Riskannya
Aku MencintaiMu
Oleh
: Alqawmany
hidup
ini memang riskan,
sama riskannya ketika aku putuskan …
untuk mencintaiMu …
Kekasihku.
hidup ini memang riskan,
sama riskannya ketika harus kututup pintu ini …
untuk tamu-tamu yang lain.
hidup ini memang riskan,
sama riskannya ketika harus kupagari hati ini,
agar tak ada lagi kapling-kapling …
untuk hati yang lain.
hidup
ini memang riskan
sama riskannya ketika kulumpuhkan tangan ini,
agar tak lagi bisa memetik …
bunga-bunga yang lain.
Ya
…
hidup ini memang riskan,
riskan bagi ribuan hasratku,
untuk kupersembahkan bagi yang lain …
Bayangkan,
betapa riskannya hidup ini,
ketika aku harus bersabar,
menghadapi bencana-bencana yang terus mencecar.
Bayangkan,
betapa riskannya hidup ini,
ketika aku harus bersabar,
menghadapi ujian yang datang menghadang.
Bayangkan,
betapa riskannya hidup ini,
ketika aku harus bersabar,
untuk selalu teguh dalam taat,
meskipun Kau …
kudengar mengumpat.
Bayangkan
!
ketika kesabaran …
kesabaran …
… dan bahkan kesabaranku sendiri …
yang ternyata harus mengumpat !!!
padahal
… Kau tahu,
kesabaran itu sendiri begitu riskan …
ketika komitmen percintaan kita,
telah mulai lelah teringat …
Ya
…
semua begitu riskan,
… begitu mewah dan mahal
semuanya
…
yang kumaharkan untukMu …
Kekasihku.
Namun,
dengan sepenuh sadar …
telah aku putuskan untuk mencintaiMu,
dengan seteliti kalkulasi …
telah aku putuskan untuk berinvestasi.
walau
memang,
begitu riskan …
tampak mewah dan mahal …
…
namun
yang harus kusadar …
semua hanyalah debu.
…
teguhku hanyalah debu,
… sabarku hanyalah debu,
… cintaku hanyalah debu,
… semua keriskananku pada selainMu,
… hanyalah debu,
dalam
gelora samudera cintaMu yang tiada bertepi,
dalam hamparan gurun rahmatMu yang tiada berbatas.
Ya
Allah,
penuhilah takaran rahmatMu,
dalam perdagangan cinta denganku.
meski, maaf …
yang kupunya cuma rongsokan …
Roxy,
pagi; 2003. 05.31.07.03.09.03
Harakiri
Bimbang
Oleh Alqawmany
Asa
…
engkaukah,
yang tengah mengetuk di sana.
sekian
lama tertelan gulana,
kau terbit kembali
namun,
hadirmu kini …
tersandera garis malam,
yang memaksaku menyimpuhimu
seseksama denyut nadiku.
tapi
jangan lagi,
kau biarkan jubah tipu itu menyelimuti nalar,
hingga kembali terbenam dalam pongah,
… atau nadir yang menihilkan bekal
jangan
pula kau ambangkan masa,
sementara ia terus menyayatimu dengan teguhnya
jangan
lagi kau acak mozaik,
ketika ia teragregasi dengan penuh rindu
jangan
lagi kau ingkari mimpi
ketika ia menyergapmu,
dan telah memadati teks-teks khotbah,
dalam sepenuh ruang sadarmu
hendakkah
kau,
sekali lagi bimbang?
hara-kiri
sajalah …
Roxy,
tengah malam, 2003
03.29.07.03.23.50
Hilang
Oleh Alqawmany
Masa
…
berhembus
dengan pasti …
menuju keabadian.
Namun
prosesi-prosesi hidup kita
Kian
tergelincir dalam labirin sesejatinya hampa
Lihatlah
…
Ketika
celoteh malam
masih
hiruk-pikuk dan bising
menerbitkan
gema beraroma magis
menerbangkan gemerlap sihir yang belum kalah
…
sementara
adzan subuh …
belum
lagi lantang berkumandang
belum
lagi bernyali ‘tuk lompati batas gelap,
… mendarat di pantai pagi yang lapang
tak
juga menyahut,
ketika
Kupanggil …
Oiii
…
Dimanakah
tentara-tentara pagi
Yang menggemuruhkan derap kemuliaan
Oiii
…
Dimanakah
para pelantun pesan-pesan suci
Yang mencerahkan roh-roh menuju kesadaran
Oiii
…
Dimanakah
iring-iringan para pemburu cinta
yang menyanyikan senyum
dalam
ritus-ritus penyembelihan nestapa
Oiii
…
Dimanakah
para sais alur sejarah
yang menggerakkan pedati-pedati menuju gerbang
Oiii
…
Dimanakah
para penyusun naskah peradaban
Yang menatah blue print imperium Rabbani,
dalam kosmopolitan yang ringkih ini …
Oiii
…
Dimanakah
…
…
Roxy,
pagi 2003; 05.31.07.03.17.40
>> puisi
- Seribu
satu pelangi bercahaya dalam dadaku, Syuhada,
Palestina Menjadi Cahaya:
Wida Sireum Hideung
- Pada
Penggalan Masa, Syair Burung Rawa-rawa, Tafakur
Diri :
Prakoso Bhairawa Putera
- Ketika
Kau Sakiti Lagi Hati Kami, Narasi Pembantaian dan Nisan
Tanpa Nama, Wisata ke Bukit Tengkorak : Nanang
Suryadi
- Sajak
Untuk Sang Ustadz, Renungan hari Lahir
: Doni
Riadi
- Ayah
: Hida
- Kalau
Aku Menamakan, Biarku Merenung :
Maya Hayati
- Dalam
Suaranya, Mengharap Abadi, Cahaya Rumah Kami :
Maya Hayati
- 2001-01-01 :
Imam Nur Azis
- Riskannya Aku Mencintai-Mu, Harakiri Bimbang, Hilang:
Alqawmany
|