‘SUNTIKAN’
MAUT
Mira
dan Indra masih kerabat dekat. Kakak perempuan Mira adalah mantan
pacar Indra alias istri karyawan bengkel berusia 46 tahun itu.
Menurut silsilah, status mereka adalah ipar. Biar nggak ribet,
begini kesimpulannya, Indra adalah kakak ipar Mira, gitu.
Sejak
pacaran sampai menikah, Indra tidak pernah punya perhatian khusus
kepada Mira. Bahkan ketika Mira belum menikah, wanita yang kini
berusia 35 tahun itu sempat numpang hidup di rumahnya. Sampai di
situ, belum ada tanda-tanda lahirnya masalah.
Setahun
lalu, ketika Indra sudah punya tiga anak dan seorang cucu, sementara
Mira sudah menikah dan punya dua bocah imut, mereka terlibat affair.
Indar kesengsem Mira lantaran sedang puber ketiga. Sementara Mira
resah lantaran, Edi, sang suaminya sangat egois.
Kalau egois soal jatah makan sih tidak jadi soal,
tapi suaminya egois soal seks. Begini penjabarannya; jika sedang
‘butuh’ Edi selalu maksa minta dilayani. Pria itu tidak peduli
apakah ‘landasan’ sudah siap atau belum. Pokoknya begitu
‘pesawat’ menggerung dahsyat, harus ‘mendarat’. Akibatnya
Mira sering kesakitan karena ‘aspal’nya masih ‘kering’.
Begitu ‘landasan pacu’ sudah mulai basah, dan
rasa sakit berubah jadi geli, tiba ‘oli’ dari ‘pesawat’ Edi
bocor. Cerita soal ‘pesawat’ itu sudah terjadi sejak mereka
resmi menikah.
Karena sering kecewa, akhirnya Mira mencari
‘pilot’ lain, yakni Indra. Kedekatan mereka berawal dari obrolan
santai antara Mira dan kakak perempuannya. “Mbak, saya iri melihat
Mbak dan Mas Indra sangat harmonis. Walaupun sudah punya cucu, tapai
masih ‘lengket’ gitu. Apa sih resepnya?” ujar Mira suatu
ketika. “Tanya sendiri sama Mas Indra,” jawab kakaknya singkat.
Karena
malu, Mira tidak berani bertanya langsung kepada Indra. Pria itu
justru tahu adik iparnya punya ‘problem’ dari mulut istrinya.
“Mas, Si Mira kok, nanya kayak gitu, kenapa ya?”. Indra yang
bosan ‘mpek-mpek kapal selam’ itu malah berpikiran ngeres.
“Siapa tahu ‘mpek-mpek’ Mira lebih gurih dan pedas,” ujarnya
dalam hati.
Suatu
hari mereka bertemu. “Mir, kalau mau tahu resepnya, harus
dipraktekkan,” pancing Indra. Wanita montok yang sudah bosan
dengan gaya ‘ngebor’ suaminya langsung tergoda. “Boleh tuh
dicoba,” tantangnya.
Sebulan
lalu, Mira – Indra tekan kontrak selingkuh. Kedekatan mereka mulai
lewat telepon dan SMS. Setelah itu, menunya ‘copy darat’.
“Kamu tunggu di depan Regensi ya,” bujuk Indra menyebut nama
perumahan di kawasan Serpong, Tangerang. Dari rumahnya di Kampung
Perigi Lengkong Wetan, Serpon, Mira bergegas naik angkot. Kepada dua
anaknya dia pamit mau ke pasar.
Semula
mereka sama-sama kikuk, tetapi demi ‘pengalaman’ dan rasa
penasaran, rasa itu dibuang jauh-jauh. “Oke!” tantang Indra yang
disambut Mira dengan gerakan cepat duduk di jok motor.
Di
hotel dengan uang sewa Rp. 80 ribu itu perselingkuhan yang
sesungguhnya dimulai. Diam-diam Indra nenggak setengah butir pil
biru agar ‘aksinya’ tidak mengecewakan. Hampir dua jam mereka
main ‘dokter-dokteran’. Karena hanya Indra yang punya
‘suntikan’ otomatis dia
kebagian peran sebagai ‘dokter’ dan Mira ‘pasien’nya.
Selasa
siang (24/09), Mira mengontak Indra lewat ponsel. “Mas, aku mau
disuntik lagi dong,” bujuknya manja. “Ok, kita ketemu di tempat
biasa saja,” jawab Indra yang segera cuci tangan dan mengganti
pakaian dinas yang kumal. Langsung cabut tanpa pamit lagi sama
atasannya.
Di
kamar nomor 16 hotel yang sama, Indra yang menaikkan dosis pil
birunya. Setengah permainan, pria itu gemetaran, dadanya sesak.
Mengetahui kakak iparnya mengeluh sakit, Mira menyodorkan solusi,
“Biar nggak capek, Mas di bawah saya di atas”.
Di
saat Mira menduduki ‘jarum suntik’ yang menghujam tubuhnya,
tiba-tiba Indra kejang. Wanita itu mengira selingkuhannya segera
ejakulasi. Gerakkannya malah semakin dipercepat. “Uugh... ughh...,”
erang Indra yang kemudian terkulai lemas.
“Lho,
belum apa-apa kok udahan”, bisik Mira di telinga Indra. Karena
tidak ada jawaban, Mira panik. Apalagi setelah tahu tidak ada
hembusan udara dari hidung Indra, wanita itu jadi kalang kabut dan
mencabut ‘suntikan’ itu.
Mira
segera menguhungi petugas hotel. Tubuh bugil Indra diangkut ke RSU
Tangerang. Menurut dokter di ruang UGD, Indra sudah tewas sejak di
kamar hotel karena serangan jantung. Karena kematiannya dianggap
tidak wajar, Mira digelandang ke Polres Tangerang untuk dimintai
keterangan. “Dia memang punya penyakit jantung. Saya nggak tahu
kalau dia minum obat kuat,” cerita Mira kepada petugas.
Nanda,
putri sulung korban yang datang ke polres sempat berang. “Ngapain
sih Tante sama Papah berdua di hotel. Dasar perempuan gatel,”
hardik Nanda. Polisi yang akan melakukan penyelidikan penyebab
kematian itu harus kecele. Pasalnya, keluarga korban diam-diam sudah
mengambil jenazah pria doyan selingkuh itu dan memakamkannya.* |