EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

T E R A W A N G

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

Misteri Jalan Pengantin Ali
CALON PENGANTIN DILARANG LEWAT

Jika Anda sudah bertunangan, apalagi segera menikah, jangan coba-coba melintas di Jalan Pengantin Ali.

Sekitar tahun 1940-an  warga di sekitar kawasan Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur tengah mengiringi rombongan pengantin Ali dan Ema. Sudah menjadi kebiasaan, setelah melakukan ijab kabul, kedua mempelai diarak keliling kampung menggunakan tandu terpisah.

Ketika rombongan melalui jembatan di atas Sungai Cipinang, tiba-tiba tandu yang mengusung Ema oleng. Wanita yang baru saja resmi melepas masa lajangnya itu terlempar ke sungai yang kebetulan airnya sedang tinggi dan arusnya deras.

Melihat istrinya hanyut, Ali segera loncat dari tandu. Pria itu langsung terjun ingin menyelamatkan Ema. Namun takdir berkata lain, kedua mempelai itu justru hilang ditelan arus sungai.  Seluruh warga kampung dikerahkan untuk mencari jasad mereka. Namun, sejak itu warga tidak pernah menemukan jasad keduanya.

Mereka hilang ditelan ganasnya Suangi Cipinang saat itu. Tidak lama kemudian warga dikejutkan dengan munculnya dua batu berukuran sekitar 50 cm di tempat hilangnya pengantin tersebut. Masyarakat percaya, batu itu merupakan jelmaan jasad Ali dan Ema. Hingga sekarang, cerita itu masih tersimpan apik di benak warga sekitar.

Menurut  cerita M. Yasin (62), seorang tokoh masyarakat setempat, dahulu ada beberapa warga yang melihat seorang pria misterius berpakaian mirip raja. Makhluk halus itu duduk bersila di atas batu yang saat itu masih bersebelahan. “Biasanya orang suka lihat raja itu didampingi pengawalnya. Orang di sini percaya dia itu penunggu Kali (sungai-red) Cipinang,” ungkap Yasin.

Kemungkinan, kata Yasin, raja mahluk halus itu penghuni Sungai Cipinang itu tidak senang dengan perkawinan Ali dan Ema dan takut posisinya akan diambil alih oleh Ali. Raja mahluk halus itu ‘iri’ melihat kedua mempelai diarak melewati Jembatan Cipinang seperti seorang raja yang didampingi pemaisuri nan jelita. “Dengan murka, raja lalu mengutuk kedua mempelai menjadi batu. Dan sampai sekarang banyak calon pengantin yang takut lewat jembatan itu. Mungkin mereka takut cerita itu terulang,” terang Yasin. 

Namun uniknya, di kawasan itu jalan-jalannya banyak yang mengunakan nama Pegantin Ali. Ketika Exo menelusurinya,  lebih dari 10 jalan yang menggunakan nama tersebut. Yasin mengaku, dia tidak tahu persis mengapa jalan-jalan di daerah itu menggunakan nama Pengantin Ali. “Dulunya sih, di sini malah banyak rawa-rawa yang dijadikan warga untuk bikin empang. Buat miara ikan air tawar. Tapi itu ‘kan dulu, sekarang lihat aja kalinya kotor begitu,” terang Yasin.

DISENTUH PENGANTIN -- Kini di tempat kedua batu itu muncul telah  berdiri Musollah Al Barokah. Tempat ibadah itu menyatu dengan rumah warga Rohayah (55) juru kunci batu keramat tersebut. Selintas tak ada yang menyangka tempat itu bagian penting dari legenda  Jalan. Pengantin Ali.

Salah satu rumah tampak seperti rumah yang tak terurus. Bentuknya pun seperti rumah gubuk  yang kerap dilihat di pingir-pinggir kali dan jalan di tempat itu pun terlihat sepi. Berbeda dengan jalan-jalan Pengantin Ali lainnya.

