Tersedia 300 gadis belia ‘siap saji’
LAYANAN PELACUR BERNOMOR PUNGGUNG
Oleh : Wawan
Sekilas bangunan tua itu mirip
ruko. Namun siapa sangka di dalamnya tersedia arena judi dan ratusan
pelacur. Uniknya, setiap pelacur memiliki identitas berupa nomor.
Malam mulai merangkak.
Lalu lalang kendaraan sekitar perempatan Jalan Kali Sekretaris, Daan
Mogot, Jakarta Barat, persisnya lima puluh meter dari Jalan. Raya
Daan Mogot, KM 11, Jakarta Barat malah mulai padat. Di lokasi minim
penerangan jalan itu, berdiri dua bangunan tua berbentuk ruko (rumah
toko) dengan puluhan kendaraan roda empat dan roda dua parkir di
depannya.
Saat memasuki bangunan tua
yang diketahui bernama MD, tak lain sebuah areal yang menawarkan
beragam ‘kenikmatan’ satu atap ini, pengunjung langsung disambut dua
resepsionis yang selalu melempar senyum.
Di sebelah kiri
resepsionis ada pintu menuju ruang disko yang menyajikan musik-musik
top fourty dan disco R&B, layaknya tempat hiburan berkelas.
Sedang di sebelah kanannya
tersedia tangga dengan cermin di kanan dan kirinya. Untuk dapat
memasuki ruang disko, pengunjung harus merogoh kocek Rp. 15 ribu.
Puluhan lelaki dan wanita berdandan menor memenuhi meja dan lantai
disko. Saat Exo bertandang Rabu malam (08/10), disc jockey bermata
sipit menyuguhkan musik menghentak-hentak.
Suasana kian panas.
Beberapa pasangan saling berpelukan. Lampu ruangan temaram membuat
mereka tambah lengket. Bahkan beberapa pasangan tampak saling
mengelus dan berpagutan bibir.
Di setiap sudut atas
dikotik dan arena judi terpampang neon box yang sebentar-sebentar
angka secara otomatis. Belakangan diketahui angka-angka itu adalah
kode untuk memanggil pelacur yang sudah dapat bukingan. Meski sedang
di lantai disko, pelacur tersebut akan tahu bahwa dia dapat bukingan
dari neon box yang bisa dilihat dari segala arah itu.
Naik ke lantai dua, ada
meja resepsionis dijaga dua lelaki. Di bawah kaca meja itu
terpampang foto-foto pelacur yang jumlahnya sekitar 300 orang dengan
nomor identitas mereka. Hebatnya, usia mereka antara 18 hingga 25
tahun.
Untuk tarif yang dipatok
dalam memenuhi aspirasi bawah perut, sebesar Rp. 75 ribu/short time
belum termasuk buking kamar. Harga kamar, terbagi dua kelas, VIP di
belakang meja resepsionis, seharga Rp. 65 ribu/short time, sementara
kamar biasa dipatok Rp. 45 ribu/short time.
BELI
KONDOM--Seluruh
kamar dilengkapi AC, spring bed, kamar mandi dengan shower, handuk,
sabun mandi ukuran kecil, dan sebotol air mineral.
Di sana tidak
diperkenankan membawa pelacur keluar arena selama jam operasional
berlaku. Pemesanan dilakukan di resepsionis lantai dua. Dengan
lancar dan profesional, resepsionis berwajah melankolis itu akan
menawarkan gadis-gadisnya sambil menunjuk ke arah bawah kaca.
“Kalau yang ini sedang
dibuking. Yang ini sedang ada di bawah. Silahkan pilih mana yang
Anda suka. Semuanya cantik-cantik dan dijamin memuaskan,” promosinya.
Resepsionis berseragam
hijau toska itu juga menyebutkan, setelah membuking, pengunjung bisa
langsung masuk kamar yang di pintunya juga sudah tersedia nomor si
gadis. Ketika Exo menunjuk salah satu foto dengan nomor 74, si
resepsionis langsung menekan tombol sebuah mesin elektronik. Dan
seketika muncul nomor 74 di papan elektronik di setiap sudut ruangan.
Tidak lama kemudian
seorang gadis berdadan montok muncul dari ruangan lain di lantai dua
tersebut. Ketika ditanyakan, dia mengaku sedang ‘mejeng’ di arena
bola tangkas yang berada di sebelah kamar VIP.
Di pintu kamar seorang
pria menyodorkan kondom. Menurutnya, semua tamu wajib membeli kondom
seharga Rp. 15 ribu tersebut`. “Ini demi keamanan. Jadi harus beli,”
kata lelaki yang ditugaskan mengedarkan kondom kepada tamu.
Bagi pengunjung yang hobi
mengadu nasib, di lantai dua tersedia puluhan mesin bola tangkas. Di
tempat ini para penjudi bisa menghamburkan-hamburkan uangnya untuk
mengadu untung. Untuk membeli koin sebanyak 100 koin yang sudah
langsung dimasukkan dengan cara menekan tombol, pengunjung harus
mengeluarkan dana sebanyak Rp. 100 ribu.
MD buka praktek sejak
pukul 19.00 - 03.00 dinihari. Bila pengunjung ramai, tentu saja ada
keleluasaan perpanjangan waktu tersendiri, tergantung situasi dan
kondisi. Apalagi sejak berdiri, jarang terjadi razia. Hal itu,
kabarnya tidak terlepas dari jalinan ‘akrab’ pihak pengelola MD
dengan oknum Polisi, Trantib hingga masyarakat setempat.*
|