Halaman Jalur Pendakian |
Jalur Pendakian
Gunung Semeru
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk menuju Gunung yang
tertinggi di Pulau Jawa yaitu G. Semeru ( 3.676 m)~ paling mudah
dicapai adalah dari arah Malang dengan naik Colt jurusan Tumpang,
kemudian menuju desa Ranupane (2.200 m) dengan melewati desa Gubug
Klakah (1.100 m) dan Ngadas (2.000 m) dengan Truk atau Jeep ongkosnya
Rp. 6.000 sampai Rp. 10.000,- per onang (tahun 1999).
Desa Ranupane (2.100 m) adalah desa terakhir dan tempat pemeriksaan
serta pos untuk melapor bagi para pendaki untuk naik, dan juga
terdapat pondok pendaki untuk bermalam dan beristirahat. Ranu Pane
mempunyai penduduk sekitar 60 orang yang merupakan perkampungan kecil,
pekerjaan mereka pada umumnya bertani sayur-sayuran. Selain terdapat
Ranu (danau) Pane, disebelahnya tendapat ranu lagi yang namanya Ranu
Regulo. Perjalanan ke Puncak G. Semeru dimulai dan desa Ranupane
menuju Ranu Kumbolo pagi harinya pukul 7.00 melalui jalan setapak,
jaraknya 13 Km., tidak terlalu terjal dengan memakan waktu sekitan 3-4
jam perjalanan. Di Ranu Kumbolo ada Pondok Pendaki untuk istinahat dan
memasak. Daerah ini airnya inelimpah dan berada pada ketinggian 2.400
m dari permukaan laut. Ranu Kumbolo memiliki pemandangan yang sangat
indah terlebih pada pagi hari bila kita dapat melihat matahani terbit
dari celah-celah bukit. Dari Ranu Kumbolo perjalanan dilanjutkan
menuju Kalimati (2.700 m) melalui hutan cemara dimana kadang kita
jumpai burung dan kijang. Penjalanan ini ditempuh 2 - 3 jam / 10 Km.
Disini kita dapat
mendirikan tenda, dan apabila kita membutuhkan air dapat menuju
Sumbermani, kearah barat menelusuni pinggiran hutan Kalimati dengan
menempuh perjalanan 1 jam pulang pergi. Tetapi dianjurkan kehutuhan
air telah dipersiapkan di Ranu Kumbolo. Sebenarnya kita dapat juga
berkemah di Ancopodo 1 jam perjalanan dari Kalimati ke arah puncak G.
Semeiru. tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering tenjadi
tanah longsor di kawasan tersebut. Dari Kalimati biasanya para pendaki
memulai pendakian menuju puncak pagi-pagi sekali, yaitu sekitar pukul
2 - 3 pagi dengan melalui hutan cemara 1 jam dan bukit pasir selama 2
- 3 jam untuk sampai di puncaknya, dengan keadaan jalan yang terjal
menanjak. Puncak Semeru yang biasa didaki adalah Puncak �Mahameru�.
Dari puncak ini akan terlihat kawah yang disebut �Jonggring Saloko�
dan yang uniknya setiap 10-15 menit sekali menyemburkan batuan
vulkanis dengan didahului asap yang membumbung tinggi. Suhu di puncak
Mahameru dingin sekali yaitu 0-4 C yang kadang-kadang berkabut tebal
disertai badai angin. Pada saat badai dianjurkan untuk menunda
pendakian ke puncak. Panorama dari Puncak Mahameru tak akan pernah
terlupakan indahnya, dimana terlihat puncak-puncak gunung di Jawa
Timur, pesisir dan pantai, serta matahani terbit di ufuk timur.
Mendaki G. Semeru
sebaiknva dimusim kemarau yaitu pada bulan-bulan Juni, Juli, Agustus
dan September. Pendaki juga dianjurkan untuk tidak mendaki pada musim
hujan di bulan Januani dan Februari, dimana sering terjadi badai dan
tanah longsor. Dari puncak turun kembali ke kemah (Kalimati)
dibutuhkan waktu 1 jam, dan 3 jam untuk sampai di Ranu Kumbolo dan
diperlukan 3 jam lagi untuk mencapai Ranu Pane. Bila sampai di Ranu
Pane menjelang sore, kalau ada mobil kita bisa terus turun ke Gubug
Klakah atau ke Tumpang, atau kita bisa bermalam di Ranu Pane dan besok
paginya kita dapat turun kembali ke Tumpang. Turun dari Ranupane ke
arah Tumpang kita dapat juga menuju ke kawasan G. Bromo, melalui
pertigaan Jempiang (2 Km sebelum desa Ngadas) ke arah kanan.