Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kompetensi Sosial Emosional (KSE)

Sebuah sekolah atau bahkan sebuah kelas, terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki tingkat kesiapan belajar, minat, bakat, dan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, mereka memerlukan pelayanan pengajaran yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Carol A. Tomlinson, seorang pendidik sejak tahun 1995 telah menuliskan idenya dalam buku yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms mengenai suatu pengajaran yang memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Kemudian idenya dikenal dengan nama differentiated instruction atau pembelajaran berdiferensiasi. Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru mengajarkan materi dengan memperhatikan tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik.



Silahkan Download Buku-buku Kurikulum Merdeka yang akan Men-support Pembelajaran Tujuan Pembelajaran (TP) yang Telah Bapak/Ibu Guru Buat

Pemerintah dalam hal ini kemendikbudristek telah menerbitkan sejumlah buku untuk pembelajaran kurikulum merdeka, baik buku pedoman guru maupun buku untuk siswa. Buku ini sangat membantu untuk men-support pembelajaran Tujuan Pembelajaran yang telah dibuat oleh Bapak/Ibu guru


Silahkan download buku-buku tersebut: Di sini!


Kurikulum, Guru Penggerak, Transformasi Pembelajaran

Ada ekspektasi besar 2022 dapat menjadi tahun transformasi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat setidak ada hal yang sangat signifikan yaitu kurikulum dan guru paradigma baru yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek beberapa waktu lalu. .

Kurikulum paradigma baru atau populer disebut Kurikulum Merdeka 2022 sebenarnya revisi dari Kurikulum 2013 dan diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024 sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan kemunduran proses akademik, pengetahuan, dan keterampilan, baik itu secara umum maupun spesifik (learning loss). Kebijakan kurikulum nasional ini akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. .

Sejalan dengan konsep merdeka belajar, Kurikulum Merdeka 2022 mendorong pembelajaran yang sesuai dengan minat, gaya belajar dan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Kurikulum ini memiliki beberapa karakteristik. Pertama, pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) untuk pengembangan soft skill dan karakter (iman, takwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian nalar kritis; kreativitas). .

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan tujuan yang lebih spesifik, yaitu: Bangunlah Jiwa dan Raganya; Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI; Bhinneka Tunggal Ika; Gaya Hidup Berkelanjutan; Kearifan Lokal; Kewirausahaan; dan Suara Demokrasi. .

Kedua, fokus pada materi esensial (focus on essential materials) sehingga ada waktu kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pembelajaran yang mendalam (diskusi, kerja kelompok, pembelajaran berbasis problem dan proyek.) perlu waktu. Materi yang terlalu padat akan mendorong guru untuk menggunakan ceramah satu arah atau metode lain yang cepat dalam mengejar ketuntasan penyampaian materi. .

Ketiga, fleksibilitas (flexibility) bagi guru untuk melakukan pembelajaran right level dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Berbeda dari kerangka Kurikulum 2013 mengunci tujuan pembelajaran per tahun dan jam pelajaran per minggu, Kurikulum Merdeka 2022 menetapkan tujuan belajar per fase (2-3 tahun) untuk memberi fleksibilitas bagi guru dan sekolah dalam menyusun kurikulum dan pembelajaran. .

Dalam Kurikulum 2022, ada beberapa penyesuaian dan perubahan di masing-masing jenjang pendidikan. Pada jenjang SMA misalnya, program peminatan/penjurusan tidak diberlakukan lagi. Di Kelas 10, pelajar mempelajari mata pelajaran yang serupa dengan di SMP dan menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di Kelas 11. .

Di Kelas 11 dan 12, pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Pembelajaran berbasis proyek untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar harus menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. .

Sementara itu pada jenjang SMK, dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Di kurikulum baru, persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%. Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal dilaksanakan selama 6 bulan (1 semester). .

Pelajar SMK dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya. Alokasi waktu khusus diadakan untuk proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja). .

Sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum baru akan diberikan bantuan pembimbingan oleh Kemendikbudristek. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan sekolah yang menerapkan kurikulum baru akan menjalani transisi dengan mulus. Keberhasilan Kurikulum Merdeka 2022 tentunya harus didukung oleh eksistensi guru dengan paradigma baru yaitu Guru Penggerak yang pertama diluncurkan oleh Kemendikbud pada 3 Juli 2020 sebagai episode ke-5 Program Merdeka Belajar. .

Pada 2022 diharapkan Indonesia memiliki sekurang-kurangnya 10.000 orang Guru Penggerak. Guru Penggerak memiliki peran strategis menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah. .

Calon Guru Penggerak harus mengikuti pendidikan selama 9 bulan (angkatan ke-1 sampai dengan 4) dan 6 bulan (mulai angkatan ke-5) yang terdiri 70 % belajar di tempat kerja dan komunitas praktik, 20% belajar dari rekan dan guru lain serta 10% pelatihan formal. Mereka dibekali dengan materi tentang praktik pembelajaran yang berpihak kepada murid (pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional dan coaching), dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah (pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dan pengelolaan program yang berdampak kepada murid). .

Seperti kata pepatah, tidak ada hal yang sempurna, demikian halnya dengan Kurikulum Merdeka 2022 dan Guru Penggerak. Pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu setiap kritik dan saran yang konstruktif dari pengguna dan para ahli/praktisi pendidikan diperlukan untuk perbaikan di masa yang akan datang sehingga kualitas pendidikan Indonesia pada 2022 dapat lebih baik.