EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

M O D U S

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

Kemaluan korban robek 
SISWI SLTP DIGILIR SEMBILAN PEMUDA

Ungkapan cinta Steven Haryanto ditolak Sulis. Pemuda pecandu pil koplo itu sakit hati. Karena kurang jantan, dia mengajak teman satu tongkrongan menggarap idaman hatinya. Rekayasa sembilan pemuda itu ‘sukses’ menghancurkan massa depan siswi SLTP tersebut.

Selepas Maghrib (Rabu 17/09), Sulis (16) mengajak Ita (16) dan Ami (17), temannya makan bakso bersama. Gadis belia itu minta dijemput di rumahnya di kawasan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Sesuai sekepakatan, Ita dan Ami segera menjemput Sulis. Mereka berangkat bertiga. Di tengah jalan,  Sulis berubah pikiran. Gadis itu malah mengajak dua temannya menemui  Steven Haryanto (21). Menurut Sulis, pemuda yang sehari-harinya nongkrong di pangkalan ojek itu, ingin bertemu. Ita dan Ami tidak berani menolak   karena mereka tahu kalau Steven dan Sulis  memiliki hubungan khusus. Hanya saja, Sulis belum memastikan menerima cinta pengangguran itu.

Mengetahui pembicaraan mereka bersifat pribadi, Ita dan Ami menunggu di dekat pangkalan ojek. Di saat ‘sejoli’ itu asik ngobrol. Tiba-tiba, seorang lelaki tak dikenal yang sejak awal menemani Steven mendekati dua remaj putri itu. Lelaki itu menyuruh mereka pulang karena ‘pertemuan’ Sulis dan Steven akan berjalan ‘alot’ dan perlu waktu.

Malam makin larut. Antara Sulis dan Steven tidak ada titik temu. Sulis belum mau menjawab cinta pemuda itu. Karena ‘buntu’ mereka berpisah di pangkalan ojek. Ditengah perjalanan, Sulis bertemu dengan Saodi, tukang ojek yang sudah dikenalnya. Pria itu menyampaikan pesan Steven yang sudah menunggu di lapangan sepak bola dekat SMU 98 Kalisari, Pasar Rabo, Jakarta Timur.

Seperti kerbau dicucuk hidungnya, Sulis mau saja menjumpai Steven. Ternyata Steven tidak sendiri, di sana ada empat temanya –(Irwan (19), Herman (19), Heri (18), Albet (28)--. Setelah Saodi pamit dengan alasan mengembalikan motor, Sulis ‘dikeroyok’ ngobrol bareng para pemuda itu. Tak lama berselang, Saodi datang kembali bersama tiga temannya, Supriadi (23), Juwandi (21), Ismail (21).

Mereka asyik ngobrol. Mulai dari masalah film hingga masalah cewek. Sementara Steven dan Sulis asyik ngobrol berdua. Kira-kira sembilan malam saat jalan di sekitar sekolah itu mulai sepi, kedelapan teman Steven mengerubungi mereka berdua.

Saodi memangil Steven. Mereka saling berbisik. Entah apa yang mereka bisikan, yang jelas kesembilan orang tadi langsung merapat ke tubuh Sulis. Setengah memaksa Steven, Arianto dan Supriyadi menyuruh Sulis berbaring ke tanah yang banyak ditumbuhi rumpau. Tentu saja hal itu ditolak.

“Kala itu tolak keinginan mereka. Saya mulai takut, jangan-jangan mereka mau memperkosa saya, nggak tahunya benar,” tutur Sulis seperti ditirukan salah satu anggota keluarganya yang ditemui Exo saat sedang membesuknya di rumah sakit.

Melihat mangsanya tidak mau nurut, Supriyadi langsung membekap mulut Sulis, sedang Juwandi memegangi tangannya, Heri dan Saodi memegangi kedua kaki korban. Sulis makin tak berdaya. Ia berontak namun tak dihiraukan. Mulutnya dibekap. Ia tak mampu berbuat apa-apa. Air matanya bergulir di keheningan malam. Sialnya, kesembilan begundal itu malah makin beringas.

Pakaian yang dikenakan Sulis dibuka paksa satu persatu. Payudaranya diremas secara bergantian. Tidak puas sampai disitu, celana jeans yang dikenakan diplorotin paksa. Celana dalam dan branya tak luput dari amuk keberingasan lelaki-lelaki yang telah dirasuki iblis.

Seraya meraba-raba secara bergantian, mereka ‘mengobok-obok’ kemaluan Sulis dengan jari. Mencolok-colok dan meremas-remas kemaluan itu hingga berdarah-darah. Sulis menjerit menahan sakit, namun mulutnya terus disumpal tangan. Meski meronta-ronta dan berusaha berontak sekuat tenaga, namun tenaganya tak sebanding.

Pingsan  Berulang Kali --Karena takut ketahuan orang lain, korban diseret menuju  tempat lain  agak jauh dari sisi jalan. Berandalan tengik itu kembali membabi buta ‘berpesta’ di atas tubuh siswi kelas III salah satu SLTP tersebut

Tubuh korban terus digerayangi. Payudaranya dijilati, sambil kemaluannya ditusuk-tusuk jari. Tak kuat menahan birahi yang makin memuncak, Steven langsung pegang kendali. Ibarat kuda pacu lepas kandang, dia memperkosa gadis yang menolak cintanya. Untuk mempermudah aksinya, Steven memerintahkan dua temannya membuka kaki korban lebar-lebar.

