Lucky Resha
Kecil dan
Unik
Oleh : Wawan
Awalnya Lucky Resha pernah mencoba mengoleksi barang antik seperti
guci-guci keramik yang harganya selangit. Namun karena alasan takut
pecah, perempuan cantik ini akhirnya memilih korek api batangan
untuk melanjutkan hobinya mengoleksi. Kecil, mudah dibawa, dan
memiliki kegunaan sangat besar. Itulah alasannya memilih korek api.
Terhitung sejak tahun 1998, Lucky sudah mengumpulkan sekitar 300
korek api dari dari berbagai merk dan bentuk. Hingga saat ini kemana
pun dia pergi, hal utama yang dia cari adalah apakah di sana ada
korek apinya atau tidak. “Murah meriah. Saya tidak harus
mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan korek-korek ini,” jelas
Lucky ketika diwawancarai Exo di kediamannya di kawasan Tebet,
Jakarta Selatan, Rabu (15/10).
Setiap melakukan perjalanan shownya sebagai penyanyi ke berbagai
daerah dan negara, Lucky selalu berusaha mendapatkan korek api untuk
memperbanyak koleksinya. Dia yakin, setiap restoran atau hotel
memiliki korek api sebagai arena promosi dan itulah yang selalu
diincar Lucky. “Pokoknya, setiap saya pergi kemana aja, seperti ke
hotel dan restoran, kalau ada koreknya pasti saya bawa. Lagian
setiap tempat pasti bikin korek api berbeda dan semuanya unik-unik,”
ungkapnya.
Sayangnya, karena bentuknya yang mungil, Lucky sering kehilangan
koleksinya tersebut. Bukan karena tidak bisa memilihara, tetapi ada
saja orang yang tidak bertanggung-jawab yang tertarik mengambil.
“Kalau udah begitu saya anggap hilang aja. Sekarang jadinya cuma
tinggal beberapa korek saja. Kadang-kadang itu membuat saya sedih
dan kalau bisa saya malah mau cari lagi korek yang hilang itu.
Tentunya ke hotel atau ke restoran yang punya korek itu. Repotnya
kalau yang hilang itu dapatnya di luar negeri,” ujar wanita
kelahiran Jakarta, 24 April 1970 ini.
Tentang koleksi korek api yang didapatnya di manca negara, Lucky
mengaku paling menyayangi korek api yang dia dapat di Hotel Magolie,
Taiwan di samping koleksi yang dia dapat di Singapura dan Hongkong.
“Saya jarang ke Taiwan. Makanya, pas saya lihat di sana ada korek
apinya langsung aja saya bawa. Apa lagi bentuknya lebih unik
dibanding yang lain. Mungkin kalau itu yang hilang saya bisa
langsung nangis beneran,” ujar Lucky sambil tersenyum.
Satu hal yang pernah membuat wanita
yang memiliki tinggi 161 cm dan berat 48 kg ini sangat menyesal
adalah ketika beberapa waktu lalu berkunjung ke Brunei Darussalam.
Dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Lucky tersadar bahwa dia lupa
membawa korek api yang sejak awal sudah disiapkannya. “Saya menyesel
sekali. Apa lagi koreknya bagus. Dan sampai sekarang yang saya
pikirkan terus, kapan saya bisa kesana lagi,” katanya.
Dikatakan Lucky, selain mudah dibawa,
koleksinya itu pun mudah dirawat. Menurutnya, hal utama yang harus
dilakukan untuk merawat koleksinya adalah meletakkan di tempat
kering. “Korek-korek ini tidak terlalu membutuhkan banyak perhatian.
Yang jelas meletakkannya jangan di tempat yang terlalu panas atau
basah. Dan kalau pun kena debu, itu ‘kan mudah dibersihkan,” jelas
Lucky.*
|