Pijat
Plus Hingga Double Karaoke
RITUAL
BIRAHI KAWASAN INDUSTRI
Oleh : Nr
Malam tak begitu bersahabat. Mendung menghantui langit di
kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat, Sabtu malam pekan lalu.
Meskipun hujan mau turun, aktivitas menjemput malam panjang serasa
tak terganggu.
Di kawasan industri yang
terletak 50 km dari Jakarta, malam makin bergeliat. Pabrik-pabrik
besar, berdiri kokoh. Bahkan sebuah tempat yang menyajikan beragam
‘kenikmatan’ turut hadir dan menambah suasana semarak. Pijat
plus-plus, diskotik, karaoke dan pub dangdut menjadi menu yang
ditawarkan.
Dengan menempati tiga ruko
tiga lantai di deretan komplek pertokoan Kawasan Industri MM2100,
yang digabung jadi satu, KR Group berdiri hampir delapan tahun silam.
Lokasinya diapit sebuah klinik 24 jam dan warung internet. Meskipun
banyak ‘badai’ yang menghantam, termasuk diantaranya serbuan Pasukan
Hisbullah (1999), namun tak mampu menggoyahkan bisnis beraroma
esek-esek tersebut.
Hal itu, tak luput dari
kepiawaian pihak pengelola KR yang mempunyai strategi merangkul
oknum aparat dan para jawara di lima desa yang mengelilinginya.
Kabarnya mereka direkrut sebagai antisipasi gerakan dari tiap
desanya masing-masing. Tentu saja, orang yang dipilih adalah jawara
yang disegani di desanya.
Disebut-sebut,
pemilik KR adalah JN, pria bermata sipit yang juga memiliki usaha
sejenis bernama BD yang berlokasi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Pengelolaanya diserahkan pada RM, pria yang biasa mangkal di lantai
satu. Jabatannya adalah general manager. Tangan kanannya adalah LY.
Untuk membantu kelancaran perburuan birahi, KR mempekerjakan tiga germo,
masing-masing Mami Ina, Mami Noni dan Mami Yola. Cara kerja mereka
layaknya karyawan pabrik. Mengingat usaha esek-esek tersebut buka
mulai pukul 11.00 siang hingga pukul 03.00 pagi, sistem kerja
germonya dibuat per- shift.
‘JAJANAN’ KOMPLIT
Bila malam menjelang,
jajaran mobil terparkir berderet-deret. Sementara mobil taksi tak
mau ketinggalan, turut ngetem mengais rejeki. Bagi pria hidung
belang, kebesaran nama KR Group, tentu sudah tak asing lagi. Selain
menawarkan jajanan seks terselubung yang komplit, mereka hafal bahwa
rata-rata ‘ayamnya’ masih berusia muda.
Di siang hari atau saat
para cukong-cukong dan petinggi dilingkungan pabrik di Kawasan
Industri MM2100 makan siang, yang diburu adalah pijat plus-plus.
Lokasinya di lantai dua dan pintu utamanya searah dengan pintu masuk
diskotik. Tarifnya Rp.120 ribu untuk short time, tidak termasuk tips
buat para pelacurnya.
Yang membedakan adalah
ruangan ‘praktik’ dan jam operasionalnya. Untuk Pijat plusnya
beroperasi mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Sementara
diskotiknya mulai buka pukul 22.00 hingga pukul lima pagi. Dengan
demikian, saat praktik pijat plus, selesai berganti dengan diskotik.
Sementara di lantai tiga,
para pengunjung akan dimanjakan alunan musik musik dangdut. Untuk
menambah semarak suasana, selain menyajikan beragam minuman keras,
penglola KR juga jeli menyiasati kemauan pengunjung.
Di lantai satu ada Karaoke
KR yang terbagi menjadi dua klas. Di hall atau di VIP room. Di Hall
meskipun tak ada uang sewa tempat, namun bagi pengunjung yang hendak
berkaraoke terkena minimal order, yakni sebesar Rp. 15 ribu. Sedang
untuk VIP room terbagi dua klas. Klas I Rp. 50 ribu minimal dua jam.
Sedang Klas II Rp 40 ribu minimal buking dua jam. Jumlah keseluruhan
room sekitar 7 ruangan, terbagi 2 ruang klas I dan 5 ruang klas II.
Untuk menambah marak,
pihak managemt KR menyajiakn para gadis-gadis ABG untuk teman
karaoke. Tarifnya lumayan murah, alias hanya Rp. 50 ribu untuk
sepuasnya, alias tidak ada sistem jam-jaman. Di KR gadis-gadis
tersebut mendapat julukan dancer. Kerjanya hanya menjadi teman
karaoke.
Sementara untuk keperluan
seks instan, tentu lain lagi urusannya. Kabarnya ‘ayam’ di KR, juga
bisa diajak double karaoke alias karaoke plus-plus. Untuk urusan ini,
tentu saja tergantung dari para ‘dancer’nya.
BARANG
BARU--Tidak
terlalu sulit untuk mendapatkan ‘ayam’ di KR. Cukup memangil mami,
tak sampai sepuluh menit ‘pesanan’ akan datang.
Bila tidak puas dengan
wanita yang dipesannya, mami-mami di KR akan membimbing pengunjung
ke sebuah ruang semacam show room. Di dalam show room yang letaknya
bersebelahan dengan pintu masuk areal karaoke inilah para tamu yang
datang bebas memilih wanita-wanita yang konkow disofa melingkar,
untuk kemudian menjadi teman kencan berkaroke, bergedeg ria atau
berajpjing ria di areal dangdut.
Rata-rata berwajah cantik,
khas orang Sunda. Mayoritas berasal dari daerah Subang, Kerawang
Lemah Abang dan Purwakarta. Sementara tempat indekos mereka
bergerombol di daerah sekitar. Diantaranya Cibuntu, Gandasari dan
Tambun.
Berbeda dengan di areal
pijat plus, yang telah menyediakan wanita-wanita khusus. Entah apa
alasannya, mereka tidak disatukan dengan wanita untuk keperluan lain
selain untuk pijat plus.
Menyoal tarif, sepertinya
ada kesepakatan bahwa rata-rata ‘ayam’ yang beroperasi untuk
keperluan bawah perut mematok tarif berkisar antar Rp. 200-500 ribu,
tergantung pelanggan yang hendak dibidik. Artunya, jika konsumennya
kelihatan royal harganya akan semakin merangkak naik. Namun demikian
tak perlu kawatir, sebab harga sebuah kepuasan di KR tidak terlalu
mengikat.*
|