Seketika Sulis menjerit menahan sakit berbarengan dengan merembesnya darah keperawanan membasahi tanah dan rumput kering di bawah bokongnya. Gilanya Steven tak mau menghiraukan penderitaan korban, dia malah tertawa sambil memacu harsat binalnya hingga ejakulasi di rahim korban.

Derita Sulis belum berakhir. Dalam keadaan lemas, Juwandi ganti menyetubuhinya. Selanjutnya satu persatu, hingga sembilan berandal tersebut melakuakn hal serupa.Tak tahan oleh gempuran bertubi-tubi, korban sempat pingsan berkali-kali. Terakhir Korban pingsan dalam waktu cukup lama dan tergeletak di pingir lapangan yang banyak ditumbuhi pohon pisang.

Setelah melempiaskan nafsu, mereka meninggalkan korban dalam keadaan bugil. Menjelang pagi Sulis baru sadar. Sekujur tubuhnya terasa remuk. Dengan susah payah ia mengenakan pakaiannya kemudian berjalan pulang tertatih  menahan sakit.

Ketika mendekati rumahnya, dia mulai takut dimarahi karena pulang menjelang pagi. Tampang Sulis terlihat lusuh. Rambutnya yang panjang kusut tak teratur. Lalu dia memutuskan mendatangi rumah ketua RT setempat. Setelah dibujuk Sulis bersedia pulang ke rumah orang tuanya.

Melihat putrinya muncul dengan kondisi mengenaskan orang tuanya curiga. Setelah didesak korban mau menceritakan peristiwa buruk yang baru saja dialaminya. Seketika ibunya panik dan langsung pingsan.

Dasman (48), ayak korban lebih kuat menahan petaka yang menimpa anaknya. Selanjutnya ia melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur. Hanya dalam waktu 45 menit sembilan pemuda itu berhasil dibekuk dan hingga kini meringkuk di sel tahanan polsek.

Sekadar Iseng --Beban berat jelas tergambar dalam diri Dasman. Saat ditemui di Rumah Sakit  Kepolisian Pusat Raden Said Sukamto, Kramatjati Jakarta Timur, pria itu terlihat sedih.

Bahkan saat dimintai tanggapan atas peristiwa yang menimpa anaknya, ia memilih bungkam. Ayah tiga anak ini lebih banyak termenung sedih. Untuk menutupi rasa gelisahnya Dasman hanya mondar-mandir kesana kemari di depan ruang tempat anaknya dirawat.

Pria setengah baya tersebut sempat melontarkan ungkapan. Tidak banyak harapannya, selain akan menititipkan Sulis kepada neneknya di Bima, Nusa Tengara Barat, bila kelak telah sembuh. “Mungkin dia akan sekolah disana,”ujarnya.

Ditanya apa tuntutannya kepada pelaku, sepertinya dia akan menyerahkan persoalan itu, kepada pihak yang berwajib. “Saya tak bisa melakukan apa-apa saat ini. Saya minta pelaku dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.

Sementara itu Tono (23), kakak korban mengaku tidak bisa menerima perbuatan para pelaku tersebut. “Mereka itu sangat biadab,”katanya. Dia mengatakan bahwa adiknya itu adalah orang yang pendiam dan tak mau macam-macam. Dia juga tak berani keluar rumah tanpa alasan.

Pengakuan juga meluncur dari mulut Steven, yang pertama kali menjebol keperawanan Sulis. Saat ditemui Exo pada  Jumat (19/09) di ruang tahanan Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, pemuda itu  malah mengelak.

Menurutnya ia hanya towal-towel pakai jari. Hal itu dilakukan hanya sekedar iseng karena terangsang. ”Waktu itu saya hanya berhasil memasukan telunjuk ke kemaluannya, tidak sampai memerawaninya,” terang Steven. Sebuah jawaban yang berbeda saat mereka di mintai keterangan polisi.

Hal yang sama juga terjawab dalam diri Saoda. Menurutnya dia mengaku terangsang setelah teman-temannya melakukan perbuatan itu. “Waktu itu, saya juga hanya menusuk-nusuk kemaluan korban dengan telunjuk saja, jadi nggak sampai memperkosa,” papar Saoda. Apapun jawaban mereka, faktanya korban kini kehilangan masa depan dan harus hidup dengan trauma berat.* zul


Iptu Idit Suandana, Kanit Reskrim Polsek Pasar Rebo
ANCAMAN PENJARA 12 TAHUN

Di ruang kerjanya, Kanit Reskrim, Mapolsek Pasar Rebo,  Iptu Idit Suandana membenarkan adanya kejadian pemerkosaan tersebut. Hingga kini pihaknya telah mengamankan sembilan tersangka pelaku.

Sebelum melakukan perbuatan bejat itu para tersangka pelaku mengonsumsi pil koplo dan minuman keras.“Kalau tidak begitu tidak mungkin mereka berani melakukan perbuatan tersebut,” katanya. Untuk itu Idit menambahkan bahwa perbuatan mereka telah melanggar Pasal 285 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.

“Sebelum kejadian naas itu, korban pamit  kepada orang tuanya dan mengaku pergi mengambil foto di Jalan  Kalisari. Saat pergi ia bersama Ita dan Ami.  Dari kedua temannya inilah akhirnya kasus itu terungkap,” terangnya.

Sementara itu Kasubnit II, Polsek Pasar Rabo, Aipda Tatang Suryana menambahkan, menurutnya kondisi korban sungguh  mengenaskan. Karena diperkosa secara brutal oleh sembilan orang, kemlauan korban robek cukup panjang dan mendapat 12 jahitan.*zul

 >>Habis Memperkosa Tewas Dibantai

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> Cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=> Gallery

 
liquid len
Free Web Counter
liquid len

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1