DAFTAR ISI
|
dangdut
koplo, apa'an sih ?
Jakarta, 8 Februari 2003 - oleh mas
Pram
DANGDUT, konon pada awalnya dianggap sebagai
hal yang berkonotasi "kampungan", yang dulu hanya bisa ditemukan
pada pertunjukan musik (orang menyebutnya orkes) yang ada di
kampung-kampung, biasanya di acara-acara hajatan, misalnya pernikahan,
khitanan, atau perayaan 17 an (peringatan hari Kemerdekaan Republik
Indonesia - 17 Agustus). Sekarang inipun di abad 21 masih sama juga,
tetapi ada perubahan sedikit, yaitu sudah masuk pertunjukan di kota-kota
besar, kafe, diskotik dan siaran televisi baik milik pemerintah dan swasta.
Begitu juga di udara, sudah dipancarkan dalam banyak stasiun radio - bahkan
sudah ada yang khusus hanya menyiarkan lagu-lagu dangdut.
Dahulunya dangdut ini berawal dari lagu irama melayu,
yang kemudian berkencan dengan irama lagu India dan lahirlah
sebutan "dangdut". Dalam perjalanannya, dia dikemas lagi
dengan musik rock, maka jadilah dangdut ini menjadi "dangdut
rock". Bersamaan dengan itu muncul juga nama-nama besar dalam
bidang perdangdutan ini diantaranya H. Rhoma Irama, Hj. Elvi Sukaesi,
Meggy Z., Rita Sugiarto dan banyak lagi. Saat ini dangdut telah
merambah keseluruh wilayah nusantara, sehingga perkencanan menjadi lebih
luas lagi dengan berbagai musik tradisional seperti jaipong, cirebonan,
jawa, banyuwangi-an dan lain-lain, maka lahirlah turunan atau strain
baru yang dikenal dengan "dangdut koplo" sebutan untuk
dangdut-rock-jaipong, dan ketika dikombinasikan lagi dengan tarling
jadilah dia "dangdut kopling" alias dangdut koplo-tarling.
Akibat perkencanan dengan berbagai irama musik itu,
tentu berdampak juga pada gerak tariannya. Yang semula berbasis tari
melayu dikombinasikan dengan tarian India, sekarang sudah sangat beragam -
dan yang saat ini sedang dihebohkan masyarakat di negeri kita yaitu gerak
tarianya yang dahsyat - karena di "kocok" lagi dengan ramuan gerak
senam, yang disebut-sebut sebagai gaya Ngebor, siapa lagi kalau bukan
gaya milik mBak Inul Daratista - gaya Inulitas nan Enerjik !
Yang membanggakan -khususnya bagi penggemar dangdut- dan rakyat Indonesia,
ternyata dangdut yang kini dianggap asli / milik bangsa Indonesia, sudah
mulai menembus pasar global.
Terlepas dari pro dan kontra tentang Inulitas ini,
kenyataanya dangdut saat ini sedang dalam proses berkembang, ternyata
dangdut mempunyai sifat dinamis, mampu beradaptasi dengan jenis musik
lainnya dari rock sampai salsa, dari jaipong sampai klenengan, bermacam
irama - mau slow bisa, hot apalagi. Dan yang membuatnya
mudah diterima masyarakat, itu lho menarinya "super bebas", mau
joget cara apa juga bisa.
Silahkan anda buktikan sendiri, kalau
mendengar lagu dangdut, coba saja anda goyang badan anda ikuti iramanya
sesuka hati anda. Terserah mau hanya jari tangan, kaki, kepala sampai
seluruh badan oke saja ! Mau sampai melintir-melintir juga tidak ada
yang memprotes -eh gayamu salah tuh- nggak ada dekh - suwerr.
Pokoknya
dengan dangdut enjoy aja deh.... Selamat bergoyang yah, kalau bisa ajak
temen yang lagi sedih biar hatinya jadi senang kembali, yuukk goyang bareng
Inul Daratista......
Forum Inulitas |