EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

MODUS#08

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

4 tahun disetubuhi 2 kali melahirkan

PECANDU BOKEP ‘GARAP’ PUTRI KANDUNG

Oleh : Zul

Tak kuat menahan libido yang meninggi, lantaran kegemarannya nonton VCD porno, seorang ayah  ‘menggarap’ putri kandungnya sendiri. Ulah bejadnya itu dilakoni selama empat tahun hingga putrinya dua kali melahirkan.

Sejak akhir Februari 1999 Abdul Khoir (43), hidup sendiri bersama empat orang anaknya, masing-masing sebut saja Oni (17), Diyah (14), Ami (10) dan Bowo (8). Asmani (38), isterinya yang telah lama sakit hingga mengalami lumpuh telah meninggal dunia. Kabarnya sakit yang diderita isterinya lantaran tak kuat menahan kelakuan Khoir yang suka mabuk-mabukkan.

Praktis sejak saat itu, kebutuhan biologis warga Depok I, Belakang Stasiun Lama Depok yang mengontrak rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur ini tak lagi tersalurkan.

Sudah lama tak dilayani isteri, Khoir sering urung-uringan. Sebagai pelampiasannya, ia kerap berlaku kasar kepada anak-anaknya, terutama pada Oni sebagai putri sulungnya. Tak segan-segan, hanya lantaran kesalahan sedikit, dengan membabi buta ia main gampar pada anak-anaknya.

Bahkan kebiasaan baru mulai muncul. Ia mulai kecanduan nonton film bokep alias VCD porno. Lantaran di rumahnya tidak punya VCD, biasanya dia nonton bersama teman-temannya. Bahkan semenjak isterinya meninggal, Khoir menjadi jarang pulang ke rumah. Kadang tiga hari atau bahkan hingga satu minggu.

“Saya cari duit untuk makan kalian,” kata Khoir suatu ketika saat diprotes anak-anaknya. Itu hanyalah dalih pada anaknya. Sebab seorang sumber Exo, yang notabene teman dekat Kohir mengatakan bahwa pria itu jarang pulang lantaran tidak ada penuntasan hasrat birahi di rumah.

Seperti halnya malam itu, kira-kira di awal bulan Maret 1999, Khoir bertemu dengan teman-temannya yang sedang nongkrong di Jalan  Kampung Melayu Kecil, Jatinegara, Jakarta Timur. Seperti biasa, kalau sudah ngumpul, acaranya tak luput dari masalah VCD porno. Khoir yang sudah tiga hari tidak pulang sangat gembira ketika mau diajak nonton film bokep. Apalagi malam itu acaranya dibarengi pesta miras.

Lebih dari satu kaset malam itu ‘dilahap’ Khoir bersama teman-temannya. Tiap jengkal adegan syur yang ditonton malam itu tak luput dari tatapan lelaki-lelaki yang telah terbuai minuman keras. Khoir sendiri terlihat menghayati betul adegan demi adegan.

Bahkan dalam otaknya mulai gerah, teringat bagaimana nikmatnya ngeseks dengan wanita. Pikiran kotornya mulai ngeres kemana-mana. Mungkin jika ia punya duit, ia bisa jajan dengan pelacur. Kenyataannya, koceknya kering kerontang. Yang terjadi, ia cuma bisa berkhayal.

Acara nonton VCD itu baru usai tengah malam. Khoir pulang ke rumah kontrakanya, dalam keadaan mabuk berat. Tiba di rumah, dia tak bisa tidur. Bayangan VCD porno itu terus bergelayut dalam pikirannya.

Entah setan mana yang melintas, tiba-tiba Khoir teringat pada Oni. Apalagi anaknya itu mirip seperti isterinya yang telah meninggal. “Kadang-kadang dia itu, seperti bukan anak saya,” kata Tohir yang ditemui Exo Sabtu siang  (4/10). Malam itu Khoir beranjak dari ranjangnya dan menuju kamar anak-anaknya. Ia  mengintip dari balik kelambu dan dilihatnya semua anaknya sudah tidur terlelap.

Dengan perlahan-lahan ia memasuki kamar anaknya. Sejurus kemudian, agar anak yang lain tak terbangun, Khoir berbisik membangunkan Oni dengan dalih ada yang mau dibicarakan di ruang tamu.

