamnya (mabit) dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhanmereka." (Al-Furqan:63-64)

          Ayat tersebut menjelaskan, bahwa mabit tidak terbatas pada salah satu bagian dari perjalanan haji saja yang hanya dapat dicapai oleh sebagian kecil muslimin, akan tetapi merupakan sebuah ibadah yang dapat dilakukan oleh semua muslimin yang ingin mendapat predikat ibadurrahman di manapun mereka berada, termasuk fuqara wal masakin.

          Mabit adalah salah satu kegiatan ibadah yang dilakukan hamba Allah yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Mabit dalam kontek ini memiliki beragam kegiatan, sebagaimana kegiatan mabitnya para hujjaaj di Mina dan Muzdalifah. Selama kegiatan-kegiatan itu tidak keluar dari ajaran Allah dan Rasul-Nya dan diniatkan semata karena mencari ridha-Nya, semua kegiatan yang berlangsung pada acara mabit adalah ibadah termasuk istirahatnya (tidur), karena istirahat sebentar pada acara mabit hanyalah untuk mengembalikan semangat beramal, taqarrub kepada-Nya berupa qiyamullail, tadabbur al-Quran, berdo'a, dll.

Makna Akhlaq
          Kata akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang diambil dari kata dasar khalaqa yakhluqu khalqan, yang berarti mencipta. Kata akhlaq juga merupakan isim mashdar dari kata kerja takhallaqa yang artinya berprilaku atau berbudi pekerti. Maka yang dimaksud dengan akhlaq dalam bahasan kita meliputi semua kegiatan yang berlangsung selama mabit, termasuk di dalamnya ibadah ritual dan non ritual.
 

Makna 'Ibadurrahman.
          Kata 'ibadurrahman terdiri dari dua kata yaitu ibaad dan arrahman. Kata ibaad adalah bentuk jamak dari kata 'abdu yang berarti hamba. Dan arrahman adalah kata khusus untuk mensifati Allah Swt. dan sering diartikan dengan Yang Maha Pengasih. Jadi, 'ibadurrahman adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa menyadari pentingnya merendahkan diri, layaknya seorang hamba.

          Mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada Zat Yang Maha Pengasih yang telah mencurahkan segala kenikmatan tanpa batas dan hitungan. Mereka adalah orang-orang yang selalu berupaya mensyukuri ni'mat dan amanah yang dikaruniakan kepada dirinya demi tercapainya kedudukan mulia di hadapan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang selalu sadar bahwa semua yang ada pada dirinya adalah amanat yang mesti dijaga dan dipelihara serta dimanfaatkan sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Mereka selalu merasa bahwa segala perilakunya diawasi oleh Yang Maha Mengetahui, sehingga, tidur mereka hanyalah sekadar melepas lelah untuk mengembalikan semangat

 

  Ruang Muslimah

  Puisi

  Cerpen

  Sains

  Lirik Nasyid

    Pengelola

Ketua :

Wiwin Winaldi

Sekretaris :

Bambang Subeno

Bendahara :

Imas Munawaroh

Koordinator Alumni :

Eva Siti Hafsah

Bidang Pendidikan :

Hiknawati

Bidang Kaderisasi :

Irpan Budiana

Bidang Keputrian :

Erhayani

Bidang Usaha :

Fithri mAsyrifah

Bidang Riset : 

Risnandar

Bidang Humas :

Musa M. Ayep

 

Jl. Dipatiukur No. 99 Bandung 40132 Telp. (022) 25403505

Email : [email protected]

Copyright@ldk stmik jabar Oktober 2003   Webmaster : Wiwin Winaldi
Hosted by www.Geocities.ws

1