EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

R O N A

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

‘SUNTIKAN’ MAUT

Mira dan Indra masih kerabat dekat. Kakak perempuan Mira adalah mantan pacar Indra alias istri karyawan bengkel berusia 46 tahun itu. Menurut silsilah, status mereka adalah ipar. Biar nggak ribet, begini kesimpulannya, Indra adalah kakak ipar Mira, gitu.

Sejak pacaran sampai menikah, Indra tidak pernah punya perhatian khusus kepada Mira. Bahkan ketika Mira belum menikah, wanita yang kini berusia 35 tahun itu sempat numpang hidup di rumahnya. Sampai di situ, belum ada tanda-tanda lahirnya masalah.

Setahun lalu, ketika Indra sudah punya tiga anak dan seorang cucu, sementara Mira sudah menikah dan punya dua bocah imut, mereka terlibat affair. Indar kesengsem Mira lantaran sedang puber ketiga. Sementara Mira resah lantaran, Edi,  sang suaminya sangat egois.

Kalau egois soal jatah makan sih tidak jadi soal, tapi suaminya egois soal seks. Begini penjabarannya; jika sedang ‘butuh’ Edi selalu maksa minta dilayani. Pria itu tidak peduli apakah ‘landasan’ sudah siap atau belum. Pokoknya begitu ‘pesawat’ menggerung dahsyat, harus ‘mendarat’. Akibatnya Mira sering kesakitan karena ‘aspal’nya masih ‘kering’.

Begitu ‘landasan pacu’ sudah mulai basah, dan rasa sakit berubah jadi geli, tiba ‘oli’ dari ‘pesawat’ Edi bocor. Cerita soal ‘pesawat’ itu sudah terjadi sejak mereka resmi menikah.

Karena sering kecewa, akhirnya Mira mencari ‘pilot’ lain, yakni Indra. Kedekatan mereka berawal dari obrolan santai antara Mira dan kakak perempuannya. “Mbak, saya iri melihat Mbak dan Mas Indra sangat harmonis. Walaupun sudah punya cucu, tapai masih ‘lengket’ gitu. Apa sih resepnya?” ujar Mira suatu ketika. “Tanya sendiri sama Mas Indra,” jawab kakaknya singkat.

Karena malu, Mira tidak berani bertanya langsung kepada Indra. Pria itu justru tahu adik iparnya punya ‘problem’ dari mulut istrinya. “Mas, Si Mira kok, nanya kayak gitu, kenapa ya?”. Indra yang bosan ‘mpek-mpek kapal selam’ itu malah berpikiran ngeres. “Siapa tahu ‘mpek-mpek’ Mira lebih gurih dan pedas,” ujarnya dalam hati.

Suatu hari mereka bertemu. “Mir, kalau mau tahu resepnya, harus dipraktekkan,” pancing Indra. Wanita montok yang sudah bosan dengan gaya ‘ngebor’ suaminya langsung tergoda. “Boleh tuh dicoba,” tantangnya.

Sebulan lalu, Mira – Indra tekan kontrak selingkuh. Kedekatan mereka mulai lewat telepon dan SMS. Setelah itu, menunya ‘copy darat’. “Kamu tunggu di depan Regensi ya,” bujuk Indra menyebut nama perumahan di kawasan Serpong, Tangerang. Dari rumahnya di Kampung Perigi Lengkong Wetan, Serpon, Mira bergegas naik angkot. Kepada dua anaknya dia pamit mau ke pasar.

Semula mereka sama-sama kikuk, tetapi demi ‘pengalaman’ dan rasa penasaran, rasa itu dibuang jauh-jauh. “Oke!” tantang Indra yang disambut Mira dengan gerakan cepat duduk di jok motor.

Di hotel dengan uang sewa Rp. 80 ribu itu perselingkuhan yang sesungguhnya dimulai. Diam-diam Indra nenggak setengah butir pil biru agar ‘aksinya’ tidak mengecewakan. Hampir dua jam mereka main ‘dokter-dokteran’. Karena hanya Indra yang punya ‘suntikan’ otomatis  dia kebagian peran sebagai ‘dokter’ dan Mira ‘pasien’nya.

Selasa siang (24/09), Mira mengontak Indra lewat ponsel. “Mas, aku mau disuntik lagi dong,” bujuknya manja. “Ok, kita ketemu di tempat biasa saja,” jawab Indra yang segera cuci tangan dan mengganti pakaian dinas yang kumal. Langsung cabut tanpa pamit lagi sama atasannya.

Di kamar nomor 16 hotel yang sama, Indra yang menaikkan dosis pil birunya. Setengah permainan, pria itu gemetaran, dadanya sesak. Mengetahui kakak iparnya mengeluh sakit, Mira menyodorkan solusi, “Biar nggak capek, Mas di bawah saya di atas”.

Di saat Mira menduduki ‘jarum suntik’ yang menghujam tubuhnya, tiba-tiba Indra kejang. Wanita itu mengira selingkuhannya segera ejakulasi. Gerakkannya malah semakin dipercepat. “Uugh... ughh...,” erang Indra yang kemudian terkulai lemas.

“Lho, belum apa-apa kok udahan”, bisik Mira di telinga Indra. Karena tidak ada jawaban, Mira panik. Apalagi setelah tahu tidak ada hembusan udara dari hidung Indra, wanita itu jadi kalang kabut dan mencabut ‘suntikan’ itu.

Mira segera menguhungi petugas hotel. Tubuh bugil Indra diangkut ke RSU Tangerang. Menurut dokter di ruang UGD, Indra sudah tewas sejak di kamar hotel karena serangan jantung. Karena kematiannya dianggap tidak wajar, Mira digelandang ke Polres Tangerang untuk dimintai keterangan. “Dia memang punya penyakit jantung. Saya nggak tahu kalau dia minum obat kuat,” cerita Mira kepada petugas.

Nanda, putri sulung korban yang datang ke polres sempat berang. “Ngapain sih Tante sama Papah berdua di hotel. Dasar perempuan gatel,” hardik Nanda. Polisi yang akan melakukan penyelidikan penyebab kematian itu harus kecele. Pasalnya, keluarga korban diam-diam sudah mengambil jenazah pria doyan selingkuh itu dan memakamkannya.*

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> Cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=> Gallery

 
liquid len
Free Web Counter
liquid len

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1