“Oni, ayo bangun. Ayah tunggu di ruangan tamu,” kata Khoir malam itu. Sebagai anak yang berbakti, Oni menuruti perintah ayahnya. Tidak ada kecurigaan sama sekali. Demikian pula saat sudah berada di ruang tamu.

Masih dalam keadaan terkantuk, Oni  duduk persis dihadapan ayahnya. Lantaran mengenakan rok diatas lutut, pahanya tertangkap mata Khoir. Sedikitpun gadis malang ini tak merasa curiga bahwa ayahnya punya rencana busuk. Dia terus saja menunduk tak berani melihat mata orang tuanya itu.

Khoir yang telah terpengaruh alkohol semakin terangsang  melihat paha mulus Oni. Tanpa banyak cing cong, tiba-tiba, dia bangkit dari duduknya dan langsung mendekap tubuh mungil darah dagingnya sendiri.

Tentu saja Oni berontak. Namun sebagai wanita, tentu saja tenaganya tak akan kuat melawan ayahnya, yang malam itu terlihat makin beringas. Belum lagi, ayahnya juga mengancam akan membunuh adik-adiknya  jika  berani menolak keinginannya.

“Awas kalau nolak! Nanti ayah bunuh kamu,” kata Khoir seperti ditirukan Oni. Gadis belia itu ketakutan. Ia hanya bisa menangis dan merintih menahan sakit saat dengan kasar ayahnya membuka paksa celana dalamnya, lantas menyetubuhinya. Dibawah ancaman itu, Oni akhirnya menyerahkan kegadisannya direnggut sang ayah kandung diantara tepuk riuh setan dan iblis.

Sejak kejadian malam itu, Oni berubah menjadi anak yang pendiam. Ia lebih banyak menyendiri. Ketakutan atas trauma yang menimpanya terus membekas. Bahkan untuk tidur pun, ia mengaku wasa-was.

Apa yang ditakuti ternyata terjadi. Hanya seminggu setelah kejadian mala itu, ayahnya kembali membangunkan dirinya di tengah malam. Ketakuatan langsung membayanginya. Dugaannya tak meleset. Tetap dengan ancaman akan membunuh adik-adiknya, malam itu Khoir kembali menyetubuhi wanita yang lahir dari rahim isterinya. Gadis malang itu hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya.

Tidak hanya sampai di situ. Ayahnya malah ketagihan menggagahinya. Tiap ada kesempatan, ia selalau melampiaskan hasrat bejatnya. Tetap dengan ancaman akan membunuh adik-adiknya, jika keinginannya ditolak. Oni sendiri tak berani membuka aib yang dilakukan ayah kandungnya tersebut. Alasannya takut dengan ancamannya. Hingga akhirnya, mau tidak mau ia terus menjadi budak nafsu ayahnya.

KAWIN LAGI--Hampir setahun menjadi pemuas birahi ayahnya, akhir tahun 1999, Oni mendengar kabar bahwa ayahnya mau kawin lagi. Dalam hati Oni, itu kabar bagus. Paling tidak, setelah ayahnya menikah, ia berharap tak lagi dijadikan ‘boneka seks’ ayah kandungnya.

Kabar tentang ayahnya yang mau kawin lagi ternyata benar. Calon isterinya adalah seorang janda yang tinggal di dekat Stasiun Lama Kota Depok. Pesta perkawinannya sendiri dilangsungkan sangat sederhana.  Maklum, kesehariannya Khoir hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Atau sesekali jika tidak ada pekerjaan, ia berdagang barang rongsokan.

Setelah pernikahan itu Khoir tinggal di rumah isteri keduanya. Untuk memudahkan pengawasan, Oni dan adik-adiknya diboyong ke rumah isteri barunya. Lantaran kondisi rumahnya sempit, di rumah ibu tirinya ini, Oni tidur di ruang tamu. Sementara adik-adiknya kebagaian tidur di kamar yang sebelumnya kosong.

Rupanya harapan Oni bahwa setelah menikah, ayahnya akan berhenti menggagahinya meleset.  Khoir belum juga mau melepas kebiasaan buruknya. Bahkan kebiasaan mabuk-mabukkan dan nonton film bokep tak mau ditinggalakan.

