|
Menjadikan Gay lebih gaya |
|
Home | Cerita Erotis | Jeritan Hati | Links Panas | Galeri Pria | Galeri Model | Tips Gay |
Cerita Erotis
Pertama Kali mengenal duniaku |
Di Hotel dari: Solo 2001 |
|||
- | -- | |||
Saat sedang mandi pintu tidak saya tutup karena saya
pikir cuma sendirian. Sedang asyik mandi saya kaget Room Boy yang
bernama Dadang masuk kedalam kamar tanpa saya tahu, rupanya dia sedang
bersih-bersih tapi dari cermin yang saling berhadapan saya tahu dia
memperhatikan saya terus. Saya teruskan mandi saya dengan shower. Tiba
dia di depan pintu kamar mandi dia memperhatikan saya kembali, saya cuek
saja sambil keramas rambut, lama dia bolak-balik di depan pintu. Setelah rambut saya bilas dengan bersih, saya ambil
sabun untuk badan. Tiba-tiba Room Boy itu bertanya pada saya: "Mau di
mandikan mas?". Saya kaget juga mendengarnya tapi hati saya merasa
senang karena tawarannya. Saya balik bertanya: "Kamu serius?" dan dia
jawab: "Ya!" Dia lalu membuka semua pakaian kerjanya cuma celana dalam
yang dia pakai sekarang. Celana dalam g-string dengan ikatan tali dibagian belakan bokongnya. Tampak dari depan sedikit jelas bentuk kontolnya dengan bulu-bulu halus yang menyembul keluar dari balik celana dalamnya. Sementara saya masih dibawah shower dia mengambil sabun cair lalu mendekat kearah saya dan berkata: "Bagian badan belakang dulu mas..." Sambil berbalik membelakangi dia mulai melumuri badan belakang saya dengan sabun. Disuruhnya kedua tangan saya untuk diangkat lalu diusapkannya sabun yang ada ditelapak tangannya ke ketiak saya yang lebat dengan bulu. Kiri dan kanan tangannya saya rasakan usapannya halus sekali membuat kontol saya mulai naik...setelah itu giliran kaki saya. Direntangkannya kedua kaki saya lalu diusapkan tangannya dengan sabun mulai dari ujung kaki, betis dan paha demikian pula dengan kakiku bagian kanan. Selesai itu sekarang dia mulai menyabuni bagian bokong saya. Diusapnya dahulu dengan sabun lalu digosok-gosokannya tangannya ke kedua belahan bokong saya. Jari dan telapak tangannya terasa meremas-remas. Jari-jari tangannya sesekali menyentuh lubang bokongku lalu turun kebagian bawah selangkanganku, dipijit-pijitnya batang selangkanganku yang kurasakan sangan nikmat dan yang membuat aku senang dia menarik-narik kedua biji pelerku dengan tangannya yang penuh sabun, rasanya nikmat sekali.
lanjut ke samping >> |
Kini kubiarkan kontolku ngaceng
dengan tegaknya! Dia berdiri dan belok ke arah badan depanku. Dia
melihat kontolku yang sedang tegak menantang, dia kembali menyabuni
kedua kakiku dari bawah sampai ke selangkanganku. Dia bertanya pada
saya: "Mas kontol besar sekali mau saya sabuni juga?" itulah kata-kata
yang ingin kudengar dari dia...akhirnya terjadi juga. "Ya sekalian..."
jawabku. Dia jongkok tepat dengan mukanya di depan kontolku, dia mulai
menyabuni batang kontolku dan pelernya...bertambah liar rasanya...batang
kontolku disabunimya dengan sesekali dikocoknya. Saat aku menikmati itu
dia berkata lagi:"Mas, kontolnya saya kocok ya?". Aku tidak menjawab
tapi kusandarkan badanku ke dinding sambil merentangkan kedua kakiku.
Kusorongkan pinggangku kemukanya dan benar pasti dia ingin mengulum
kontol saya... Kubiarkan hal itu sambil aku menikmatinya. beberapa
saat kuhentikan. Kutarik dia dan kupeluk rapat-rapat. Kupelorotkan
celana dalamnya hingga kontol kami saling bergesekan. kucium bibirnya
lama lalu kubisikan ketelingannya:"Aku perlu lubang bokongmu..." dia
kembali membalas ciumanku dibawah shower, nikmat sekali kurasakan saat
itu. Lalu dia berbalik badan sehingga bokongnya menekan kontolku.
Perlahan kumasukan jariku ke lubangnya lalu kontolku melesak kedalam
dengan perasaan yang sungguh nikmat. Tanganku memegang batang kontolnya
dan kukocok. desahan nafasnya dan lenguhannya membuatku terangsang makin
hebat. Dan tak lama kupercepat gerakan kontolku keluar-masuk lubangnya
dan sambil berteriak aku lepaskan spermaku ke dalam bokongnya sementara
kontolnya yang kukocok menyemprotkan air maninya kemana-mana... Puas sekali rasanya, akhirnya kami mandi kembali bersama-sama. Dibawah shower aku menciumi dia dengan gerakan yang terkandang lebut dan kasar...dia menyukainya. Room Boy, Dadangku, terima kasih! Aku rindu ingin berjumpa denganmu... Selesai |