1. Sistem pinjam-meminjam dan
berbagi.
Kekeluargaan memang begitu hangat terasa di
tengah-tengah kumpulan anak-anak dari berbagai daerah
dan akhirnya terjadilah akulturasi. Bahkan saking
dekatnya, bisa dibilang punyamu, punyaku dan punyaku
punyamu. Misalnya saja ember, pakaian, makanan, alat
tulis hingga waktu.
2. Cinlok.
"Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta"
begitulah pepatah mengatakan. Semakin kita berinteraksi
maka semakin banyak informasi yang kita dapatkan dan
kita cerna baik untuk dipilah-pilih atau sekedar
pengetahuan semata.
The power of "Ciee" tak dapat diingkari lagi
kemanjurannya, dari sisi plusnya seseorang yang menjadi
centrenya akan terpengaruh dan terperangkap, namun sisi
minusnya kedua belah pihak akan saling menjauhi.
3. No "jaim" at all.
Setiap orang akan berusaha beradaptasi dengan
lingkungannya. Mungkin pada awalnya akan terasa sulit,
namun lama-kelamaan seseorang itu akan menunjukkan sifat
aslinya tanpa paksaan apapun dan dari siapapun dan atas
suatu alasan, ia mulai nyaman dengan dunianya.
4. Perang dingin.
Persaingan memang begitu ketat namun tanpa disadari
siswa, karena terselimuti solidaritas dan toleransi yang
tinggi antarsiswa. Tak jarang perselisihan kadang
terjadi namun tidak diekspos melalui kekerasan tetapi
intelektual. Selain rasa malu, SP atau Surat Peringatan
sudah menunggu bila sewaktu-waktu kabar kekerasan
antarsiswa sampai ke pihak sekolah.
5. Yang dikenal yang berjaya.
Cukup masuk akal, karena untuk menjadi yang dikenal
seseorang harus mempunyai trik. Komunikatif dan friendly
terhadap siapa saja terutama para guru adalah syarat
umum yang harus ditempuh.
Goa Harimau
Langkah-langkah Menyusun Rencana Bisnis
Masopala
Para Dewa Masak dan Fungsi Makanan
Sholat Jamaah Yuk!
Taylor Swift Songs' Are True Stories
Waspada Keram Perut Tiba-tiba!
Youth Conference dan A.Fuadi
Camp
Rumah Liar
10 Kesalahan yang Sering
Dilakukan Saat Sholat
Kantin SA Palembang
Silent Reading