EDISI>>01-02-03-04-05-06-07-08-09-10-11-12-13-14-15-16-17-18-19-20-21-22-23-24-25-26-27-28-29- 30-31>>

::LIPUTAN::

::BACAAN PALING EKSOTIS::

::ARTIKEL::

MODUS #11

=> Isu Exo
=> Close Up
=> Intim
=> Gaya
=> Curhat
=> Potret
=> Jelajah
=> Bollystar
=> Exobolly
=> Terawang
=> Modus
=> Blitz
=> Gemar
=> Rona
Aturan
Langganan
Pesan CD
Pesan Bundel
Crew Redaksi
Saran Anda
Tarif Iklan

Skenario perkosaan mantan pacar

HABIS NYIMENG ‘DIGARAP’ DI KAMAR MANDI

Oleh : Budi

Faisal dan Syra pernah pacaran. Habis bubaran mereka jarang ketemu. Tiba-tiba Minggu malam mereka jalan bareng. Senin pagi, Syra menelepon ibunya. “Ma, aku diperkosa Faisal,” pengakuan singkat itu kini sedang diproses polisi. Benarkan gadis itu diperkosa mantan kekasihnya yang kini jadi artis sinetron? Atau ini sebuah skenario?

Minggu malam, Nana, warga Jalan Madrasah RT 08/10 No.28 B, Duren Sawit, Jakarta Timur gelisah begitu tahu Syra (18), putrinya raib dari rumah. Wanita  setengah baya itu heran lantaran putrinya itu selalu bilang jika ingin keluar rumah, tapi malam itu seperti hilang ditelan bumi. Nana segera mengontak ponsel Syra, tapi yang terdengar nada tidak aktif.

Sambil berdoa semoga tidak terjadi sesuatu pada putrinya, Nana berusaha memejamkan mata. Senin pagi, telepon rumahnya berdering. Suara Syra terdengar sedih. “Ma, aku ada masalah, aku di Hotel Maharani kamar 416. Ma, cepet dateng, aku takut nih. Aku nggak bisa keluar,”  suara Syra menggetarkan hati Nana.

Tanpa buang waktu lagi, Nana segera menjemput putrinya. Singkat cerita, setelah Syra menceritakan kisah perkosaan itu, Nana segera memboyong putrinya ke Polsek Duren Sawit untuk membuat laporan. Lantaran Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya di kawasan Mapang, Jakarta Selatan, Nana dianjurkan lapor ke Polsek Mampang Prapatan, dan Syra harus di-visum.

Hasil visum menyebutkan, gadis itu sudah tidak perawan lagi. Sesuai BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Syra memaparkan kronologis perkosaan itu menurut versinya. “Faisal itu bekas pacar saya,” ungkap Syra kepada tim penyidik yang menerima laporannya. “Lho, kok bisa sampai diperkosa, di hotel lagi?” tanya seorang anggota polisi.

Menurut Syra, Minggu malam, sekitar pukul 21.00 Wib,  Faisal meneleponnya. Pemeran Gilang dalam sinteron Cinta SMU itu mengajak Syra keluar rumah. Lantaran pernah dekat, dan kini Faisal sudah jadi bintang sinetron, tawaran itu tidak ditampik Syra. Gadis cantik itu mengiyakan. “Kalau bilang Mama, takut nggak boleh,”  ungkapnya

Sekitar satu jam kemudian, Faisal tiba di depan rumah orang tua Syra. Saat itu Faisal yang tinggal di Jalan Bukit Duri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan itu tidak sendiri, dua temannya, Dicky dan Sandi menunggu di dalam sedan Corolla merah B 1623 LC. Masih menurut Syra, sebelum berangkat dirinya sempat bertanya, “Mau kemana nih?”. Dengan santai Faisal cs mengaku mau menuju Senayan.

Faisal dan Syra yang pernah merajut asmara itu duduk berdua di jok belakang. Mereka ngobrol ngalor-ngidul. Gadis montok yang nyaris lupa kalau mereka sudah bukan sejoli lagi itu sadar mobil yang ditumpangi tidak mengarah ke Senayan. “Mobilnya belok ke arah Mampang, saya tanya lagi, eh muka saya disemprot obat bius,” papar Syra sambil menundukkan wajahnya.

