EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

M O D U S

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

Dicekoki minuman keras
Gadis Kampung Digilir  Dua Preman Kampung

Yuni --sebut saja begitu—terpaksa mencicipi minuman keras karena menghargai teman. Akibatnya, justru tubuh dan kegadisannya ‘dicicipi’ dua pria yang tidak menghargainya.

Sudah menjadi ‘hukum adat’ warga Kampung Purwajaya, Subang, Jawa Barat, lebih baik menunda hajatan ketimbang tidak menyuguhkan panggung hiburan atau layar tancap. Jika memaksakan gelar hajatan tanpa hiburan, hanya akan melahirkan aib.

Seperti yang terjadi pada Selasa malam (16/09) lalu. Salah seorang warga di Rt 18/05 Kampung Purwajaya, Desa Prapatan, Kecamatan Purwadadi, Subang menikahkan putrinya. Selain mengundang hampir seluruh kampung, si empunya hajat juga mendirikan panggung lumayan besar di depan rumahnya. Grup Jaipong ternama pun dihadirkan.

Suasana hiburan gratis itu sudah pasti menyedot perhatian dan minat penduduk sekitar untuk datang menghibur diri atau sekedar cuci mata. Diantara ratusan penonton, terselip Yuni, gadis ABG yang tidak tak jauh dari arena panggung tersebut.

Yuni malam itu mengenakan kaos ketat dan celana jens yang barus seminggu dibelikan ayahnya. Sejak sore hari gadis itu sudah bersolek dan janjian dengan beberapa teman sebaya untuk hadir dan menikmati hiburan gratis itu. Meskipun pertunjukan jaipong itu baru dimulai pukul delapan malam, selepas maghrib Yuni sudah pergi dari rumahnya.

Sudah jadi kebiasaan, jika jaipong yang tampil, kaum pria yang bersemangat turun arena, begjoget dan nyawer. Sementara kaum wanitanya, terutama janda dan gadis memilih menjadi penonton di pinggir arena atau ‘sembunyi’ di dekat penjaja makanan sambil melirik kir-kanan, siapa tahu dapat cantolan.

Di arena goyang yang berdesakan, tampak Ade (20), warga Kampung Kalipace Desa Prapatan yang malam itu bergabung bersama Sahidin (19), Wacam (23), Calim (20), dan Ujang (20). Keempat pemuda itu sangat hot bergoyang karena sebelumnya sudah kena doping berupa miniman keras kelas kambing bermerk Anggur Rajawali dan Katoas.

 Sambil meliukan tubuh mengikuti irama gendang dan sulit, mata Ade jelalatan menyapu sekeliling. Pria itu berhenti bergoyang sesaat setelah melihat sosok Yuni berdiri diantara penonton lain. Karena sudah kenal, Ade menghampiri gadis hitam manis itu.

Yuni yang kebetulan hidup dari keluarga kurang mampu, merasa tersanjung disapa jejaka. Dia menyambut sapaan Ade, kemudian mereka terlibat obrolan hangat. Dasar Ade sudah punya niat jahat. Dia mengajak Yuni bergabung dengan teman-temannya yang sedang pesta miras tidak jauh dari arena keramaian tersebut.

Semula Yuni menolak. Dia tidak biasa kumpul dengan pria, terlebih di saat mereka sedang mabuk. Tetapi, lantaran tidak enak hati menolak ajakan Ade, gadis lugu itu mau saja bergabung. Lima pemuda dan seorang gadis belia itu memilih kumpul di teras sebuah rumah tidak jauh dari panggung.

Setelah mengoplos minuman, Ade menyodorkan segelas kepada Yuni. “Ayo minum. Ini tanda persahabatan kita,” bujuk Ade yang matanya sudah merah dan mulutnya bau naga. Yuni menolak dengan halus, namun Ade cs mengejeknya. “Kamu kayak anak kampung, minum aja nggak mau,” ujar Ade.

