Halaman legenda |
Legenda Gunung Cermai
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Misteri nama-nama unik
Pos Pendakian Gunung Ciremei. Tempat - tempat yang kebetulan menjadi
pos tetapi mempunyai nuansa mistik teramat kuat. Uniknya, tiap - tiap
nama pos mempunyai latar belakang tersendiri serta berbeda antar satu
dengan lainnya. Di antaranya adalah blok kuburan kuda. Di areal ini
konon terdapat kuburan kuda milik tentara jepang. Kuda tersebut ,
biasa dipergunakan oleh para kempetai untuk mengontrol para pekerja
rodi yang menanam kopi. Dan kuburan yang terletak di sebelah barat
jalur pendakian, sampai sekarang masih ada dan dikeramatkan oleh
penduduk setempat.
Blok papa tere lain lagi. Konon, dahulu di sini pernah terjadi
pembunuhan terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ayah tirinya .
Bermula, sang anak diajak oleh ayah tirinya untuk mendaki gunung
Ceremai. Setibanya di tempai ini , sang ayah langsung menikam anaknya
hingga tewas.
Sedangkan blok batu lingga merupakan tempat yang sangat disakralkan
oleh penduduk setempat. Untuk itu, guna menghindari hal hal yang tak
diinginkan maka para pendaki pun dilarang untuk menduduki sebuah batu
besar atau berbuat yang tak senonoh di tempat ini. Konon, batu ini
pernah dijadikan tempat berkotbah wali songo kepada para pengikutnya .
Di dekat batu lingga terdapat sebuah in memoriam pendaki. Menurut
kisah pendaki itu tewas karena sesuatu yang aneh di batulingga.
Tepatnya, pada tahun 1999 dan dari ketiga pendaki, hanya seorang yang
selamat. Sedangkan dua lainnya tewas dengan mengeluarkan lendir dari
mulutnya. Menurut kepercayaan, blok batu lingga ini di jaga oleh dua
makluk halus bernama aki dan nini serentet buntet.
Blok sangga buana, yang arti harfiahnya adalah penyangga bumi. Areal
ini berfungsi untuk menahan aliran lahar bila gunung ceremai meletus.
Maksudnya agar lahar tidak mengarah ke linggarjati, tetapi ketempat
lain.
Dan akhirnya adalah blok pengsungan atau pengasinan tempatnya amat
terbuka. Disini terdapat ladang yang tak pernah layu , edelweiss. Dari
tempat ini kita dapat memandang lepas keindahan kota Cirebon serta
pemandangan laut Jawa. Bukan hanya itu, disini juga kita bisa puas
memandang keindahan matahari terbit . Jarang orang mengetahui jika
tempati ini sejajar dengan puncak gunung Slamet yang ada di jawa
tengah. Menurut sejarah, pada masa pendudukan Jepang, pengasinan
merupakan tempat pembuangan tawanan perang. Mungkin karena itu pada
malam malam tertentu, sering terdengar suara jeritan atau derap
langkah kaki para serdadu jepang. Sudah barang tentu, suara itu datang
dari alam halus.