Home | Bio | Kabar & Jurnal


Kabar & Jurnal

~ 2004 ~


Mei - Juli

Akhir Juli | Hehe, "aral melintang"-nya panjaaang banget. Jadi, ini dia ringkasan aktivitasku bulan ini....

>> Arek Malang, Sidik Nugroho, singgah lagi ke Yogya. Lumayan lama (10-13/07). Kami sempat nonton bareng The Wizard of Oz dan Chariots of Fire. Sebagai hadiah ultahku, ia memberikan buku Rahasia Sukses Skenario Film-film Box Office-nya Richard Krevolin. Wah, ini hadiah atau nubuatan? Kapan ya namaku tercantum dalam credit title sebagai penulis skenario atau penulis yang karyanya diadaptasi jadi film? (Dan, ya, matur nuwun juga untuk teman-teman lain yang mengingat dan mengucapkan selamat atas ulath ke-35-ku kemarin!)

Tentang kebiasaannya selama di Yogya, aku berkomentar pada Rina, "Wah, Sidik itu kalau di sini malah kayak Mama' [ibunya Rina], ya." Maksudnya, malam dan pagi di rumah, siangnya jalan sendiri sesuka hati (hehe, akunya yang nggak sempat ngantar. Sibuk, ni ye!)

>> Nonton A Walk to Remember. Kecewa berat! Mungkin karena pengharapanku membubung terlalu tinggi sewaktu membaca novelnya. Filmnya terasa kacangan. Kesalahan (atau perbedaan) terbesar film ini bila dibandingkan dengan novelnya adalah Adam Shankman, sang sutradara, gagal mengangkat roh kisah ini. Dalam buku, perubahan berangsur terjadi dalam diri Landon, dari jengah berat menjadi terpikat, adalah karena inner beauty-nya Jamie. Dalam film, ketertarikan Landon pada Jamie terasa wadak banget -- yah, Mandy Moore is a teen-idol, isn't she? Ah, seandainya film ini bisa sesubtil The Road Home....

>> My first-time trip to Bali. Rapat kepemimpinan gereja diadakan di Pulau Dewata ini, 20-22/07. Sempat ke Kuta, Sukawati dan Ubud. Yang paling mengesankan, tentu saja, makan malam menikmati ikan bakar di tepi pantai Jimbaran, dengan kerdip lilin eksotis, sambil nanggap pengamen. Oh, darling....

>> Merampungkan terjemahan The Revolutioning Faith-nya John Arnott untuk Yayasan ANDI.

>> Matur nuwun untuk Pak Roso dan Mbak Lusi yang sudah membagikan ilmu dan pengalaman di Pelatihan Jurnalistik.

05/07 | Wah, aku tidak ikut nyoblos dalam pemilu capres-cawapres historis kali ini. Gara-gara terlalu asyik menulis resensi Italian for Beginners, aku telat tiba di TPS. Sebenarnya aku memang lumayan bingung untuk memilih yang terbaik di antara para kandidat yang ada.

Eh, hampir lupa: "Selamat ulang tahun, Arie Saptaji!" Hm, sudah 35 ni ye....

04/07 | Merampungkan A Walk to Remember "Kan Kukenang Selalu"-nya Nicholas Sparks. Dulu aku cuma melirik-lirik novel ini, namun tidak cukup tergerak untuk membacanya.Setelah menulis profil Nicholas untuk rubrik "Percikan" di Bahana, aku merasa punya "tanggung jawab moral" untuk paling tidak pernah mencicipi karyanya.

Dan, tidak mengecewakan. It's a good fiction. Meskipun tergolong novel pop, namun terkesan digarap secara intensif. Karakterisasinya kuat, berhasil menghidupkan tokoh-tokohnya. Nicholas seorang juru kisah yang fasih, penceritaannya mengalir, dan ia memenuhi janji bahwa "Pada awalnya kau akan tersenyum, dan setelah itu kau akan menangis." Tidak sampai meneteskan air mata sih, namun dadaku benar-benar kembang-kempis karena terharu. Kisahnya sendiri, menurutku, salah satu contoh terbaik tentang penginjilan persahabatan, yang disampaikan secara gamblang, namun tanpa nada mengkhotbahi.

