Pinjar
SEJARAH DAN CINTA
Oleh : Resham
Cinema India sedang
kerajingan membuat film sejarah. Setelah Lagaan dan Bhagat
Singh yang sukses di pasaran, kini giliran Pinjar. Film
yang memaparkan terjadinya perpecahan antara India dan Pakistan ini
dibumbui kisah cinta. Dengan seting tahun 1947, sutradara berusaha
menghadirkan cerita seorang wanita yang berusaha menghadapi trauma
akibat negaranya yang terbelah dua dan cinta.
Sama halnya dengan Gadar
karya Anil Sharma, Pinjar tidak menunjukan keperkasaan seorang
pria sebagai pahlawan. Namun justru menunjukan betapa beraninya
seorang wanita menghadapi hidup. Pinjar diadaptasi dari novel
karya Amrita Pritam dengan judul yang sama.
Awal film menampilkan kisah
sebuah keluarga di tempat terpencil India sebelum lahirnya Pakistan.
Paro (Urmila Matondkar) bertunangan dengan Ramchand (Sanjay Suri).
Paro dibuat terkejut saat adik lelakinya Trilok (Priyanshu
Chatterjee) mengumumkan bahwa dia akan segera menikah dengan Laajo (Sandali
Sinha).
Orang tua Paro (Lillette
Dubey, Kulbushan Kharbanda) dan orang tua Ramchand (Farida Jalal,
Alok Nath) sangat bahagia dengan keputusan itu. Paro bertemu dengan
Rashid (Manoj Bajpai) diladang, pertemuan yang berkesan itu membuat
Rashid tak bisa menghilangkan pikirannya untuk selalu mengingat Paro.
Karena tergila-gila dengan
Paro, membuat Rashid menculik Paro dan memperkosanya. Orang tua Paro
sangat khawatir dengan putrinya itu, namun karena merasa kehormatan
Paro sudah tercoreng akhirnya mereka merestui Paro menikah dengan
Rashid.
Alasannya karena mereka
yakin tak akan ada satu pun pria yang mau menikahi putri mereka.
Melihat keputusan kedua orang tuanya Trilok marah besar dan
mengatakan bahwa dia lebih memprihatinkan keselamatan kakaknya itu
ketimbang kode etik mengenai kehormatan. Paro memang tak pulang
kerumah, namun dia memutuskan untuk balik dengan Rashid dan menikah
dengannya.
Tanpa sepengetahuan Trilok
akhirnya terpaksa Paro pun menjadi muslim serta merubah namanya
menjadi Hamida. Trilok pun menikah dengan Laajo, sedangkan adiknya,
Rajjo (Ishaa Koppikar) menikah dengan sepupu Ramchand. Tanpa diduga
sebelumnya Paro dan Ramchand bertemu, cinta mereka kembali bersemi.
Dalam keadaan seperti itu membuat Paro harus memilih, apakah tetap
tinggal dengan Rashid, atau mencintai pria lain.
Pinjar
dibumbuhi pertentangan
Muslim dan Hindu. Karakternya Urmila sebagai Paro cukup optimal.
Untuk pertama kali Priyanshu Chatterjee tampil begitu hebat.
Karakternya berhasil dihidupkan dengan baik, setelah Aapko Pehli Bhi
Kahi Dekha Hain yang gagal.
Priyanshu menunjukkan bahwa
dia pantas memerankan tokoh Trilok. Satu hal yang patut diancungi
jempol yaitu kostumnya yang hebat dan original. Seperti Devdas,
Pinjar menghadirkan busana yang mengambarkan kondisi ditahun
1940’an.
Musik yang ditata Uttam
Singh pun mampu menggambarkan cerita dan menaikan emosi. Akankah
film ini akan seperti Devdas mengondol semua penghargaan diajang
Filmfare.*
|