Rumah yang menyatu dengan musollah itu dihuni keluarga  Rohayah, janda penunggu batu keramat Pengantin Ali. Ketika diwawancarai Exo, perempuan berputra tiga orang ini mengatakan, batu keramat itu masih banyak didatangi pengunjung dari Jakarta dan daerah lain yang ingin minta berkah agar disembuhkan dari penyakitnya. “Banyak juga yang  mengaku sembuh setelah bertapa di batu kramat itu,” jelasnya.

Lebih jauh perempuan setengah baya itu menjelaskan, para pertapa rela berminggu-minggu nyekar di dalam musollah tempat batu kramat itu berada. “Nggak tahu juga kenapa, tapi orang-orang itu rela sampai berminggu-minggu nyekar di sini. Malah dulu pernah ada pertapa yang ketakutan karena melihat ada yang aneh. Katanya sih, orang itu ngelihat ada air bah yang bergulung-gulung datang ke dia, makanya dia teriak,” terang Rohayah.

Perempuan berbadan subur ini menjelaskan, sudah lama warga setempat tidak pernah lagi melihat kejadian-kejadian aneh di sana. Hanya saja dia pernah disentuh Pengantin Ali. Saat itu, dia baru pulang berbelanja. Karena merasa letih dia  duduk istirahat. Tak lama kemudian dia merasa tangannya seperti disentuh seseorang.

Lama kelamaan badannya terasa dingin tak tertahankan. Meski sudah diselimuti dengan kain tebal, Rohayah tetap kedinginan. “Padahal waktu itu saya sehat-sehat saja. Baru setelah mendekati adzan Dzuhur dinginnya reda. Waktu ada orang pinter yang datang ke sini, dia bilang saya sama Wanda disentuh mempelai pria,” terang Rohayah.

BULAN MADU -- Banyak warga yang melihat hal aneh di rumah Rohayah. Seperti dialami Yusuf (26) dua tahun lalu. Dia melihat sepasang pengantin bercengkerama di depan rumah sederhana itu. Saat ituYusuf baru pulang dari kantornya di karena lembur hingga pukul 01.30 dini hari.

Dia naik ojek, namun karena tukang oejknya takut, Yusuf diturunkan di dekat jembatan yang sepi. Dan ketika melawati rumah nomor  86 yang dihuni Rokayah, dia melihat sepasang pengantin sedang duduk di depan rumah.

Pengantin wanita menyisir rambutnya yang panjang, sementara pengantin pria duduk di teras memperhatikan pasangannya. Yusuf tidak menghiraukan pemandangan itu. Namun, tiba-tiba bulu kuduknya meremang. Dia merasa ada sesuatu yang aneh setelah melihat hal tersebut. Namun begitu dia terus saja melangkah menuju rumahnya dan segera beristirahat.

Keesokan harinya Yusuf bertanya kepada Rohayah tentang apa yang dilihatnya. Rohayah kemudian menjelaskan bahwa tempat itu adalah rumah pengantin Ali. “Lah iya, ini ‘kan rumah pengantin,” katanya menjawab pertanyaan Yusuf. Sontak pria itu terkejut mendengarnya. Dan sejak itu Yusuf malam itu Yusuf menghindari rumah itu dan memilih jalan lain.

Yanto (35), sopir angkot jurusan Cililitan-Centek, Yatno (35) juga pernah juga mengalami kejadian aneh di jalan itu. Waktu itu, Yatno mengantar penumpang wanita yang tidak berani jalan angker itu. Menurutnya  penumpangnya itu waktu itu pulang malam. Karena kasihan, Yatno mengantar wanita tersebut.

Saat mengemudikan mobil tiba-tiba sejoli mengenakan pakaian pengantin menyeberang mendadak. Untung  waktu itu dirinya sigap hingga tidak menabrak dua orang itu. Anehnya, pasangan itu hilang entah kemana.*zul

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> Cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=> Gallery

 
liquid len
Free Web Counter
liquid len

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1