Tentu saja untuk pelampiasan bawah perutnya, banyak kesempatan yang diperolehnya. Hal itu lantaran Oni tidurnya di ruang tamu, praktis tiap pulang malam yang pertama kali membukan pintu adalah Oni. Tentu saja modus yang dijalani nyaris sama, yakni dengan ancaman akan membunuh adik-adiknya. Kali pertama dilakukan saat malam Tahun Baru dua  tahun silam.

Malam itu Khoir pulang dalam keadaan mabuk berat. Setiap pulang, yang membukakan  pintu adalah Oni. Tidak seperti malam biasanya, setelah pintu dibuka Khoir bukannya masuk ke kamarnya, namun malah duduk di ruang tamu dekat Oni tidur.

Tangannya langsung bergerilya ke paha mulus milik anaknya. Oni ketakutan. Kali ini bukan saja takut hendak digarap, namun juga takut ketahuan ibu tirinya. Namun dengan santai Khoir malah mengancam, jika tak dituruti, ia akan membunuh adik-adiknya.

Seperti biasa Oni tak tak kuasa menolak keinginan ayahnya. Malam itu kali pertama ia digarap di rumah ibu tirinya. Bahkan sejak kejadian itu, lagi-lagi ayahnya dibuat ketagihan. “Tiga sampai lima kali dalam seminggu ayah memperkosa saya,” kata Oni dengan air mata terurai.

Lama-lama, perut Oni membesar. Takut belangnya ketahuan, Khoir bermaksud mengontrakkan anak-anaknya. Dalihnya karena tidak enak kumpul dan numpang hidup sama ibu tirinya.

Tahun 2001, bersama tiga adiknya, ia pindah kontrakan ke kawasan Gandul, Cinere Depok, Jawa Barat. Praktis Oni harus meninggalkan bangku sekolahnya di salah satu SLTP di Jakarta timur.

Saat tinggal di daerah Gandul itu perut Oni mulai membesar alias hamil. Perubahan dalam dirinya diceritakan pada ayahnya. Mendengar penuturan anaknya, Khoir bukannya tajuk. Sebaliknya ia malah mengajarkan kebohongan.

“Kalau kamu ditanya siapa yang menghamili, bilang saja perbuatan lelaki hidung belang,” kata Khoir seperti ditirukan Oni. Agar tidak di curigai tetangga, Khoir selalu mengajak anak-anaknya pindah-pindah kontrakan. Namun pernyataan itu dibantah Oni yamng ditemui Exo tempat kakaknya di Jalan Agung Raya II RT 12/07 No. 55, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

“Kami selalu pindah-pindah kontrakan. Bukan karena biar tidak ketahuan seperti yang ayah katakan. Namun karena sering telat bayar kontrakan,” tutur Oni. Bahkan gara-gara telat bayar kontrakan itu dirinya dan adik-adiknya kerap diusir pemilik rumah kontrakan. “Kadang-kadang pernah tiga bulan tiga kali pindah kontrak,” terang Oni yang mengaku tempat pindahnya hanya di sekitar Gandul Cinere saja

KEPERGOK ADIK--Lantaran perutnya kian hari kian membesar, Khoir makin bingung. Kira-kira usia kandungannya berjalan tujuh bulan, lagi-lagi ia memindahkan anak-anaknya. Gilanya, meskipun usia kandungan makin besar, namun untuk urusan bawah perutnya tetap tak ditinggalkan. Bahkan pernah suatu ketika, ayah bejat ini menggauli Oni di siang hari dan sempat dipergoki Ami, adik Oni yang nomor tiga.

Meskipun tahu kakaknya digarap ayahnya, Ami tak berani bercerita pada siapapun. Baru setelah kasusnya terbongkar, Ami baru mau buka mulut.

Menginjak usia delapan bulan, Oni merasakan sakit di perutnya. Khoir yang merasa anaknya mau melahirkan, segera membawanya ke seorang dukun beranak di kawasan Gandul. Dugaan Khoir benar. Tiba ditempat dukun Oni langsung melahirkan. Namun lantaran lahirnya prematur, bayi benih dari ayah kandungnya itu meninggal dunia.