Syra mengaku sempat marah kepada Faisal. Gadis itu sudah menduga mantan pacarnya menggunakan obat bius. “Dia (Faisal-red) nggak ngaku. Katanya itu bukan obat bius, tapi parfum. Dia juga nyemprot ke badannya. Saya nggak percaya, apalagi mata saya jadi berkunang-kunang, badan jadi lemes,” cerita Syra kepada polisi.

DIKAMAR MANDI--Mobil sedan itu masuk halaman parkir Hotel Maharani di kawasan Mapang, Jakarta Selatan. Keempat pemuda itu jalan beriringan. Faisal menggandeng tubuh Syra yang mulai limbung. Begitu dapat kamar, Faisal menyuruh dua temannya menunggu di luar kamar.

“Di dalam kamar itu anak saya disuruh ngisep ganja. Anak saya nggak pernah pakai narkoba. Malam itu dia sudah nggak sadar, jadi dia kira ngisep rokok. Karena dibius, terus disuruh ngisep ganja,  anak saya jadi tambah nggak sadar, makanya di bisa diperkosa,” terang Nana kepada Exo.

Akibat pengaruh ganja itu, Syra hanyut terbawa halusinasi. Gadis itu tidak sadar sudah masuk dalam perangkap yang diciptakan Faisal. Terlebih ketika bintang sinetron itu ‘menggiring’nya dengan sentuhan, rabaan, dan rangsangan, korban semakin tidak sadar. “Anak saya dipaksa masuk kamar mandi. Di situ dia diperkosa,” terang Nana berapi-api tanda kesal.

Wajar saja  Nana kesal. Pasalnya, setelah diamankan dan diperiksa, ternyata  Faisal tidak langsung ditahan. Karena masih kurang barang bukti dan saksi-saksi, polisi untuk sementara hanya memberikan sanksi wajib lapor kepada Faisal. “Kami melakukannya atas dasar suka sama suka, kayak orang pacaran aja. Sebelumnya juga kami sudah sering berbuat begitu,” tangkis Faisal di hadapan polisi yang memeriksanya.

Mungkin karena merasa masih seperti masa pacaran, Faisal tidak ragu mengajak Syra ke hotel. Bahkan pemuda itu tidak ragu menyodorkan lintingan ganja untuk dihisap. Dan puncaknya, Faisal merasa yakin gadis itu mau diajak melakukan perbuatan mesum di kamar mandi. “Kami melakukannya tanpa paksaan,” bantah Faisal lagi.

Mengenai laporan korban yang mengaku sempat dibius, polisi belum menemukan barang buktinya. Hanya saja, menurut keterangan beberapa saksi – karyawan hotel--, keempat pemuda itu ketika datang ke hotel dalam keadaan teler. “Nggak tahu, pada mabok apaan, yang kayak gitu sih udah biasa di sini,” ujar karyawan Hotel Maharani yang keberatan menyebut jatidirinya.

PAKAI VOUCHER--Versi Faisal bertolak belakang dengan keterangan korban. Menurut pemuda ganteng itu, setelah janjian ketemu, dirinya segera menluncur ke rumah Syra. Mereka sempat ngobrol dan bercanda di lorong sempit samping rumah Syra. Diam-diam mereka keluar rumah dan naik mobil menuju Hotel Maharani.

“Saya memang sudah rencana check-in di hotel itu. Kebetulan saya punya voucher menginap gratis pemberian teman. Dia nggak nolak waktu diajak ke hotel. Dia juga nggak nolak waktu disuruh ngisep ganja. Nggak benar saya pakai obat bius, saya nyemprotin parfum, saya juga pakai,” papar Faisal kepada polisi.

Tiba di dalam kamar nomor 416, Faisal mengaku ‘mengusir’ dua temanya yang dia suruh beli rokok dan jangan masuk kamar sebelum ada ijinnya. Faisal juga memaparkan bagaimana mereka menikmati asap ganja sebelum beradegan ‘perkosaan’ di kamar mandi. Tuntas menyalurkan hasratnya, pemuda itu ‘ngacir’ meninggalkan korban sendiri di kamar hotel.