Aku ingin mengutip sebuah deskripsi yang amat romantis:

Jamie yang berpakaian ekstra tebal berdiri di sebelahku di tepi Dermaga Iron Steamer saat malam yang sempurna di daerah selatan ini perlahan-lahan turun. Aku menunjuk sesuatu di kejauhan dan memintanya untuk menunggu. Aku bisa melihat uap napas kami, napas Jamie lebih cepat daripada napasku. Aku harus menopang Jamie saat kami berdiri di sana -- sepertinya ia lebih ringan daripada daun-daun pohon yang berjatuhan di musim gugur -- namun aku tahu bahwa ini tidak akan sia-sia.

Pada waktunya bulan yang berkilauan mulai tampak seakan terbit dari laut, memantulkan suatu kilasan cahaya di atas hamparan air yang perlahan-lahan berubah gelap dan menyemburatkan ribuan nuansa berbeda, yang satu lebih indah daripada sebelumnya. Pada waktu yang bersamaan, matahari menyentuh garis cakrawala di arah yang berlawanan, mengubah warna langit menjadi kemerahan, oranye, dan kuning, seakan surga di atas sana tiba-tiba membuka seluruh gerbangnya dan mencurahkan semua keindahannya salam kemuliaan surgawi. Laut berubah menjadi bernuansa perak keemasan sementara warna-warni yang terus bergerak itu memantul di atasnya. Airnya yang beriak tampak berkilauan mengikuti perubahan cahaya. Pemandangan itu megah, nyaris seperti awal dunia. Matahari terus terbenam, membiaskan sinarnya sejauh mata memandang, sebelum akhirnya perlahan-lahan menghilang di balik alunan ombak. Bulan terus naik perlahan-lahan, menebarkan kemilau dalam berbagai nuansa kuning, semakin lama semakin pucat, sebelum akhirnya berubah warna seperti warna bintang-bintang.

Jamie tertegun menyaksikan semua ini, lenganku merangkul pinggangnya dengan erat, napasnya pendek-pendek dan lemah. Sewaktu langit akhirnya menjadi gelap dan kilau bintang pertama mulai bersinar di langit sebelah selatan, aku memeluknya. Dengan lembut aku mencium kedua belah pipinya dan setelah itu bibirnya.

"Begitulah," ujarku, "tepatnya perasaanku padamu."

Hm, selanjutnya, kurasa aku pengin nonton filmnya.

03/07 | Sore ini seharusnya giliran Pak Suroso yang mengajar. Namun, karena ada pelayanan di Semarang, beliau pun bertukar jadwal dengan Mas Wawan. Mas Wawan membagikan soal mencari dan menulis berita, dengan praktik mengenali 5W + 1 H. Ia kemudian memberi tugas pada peserta untuk menulis berita. Bagi penulis terbaik, disediakan salah satu buku laris karangannya.

02/07 | Lesra ulang tahun. Makan bakmi daan es krim, serta tiup lilin berbentuk angka 3. Bahagia rasanya lihat dia begitu puas menerima hadiah mobil derek yang bisa dibongkar pasang.

26/06 | Sore ini pertemuan ketiga Pelatihan Kepenulisan & Jurnalistik Angkatan I di gerejaku. Pesertanya, mengingat terbatasnya tempat, hanya 8 orang. Pengajarnya, selain nama-nama yang sudah kusebutkan di bawah, ditambah Pak Suroso dan Mbak Lusiana Hutabarat.

Pertemuan pertama, 12/06, "Visi, Misi & Etika Jurnalisme Kristen," harusnya dibawakan Pak Xavier. Karena beliau beralangan, aku menggantikannya. Aku membagikan dari My Dream, lalu bergantian mereka menceritakan impian masing-masing.

Dari buku Pak Xavier, Menulis dengan Cinta, ada dua poin yang menggugahku. Seperti halnya kepemimpinan, ada aspek "ketulusan hati" dan aspek "kecakapan tangan" dalam menulis. Dalam hal ketulusan hati, every Christian is a media as well as a message. Maksudnya, kita harus menulis dengan integritas. Tulisan dan kehidupan kita harus selaras; tulisan kita hanyalah cermin dan perpanjangan kehidupan kita. Kita juga harus menulis sebaik-baiknya, bukan semata-mata karena tuntutan profesionalisme, melainkan karena kita menulis bagi Tuhan -- ya, menulis adalah ibadah. Dalam hal kecakapan tangan, kita perlu menguasai ejaan dan tata bahasa. Itu modal dasar seorang penulis. Bila telah menguasainya, kita akan leluasa untuk mengembangkan gaya pribadi atau melakukan improvisasi dalam penulisan. Selain itu, tentu saja kita perlu terus memperkaya wawasan dan pengalaman untuk diolah menjadi tulisan.

