WEJANGAN-WEJANGAN KI AGENG SURYOMENTARAM

  UKURAN KEEMPAT  

Hal. 5/7

Perkembangan negara-negara

Kekurangan dalam perkembangan ukuran keempat ini, sering menyebabkan perkembangan negara yang mula-mula membubung hingga gilang-gemilang, kemudian kian merosot suram hingga jatuh. Maka perkembangan negara-negara itu sebentar menjulang tinggi sebentar menurun jatuh. Apakah perkembangan negara seperti di atas itu memang sudah sifat alam yang tidak dapat diubah? Teranglah tidak demikian.

Negara itu berdasarkan pergaulan hidup para warga negaranya. Bila negara itu memuaskan para warganya, negara itu makmur atau gilang-gemilang dalam rasa warganya. Keadaan demikian itu tidak akan menimbulkan pemberontakan. Bila kepuasan para warganya tetap, kegemilangan negara itu pun tetap. Kebalikannya, bila negara tidak memuaskan para warganya, maka hal ini menyebabkan timbulnya pemberontakan. Jadi pemberontakan itu timbul dari rasa tidak puas.

Bila negara itu mengandung hal-hal yang tidak memuaskan warganya, berarti negara itu mengandung benih pemberontakan. Sedangkan pemberontakan ialah keruntuhan negara. Maka dalam kegemilangannya, negara itu sudah mengandung keruntuhannya sendiri.

Di sini ada dua macam kepuasan, yakni kepuasan hidup dan kepuasan pada negara. Bila tidak puas akan hidupnya, orang tidak puas akan segala sesuatu, juga pada negaranya. Jadi puas atau tidaknya akan kehidupan ini, mempengaruhi puas atau tidaknya pada negara.

Kepuasan hidup tidak menyebabkan puas pada negara, karena kepuasan hidup itu berbeda dengan kepuasan pada negara. Jadi tidak puas pada negara ada dua macam sebabnya, yaitu dari orangnya dan dari negaranya.

Jadi ada dua syarat untuk negara agar tetap gemilang, yakni kepuasan hidup dan kepuasan pada negara dari warganya. Kepuasan hidup timbul karena mengerti tujuan hidup, dan kepuasan pada negara karena mengerti tujuan negara. Jadi tetap gemilangnya negara tergantung dari pengertian warganya atas dua macam tujuan tadi.


Hosted by www.Geocities.ws

1