Jalan Panjang "Angso Duo" Menuju Juara?
Kejutan besar dibuat
kesebelasan Jambi setelah menggulung kesebelasan Iskandar Muda melalu adu
pinalti.Tanpa
diduga, tim 'Angso Duo' Jambi melaju ke partai final. Anak-anak
asuhan Dul Nasser mengandaskan impian tim Iskandar Muda (Aceh)
melalui adu pinalti 7-6. Pertarungan sengit terjadi dalam pertandingan di
lapangan berdebu Bu'uts Abbasea
rabu (2/4).
Husni dkk berhasil memperagakan permainan menawan dibabak awal
setelah hanya bermain tanpa gol. kesebelasan Jambi unggul duluan melalui gol
Haji Mu'min Dinho dibabak kedua. Pemain sayap Jambi ini, berhasil
membuktikan ketajamannya setelah cukup lama puasa gol. Gol ini terjadi
melalui operan dari Erdiansyah dan gerak tipu dari pemain muda
Mudaffal. Kerjasama yang terjadi secara apik, ditambah naluri gol yang
tajam membuat gawang Aceh kebobolan duluan.
Keunggulan
satu gol tidak berhasil dipertahankan hingga akhir. Aceh berhasil menyamakan
kedudukan lewat penalti, sebagai ganjaran bagi Haji Mu'min Dinho yang
memegang bola dikotak penalti. Permainan yang berlangsung seru, ditengah cuaca panas dan angin berdebu.
Hasil imbang ini tidak bertahan lama. Erdiansyah pemain spesialis
tendangan bebas ini, berhasil memanfaatkan tendangan bebas dan membungkam
para 'jamahir' Iskandar muda. Dua gol yang diciptakan Erdiansyah pada
pertandingan ini, cukup mengantarnya ke puncak Top Scorer bersama
Dustur (Aceh) membukukan 5 gol.
Walaupun unggul 2-1 tidak membuat anak-anak Jambi tenang. Mengingat,
serangan dahsyat yang dibangun Aceh dari segala lini. Mereka mengandalkan
serangan melalui dua penyerang, ditopang pemain lapangan tengah yang kuat.
Pertahanan yang dijaga libero Muhammad Sami, bek kanan berbakat
Amjad Abdus Sattar dan bek kiri Imron (Otong) ditambah Stopper
Wiryadi jatuh-bangun menggalang benteng pertahanan. Penjaga gawang
berbadan besar Syafi'ie berjibaku menghadapi tendangan keras Aceh.
Sebagian pendukung mania Jambi berkomentar, memang kiper Jambi ini
benar-benar diuji selama pertandingan. Banyak penyelamatan yang dilakukan
anak-anak asuhan Dul Nasser.
Pada menit-menit akhir tercipta gol yang dicetak pemain Aceh. Gol ini
berawal dari pemain belakang yang tidak menjaga secara ketat pemain lawan,
dan penjaga gawang yang terlanjur maju. Kedudukan berubah 2-2 hingga akhir
pertandingan. Pada pertandingan ini anak-anak Jambi menunjukkan permainan
cantik, strategi dirancang secara apik. Pola permainan tidak berubah
sebagaimana lazimnya. Jambi hanya mengandalkan duet penyerang Nazaruddin
dan Muddaffal. Lapangan tengah yang dikomandani Husni dibantu
Erdiansyah, sayap kanan yang ditempati Haji Mu'min Dinho,
pemain senior Bang Sulhi Daud disayap kiri. Wiryadi yang
berperan sebagai stopper menyetop setiap aliran bola yang menuju gawang
Syafe'i.
Pertahanan yang dikawal libero gaek, Bang Muhammad Sami dibantu
bek kanan masa depan Amjad dan Imron (Otong) bek kiri yang tak
pernah lelah. Mas Jhoni masuk menggantikan pemain senior
Nazaruddin yang kelelahan. Pemain berpostur tinggi yang selama
babak-babak penyisihan tidak pernah diturunkan ini, memperagakan permainan
bagus. Unggul lewat bola-bola atas dan gocekan dari kaki ke kaki.
Tim Jambi terlihat tidak kenal lelah bermain dan menjaga setiap
penyerangan yang dibangun pemain lawan. Beruntung hingga peluit panjang
dibunyikan tidak tercipta satu gol pun ke gawang Jambi. Hasil imbang 2-2 ini
diselesaikan dengan adu penalti tanpa perpanjangan waktu. Husni dkk
hanya berharap keajaiban yang terjadi. Nampak pelatih Dul Nasser
mengistruksikan siapa saja berperan sebagai eksekutor penalti. Rupanya
keberuntungan berpihak pada Jambi.
Semua gol yang eksekusi Erdiansyah, Haji Mu'min Dinho,
Sulhi, Wiryadi, dan sang kapten Husni Mubarak berhasil
bersarang di gawang lawan. Aceh hanya berhasil memasukan empat gol saja,
satunya melayang diatas mistar yang dikawal Syafe'i. Semua 'Jamahir'
dua kesebelasan menahan napas. Serasa berharap keberuntungan saja yang
berpihak. Setelah penendang penalti keempat Aceh gagal menjaringkan bola ke
gawang. Suporter Jambi berjingkrak kegirangan dipinggir lapangan. Apalagi,
setelah kapten tim 'Sepucuk Jambi Sembilan Lurah' dengan tenang mengeksekusi
bola dari titik penalti. Terlihat Direktur Klub, Abdul Muthallib,
manajer Zulfadli, Pelatih Dul Nasser, semua offisial memeluk
seluruh pemain.
Ternyata tidak sia-sia, perjuangan keras Jambi melangkah ke babak final
yang berlangsung Jum'at (4/4) dilapangan Bu'uts Abbasea. Setelah hanya
menang tipis satu gol atas Kemass, imbang 1-1 dengan Lombok, dan dikalahkan
Toba (Medan) 3-1. Perjalanan berliku menuju tangga juara dilalui Husni
dkk. Bagimana peluang selanjutnya, tergantung dari strategi, taktik dan
pola permainan yang disusun sang pelatih. Akankah terjadi perubahan dan
kejutan. Kita tunggu di parta final yang akan memperebutkan piala bergilir
Duta Besar RI Cairo, Bapak Prof. DR.Bahtiar Aly.MA. Bapak Dubes RI
ini, sangat antusias mendukung terselenggaranya Sumatera Cup I yang digelar
Forum Studi Sumatera Mesir dengan menyumbang sebuah piala bergilir.
Akankah Husni dkk mencium piala bergilir, mengantongi sejumlah
uang dan mengalungi medali juara. Masihkah, Direktur Klub Abdul Muthallib
berpikir melempar sahamnya, atau perhatian penuh dari sang manajer
Zulfadli? Segenap ofissial yang tak kenal lelah merawat pemain.
Sumbangan air soya Bang Husin ditambah 'dopping' pasta pandan, telur
dan bubur kacang ijo. Atau membujuk kembali pemain gaek Fahruddin
agar tak lekas-lekas menggantung sepatu? Selamat bertanding menuju Juara!.(A.David)
|