Ita
Purnamasari
BOTOL
BULAN MADU
Botol
bekas tidak harus berakhir di
tempat sampah. Itulah prinsip Ita Purnamasari ketika pertama
kali melihat keindahan botol-botol bekas yang dijual pedagang
di Perth Australia. Saat itu, penyanyi jelita ini sedang
berbulan madu dengan Dwiki Dharmawan. Mereka kesengsem dan
membelinya sebagai cindera mata. Kini Ita jadi pemburu botol
indah ke seantero dunia.
Ita mengaku langsung jatuh hati
pada botol-botol bekas itu karena bentuknya yang bening dan
bisa menenangkan pikiran. Dia mengatakan, kalau saja saat
berada di Perth dia tidak mempertimbangan kesulitan membawa
pulang, mungkin dia sudah memborong banyak botol. “Akhirnya
terpaksa aku menahan selera dan hanya membeli tiga,” terang
Ita yang ngobrol dengan Exo di kediamannya belum lama ini.
Sampai
di Indonesia, dia langsung memajang ketiga botol itu di rumah
barunya di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. Namun, karena
rumah mewah itu relatif luas, cindera mata yang hanya tiga
buah itu tidak berarti apa-apa. “Kayaknya gimana, gitu.
‘Kan kalau cuma tiga nggak ada artinya, apa lagi rumahnya
lumayan besar. Tapi dibuang malah sayang, makanya aku jadi
penasaran,” terangnya.
Akibat
rasa penasaran itu, wanita bertahi lalat di dekat mata kiri
ini langsung berburu botol. “Kalau di Jakarta, pertama saya
cari di Plaza Senayan,” kenangnya. Tidak hanya sampai di
sana, ketika berkesempatan bertandang keluar negeri, yang ada
di dalam pikirannya saat itu hanyalah bagaimana caranya agar
bisa membawa pulang banyak botol. Akan tetapi, untuk
mendapatkan apa yang diinginkan tidak semudah yang dibayangkan.
Akhirnya
tidak ada kata lain selain meminta bantuan suami. “Mas Dwiki
‘kan banyak teman di luar negeri. Belum lagi dia juga banyak
kenal ibu-ibu duta besar Indonesia yang tinggal di luar. Jadi
mudah, deh,” terang Ita yang akhirnya berhasil mendapatkan
beberapa botol indah dari Los Angeles, Las Vegas, San Fansisco,
Santa Barbara, dan beberapa negara bagian lain.
Koleksinya
terus bertambah saat Dwiki show ke Eropa Timur dirinya
dibawakan botol dari Bulgaria, Serbia, Chekoslowakia, Praha,
dan Rumania. “Pokoknya siapa saja yang pergi keluar negeri,
kalau dia bilang Mbak Ita minta oleh-eleh apa, langsung aku
jawab botol,” ujar Ita ceria. Botol menurut Ita, merupakan
benda yang cukup eksklusif untuk dipajang. Kebeningan dan
warnanya sangat menyejukkan mata. “Kalau aku capek pulang
kerja, aku pasti langsung memandang botol-botol itu. Rasanya
sejuk aja,” jelasnya.
Kini
koleksi botol Ita sudah lebih dari lima puluh buah. Harganya
beragam mulai Rp. 20 ribu hinga Rp. 300 ribu. Dan koleksi yang
paling dia sayang adalah botol yang diperolehnya dari Bulgaria
karena bentuknya bagus dan unik. Namun koleksi Ita tidak
semuanya dipajang di Jakarta, sebagian ada yang di Surabaya di
rumah orangtuanya. “Kalau ditumpuk di sini semua, ntar
kalau giliran aku ke Surabaya, kesepian dong,” imbuh
pelantun tembang Penari Ular ini lagi.*paduko
|