Entah karena tidak mau dijuluki kampungan atau karena sebab lain, dengan sangat terpaksa gadis hitam manis itu menyeruput sedikit oplosan alkohol yang disodorkan. Karena tidak terbiasa, Yuni sempat meludah. Perbuatannya itu mengundang tawa yang lain. Pada tegukan berikutnya, nyaris satu gelas masuk kerongkongannya.

Selang lima belas menit kemudian, mata Yuni terasa berat, namun tubuhnya terasa ringan. Lidah dan tenggorokan gadis itu jadi kebal, gelas kedua dan ketiga ditenggaknya. Melihat calon mangsanya sudah teler, Ade cs hanya senyum-senyum. Karena kurang, mereka membeli sebotol lagi dan mencekoki Yuni hingga gadis bertubuh montok itu mulai bicara melantur.

Di saat yang mulai ‘panas’ itu, Wacam, Calim dan Ujang beranjak mendekati panggung untuk berjoget lagi. Sementara Ade, Sahidin dan Yuni masih meneruskan menenggak sisa minuman. Tiba-tiba Yuni muntah. Sahidin dan Ade bangkit memapah Yuni ke sebuah kebun di belakang  rumah.

Di kebun itu, Yuni yang sudah mulai kehilangan kontrol bukannya ditolong, namun malah ditelentangkan di tanah. Dibawah buaian alkohol, Sahidin membuka paksa celana panjang Yuni. Sementara Ade memegangi tangan teman wanitanya itu. Di dekat rimbunan pohon bambu itulah akhirnya gadis malang ini digilir bergantian

Erangan korban yang memang sudah kehilangan kontrol tak dihiraukan. Dalam benak mereka yang ada hanya kenikmatan. Sahidin menggarap duluan dan mendapatkan keperawanan Yuni, selanjutnya jatah Ade. Begitu mau menuntaskan birahinya yang sudah sampai diujung, tiba-tiba Yuni muntah lagi. “Dia muntah, saya jadi nggak nafsu lagi,” cerita Ade.

Celana Robek -- Satu jam dari ‘tragedi’ yang menimpa Yuni terjadi, Warjo, kepala dusun Kampung Purwajaya Desa Prapatan Kecamatan Purwadadi Subang Jawa Barat, bersama Manto, wakilnya, kala itu kebetulan sedang patroli di sekitar tempat hajatan.

Saat melewati kebun tersebut, keduanya kaget melihat seorang gadis dalam kondisi terlentang tak sadarkan diri. Kaos  yang dikenakannya masih menempel lengkap. Sementara bagian ‘bawahnya’ sudah polos. Celana dalamnya ditemukan dalam keadaan robek berantakan.

Korban segera digotong ke rumah warg terdekat dengan dibantu dua warga yang kebetulan lewat. Mereka kaget, lantaran korban tak lain adalah warga kampungnya sendiri. Setelah berunding, akhirnya diputuskan bahwa malam itu juga korban diantar ke rumahnya.

Petugas dari Polsek Purwadadi yang menerima laporan warga, segera meluncur ke lokasi kejadian. Berdasarkan bukti-bukti dari lapangan, berikut keterangan para saksi, polisi menduga bahwa pelakunya Ade dan Sahidin.

Rabu dinihari keduanya diciduk, saat sedang tidur lelap di rumahnya untuk kemudian digiring ke Polsek Purwadadi untuk diperiksa secara intensif. Di depan petugas Ade alias Badul dan Sahidin alias Benguk, tersangka utama kasus perkosaan yang menimpa Yuni, mengakui semua perbuatannya.

