PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN KEJURUAN
A.
Tantangan
Ada
dua perubahan penting yang dihadapi secara nasional oleh
dunia pendidikan di Indonesia yaitu kebijakan tentang
otonomi daerah serta isu globalisasi. Kedua isu tersebut
merubah berbaagai pendekatan serta paradigma yang selama
ini menjadi acuan. Para perencana pendidikan (educational
planner) melakukan re-design terhadap patokan-patokan
serta asumsi-asumsi serta sasaran baik kualitatif maupun
kuantitatif. Dengan diberlakukannya otonomi daerah dan
desentralisasi, menuntut beberapa perubahan paradigma baru
dan penyesuaian dalam sasaran strategi program pembangunan
dan pengelolaan sistem pendidikan nasional yang
selanjutnya diharapkan dapat dilaksanakan secara bertahap,
terencana, sistematis, sinkron, dan terkoordinasi.
Berkaitan
dengan penerapan otonomi daerah, disadari bahwa setiap
daerah akan mempunyai penekanan prioritas kebijakan
program pembangunan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan,
kondisi dan situasi daerah masing-masing, dan dalam
perencanaannya kemudian ditetapkan dalam Renstra tingkat
propinsi dan kabupaten/kota. Artikel Selengkapnya >>...
Bagian
1
KERANGKA
DASAR
SISTEM
PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )
A.
Latar Belakang
Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) edisi 2004 pada dasarnya
dirancang dan disusun menggunakan pendekatan keilmuan (academic
approach) pengembangan kurikulum. Karena itulah,
bentuk atau rancang-bangun dan substansi yang menjadi
muatannya ditetapkan melalui prosedur dan
petimbangan-pertimbangan kaidah-kaidah kekurikuluman.
Berdasarkan
pertimbangan bahwa lulusan SMK utamanya harus memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tertentu, dapat
mengembangkan dirinya baik secara vertikal maupun
horizontal, dan memiliki kecakapan untuk menjalani
kehidupannya secara baik, maka substansi atau isi
Kurikulum SMK edisi 2004 dipilih dan dikemas dengan
pendekatan berbasis kompetensi (competency-based
curriculum), pendekatan berbasis luas dan mendasar (broad-based
curriculum), dan pendekatan pengembangan kecakapan
hidup (life skills
development approach).
Pendekatan
berbasis kompetensi terutama dimaksudkan agar kurikulum
berisi materi pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan
untuk mencapai penguasan kompetensi sebagaimana
dipersyaratkan dunia kerja sesuai dengan keahliannya.
Demikian juga dari sisi ancangan pembelajarannya, dengan
pembelajaran berbasis kompetensi (competency-based training) diharapkan yang dikemas secara moduler,
diharapkan peserta didik akan memperoleh pengalaman
belajar yang dapat mengembangkan potensinya masing-masing
menguasai secara tuntas (mastery)
kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajarinya, tanpa
harus dibebani oleh hal-hal yang tidak terkait dengan
penguasaan kompetensi tersebut. Bahkan secara konseptual,
kurikulum ini dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam
bentuk bekerja langsung melalui proses produksi sebagai
wahana pemeblajaran (production-based
training).
Tantangan
yang harus dihadapi lulusan setelah memasuki dunia kerja
akan semakin berat, terutama karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami percepatan
dan berpengaruh langsung terhadap dunia kerja. Karena
itulah, Kurikulum SMK edisi 2004 tetap menggunakan
ancangan (pendekatan) berbasis luas dan mendasar (broad-based)
untuk membekali lulusan dengan kemampuan beradaptasi
dan mengembangkan diri. Selengkapnya >>...
Konsep
Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training)
Yang dimaksud dengan Kompetensi adalah :>>...
|