Syra tidak dapat menjelaskan mengapa sejak malam hari ponselnya tidak aktif sehingga ibunya sulit  menghubunginya. Kalau saja ponselnya aktif, mungkin musibah ini bisa dihindari. Nah, begitu ponselnya aktif lagi, Syra segera menghubungi ibunya di rumah.

Setelah mendapatkan laporan dari keluarga Syra, sekitar pukul sebelas siang polisi langsung ‘menjemput’ dan memeriksa Faisal untuk dimintai keterangan. Pemuda itu tidak mengerti apa yang sebenranya terjadi, begitu dijelaskan, dia baru tahu duduk persoalannya.

Setelah diperiksa, berdasarkan sumber kepolisian yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan bahwa pihaknya tidak melihat adanya bukti yang mengarah pada tindak perkosaan. “Berdasarkan pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa kejadian itu didasari suka sama suka,” ujar sumber tersebut. Akhirnya dengan pertimbangan itu pula pihaknya melepaskan Faisal. “Kami melakukan penangguhan penahanan, karena kami merasa belum mempunyai cukup bukti,” tambahnya lagi.

Mendengar peristiwa ini keluarga Syra langsung berang. Mereka merasa dilecehkan. “Kenapa tiba-tiba seperti ada keberpihakan yang dilakukan polisi, kami menuntut keadilan yang sesungguhnya,” ujar Nana. Kini bersama pengacaranya, pihaknya akan terus berusaha agar Faisal bisa mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah dilakukan terhadap putrid sulungnya itu.

“Kami ini orang yang teraniaya, jadi saya tuntut Faisal itu tidak melihat dia itu seorang artis atau atribut lainnya. Jadi kita tidak cari sensasi, perasaan saya sebagai seorang ibu sangat marah, dan akan menempuh jalur hukum agar pelaku mendapat ganjaran yang setimpal,”kata Nana menjelasakan pada Exo di Polsek Mampang Prapatan pada Selasa malam (04/11) lalu.*

***

Habiburokhman, SH, pengacara korban

POLISI LAMBAN

Oleh : Budi

Setelah dalam beberapa hari melihat perkembangan kasus yang menimpa klien-nya,  Habiburokhman menilai polisi bersikap sangat lamban dala menindaklanjuti laporan yang diberikan kliennya. Hal itu dapat dilihat dengan belum ditetapkannya status tersangka dalam kasus ini. Padahal pihaknya telah membantu dengan memberikan bukti-bukti yang dapat menjerat pelaku hingga statusnya dijadikan tersangka.

Saat ini, pihaknya akan terus berusaha menggiring Faisal agar bisa ditindaklanjuti. Dan ia juga mengaku bahwa kliennya menyatakan sudah menutup pintu maaf bagi terjadinya jalan damai. Karena menurutnya ini merupakan tindak pidana. “Dimana tindak pidana itu sendiri harus ditentukan melalui jalur hukum, hingga bisa ditentuka siapa yang salah dan siapa yang benar,” kata Habib.

Untuk itu dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkannya, pihaknya juga merasa optimis dapat membuat pelaku bertanggung jawab dengan perbuatannya. Selain itu Habib juga mengingatkan kepada Faisal agar pihaknya tidak mengeluarkan statement yang menjurus pada fitnah dan justru akan dijadikan sebagai tindak pidana baru yang akan dikenakan pada Faisal.

“Dia selalu membuat fitnah dengan mengatakan bahwa klien kami itu wanita yang sering keluar malam sehingga beranggapan bahwa klien kami itu wanita yang bisa diperkosa dan dia juga bisa bebas memperkosanya, itu tidak benar,” tukasnya lagi.* 

>>>Baca Juga : PECANDU LEXOTAN BANTAI TETANGGA...
>>>Baca Juga : INGIN CARI BERKAH MALAH JADI KORBAN...

=> Rilexo
=> Cerbung
=> Noji
=> Cinexo
=> Etalase
=> Gaul
=> Kelambu
=> Exolusi
=> Amor
=> Mbak Dona
=> Horoskop
=> Poster
=>
Bintang Exo
Free Web Site Counter

hubungi redaksi - webmaster - pasang iklan
Copyright 2004 exotica23.tk (pt angkasa media utama) All Rights Reserved

Hosted by www.Geocities.ws

1