Namun kabar yang berkembang hingga kini masih simpang siur. Diantaranya menyebutkan adanya dugaan bahwa bayi itu sengaja dibunuh. Tentang kebenarnnya, hingga kini tetap menjadi misteri.

Sementara itu aksi bejat Khoir belum tamat. Padahal dengan isteri keduanya ia telah dikaruniai tiga orang anak. Hal itu terbukti setelah Oni melahirkan, anak kandungnya bukannya dikasihani atau dibimbing, namun malah digarap lagi. Hal itu berlangsung hingga akhirnya Oni hamil lagi.

Sekitar bulan April tahun 2003 lalu, dengan bantuan dukun yang sama saat melahirkan bayi pertama, Oni melahirkan bayi kedua, yang kemudian diberi nama Ernawati. Namun malang kembali menimpa Oni.

Sejak kelahiran Ernawati, ia hanya bisa melihat wajah anak itu sekali. Selebihnya ia tak tahu kemana anak itu dibawa ayahnya. Belakangan ia mendengar kabar bahwa bayi itu dititipkan ke dukun bayi yang menolong persalinannya.

Oni hanya bisa menagis meratapi kepedihan hatinya. Sementara ibu tirinya yang belakangan tahu belang suaminya, juga memilih bercerai dan pergi tak tahu rimbanya.

Iptu Endang Andri Adi, Kanit Serse Polsek Jagakarsa yang ditemui Exo Sabtu siang (04/10), membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kasus itu terungkap setelah ada laporan dari korban pada Kamis (02/10), yang ditemani adik kandung dan kakak iparnya.

Setelah mendapat laporan pihaknya langsung bergerak. Abdul Khoir berhasil ditangkap sore harinya, saat sedang makan di salah satu warung nasi di kawasan Stasiun Depok lama. Di depan petugas, Khoir mengakui semua perbuatannya. Hal itu dilakuakan lantaran saat hendak bersebadan, ia ‘melihat’ bahwa Oni bukan anaknya.

Hingga kini, pihak Polsek Jagakarsa masih memburu dukun yang diduga mengasuh anak ke dua Oni. Rencananya  bayi itu akan di jemput pada hari minggu, (05/10), namun gagal lantaran Oni dan saudaranya yang lain ayah dengannya tidak mau datang ke Polsek. “Kemungkinan keluarga korban belum siap dan masih trauma atas peristiwa memalukan itu,” terang IPTU Endang.

Ditambahkan jika pelaku ternyata terbukti menjual bayi hasil hubungan gelap dengan anaknya maka pelaku akan dikenakan pasal berlapis. Namun, berdasarkan pengakuan pelaku, anak hubungan gelap itu hanya dititipkan kepada dukun beranak yang katanya bertempat tinggal di kawasan Cinere.

Dalam hal ini tersangka bisa di jerat Pasal 285 tentang perkosaan dan Pasal 287 tentang bersetubuh bukan dengan isteri dan anak di bawah umur. Pelaku juga terkena pasal 294 KUHP tentang perbuatan asusila. Sanksi hukum dari pasal tersebut adalah hukuman penjara selama 12 tahun.*

*** 

Oni (17), korban

BENCI TAPI KASIHAN

Oleh : Zul

Meskipun sangat membenci ayahnya, lantaran telah mengancurkan masa depannya, ada pernyataan mengagetkan dari Oni, korban yang hampir empat tahun digarap ayah kandungnya hingga melahirkan dua  orang anak ini. Kepada Exo yang menemuinya Sabtu sore (04/10), Oni malah mengaku kasihan terhadap ayahnya yang kini berada di penjara.

“Kalau teringat ayah menyetubuhi saya, rasanya benci banget. Tapi ketika melihat ayah dipenjara, saya jadi kasihan. Makanya saya minta sama Pak polisi, tolong ayah saya jangan dipukuli. Dan kalau dihukum jangan lama-lama,” kata Oni dengan polosnya.

Hingga kini, wanita malang ini tinggal bersama kakak yang lain bapak di Jalan Agung Raya II Gg Poncol Lenteng Agung Jakarta Selatan. Hanya kepada kakak inilah ia menggantungkan hidupnya, karena sudah tidak ada siapa-siapa lagi. Mungkin dengan alasan itu, Oni minta agar ayahnya yang bejat tidak usah dihukum lama-lama.