Minggu kedua, 19/06, aku membagikan soal "Dari Kata ke Wacana," yaitu diksi, kalimat efektif hingga alinea yang koheren.

Sabtu ini, kami nonton The Hurricane. Fokusnya, mengamati peranan tulisan dalam kehidupan Rubin "Hurricane" Carter dan Lesra Martin. Sedap!

25/06 | Kamis-Jumat (24-26/06), jemaat retret bersama di Wisma WARA, Kaliurang, merayakan ultah ke-4 (dihitung sejak "era reformasi," hehe...). Acaranya just having fun: makan-makan dan aneka perlombaan.

Ada peristiwa menarik di Kelompok Sel Keluarga. Ada keluarga baru mengikuti acara ini, mereka mengasosiasikan "retret" dengan "rekoleksi." Saat menyimak acaranya serba hura-hura, mereka jadi bertanya-tanya: Kok nggak ada 'siraman' rohaninya, sih? Nah, jadilah keluarga berinisiatif bikin saat teduh dadakan. Aku kebagian membagikan firman. Untung, sedang menerjemahkan buku tentang dasar-dasar yang Alkitabiah bagi pernikahan, jadi ada bahan yang tinggal diolah.

Dua pelajaran yang kupetik: (1) Perlunya pemakaian dan pemahaman istilah yang tepat; (2) Perlunya memikirkan pelayanan keluarga secara lebih relevan.

"Hiburan" lain sepanjang bulan ini:

  • HPaOP (1200 halaman!) kelar dalam 4 hari.
  • Susun antologi cerpen bareng Sidik.
  • Baca Totto-chan, masih separuh jalan.

08/06 | Akhirnya, setelah antre sekian lama di rental langganan, kudapatkan Harry Potter dan Orde Phoenix, buku kelima penyihir cilik berkacamata itu. Lalu, aku tergoda untuk membandingkannya dengan dua kisah fantasi lainnya.

29/05 | Komputerku rusak tiga hari terakhir; sedang coba diperbaiki Dedy, sobatku. Update kali ini kukerjakan dengan bantuan komputer kantor.

Seorang teman bertanya, kenapa halaman ini kurang banyak memaparkan kegiatan. Ya, karena, terus terang, kegiatanku memang kurang atraktif. Kalau film, kurang banyak aksinya. Paling nanti isinya: sedang menerjemahkan itu, baru selesai menulis ini, dst. Seperti saat ini, aku lagi mengerjakan terjemahan kalender tematis Days of Agape. Setengah bulan terakhir aku juga terlibat dalam sebuah proyek pelayanan literatur, namun belum bisa kusebutkan namanya, sebelum produknya diluncurkan (rencananya Juli nanti). Selain itu, aku mencoba mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun buku baru. Belajar dari resep Remy Silado, yang katanya sekali jalan menulis tiga novel sekaligus, aku menjajal menyiapkan sejumlah topik juga.

Buku yang baru selesai kubaca, buku lawas Bur Rasuanto, Tuyet, berlatar perang Vietnam. Bahasa buku terbitan 1978 itu masih terasa renyah.

Di gereja, sebagai ketua tim publikasi, selain terus menyiapkan bahan-bahan pengajaran, aku juga lagi mempersiapkan pelatihan menulis. Pak Xavier, Mas Wawan, Mbak Sari dan Onoy sudah menyanggupi untuk membantu sebagai pembicara. Rencananya angkatan pertama akan dimulai Sabtu (12/06).

14/05 | Aku mau mencoba lebih teratur meng-update situs ini setelah sebelumnya lumayan angin-anginan: kadang seminggu sampai tiga kali, kadang tiga minggu tak tersentuh. Mulai minggu ini, bila tak ada aral merintang, perbaikan akan kulakukan seminggu sekali, hari Jumat atau Sabtu. "Fokus" tidak bisa bulanan lagi, namun mungkin 4 mingguan. Sedangkan "Forum Diskusi" tiap 2 minggu dilontarkan topik baru.

04/05 | Dari iklan di Bahana terbaru yang kubuka-buka di TBR "Narwastu" Ramai, kulihat bukuku Alkitabingah Satu Setengah sudah diterbitkan. Namun, judulnya diganti menjadi Bible Trivial. Waduh, salah itu. Mestinya Bible Trivia 'kan? Okelah, moga-moga itu kesalahan malah dianggap sebagai salah satu leluconnya!

 


Home | Bio | Email

Hosted by www.Geocities.ws

1