Ditemui Exo, usai menjalani pemeriksaan di ruang tahanan Polsek Purwadadi pada pagi Rabu itu (17/09), tersangka mengaku menyesal. Perbuatan bejat itu dilakukan akibat menenggak minuman keras. “Tadinya cuma mau nonton jaipongan. Nggak ada niat kayak gitu,” tutur Ade.  Sementara korban pagi harinya, diantar keluarganya ke Rumah Sakit Ciereng untuk divisumd an mendapat perawatan. Baru keesokan harinya, bisa dimintai keterangan.

Hukuman Setimpal -- Kepada polisi kedua pemuda bejat itu mengaku sempat kerepotan ketika menelanjangi korban. Akibatnya celana dalam korban ditarik paksa hingga robek. Saking kebeletnya, mereka tidak sempat lagi membuka kaos korban. “Nggak usah dibuka juga bisa,” papar Wahidin yang mengaku belum pernah berhubungan seks tetapi sudah lama jadi pecandu film porno.

Kasat Reskrim Polres Subang, Iptu Junaidi Umar yang mendampingi Kabag Bina Mitra AKP Iyus Sumiarsa membenarkan kejadian tersebut. Kedua tersangka kini sedang dalam proses. Keduanya akan dijerat dengan Pasal 285 yo 293 dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Beban duka yang mendalam tampak terpancar dari wajah Supena (40), ayah korban. Ketika dimintai komentar sekitar kejadiaan yang menimpa anaknya, Supena memilih tutup mulut.

“Bapak  bicara  jika ditanya. Ia jarang mau menceritrakan hal yang lain. Paling banter ia bicara seperlunya, apalagi dengan adanya kejadian ini” ujar Cicih (35), ibu korban. Hal itu dibenarkan para tetangganya, yang kebetulan siang itu terlihat bergerombol di rumah korban.

Atas kejadian ini keluarga Supena mengaku tercemar. Meskipun hanya seorang pengrajin ayakan dari bambu yang hidup dengan beban berat lantaran harus menghidupi istri dan tiga anaknya, mereka menyerahkan semua persoalan ini kepada pihak yang berwajib. Dirinya tak tahu harus berbuat bagaimana.

“Nonton jaipongan malah begini jadinya. Mudah-mudahan pelakunya dapat dihukum yang setimpal dengan perbuatannya itu,” pinta Cicih.*eddy sm


TIDAK INGAT APA-APA

Rumah sederhana berdinding bambu dan berlantaikan tanah di RT 16/05 Kampung Purwajaya Desa Prapatan Kecamatan Purwadadi Subang Jawa Barat siang itu terlihat sepi. Saat Exo bertandang pada Jumat (19/09), korban terlihat masih trauma.

Dengan ditemani kedua orang tuanya, beserta beberapa tetangganya, korban bertutur tentang kisah pahit yang dialaminya. Malam itu korban diajak Iwan (18), temannya dari kampung Pagon untuk nonton jaipong. Saat asyik menikmati jaipong, keduanya dipanggil Ade yang mengajaknya minum minuman keras.

Dikira cuma minum sedikit, korban menuruti ajakan itu. Tak tahunya ia malah disuruh menghabiskan minuman tersebut. Bahkan saat kali kedua membeli minuman, ia masih dipaksa ikut minum dan dicekoki hingga membuatnya mabuk. “Awalnya saya menolak, namun karena katanya hanya sekedar mencicipi, saya akhirnya mau. Saya merasa tidak enak, karena yang mengajak adalah teman. Tidak tahunya saya malah dipaksa minum banyak,” ungkap Yuni

Saat itulah, ia lepas kontrol. Saking banyaknya nenggak minuman keras, korban bahkan sampai muntah-muntah. Kesempatan itu tak disia-siakan kedua tersangka untuk memperkosa korban. “Saya nggak ingat apa-apa, jadi nggak tahu rasanya gimana,” ungkap korban.*eddy sm  

>>Siswi SLTP Digilir Sembilan Pemuda     >>Habis Memperkosa Tewas Dibantai

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> Cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=> Gallery

 
liquid len
Free Web Counter
liquid len

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1