Ketika disinggung, apakah selama empat tahun sering melakukan hubungan seks dengan ayahnya sempat menimbulkan rasa cinta, atau dirinya juga ikut menikmati hubungan itu, gadis muda itu tidak bisa menjawab pasti. “Saya nggak ngerti maksudnya, saya cuma ketakutan jadi nggak bisa menolak,” ungkapnya. *

*** 

Abdul Khoir, Tersangka

SAYA KHILAF

Oleh : Zul

Ditemui di ruang Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa, Abdul Khoir terlihat diam dengan wajah kusut. Ketika ditanya dia berlaga  bodoh seolah lupa terhadap perbuatanya yang bejat itu.

Menurutnya saat bersetubuh dengan Oni, yang dilihatnya mendiang isterinya. “Saat berhubungan, saya merasa anak itu, bukan anak kandung saya. Tapi seperti orang lain,” terang Khoir.

Meskipun demikian ujungnya tersangka tetap menyesali perbuatannya. Bahkan ia rela menerima sanksi hukuman yang akan dikenakan terhadap dirinya. “Saya sekarang menyesal dan meresa berdosa memperlakukan anak kandung saya hingga dua kali melahirkan,” katanya.

Namun demikian beberapa tuduhan yang dilamatkan padanya sempat dibantah. Diantaranya bahwa tujuannya memindahkan anak-anaknya bukan bermaksud agar ia leluasa menyetubuhi Oni. Bahkan tentang ancaman ia bakal membunuh anaknya juga ditampik. “Waktu itu, saya cuma mengancam akan menggampar Oni bila berani mengadu,” terang Khoir.

Satu hal yang sulit ia hilangkan adalah kebiasaan mabuk-mabukan. Menurutnya kebiasaan itu telah dibawanya sejak muda dan sulit dihilangkan. Bahkan saat isteri pertamanya sakit keraspun ia tetap nenggak minuman keras.

“Mungkin faktor minuman keras itu juga yang membuat saya kilaf. Saya hanya bisa minta maaf, semoga kekhilafan saya bisa dimaafkan,” paparnya datar.

Pecundang sudah dapat janda masih menggagahi anak sendiri itu tergagap ketika ditanya kenapa sudah ada isteri kedua masih menodai putrinya sendiri. “Saya nggak ngerti, saya khilaf,” jawabnya sambil berlagak pilon.*

***               

Prihartini (33), Kakak Korban

ORANG TUA BEJAD

Oleh : Zul

Sakit hati yang teramat dalam juga dirasakan Prihartini (33) warga RT 12/07 No. 55 Gang Poncol, Jalan  Agung Raya II, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang sekaligus kakak korban namun beda ayah ini.

Menurutnya Khoir adalah ayah yang tidak bertanggung jawab. Dia sendiri sering melihat prilaku jelek ayah tirinya itu. Ayahnya itu, disamping malas juga suka menenggak minum-minuman keras. “Setiap pulang Khoir itu teler. Dalam hal ini saya minta pihak berwajib menghukum orang tua tak bertanggungjawab itu dengan hukuman seberat-beratnya. Dia itu orang tua bejad,” kata Prihartini.

Karena pelaku, adiknya kini mengalami pukulan jiwa yang besar. Kadang-kadang ia kerap melihat adiknya bengong kemudian menangis sedih meratapi nasibnya.

Melihat kondisi tersebut, Prihartini berjanji mau merwat adiknya. “Kalau tidak tinggal dengan saya lalu adik saya mau kemana,” katanya sambil menitikan air mata. Dia juga akan mengurus Oni, walau pun kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan.

Dalam hal ini Prihartini  minta media massa jangan menyinggung orang tuanya yang sudah meninggal. “Saya sedih kalau media massa menyinggung-nyinggung ibu,” akunya. Apalagi dia tahu persis ketika ibunya meninggal. Menurutnya ibunya itu tidak salah apa-apa. Jadi jangan dibawa-bawa. Sebab apa yang dikatakan Khoir hanya untuk membela dirinya saja.*

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=>
Bintang Exo
Free Web Site Counter

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1