Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam UNIKA Soegijapranata Semarang

Menu

Home
History
Pengurus
Anggota
Fisi & Misi
ADART
Lambang
Kegiatan
Gallery
Forum
Guestbook
Legenda
Cerita Misteri
Jalur
Artikel
Tips & Trik

 

Artikel

Team sar
perbekalan
Pelengkap 1
Pelengkap 2
Hutan 1
Hutan 2
Gunung 1
Gunung 2
Eidelwis
Emergency
Hipotermia

 

 

 

 

   Halaman Artikel

 

Manfaat Dan Tipe Hutan [Artikel Tentang Hutan) Bag.1

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Hutan adalah suatu wilayah luas yang ditumbuhi pepohonan, termasuk juga tanaman kecil lainnya seperti, lumut, semak belukar, dan bunga liar. Ditambah dengan beberapa jenis burung, serangga, dan binatang lainnya yang menghuni hutan tersebut. Berjuta-juta makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dibawah microskop juga menghuni hutan.
Iklim, kesuburan tanah, dan air menentukan jenis-jenis tumbuhan dan binatang yang dapat hidup di dalam hutan tersebut. Mahkluk hidup dengan alam sekitar bersama-sama membentuk ekosistem. Suatu ekosistem terdiri dari mahkluk hidup dan benda mati dalam suatu wilayah tertentu yang saling berhubungan satu sama lain.

Ekosistem hutan adalah sangat kompleks, pohon-pohon dan tanaman hijau lainnya membutuhkan sinar matahari untuk memproses makanan yang diambil dari udara, air dan mineral dari dalam tanah. Tanaman memberi makan pada beberapa binatang tertentu. Binatang pemakan tumbuhan ini dimakan oleh binatang pemangsa daging. Tanaman dan binatang yang mati diurai oleh bakteri dan organisme lainnya seperti protosoa dan jamur. Proses ini mengembalikan mineral ke dalam tanah, yang dapat digunakan lagi oleh tumbuhan untuk ber-fotosintesis.

Meskipun berbagai mahkluk hidup secara sendiri-sendiri telah mati, hutan itu sendiri tetap hidup. Jika hutan dikelola secara bijaksana dapat menghasilkan kayu dan berbagai hasil hutan lainnya secara kontinyu.

Sebelum orang membuka hutan untuk pertanian dan perkotaan, 60 persen daratan adalah berupa hutan. Namun kini hanya tinggal sekitar 30 persen daratan yang masih tertutup hutan. Hutan di satu tempat berbeda dengan tempat lainnya. Misal hutan di lereng gunung gede berbeda dengan hutan di lereng gunung merbabu.

Manfaat Hutan

Hutan sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia jaman dahulu mencari makan dengan cara berburu dan mengumpulkan tanaman liar di hutan. Beberapa orang masih tinggal dan hidup di dalam hutan, menjadi bagian alami dari hutan. Meskipun manusia telah membangun pemukiman pedesaan atau perkotaan tetapi masih sering memasuki hutan untuk berburu atau mencari kayu.

Sekarang ini orang lebih memperhatikan hutan dibanding sebelumnya terutama karena faktor : manfaat ekonomi, manfaat bagi lingkungan, dan manfaat hiburan.

Manfaat ekonomi


Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah menjadi kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, kertas. Rotan dapat digunakan untuk furniture. Hutan dapat juga menghasilkan minyak dan berbagai produk lainnya, latex dapat digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak, dan lilin. Bagi masyarakat pedalaman binatang dan tanaman hutan menjadi sumber makanan pokok mereka.
Tidak seperti sumber alam lainnya misal batubara, minyak, dan tambang mineral, sumber alam yang berasal dari hutan dapat tumbuh kembali, sejauh manusia dapat memperhitungkan pengelolaannya.

Manfaat lingkungan


Hutan membantu konservasi dan memperbaiki lingkungan hidup dalam berbagai bentuk. Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga mencegah tanah longsor dan banjir, air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau, dan untuk air sumur.

