Budidaya ayam serama asli Malaysia

, , Komentar Dinonaktifkan pada Budidaya ayam serama asli Malaysia

Kisah Somad di sinetron yang kini dibuat jilid ke-2 itu mirip kisah perjalanan sosok serama di Malaysia. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 1990-an di kontes ayam hias di Bukit Batu Pahat, Perlis, Malaysia, sampai menginjak pertengahan 2003, ayam serama itu sudah 3 kali bersalin rupa. Seperti Somad yang bersalin macho, serama super A, generasi terbaru menjadi buruan kolektor mancanegara.

Setiap generasi yang diciptakan, sosok dan bobot ayam liliput itu semakin kecil. “Saat ini generasi terbaru, serama super A sudah berbobot 250—300 gram,” ujar Albert Tan, pengasuh situs serama.com. Serama super A diakui yang terkecil di dunia. Jantan berbobot lebih besar dibanding betina dan tinggi 20—25 cm. Betina lebih pendek, 18—20 cm. Bandingkan dengan ayam katai jepang yang berbobot lebih dari 4—5 kali lipat, 1,25—1,5 kg dan tinggi 30—35 cm.
Generasi terbaru

Kehadiran ayam serama generasi terbaru itu langkah maju dalam perkembangan serama di Malaysia. “Bertambah kecil bukan berarti cebol, tapi tetap proporsional,” ujar The Leong Toh penangkar di Pulau Penang, Malaysia. Buktinya, penampilan serama tetap gagah dengan dada membusung bak kesatria. Dengan tubuh kecil, ekor lawi (ekor pedang, red) ayam liliput itu tampak kian menjulang.

Generasi terbaru itu silangan dari sesama serama pilihan. “Jantannya berasal dari Sri Selangor dan betina anakan Sri Penang,” ujar Albert Tan. Sepasang induk itu legendaris di zamannya. Di saat jaya, Sri Selangor merengkuh 26 kampiun di berbagai arena kontes. Sri Penang mengoleksi 16 gelar.

Sri Selangor menitiskan ukuran tubuh dan bobot yang kecil. Keturunan betina Sri Penang mewariskan keunggulan corak tubuh. Maklum semasa hidup Sri Penang memiliki corak bulu terang menawan bak lukisan. Corak tubuh perpaduan kuning keemasan dan merah serta hitam, (Prospek Bisnis Menjanjikan Budidaya Ayam Seramah ). Itu berbeda dengan generasi pertama yang didominasi corak red jungle fowl, merah — hitam — cokelat. Keistimewaan lain, Sri Penang memiliki dada menonjol.

ayam serama

Ayam serama Berbobot dan tinggi

Menurut Chooi—sapaan akrab The Leong Toh—perbedaan antargenerasi ayam serama sebetulnya berkutat pada ukuran bobot dan tinggi. ayam serama generasi pertama yang diciptakan pada 1990-an berbobot 500 gram dan tinggi 25 cm. Serama yang kemudian disebut serama B itu kini mulai merambah di tanah air. Serama B memiliki kaki lebih panjang dan sayap mengantung. “Di sini dipanggil sebagai serama kapan (kaki panjang, red),” tutur ayah 2 putra itu. Di Malaysia, serama kapan sudah ditinggalkan.

Persilangan selanjutnya menghasilkan serama A yang mencapai bobot dibawah 300 gram dan tinggi 20—22,5 cm. Selama 1995—2002 serama berkaki pendek dan sayap tak menggantung itu sangat populer. Bila diperhatikan, sayap serama A sudah tersampir di sisi tubuh seolah menutupi kaki. Sosok tubuh pun sedikit berubah. Kepala lebih tertekuk ke belakang lantaran dada membusung. “Serama A banyak dimiliki oleh hobiis di sini,” ujar Khor Ah Peng Ketua perkumpulan serama di Kedah, Malaysia.

Sedikitnya penangkar penghasil ayam serama super A di Malaysia diakui Chooi lantaran sulit mendapatkan induk berkualitas. Kalaupun bisa, harga indukan menjulang tinggi. Saat pertanianterpadu berkunjung ke farm Chooi akhir Juni 2019, pembeli asal Inggris berani memborong 7 serama super A seharga masing-masing £500 setara Rp9-juta per ekor. “Cukup mahal tapi dia mau,” ujar Alber Tan.

Toh meski serama super A di Malaysia masih terbatas, upaya penciptaan serama yang lebih kecil malah terus dilakukan. “Kami sudah menyeleksi beberapa induk untuk mendapatkan serama berbobot 200— 250 gram dan tinggi 15 cm dalam 2 tahun ke depan,’’ujar Chooi. Jika itu betul-betul terjadi sebutan serama raja Pun akan disematkan pada generasi paling anyar itu.

Malaysia’s tiny, strutting serama fowl gains fans