|
|
|
Halaman Artikel |
Terbentuknya Gunung
[Artikel Tentang
Gunung) Bag.2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gunung Berapi
Gunung berapi adalah
gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan.
Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan,
apakah itu dasyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan
sewaktu meletus.
Di kala meletus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi,
terak, abu gunung berapi, gas panas, dan uap. Bahan yang disemburkan
oleh letusan gunung berapi mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki
batuan lain.
Suhu lava yang dimuntahkan selama letusan gunung berapi dapat melebihi
1000 �C. Di dalam perut bumi, batuan-batuan berbentuk cair dengan suhu
melebihi 1.000 �C, cairan batu ini disebut magma. Selama letusan,
magma meluap ke atas permukaan bumi melalui lubang atau celah yang
mencapai pusat bumi.
Gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau
seperti menara, tergantung pada jenis letusan dan sifat-sifat fisik
magma yang disemburkan. Kadangkala kubah tengah gunung berapi runtuh.
Pada kasus gunung Aso di Jepang, setelah lubang tengah yang asli
runtuh, terjadilah letusan baru di tengah kalderanya sendiri.
Selama letusan, magma atau batuan cair mencapai permukaan melalui
celah atau lubang. Kadang kala lava yang terlempar dengan dahsyat
keluar dari lubang tengah membeku di udara, lalu jatuh sebagai bungkah
padat di dekat atau sekitar lubang itu. Kalau beratnya lebih dari
beberapa ton, bungkah itu dinamakan "bom gunung berapi".
Potongan bungkah lava beku yang lebih kecil dengan ukuran 5 sampai 8
cm disebut terak. Butir-butir yang lebih halus dinamakan abu gunung
berapi. Kalau gas dalam magma terlepas, magma menjadi berbuih dengan
gelombang-gelombang busa dan membentuk suatu jenis lava khas ringan
yang menyerupai bunga batu karang, ini disebut batu apung.
Kecuali gunung berapi gunung-gunung lainnya atau pegunungan itu
terbentuk pada waktu terjadi gerakan kerak bumi yang dalam dan luas.
Gerakan vertikal (ke atas dan ke bawah) yang terjadi di dalam kerak
bumi menyebabkan retakan dan sesar. Pengangkatan tanah sepanjang sesar
seperti itu menghasilkan pegunungan atau gunung bungkah dan plato.
Gerakan menyamping menyebabkan batuan kerak bumi melipat dan
menghasilkan pegunungan atau gunung lipat. Dalam waktu yang lama
gunung tinggi yang terkena gaya pelapukan dan pengikisan akan susut
menjadi bukit dengan lereng landai.
Pegunungan Lipat
Pegunungan lipat terbentuk bila massa strata sedimen yang besar
terlipat oleh tekanan dari dalam kerak bumi. Karena proses pelipatan,
lebar strata sedimen menciut, sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan
strata sedimen yang terlipat ke atas disebut lipatan atas atau
antiklin. Yang terlipat kebawah dinamakan lipatan bawah atau sinklin.
Pegunugan lipat terdiri dari endapan-endapan seperti kapur dan lempung,
yang terbentuk dari partikel-partikel batu tua, sisa-sisa tanaman dan
binatang yang berada di bawah air dan mengeras. Panas bumi dan tekanan
merubah beberapa batuan menjadi marmer dan batu tulis. Contoh gunung
atau pegunungan lipat adalah pegunungan Himalaya dengan Gn.Everest
yakni gunung tertinggi di dunia, pegunungan Alpen di Eropa, dan
pegunungan Appalachian di Amerika Serikat.
Pegunungan Bongkah
Pegunungan yang dihasilkan oleh pengang- katan kerak Bumi, khususnya
sepanjang garis sesar atau garis retakan, dinamakan pegunungan bungkah
atau horst. Pada pegunungan bungkah sisi lereng yang curam ter-erosi
dan menghasilkan puing-puing yang mengumpul di dasar gunung. Contoh
pegungan bongkah ialah pegunungan Teton di Wyoming, pegunungan Wasatch
di Utah, pegunungan Harz di Jerman dan Sierra Nevada di California.
Pegunungan Residu
Pegunungan residu terjadi bila pegunungan yang tinggi dikikis dan
diauskan angin dan hujan dalam jangka waktu yang lama.Contoh
pegunungan yang terbentuk karena erosi adalah pegunungan Catskill di
New York, Amerika Serikat yakni dataran tinggi yang dikikis oleh
sungai dan aliran gleser sehingga membentuk puncak dan lembah.
|
|