Tumbuhan hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfir menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan oleh mahkluk hidup dan mengambil karbon dioksida dari udara. Jika tumbuhan hijau tidak menghasilkan oksigen lagi, maka hampir semua kehidupan akan berhenti. Jika karbon dioksida bertambah banyak di atmosfer hal ini dapat merubah iklim di bumi secara drastis.

Hutan menjadi tempat tinggal beberapa jenis tanaman dan binatang tertentu yang tidak bisa hidup di tempat lainnya. Tanpa hutan berbagai tumbuhan dan hewan langka akan musnah.

Manfaat hiburan


Keindahan alam dan kedamaian di dalam hutan dapat menjadi hiburan yang sangat luar biasa dan langka. Mengamati burung atau hewan langka menjadi kegiatan yang sangat menarik. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking dan berburu. Banyak juga yang hanya menikmati suasana dan bersantai di keheningan yang menyertai keindahan alam.

Tipe Hutan Pegunungan

Hutan pegungan dibagi menjadi empat tipe:
1. Hutan dataran rendah pada ketinggian 0 - 1.200m
2. Hutan pegunungan bawah pada ketinggian 1.200 - 1.800m
3. Hutan pegunungan atas pada ketinggian 1.800 - 3.000m
4. Hutan subalpin pada ketinggian di atas 3.000m

Sejarah Penebangan Hutan

Pada jaman dahulu hampir seluruh Jawa pernah ditutupi oleh berbagai bentuk hutan dengan tipe yang ditentukan oleh ketinggian, musim , dan jenis tanah. Manusia menghuni Jawa sedikitnya 1 juta tahun yang lalu. Pengaruh terhadap hutan dimulai setelah mereka menemukan alat-alat potong dan api.

Kehilangan sebagian besar hutan alam yang pertama terjadi sekitar tahun 200-400M, setelah kayu jati diperkenalkan. Menurut naskah kuno menjelang tahun 1000 sudah terdapat 1,5 juta ha hutan jati. Sekitar tahun 900 M terdapat jabatan "Tuan Pemburu" yang diyakini pula berkaitan dengan kegiatan kehutanan.

Pada masa candi Hindu-Budha dibangun di Jawa Tengah cukup banyak hutan berharga di dataran aluvial daerah pantai yang ditebang. Gunung-gunung di daki oleh para peziarah hindu dan ada anggapan bahwa klimaks kebakaran hutan cemara gunung Casuaarina junghuhniana yang mengitari hampir seluruh gunung di Jawa Timur, mungkin bermula dari api yang secara tidak sengaja dinyalakan oleh para peziarah berabad-abad yang lalu.

Babad tanah jawa adalah sebuah naskah kuno yang menceritakan pembukaan hutan-hutan di jawa untuk keperluan perluasan pemukiman dan kerajaan.

Selama penjajahan Belanda, memaksa para petani menanam tanaman ekspor (cengkeh , gula, kopi, teh) diantara tanaman pangan yang ditanam di atas tanah milik bersama (umumnya hutan). Hingga pertengahan abad yang lalu dataran tinggi pengalengan di antara Gn.Malabar, Gn.Tilu, Gn.Wayang masih memiliki hutan, sampai pada saat daerah-daerah yang lebih datar dibuka untuk perkebunan kopi dan teh.

Beberapa gunung benar-benar gundul tidak berhutan mulai dari kaki gunung sampai ke puncaknya misalnya Gn.Merbabu, Sumbing, Sindoro.

Antara tahun 1898 dan 1937 telah terjadi kehilangan hutan alam seluas 22.000 km2, terutama untuk pembangunan rel kereta api yang sangat panjang.

Copyright 2003-2004 Mahepala.org

Designs by Gugun Email: [email protected]

Homepage: Gugunandiy.com

Hosted by www.Geocities.ws

1